Apa yang terjadi kepada para Red Scabbards sekarang? Itulah pertanyaan yang mungkin muncul di benak para fans One Piece, setelah melihat bagaimana Kaido mengamuk dan menunjukan kekuatan aslinya. Sebelumnya, Red Scabbards sudah menjadi perbincangan hangat para fansĀ One Piece. Sebagian fans berpendapat bahwa keinginan Red Scabbards untuk bisa mengalahkan Kaido, dan membalaskan dendam sang tuan, Kozuki Oden, rasanya terlalu muluk.

Kita tentunya tahu seberapa kuat sosok Kaido, salah satu Yonko yang sudah berkuasa lebih dari 20 tahun di Wano. Para Red Scabbards sendiri sebenarnya sudah pernah merasakan bagaimana kekuatan Kaido, namun mereka masih nekat untuk menantang Kaido. Meskipun memang kali ini situasinya berbeda, dimana ada sosok Luffy dan aliansinya yang bergabung dalam pertempuran tersebut, sehingga kemungkinan menangnya sedikit meningkat dibandingkan sebelumnya.

Tapi, dengan situasi yang tidak terduga, Red Scabbards harus terpisah dari Luffy dan yang lain. Para Red Scabbards, beserta sebagian besar suku Minks, pergi ke atap istana Kaido terlebih dahulu dan bertarung melawan pasukannya, tanpa ada bantuan dari Luffy. Di pertarungan awal, Red Scabbards sempat menunjukan determinasi mereka untuk mengalahkan Kaido dengan berhasil mengalahkan Jack the Drought.

Setelah Jack berhasil dikalahkan, giliran Kaido yang bertarung langsung melawan Red Scabbards. Kaido sempat dibuat terdesak dengan berbagai serangan mereka, namun ternyata semua serangan dahsyat yang mereka lakukan tidak berarti apa-apa terhadap Kaido. Bahkan, menurut Kaido, serangan mereka tidak bisa membuka luka yang dibuat oleh Kozuki Oden di badannya.

Hal ini tentu membuat mereka frustasi, dan bahkan situasinya mulai berubah. Kaido mulai mengeluarkan kemampuan aslinya seperti Kamaitachi ataupun Boro Breath. Dan hasilnya adalah lengan Kiku yang harus putus akibat serangan Kamaitachi Kaido. Kaido juga langsung menyerang mereka dengan beringas dan tidak diketahui lagi bagaimana nasib mereka.

Namun, di cerita akhir chapter 999 kemarin kita mungkin mendapatkan petunjuk dari nasib Red Scabbards. Dalam panelnya kita melihat bagaimana Big Mom yang muncul di hadapan Kaido yang sedang duduk. Semuanya nampak kosong. Big Mom sendiri mengatakan bahwa ā€œtidak peduli seberapa banyak yang kau bunuh, namun pastikan Nico Robin tetap hidup.ā€

Kaido kemudian terlihat meminum sake dengan sangat santai. Pertanyaannya apa yang sebenarnya terjadi kepada Red Scabbards? Melihat dari situasinya, dan juga melihat bagaiman santainya Kaido seolah semuanya sudah selesai, maka ada kemungkinan jika Red Scabbards sudah tewas ā€“ atau setidaknya tidak berdaya. Logikanya, jika Red Scabbards masih sanggup bertarung, Kaido tidak akan duduk-duduk santai atau dalam keadaan yang begitu tenang.

Ketika Big Mom tiba, Kaido mungkin sedang berdiri ataupun sedang bertarung menghadapi Red Scabbards. Namun, situasinya lain dan inilah yang kemudian memunculkan spekulasi bahwa Red Scabbards memang sudah tewas. Hal ini sebenarnya sudah sejak lama diprediksi para fans, dimana Red Scabbards akan kalah ā€“ juga Luffy serta Zoro ā€“ dan arc Wano akan mulai masuk ke babak keempat.

Kematian para anggota Red Scabbards ā€“ termasuk Izo ā€“ tentunya akan menjadi pukulan besar bagi banyak pihak termasuk Luffy. Ini akan menjadi motivasi lebih bagi Luffy untuk semakin bernafsu mengalahkan Kaido. Namun, ada kemungkinan lainnya dimana Red Scabbards masih hidup. Kita tahu bahwa Kaido tidak sendiri bertarung di atap istananya. Dia pergi bersama Jack dan anak buahnya yang lain.

Jack sendiri memang kalah dan tidak sadarkan diri, namun dia belum mati. Artinya bisa jadi Jack sekarang sudah kembali sadar dan mengambil alih posisi Kaido dalam menghadapi Red Scabbards, bersama anak buahnya. Jika dilihat dari segi naratif, tentunya akan lebih baik jika Red Scabbards diperlihatkan tewas. Seperti disebutkan di atas, ini akan menjadi motivasi lebih bagi Luffy untuk mengalahkan Kaido. Kita nantikan saja ya Geeks bagaimana nasib para Red Scabbards ini di chapter selanjutnya.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.