Home MOVIE MOVIE FEATURES 7 Franchise Film yang Tidak Laku!

7 Franchise Film yang Tidak Laku!

Saat ini, ada banyak franchise film besar bertebaran. Mungkin yang paling terkenal dan banyak diketahui orang-orang adalah MCU, yang berisikan film-film Marvel yang saling terhubung. Ketika berbicara franchise film, biasanya disiapkan agar semua film-film yang ada di dalamnya saling terhubung, baik film yang sudah dibuat ataupun film yang masih direncanakan. Nah menariknya nih Geeks, ternyata ada juga franchise film yang tidak laku, sehingga rencana untuk memperluas franchisenya menjadi dibatalkan. Apa saja? Simak berikut ini Geeks!

7 Divergent

Franchise film ini dimulai pada tahun 2024 dan didasarkan pada trilogi novel berjudul sama karya penulis Veronica Roth. Franchise ini terdiri dari tiga film utama yang diproduksi oleh Summit Entertainment: Divergent (2014), Insurgent (2015), dan Allegiant (2016). Shailene Woodley memerankan tokoh utama, Beatrice “Tris” Prior, dalam ketiga film tersebut.

Sementara itu Theo James memerankan Four, dengan Kate Winslet, Miles Teller, dan Ansel Elgort yang juga turut membintangi franchise ini. Film terakhir dalam franchise ini, Allegiant, diadaptasi dari bagian pertama novel ketiga. Pihak studio kemudian memutuskan untuk memecah film tersebut menjadi dua bagian. Tetapi rencana untuk membuat bagian kedua dari Allegiant dibatalkan setelah bagian pertama filmnya tidak mencapai kesuksesan yang diharapkan.

Sebenarnya sejak film pertamanya dirilis, franchise Divergent memang kurang begitu laku. Tetapi Lionsgate sepertinya masih sangat yakin dengan potensi franchise ini, dengan terus membuat beberapa sekuelnya. Tetapi film ketiga akhirnya membuktikan bahwa franchise ini tidak laku, dan akhirnya membuat film Allegiant bagian kedua menjadi dibatalkan.

6 City of Bones

City of Bones juga disiapkan sebagai film yang akan memperluas franchise City of Bones. Filmnya diadaptasi dari novel berjudul sama karya Cassandra Clare, yang merupakan buku pertama dalam seri The Mortal Instruments. Film ini disutradarai oleh Harald Zwart, seorang sutradara asal Norwegia yang juga dikenal atas karyanya dalam film The Karate Kid (2010).

Filmnya juga dibintangi oleh Lily Collins sebagai Clary Fray, Jamie Campbell Bower sebagai Jace Wayland, dan Jonathan Rhys Meyers sebagai Valentine Morgenstern. City of Bones mengisahkan tentang seorang remaja wanita bernama Clary Fray yang hidup di New York City. Saat ulang tahunnya yang ke-18, Clary secara tidak sengaja menyaksikan pembunuhan misterius di sebuah klub malam, tetapi hanya dia yang dapat melihatnya.

Kejadian tersebut memicu serangkaian peristiwa yang mengubah hidupnya secara drastis. Clary kemudian mengetahui bahwa dia adalah seorang Shadowhunter, sekelompok ksatria paranormal yang bertugas melindungi dunia dari ancaman makhluk-makhluk gaib yang jahat. Film ini hanya meraup $90 juta saja dengan anggaran $60 juta. Filmnya dianggap gagal karena para penggemar novelnya kecewa dengan perubahan plot dan alasan lainnya. Karena itulah berbagai sekuel City of Bones yang sudah disiapkan batal terwujud.

5 City of Ember

Geeks masih ingat dengan film City of Ember yang rilis di tahun 2008? Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya penulis Jeanne DuPrau, yang diterbitkan pada tahun 2003. Film ini disutradarai oleh Gil Kenan, yang sebelumnya dikenal atas karyanya dalam film animasi Monster House. City of Ember mengisahkan tentang sebuah kota bawah tanah yang bernama Ember.

Kota tersebut dibangun oleh para pemimpin manusia sebagai tempat perlindungan dari bencana besar yang melanda Bumi. Mereka merancang Ember sebagai tempat yang aman untuk bertahan hidup selama 200 tahun. Namun, setelah berabad-abad berlalu, Ember mulai mengalami krisis pasokan energi dan sumber daya yang terbatas.

Tadinya, film City of Ember disiapkan sebagai film pembuka dari franchise besar. Tetapi film pertamanya saja hanya mampu meraup pendapatan $12 juta saja, dari anggaran pembuatan yang mencapai $55 juta. Sebelum film pertamanya rilis, sebenarnya para pemeran sudah disiapkan untuk tampil di film kedua. Tetapi kemudian rencana tersebut tidak pernah terwujud, dan proyeknya ditinggalkan.

4 The Chronicles of Narnia

Franchise film ini diadaptasi dari novel-novel karya C.S. Lewis. Film pertamanya dirilis tahun 2005 berjudul The Lion, the Witch and the wardrobe. Franchisenya kemudian berlanjut dengan film-film seperti Prince Caspian dan The Voyage of the Dawn Treader. Walden Media bersama dengan Walt Disney Pictures memproduksi dua film pertama, dan kemudian film ketiga diambilalih oleh 20th Century Fox (kala itu).

