10 Film Paling Kontroversial Di Tahun 2023!

Film paling kontroversial di tahun 2023 yang pertama adalah Cocaine Bear. Banyak orang yang mungkin berpikir jika film ini akan mnghadirkan sesuatu yang menarik tentang beruang. Sesuai judulnya, Cocaine Bear menghadirkan cerita tentang seekor beruang yang berubah menjadi ganas dan tidak terkendali. Beruang tersebut menjadi sebuah ancaman besar bagi semua pihak yang ada di hutan.

Hal tersebut terjadi setelah seekor beruang tersebut secara tidak sengaja terpangruh oleh obat-obatan terlarang. Yang kemudian menjadi kontroversi dari film ini adalah ketika dua karakter anak-anak, Dee Dee dan Henry, justru diperlihatkan mencoba obat-obatan terlarang itu setelah mereka menemukan sekantong penuh barang haram tersebut di hutan sesuatu yang tentunya tidak pernah terbayangkan sebelumnnya.

Meskipun film ini masuk kategori horor komedi, namun film garapan Elizabeth Banks dan ditulis oleh Jimmy Warden ini tidak seharusnya menghadirkan adegan yang menampilkan anak-anak mencoba narkoba. Hal ini pun memunculkan kontroversi di banyak kalangan. Banks sendiri bersikukuh dengan ide kreatifnya tersebut di mana dia mengaku bahwa itu merupakan bagian dari rasa penasaran dari anak-anak.

Film yang dibintangi oleh Bradley Cooper, Maestro, merupakan film biopik yang bercerita tentang Leonard Bernstein yang merupakan komposer Yahudi legendaris. Dia merupakan komposer dan konduktor dari berbagai musik-musik populer. Banyak orang yang sepakat jika cerita dari Bernstein diangkat ke layar lebar. Namun, banyak kritik kemudian mengarah kepada Bradley Cooper itu sendiri.

Cooper merupakan sutradara sekaligus bintang utama dari filmnya, yang mana banyak orang berpendapat jika seharusnya karakter itu diperankan oleh aktor Yahudi lainnya. Banyak pihak yang menganggap jika Maestro mempromosikan stereotip negatif yang diperlihatkan melalui hidung palsu yang dia kenakan. Dan hal ini jadi salah satu hal lain yang memunculkan kontroversi dari filmnya.

Sebagian orang berpendapat jika seharusnya Jake Gyllenhaal, yang memang merupakan aktor keturunan Yahudi, yang harus memerankan karakter itu. Cooper sendiri kemudian merespon hal ini dengan mengatakan bahwa dia sudah memperkirakan kontroversi tersebut. Namun, dia pun menyatakan bahwa tidak ada niatan buruk terkait dengan dibuatnya film tersebut. Bahkan, keluarga dari Bernstein sendiri mendukung apa yang Cooper lakukan.

Kesetaraan gender serta masalah gender itu sendiri saat ini menjadi sesuatu yang sering diperhatikan di industri perfilman Hollywood. Berkaitan dengan kesetaraan gender tersebut Jeremy Boreing kemudian menjadi sutradara dari sebuah film berjudul Lady Ballers. Film ini memiliki tagline “The Most Triggering Movie of the Year” atau “Film Yang Paling Memicu Tahun Ini.”

Lady Baller sendiri bercerita tentang pria yang berdandan ala wanita untuk bisa mendominasi berbagai cabang olahraga untukwanita. Boreing sendiri berperan sebagai Rob Gibson, seorang pelatih bola basket yang sangat merana dan sial. Dialah yang kemudian merekrut tim bernama Lady Baller ini. Beberapa nama yang memang terkenal sebagai anti-trans menjadi cameo dalam film ini.

Dari judul dan taglinenya sendiri film ini memang sudah memancing kontroversi di berbagai kalangan. Film ini memang menghadirkan elemen komedi yang absurd atau aneh, namun pesan anti-trans dalam ceritanya yang kemudian memicu kontroversi di berbagai kalangan. Banyak yang menduga jika film ini merupakan propaganda untuk menyebarkan kebencian. Namun, semua yang bergerakdi balik layar filmnya mengakui jika film ini memang ingin menyebarkan pesan tersebut.

Dalam beberapa hal, Sound of Freedom dianggap sebagai film dengan cerita paling inspirasional. Film thriller aksi ini disutradarai oleh Alejandro Gomez Monteverde dan ditulis naskahnya oleh Rod Barr. Film ini berhasil mendapatkan pemasukan sebesar 250 juta Dollar Amerika dari seluruh dunia setelah sempat mengalami penundaan masa tayang selama lima tahun.

