Pada 1940, DC Comics memutuskan untuk memindahkan Batman dari komik Detective Comics ke serinya sendiri. Batman #1 bukan hanya menjadi awal dari salah satu komik pahlawan paling sukses sepanjang sejarah, tapi juga komik tersebut menjadi awal dari salah satu villain paling populer di medium komik. The Joker memang pada awalnya dibuat sebagai “pelengkap” dari Batman universe, tapi saat ini sangat sulit untuk membayangkan Gotham dan Batman tanpa Joker.

Dia benar-benar menjadi lawan yang tangguh bagi Batman. Meskipun terkadang Batman mampu selamat dan berhasil menggagalkan setiap rencananya, ada kalanya Batman terpaksa harus membunuh Joker untuk selamanya. Tapi, kematian Joker tersebut tentunya tidak abadi karena di seri komik selanjutnya dia diperlihatkan kembali muncul. Berikut adalah berbagai kematian Joker yang tragis.

The Joker Returns (1940)

Joker versi modern mungkin sering kali diperlihatkan sebagai sosok yang kejam, brutal, dan mengerikan. Tapi, sebenarnya Joker versi 1940an jauh lebih psikopat dibandingan dengan versi era 2000an. Karakternya sendiri diperkenalkan sebagai seorang pembunuh sadis, di mana Joker menggunakan sebuah racun bernama Venom yang dapat mengubah wajah dari sang korban menjadi tersenyum.

Di akhir petualangan Joker untuk membunuh orang tanpa ampun, dia akhirnya bertemu dengan sosok Batman dan Robin di atas atap. Pertarungan kemudian terus berlanjut bahkan sampai turun ke atas tanah. Joker kemudian menusuk dirinya sendiri karena gagal mengalahkan Batman dan Robin. Ketika Joker sudah sudah dianggap tewas, Batman dan Robin pun kemudian pergi ke arah kegelapan malam meninggalkan tubuh Joker sendirian.

Wanted: Practical Joker (1941)

Setelah diperkirakan tewas dalam pertemuan dengan Batman dan Robin sebelumnya, ternyata Joker kembali muncul dalam volume selanjutnya. Bagi sebagian orang apa yang dilakukan oleh DC ini cukup konyol, mengingat Joker sudah jelas tewas akibat bunuh diri, tapi kemudian dia kembali lagi. Meskipun begitu, kematian Joker dalam cerita ini juga sangat tragis.

Dalam ceritanya Joker diperlihatkan memasang iklan di sebuah koran harian. Iklan tersebut isinya adalah Joker yang mencari seorang pelawak atau orang yang bisa menghiburnya dengan berbagai lelucon. Tapi, ternyata itu merupakan rencana Joker untuk memeras mereka untuk melakukan berbagai kegiatan kriminal di kota Gotham. Batman akhirnya datang dan kemudian bertarung melawan Joker di atas atap. Tak berselang lama, Batman dapat memukul telak Joker sampai ia jatuh ke sungai dan akhirnya tenggelam.

Hunt the Dark Knight (1986)

Pada 1986, Frank Miller memberikan desain baru bagi Batman dalam komik The Dark Knight Returns, komik yang terdiri dari empat bagian cerita dan bersetting puluhan tahun setelah Batman pensiun dari tugasnya. Komiknya memperlihatkan bagaimana Batman yang lebih gelap, lebih pesimistik dimana dia akhirnya tidak bisa melihat pilihan lain selain kembali menjadi Batman.

Miller benar-benar memberikan suguhan yang fantastis dalam ceritanya – dan juga kompleks – dengan dimunculkannya geng mutan, villain yang banyak, juga pertarungan Batman dan Superman. Dalam cerita “Hunt the Dark Knight,” Joker berusaha untuk membuat citra Batman buruk di depan masyarakat.

Dia meminta bantuan seorang psikiatris, dan mengaku sebagai korban dari Batman. Batman kemudian melacak keberadaan Joker, dengan niat untuk membunuhnya. Batman memang berhasil membuat Joker lumpuh, tapi plot twist kemudian muncul, dimana Joker kemudian membunuh dirinya sendiri dengan mematahkan lehernya.

The Killing Joke (1988)

Cerita The Killing Joke yang ditulis oleh Alan Moore mungkin menjadi salah satu cerita Batman dan Joker yang paling populer di kalangan fans. Cerita The Killing Joke ini sudah beberapa kali diadaptasi ke berbagai medium, terakhir adalah The Killing Joke yang dibuat untuk versi layar lebarnya. Pada awalnya, Joker diceritakan  sebagai seorang pria biasa yang bejuang untuk menafkahi istrinya yang sedang hamil.

Sayangnya, pekerjaan Joker sebagai pelawak sangat kurang menghasilkan karena dianggap kurang lucu. Sampai kemudian dua orang penjahat menawarinya pekerjaan untuk menuntun mereka masuk ke dalam pabrin kimia. Batman yang mengetahui rencana itu menggagalkan usaha mereka. Satu hal yang tidak disadari oleh Batman, sosok pria yang terjatuh ke larutan kimia tersebut kemudian berubah menjadi sosok Joker yang gila.

Bertahun-tahun kemudian, Joker mencoba membalaskan dendamnya terhadap Batman, tapi Joker cenderung memilih target lain untuk dijadikan korban, yaitu Komisioner Gordon dan Barbara Gordon. Ketika Batman mencoba untuk menghentikan Joker, Joker mengatakan bahwa semuanya sudah terlambat. Pada akhirnya, Batman mencekik leher Joker hingga akhirnya suara tawa Joker menghilang seiring kematiannya.

Batman: Bloodstorm (1994)

Sebagai sebuah cerita Elseworld, komik ini menawarkan sesuatu yang lain dari alternatif universe DC. Di sini, Batman telah berubah menjadi sosok vampir, dan Gotham memang  penuh akan para vampir. Ancaman terbesar Batman juga datang dari sosok Dracula. Bloodstorm sendiri merupakan bagian kedua dari trilogi cerita vampir DC, yang bersetting setelah Batman berhasil mengalahkan Dracula.

Mereka yang selamat dari serangan Batman kemudian berada di bawah kendali Joker, dan Joker menggunakan mereka untuk mengambil alih seluruh kota. Batman bersama Selina Kyle berusaha untuk mengambil kembali kendali kota Gotham dari pasukan Joker. Pertarungan Joker dan Batman akhirnya terjadi. Disaat Joker memukul Selina hingga tak sadarkan diri, hal itu membuat Batman Murka. Dengan kemurkaannya, Batman kemudian menghisap darah Joker sampai tewas.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

1
2
Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.