Jika ditotal, ketiga film tersebut mampu mendapatkan pendapatan sebesar $1.5 miliar. Namun pendapatan tersebut masih jauh dari yang diharapkan, apalagi mengingat biaya produksi filmnya yang cukup mahal. Karena dianggap tidak potensial, film keempat yang tadinya akan berjudul The Silver Chair, dengan Joe Johnson sebagai sutradara, akhirnya batal dibuat dan tidak pernah belanjut hingga sekarang.

Pengembangan film tersebut sebenarnya telah dilakukan sebelum hak atas Narnia dibeli oleh Disney. Setiap film dalam seri ini disutradarai oleh sutradara yang berbeda. Film pertama, The Lion, the Witch and the Wardrobe, disutradarai oleh Andrew Adamson, sedangkan film kedua, Prince Caspian, dan film ketiga, The Voyage of the Dawn Treader, disutradarai oleh Michael Apted.

3 The Golden Compass

Franchise ini didasarkan pada trilogi novel berjudul His Dark Materials karya penulis Inggris Philip Pullman. The Golden Compass adalah film pertama dalam trilogi yang sudah disiapkan. Dirilis pada tahun 2007, The Golden Compass disutradarai oleh Chris Weitz. Dalam filmnya, peran utama Lyra Belacqua diperankan oleh aktris Dakota Blue Richards. Nicole Kidman, Daniel Craig, dan Eva Green juga turut membintangi film ini.

Meskipun The Golden Compass mendapat beberapa pujian atas efek visualnya yang mengesankan, tetapi film ini menimbulkan kontroversi. Beberapa kritikus menyebutkan bahwa film tersebut tidak mengikuti novelnya, sehingga banyak hal menyimpang yang terjadi.

Filmnya pun dianggap terlalu singkat untuk menghadirkan cerita yang kompleks. Karena itulah The Golden Compass gagal bersinar di box office, karena hanya meraup $370 juta saja. Pada akhirnya franchise ini gagal total, dengan sekuel The Golden Compass yang batal dibuat. Padahal ending The Golden Compass menyiapkan cerita untuk sekuelnya. Padahal franchise ini memiliki potensi cerita yang epik jika digarap dengan sungguh-sungguh.

2 Percy Jackson

Franchise film ini didasarkan pada seri novel berjudul Percy Jackson & the Olympians yang ditulis oleh Rick Riordan. Seri novelnya terdiri dari lima buku yang pertama kali diterbitkan antara tahun 2005 dan 2009. Ada dua film Percy Jackson yang sudah pernah dirilis yaitu Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief (2010) dan Percy Jackson: Sea of Monsters (2013).

Kedua film tersebut dibintangi oleh Logan Lerman yang memerankan tokoh utama, Percy Jackson. Di sampingnya, ada juga Alexandra Daddario sebagai Annabeth Chase dan Brandon T. Jackson sebagai Grover Underwood. Film pertama, The Lightning Thief, disutradarai oleh Chris Columbus. Sedangkan film kedua, Sea of Monsters, disutradarai oleh Thor Freudenthal.

Kedua film Percy Jackson memang tidak laku dan mendapatkan ulasan yang negatif. Film-filmnya dianggap melenceng jauh dari sumber aslinya. Karena itulah franchise filmnya dihentikan dan menyisakan cerita yang masih gantung. Beruntung karena reboot Percy Jackson dalam bentuk series telah dibuat, dan beberapa waktu lalu ditayangkan di Disney+.

1 John Carter

Film John Carter didasarkan pada novel klasik berjudul A Princess of Mars karya Edgar Rice Burroughs, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1912. Film ini diproduksi oleh Walt Disney Pictures dan disutradarai oleh Andrew Stanton. Produksi film ini menghadapi sejumlah tantangan, termasuk anggaran yang besar dan perubahan judul dari John Carter of Mars menjadi hanya John Carter.

John Carter mengikuti petualangan seorang mantan prajurit perang bernama John Carter, yang secara misterius diangkut dari Bumi ke planet Mars. Di Mars, Carter menemukan bahwa gravitasi di planet tersebut memungkinkannya melompat jauh lebih tinggi daripada di Bumi, memberinya kekuatan super di planet tersebut. Carter dengan cepat terlibat dalam konflik antara berbagai faksi di Mars, termasuk antara bangsa Zodanga dan Helium.

Dibuat dengan anggaran yang fantastis, sayangnya film ini berujung kegagalan sehingga membuat Disney mengalami kerugian yang sangat besar. Karena itulah studio takut untuk membuat film sekuelnya yang sebenarnya sudah dipersiapkan. Ada dua film John Carter yang kemudian dibatalkan, dan kita tidak pernah bisa melihat hasil akhirnya.

Itulah dia Geeks beberapa franchise film yang tidak laku dan kemudian dibatalkan. Franchise film tersebut memiliki pondasi cerita yang menarik. Namun sayangnya harus dibatalkan karena berbagai macam aspek.

Exit mobile version