10 Film Berjudul Kontroversial!

Film berjudul kontroversial yang pertama adalah Freddy Got Fingered. Film ini rilis pada 2001 silam di mana ini juga jadi debut film layar lebar dari Tom Green. Filmnya sendiri bercerita tentang seorang pria bernama Gordon Brody yang memiliki mimpi untuk menjadi seorang kartunis. Namun, ayahnya, Jim tidak menyetujui hal tersebut dan memintanya untuk kemudian mencari pekerjaan yang layak.

Awalnya, Gordon menolak hal tersebut dan tetap teguh pada mimpinya. Namun, pertemuannya dengan Betty membuat perselisihannya dengan sang ayah semakin memanas. Mereka pun kemudian terpaksa harus mengikuti sesi terapi keluarga di mana Gordon melakukan tuduhan palsu kepada sang ayah bahwa dia sudah melakukan “fingering” atau mempermainkan alat kelamin adiknya, Freddy, dengan jari.

Banyak yang menduga jika Tom green memang sengaja menghadirkan judul kontroversial seperti itu. Tujuannya tidak lain adalah untuk mengambil perhatian masyarakat dan calon penonton. Meskipun filmnya memang mendapatkan rating Restricted, judul tersebut tetap dianggap sangat kontroversial. Karena, pada dasarnya, judul tersebut rasanya kurang cocok untuk disarankan kepada keluarga.

Ian Fleming berhasil menciptakan sebuah ide yang kemudian jadi salah satu karakter film paling ikonik dalam sejarah. Meskipun tanpa muncul di sebuah filmnya, karakter James Bond, yang merupakan agen 007 dari agensi MI6 di Inggris sudah sangat populer di seluruh dunia. Sejak pertama kali rilis pada 1962 melalui film Dr. No, hingga tahun 2021 kemarin total sudah ada 27 film James Bond sejauh ini.

Dan yang menarik adalah angka tersebut kemungkinan besar masih akan terus bertambah dalam beberapa tahun kedepan. Pasalnya, MGM yang merupakan pemegang lisensi film James Bond masih terus menghadirkan berbagai film terbaru. Namun, MGM mungkin perlu mulai memikirkan berbagai judul yang lebih menarik. Pasalnya, beberapa judul film James Bond dianggap sangat kontroversial.

Beberapa contohnya adalah Live and Let Die, Quantum of Solace, You Only Live Twice, dan juga Octopussy. Judul-judul tersebut sebenarnya memang menggambarkan karakteristik dari franchise James Bond itu sendiri, namun di sisi lain, hal tersebut dianggap sebagian pihak sebagai judul yang kurang cocok dan kontroversial.

How to Make Love to a Negro Without Getting Tired merupakan sebuah film produksi Perancis dengan judul asli Comment faire l’amour avec un nègre sans se fatiguer. Rilis pada 1989, film ini dibintangi oleh Isaach de Bankole dan Maka Kotto. Film ini diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama. Filmnya sendiri bercerita tentang sepasang pria Afrika bernama Man dan Bouba.

Mereka berdua berbagi sebuah kamar apartemen. Man sendiri merupakan seorang murid dan penulis yang berbakat. Sementara, Bouba adalah seorang ahli filosofi amatir. Filmnya bercerita tentang kehidupan dari kedua pria Afrika tersebut dalam petualangan mereka mencari wanita. Setiap hari, mereka selalu berkeliling kota Montreal dan berbicara dengan banyak sekali wanita yang mereka temui.

Menurut mereka, semakin banyak mereka berbincang dengan wanita maka peluang mereka untuk bercinta semakin besar. Dan hal tersebut memang terbukti. Petualangan keduanya dalam mencari wanita untuk mereka tiduri kemudian mereka dokumentasikan dengan sangat detail yang menghadirkan hubungan seksual antar ras dan juga berbagai stererotip yang ada di masyarakat. Beberapa media massa di Amerika pada 1990 menolak untuk mengiklankan film tersebut.

Boss Nigger atau yang juga dikenal dengan judul Boss and the Black Bounty Killer, merupakan film yang rilis pada 1975. Film ini termasuk dalam genre Blaxploitation Western atau film yang menghadirkan aktor kulit hitam sebagai mayoritas castnya dengan tema cerita Western yang kental. Film ini disutradarai oleh Jack Arnold dan dibintang oleh mantan pemain American Football, Fred Williamson.

Film Boss Nigger bercerita tentang dua orang dua bounty hunter berkulit hitam bernama Boss dan Amos. Mereka berdua menyelamatkan seorang wanita bernama Clara Mae yang diserang oleh kelompok bandit. Setelah para bandit itu dihabisi, keduanya memeriksa mayat bandit tersebut dan menemukan bahwa salah satu dari mereka diundang untuk menjadi sheriff di sebuah kota bernama San Miguel.