Angka tersebut tentunya jadi sebuah pencapaian yang besar terutama bagi film indie alias non-blockbuster, serta film ini juga tidak dibintangi oleh nama besar Hollywood. Dan yang luar biasa adalah film Sound of Freedom mengangkat tema cerita tentang perdangangan seks anak. Namun, kontroversi dari film ini terjadi bukan di depan layar melainkan apa yang terjadi di balik layar.

Sound of Freedom terinspirasi dari kisah seorang mantan agen keamanan Amerika yang berurusan dengan perdagangan anak, bernama Tim Ballard. Menurut informasi yang ada, Ballard merupakan agen yang mendapatkan dukungan dari sebuah organisasi sayap kanan yang memang memiliki agenda tersendiri dan juga berbagai hal lainnya. Banyak yang menduga jika film ini memiliki agenda tersembunyi yang mana membuat Sound of Freedom jadi salah satu film paling kontroversial di tahun 2023.

Film besutan sutradara kawakan, Martin Scorsese, yang gagal di pasaran box office namun banyak mendapatkan ulasan yang sangat positif. Bahkan, banyak rumor yang menduga jika film ini ada mendapatkan cukup banyak penghargaan. Killers of the Flower Moon merupakan film adaptasi dari novel karya David Grann dengan nama yang sama yang dibintangi oleh Leonardo DiCaprio.

Film epik kriminal ini sendiri bercerita tentang pembantaian anggota dari penduduk Osage Nation yang mempertahankan wilayah mereka pada tahun 1920an. Film yang menghadirkan tema cerita sensitif ini tentunya perlu mendapatkan perhatian khusus. Inilah yang kemudian menjadi salah satu kontroversi besar dari filmnya. Banyak yang berpendapat jika para karakter yang dihadirkan di filmnya cenderung stereotip dan ditulis secara asal.

Bintang Reservoir Dogs, Devery Jacobs, bahkan berpendapat bagaimana film ini menggambarkan para penduduk Osage dianggap tidak manusiawi dan tidak menghadirkan rasa hormat dan wibawa mereka sebagai manusia. Meskipun Scorsese sendiri sudah membantah semua tuduhan dan kontroversi yang ada, namun hal tersebut tetap tidak menghentikan gaung jika film ini harus dilihat dari sudut pandang para penduduk asli Osage.

Renaissance merupakan sebuah film dokumenter yang menghadirkan cerita tentang tur dari sang diva dengan nama yang sama. Film ini banyak dipuji karena menghadirkan kebebasan, kebanggaan akan kulit hitam (black pride), serta mengedepankan keberpihakan kepada mereka yang senang dengan sesama jenis. Puncaknya adalah film ini ditayangkan juga di Israel yang merupakan salah satu negara yang sangat mencintai Beyonce.

Seperti yang Geeks ketahui, saat ini urgensi tentang pertempuran Israel dan Palestina sedang memanas. Para pendukung negara Palestina pun kemudian meminta film Beyonce ini untuk ditarik dan tidak ditayangkan di negara mereka. Sikap diam dari Beyonce tentang konflik itu juga jadi pertanyaan besar para fans, apalagi banyak yang menganggapnya ironis mengingat judul filmnya “Renaissance.”

Film tersebut dianggap oleh Beyonce sebagai bentuk kebebasan dan zoan aman bagi semuanya. Namun, ketika bersinggungan dengan situasi atau masalah asli di dunia nyata nampaknya Beyonce tidak mau ikut campur. Hal ini pun memancing kontroversi lain di mana banyak yang menganggap jika selebritis seolah memiliki pengaruh besar juga terhadap budaya yang ada.

Geeks mungkin bertanya-tanya mengapa film Gran Turismo yang mengadaptasi franchise game populer masuk jadi salah satu film paling kontroversial tahun 2023. Namun, pada faktanya, “Gran Turismo” diadaptasi dari sebuah kisah nyata dengan berbagai momen tragis yang mana filmnya tidak banyak menghadirkan momen tragis tersebut secara akurat. Film garapan Neil Blomkamp ini berfokus pada sosok karakter Jann Mardenborough.

Jan merupakan seorang pemain game Gran Turismo yang sangat cinta terhadap gamenya. Bahkan, karena game ini juga dia pun terinspirasi untuk menjadi seorang pebalap profesional. Jalan yang harus dihadapi oleh Jan untuk menggapai impiannya tersebut benar-benar penuh dengan rintangan, yang mana salah satunya adalah Jan harus menghadapi sebuah kematian yang menyedihkan.

Pada 2015, Mardenborough sempat menabrakan Nissan GT-R Nismo GT3 miliknya saat berkompetisi dalam ajang VLN Endurance Championship. Kecelakaan itu berujung pada salah satu penonton meninggal dunia. Dalam filmnya, kecelakaan itu justru jadi momen penting bagi Mardenborough untuk bangkit jadi pebalap profesional. Faktanya, hal itu tidaklah benar. Banyak yang menganggap jika perubahan cerita oleh Neil blomkamp ini tidak menghormati korban, Andy Gehrmann, dan keluarganya.