Boss sendiri mampu dengan cerdik mengelabui sang wali kota dan juga para anggota dewan kota untuk memberikan jabatan shreriff kepadanya. Karena dia menjadi sheriff di kota tersebut, Boss kemudian menghadirkan sebuah hukum “kulit hitam.” Contohnya adalah siapapun yang memanggil sebutan rasis akan mendapatkan denda atau kurungan penjara.

Selain film-film dari franchise James Bond, Cockblockers atau Blockers merupakan salah satu film blockbuster yang memiliki judul kontroversial. Film ini dibintangi oleh John Cena dan beberapa nama lainnya seperti Kathryn Newton, Leslie Mann, Ike Barinholtz, Seth Rogen, dan masih beberapa nama lainnya. Filmnya sendiri bercerita tentang sekelompok orang tua yang mengetahui rencana putri mereka.

Dalam ceritanya, putri mereka berencana untuk melakukan hubungan badan pada saat pesta perpisahan sekolahnya. Mengetahui hal tersebut para orang tua pun berusaha untuk mencegah rencana besar putri mereka untuk terjadi. Judul film ini sendiri merujuk pada istilah “cockblocking” yang dalam bahasa Inggris artinya adalah upaya untuk mencegah aktivita seksual terjadi.

Dan ini juga yang kemudian terjadi dalam alur cerita filmnya. Dalam poster promosinya sendiri film ini tidak secara terang-terangan menyebutkan ‘cockblock’ melainkan hanya menuliskan ‘Blockers’ dengan gambar ayam jantan di atas judulnya. Film ini menjadi salah satu film yang termasuk dalam genre komedi seks layaknya American Pie. Film ini sendiri bisa dibilang cukup sukses dengan jumlah pemasukan sebesar 94 juta Dollar Amerika.

Film berjudul kontroversial lainnya adealah Meet the Fockers, yang merupakan sebuah film komedi Amerika Serikat yang dirilis pada akhir tahun 2004. Film yang disutradarai oleh Jay Roach ini dibintangi juga oleh sederet nama besar Hollywood. Contohnya adalah Ben Stiller, Robert De Niro, Teri Polo, Dustin Hoffman, Barbra Streisand, Blythe Danner, dan Owen Wilson. Ini merupakan film dari prekuel Meet The Parents yang rilis pada tahun 2000.

Film Meet The Fockers bercerita tentang Gaylord Focker yang berencana untuk memperkenalkan orang tuanya kepada orang tua dari calon tunangannya, Pam Bryners. Meskipun pada awalnya semua berjalan dengan baik dan normal, namun pertemuan dua keluarga tersebut pada akhirnya berubah jadi kacau dan penuh drama. Bahkan, situasi juga sempat berubah menjadi menegangkan.

Dari pemilihan nama karakter dan juga judul rasanya sebagian besar Geeks sudah bisa menebak mengapa kemudian ini jadi salah satu film dengan judul yang kontroversial. Meskipun dalam film ini kata “Focker” merujuk pada nama dari satu keluarga, namun rasanya Geeks sudah bisa memperkirakan jika ini berasal dari sebuah kata umpatan. Belum lagi nama dari pemeran utama yang diperankan Ben Stiller, ‘Gaylord’ bisa jadi alasan mengapa ini jadi film yang kontroversial.

Film berjudul kontroversial selanjutnya adalah Austin Powers: The Spy Who Shagged Me. Ini merupakan film sekuel dari Austin Powers: International Man of Mystery, yang rilis pada tahun 1999 kemarin. Film ini juga merupakan film kedua dari trilogi film Austin Powers. Prekuel dari film ini adalah Austin Powers: International Man of Mystery dan setelah itu dilanjutkan dengan Austin Powers in Goldmember. Jay roach jadi sutradara dan Mike Myers jadi penulis cerita filmnya selain juga jadi pemeran dari Austin Power.

Filmnya sendiri bercerita tentang sosok mata-mata Inggris, Austin Power, yang menikmati bulan madunya bersama sang istri, Vanessa Kensington. Namun, Vanessa kemudian mengungkapkan fakta mengejutkan kepada Austin bahwa dia sebenarnya adalah sosok robot wanita yang dikendalikan oleh Dr. Evil. Dia pun kemudian menyerang Austin Power dan memutuskan untuk menghancurkan dirinya.

Sekilas mungkin tidak ada yang salah dengan judulnya. Namun, sebenarnya, kata “Shagged” yang menjadi kontroversial dari judul film tersebut. Kata tersebut dalam bahasa Inggris berarti lelah atau capek dalam penekanan yang kasar. Di sisi lain, kata “shagged” juga bisa berarti “bercinta” yang mana di bioskop Inggris judul film ini sempat disensor menjadi Austin Power 2: The Spy Who Sha**ed Me.

The Pope Must Die, atau yang juga disebut sebagai The Pope Must Diet wilayah Amerika Serikat dan Kanada, merupakan film komedi yang diproduksi oleh Inggris. Rilis pada 1991, film ini disutradarai oleh Peter Richardson yang dibintangi oleh Robhie Coltrane, yang berperan juga sebagai Hagrid dalam franchise Harry Potter. Filmnya sendiri mengahdirkan kisah satir tentang gejera Katolik.

The Pope Must Die bercerita tentang pendeta besar Paus sebelumnya yang meninggal dunia. Para pendeta lainnya yang ada di Vatikan kemudian mengurung diri selama 25 hari untuk menentukan siapa Paus yang baru. Kelompok Mafia kemudian berusaha untuk membujuk para pendeta tersebut untuk memilih perwakilan mereka. Namun, yang terjadi justru mereka tidak sengaja memilih pendeta biasa yang eksentrik.

Pada awalnya, film ini rencananya akan dihadirkan dalam format mini seri yang terbagi menjadi tiga bagian. Namun, pada akhirnya, rencana tersebut batal karena banyak penolakan yang muncul. Selain dari judul, tema yang dihadirkan oleh film ini juga sangat kontroversial yang mana membuat filmnya kesulitan untuk melakukan promosi. Di Inggris sendiri poster promosi filmnya harus disensor. Di Amerika, film ini tidak mendapatkan izin untuk mengiklankan filmnya karena dianggap menyinggung.

Triple X merupakan film blockbuster Hollywood populer yang berjudul kontroversial. Filmnya mengisahkan tentang Xander Cage, seorang atlet olahraga ekstrem yang juga seorang pembuat konten video terkenal. Ketika pemerintah Amerika Serikat membutuhkan seorang agen rahasia yang berbeda dan unik mereka memilih Xander untuk misi khusus. Misi ini mengharuskannya melakukan infiltrasi ke sebuah kelompok teroris.

Mereka memiliki rencana menggunakan senjata pemusnah massal untuk menghancurkan dunia. Dengan gaya yang penuh aksi, Xander memasuki dunia mata-mata internasional yang berbahaya. Dia bertemu dengan agen-agen lain, termasuk Gibbons, yang bertanggung jawab membimbingnya dalam misi ini. Xander menggunakan keberanian, kreativitas, dan keahlian ekstremnya untuk mengalahkan musuh dan menyelamatkan dunia dari ancaman yang sangat besar.

Sejak awal film ini muncul, banyak pihak yang membahas jika film ini seolah menampilkan film dewasa. Pasalnya, dari pemilihan judul sendiri rasanya sudah memancing perhatian banyak pihak. Karena, seperti yang banyak orang ketahui ‘xxx’ sering kali erat kaitannya dengan industri film dewasa. Namun, di film ini, itu merupakan simbol dari tiga kali kesalahan yang pernah Xander Cage lakukan.

Film berjudul kontroversial terakhir dan berkaitan dengan kulit hitam lainnya, Gayniggers From Outer Space. Ini merupakan sebuah film berbahasa Inggris produksi Denmark yang rilis pada 1992. Sebenarnya, ini bukan film berdurasi panjang seperti mayoritas film dalam daftar ini melainkan sebuah film pendek. Filmnya disutradarai oleh sosok seniman terkenal dari Denmark, Morten Lindberg.

Gayniggers From Outer Space merupakan parodi dari film bergenre fiksi ilmiah dan juga Blaxploitation. Filmnya menghadirkan cerita dari sebuah kelompok alien berkulit hitam penyuka sesama jenis. Mereka berasal dari sebuah planet bernama Planet Anus, yang terkejut saat menemukan bahwa jenis kelamin lainnya, yaitu wanita, di planet bumi. Namun, mereka membenci para wanita.

Dengan menggunakan senjata laser yang mereka miliki, para kelompok alien berkulit hitam penyuka sesama jenis ini berusaha untuk menghabisi seluruh wanita yang ada di planet bumi. Hal ini pun mendapatkan perlawanan dan penolakan dari para pria yang ada di bumi. Sebelum akhirnya meninggalkan bumi, mereka meninggalkan satu perwakilan mereka untuk memperkenalkan “gaya hidup” mereka. Dari alur cerita hingga judulnya semua memang bisa memicu kontroversi dari film ini.

Rasanya para pembuat film berjudul kontroversial yang ada dalam daftar ini tentunya menyadari bahwa judul yang mereka hadirkan akan memancing perdebatan dan kontroversi di berbagai kalangan. Dan dalam beberapa kasus, film mereka pada akhirnya sulit untuk dipromosikan karena judul film mereka yang kontroversial tersebut. Meskipun begitu, mereka mungkin sudah siap dengan segala resikonya.