Film Oppenheimer merupakan karya terbaru dari sutradara Christopher Nolan. Filmnya sendiri berkisah pada sosok J. Robert Oppenhimer, seorang ahli fisika yang menjadi pemimpin dari sebuah proyek legendaris, The Manhanttan Project. Proyek inilah yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya bom atom yang berkembang menjadi bom nuklir yang kita kenal sekarang.

Film Oppenheimer juga diketahui berdurasi selama tiga jam yang menjadikan film ini jadi salah satu yang terlama. Alur ceritanya sendiri berfokus pada momen di mana Oppenheimer berusaha mencari formula yang tepat yang kemudian jadi cikal bakal bom atom. Film yang dibintangi oleh Cillian Murphy ini sendiri banyak mengundang kontroversi, seperti kontroversi di kalangan umat Hindu.

Dalam salah satu adegan diperlihatkan bagaimana Oppenheimer membaca sebuah buku yang berjudul “Bhagavad Gita.” Itu merupakan sebuah teks suci yang sangat sakral bagi umat Hindu dan yang membuat adegan ini memicu kontroversi adalah Oppenheimer membacanya sebelum dia bercinta dengan Jean Tatlock. Kontroversi lainnya dari film ini adalah adegan bom Hiroshima dan Nagasaki yang dihilangkan serta adegan Oppenheimer yang berencana menghabisi professornya.

Sebelum filmnya tayang, The Flash sudah diselimuti oleh berbagai kontroversi terutama yang berkaitan dengan sang aktor utama yaitu Ezra Miller. Sang aktor diketahui sudah banyak melakukan aksi atau tindakan melanggar hukum, mulai tindakan kekerasan bahkan sampai aksi penculikan. Sederet aksi buruk dari Miller ini mengundang perhatian banyak orang yang mana membuat film ini juga menjadi perhatian publik.

Banyak orang yang memboikot film The Flash karena dianggap menghadirkan kriminal sebagai bintang utama dari filmnya. Ada juga yang meminta Warner Bros. untuk menghilangkan Ezra Miller dari film tersebut. Namun, pihak studio sendiri tetap memaksakan untuk merilis filmnya dengan kondisi yang penuh tekanan. Hasilnya adalah film ini gagal total di pasaran.

Namun, kontroversi film ini juga muncul dari hal lain di mana di akhir filmnya The Flash banyak “menghadirkan” para aktor Hollywood yang pernah memerankan atau hendak memerankan karakter DC secara digital. Contohnya adalah mereka menghadirkan Superman versi Christopher Reeve dan Batman versi Adam West. Meskipun cameo ini dianggap sebagai bentuk penghormatan, banyak yang menganggap jika kemunculan secara digital dianggap tidak menghargai sang aktor.

Film paling kontroversial di tahun 2023 yang terakhir tidak lain adalah Barbie. Film ini dianggap berhasil menjadi salah satu cerita budaya populer paling sukses di tahun 2023. Barbie adalah film komedi garapan Noah Baumbach dan Greta Gerwig yang menghadirkan tema tentang pro feminisme, yang mana ceritanya juga menyinggung tentang patriarki dan kapitalisme yang terjadi di dunia nyata.

Film ini banyak mendapatkan perhatian berbagai pihak karena dianggap film yang mendukung anti-pria. Salah seorang senator, Ted Cruz, menganggap film ini sebagai salah satu propaganda komunis. Kontroversi film ini juga muncul ketika materi promosi filmnya menghadirkan isu sensitif mengenai batas wilayah Laut Cina Selatan. Kontroversi ini pun membuat filmnya dilarang tayang di beberapa negara.

Kuwait dan Vietnam melarang penayangan filmnya karena nilai-nilai yang dihadirkan tidak sesuai dengan apa yang terjadi di norma kehidupan mereka sehari-hari. Libanon juga melarang filmnya tayang karena mempromosikan pesan pro sesama jenis, meskipun kemudian larangan ini dicabut. Yang jelas, Barbie menjadi film yang sukes dengan pendapatan 1 milliar Dollar Amerika sekaligus jadi film paling kontroversial di tahun 2023.

Tahun 2023 tidak terhindarkan dari berbagai kontroversi yang muncul di berbagai film. Beberapa film yang rilis di tahun 2023 ini berhasil memancing perhatian banyak kalangan dan memunculkan kontroversi di kalangan publik, baik karena apa yang muncul di depan layar ataupun apa yang terjadi di balik layarnya.