10 Adegan Perang Terbaik di Hollywood!

Adegan perang Terbaik di Hollywood yang pertama muncul dalam film Black Hawk Down. Rilis pada 2001, Black Hawk Down merupakan film yang mengadaptasi kisah nyata dari momen tertembaknya helikopter Black Hawk yang terjadi pada tahun 1992. Saat itu, pihak Amerika hendak menyerbu wilayah paling berbahaya di Mogadishu, Somalia, yaitu pasar Bakara.

Namun, situasi mulai berubah menjadi kacau ketika pasukan Somalia berhasil untuk menjatuhkan satu helikopter milik Amerika. Dan berbagai tim mulai dikerahkan untuk mengamankan tempat jatuhnya helikopter tersebut. Mereka pun melakukan berbagai upaya dan daya untuk mempertahankan wilayah tersebut, meskipun jumlah peluru dan persediaan mereka yang singkat.

Momen adegan pertempuran menghadapi pasukan Somalia ini dianggap sebagai salah satu adegan perang terbaik di Hollywood, karena berhasil menghadirkan momen dari para pasukan Amerika dari sisi lain. Apalagi, mereka pun menerapkan motto “No One’s Left Behind” atau “Tidak Ada Yang Ditinggalkan di Medan Perang” membuat adegan ini menjadi terasa epik dan istimewa.

Lord of The Rings merupakan salah satu cerita aksi fantasi yang luar biasa karya Peter Jackson. Diadaptasi dari novel karya J.R.R. Tolkien dengan judul yang sama, TLOTR memang sering menghadirkan berbagai pertempuran epik dalam cerita filmnya. Dan salah satunya muncul dalam film terakhir dalam franchise The Lord of the Rings, yaitu The Return of the King.

Adegan perang di film ini yang masuk daftar adegan perang terbaik di Hollywood dikenal dengan sebutan ‘Battle of Minas Trinith.’ Perang Minas trinith atau Battle of Minas Trinith bersetting di City of Kings yang dikenal dengan nama Minas Trinith. Ini merupakan kota yang paling besar yang ada di wilayah Gondor. Kota ini tidak jauh dari dari wilayah paling mengerikan di Middle-Earth, yaitu Mordor.

Dalam pertempuran ini kita melihat aliansi pasukan Gondor dan Rohan, yang dipimpin oleh sang penyihir Gandalf, Aragorn sang raja masa depan dari Gondor, serta Theoden. Mereka semua bersatu untuk menghadapi pasukan Mordor, yang terdiri dari orcs, goblins, dan para monster lainnya. Jika mereka gagal mempertahankan wilayah Gondor, maka wilayah ini akan jatuh ke tangan kekuatan jahat. Untunya, mereka juga kemudian mendapatkan bantuan dari para pasukan mayat.

Seperti yang disebutkan di atas jika franchise The Lord of the Rings cukup banyak menampilkan adegan peran terbaik di Hollywood. Selain Battle of Minas Trinith di film The Return of the King, di film sebelumnya, The Two Towers, juga ada adegan perang yang tidak kalah epik yang disebut dengan “Battle of Helm’s Deep.” Lokasi perang ini terjadi di White Mountains.

Helm’s Deep sendiri merupakan sebuah benteng pertahanan berbentuk lembah yang menjadi tempat tinggal para Horburg. Dalam perang Battle of Helm’s Deep memperlihatkan gabungan antara pasukan manusia dan juga para Elf yang siap bertempur menghadapi pasukan Orcs Uruk-Hai yang dipimpin oleh seorang penyihir yang haus akan kekuatan, yaitu Saruman.

Salah satu hal yang kemudian membuat perang ini masuk daftar perang terbaik di Hollywood adalah bagaimana masifnya perang tersebut yang mempertemukan tiga ras yang ada di dunia Middle-Earth; manusia, Elf, dan Orc. Perang masif yang terjadi ini juga nampak sangat epik, di mana sebagian fans bahkan menyebut kualitas CGI di era modern sekarang belum tentu mampu untuk menyamai sensasi dari perang ini.

Perang Yavin atau Battle of Yavin bukan hanya jadi salah satu adegan perang terbaik di Hollywood, namun di seluruh franchise Star Wars. Battle of Yavin merupakan perang yang jadi titik balik dalam Galactic Civil War dan juga merupakan salah satu adegan yang sangat terkenal di seluruh saga Star Wars. Adegan dalam Battle of Yavin memperlihatkan bagaimana Rebel Alliance berhasil menghancurkan Death Star pertama.

Death Star merupakan sebuah senjata yang sangat mengerikan dan mematikan di mana ukurannya mencapai sebesar bulan. Death Star bahkan terbukti mampu untuk menghancurkan sebuah planet. Dengan memanfaatkan skema atau cetak biru dari Death Star yang diselundupkan oleh Leia Organa, akhirnya pihak pemberontak mengetahui apa yang kemudian jadi kelemahan dari Death Star.

Mengapa kemudian ini jadi pertempuran paling epik dan bersejarah di dunia Star Wars, karena dalam ceritanya kita diperlihatkan momen para pilot X-Wings dan TIE Fighters bertarung dari jarak dekat (dogfight). Pertempuran di galaksi tersebut banyak membuat para penggemar Star Wars terkagum-kagum. Puncaknya adalag Luke Skywalker kemudian menembakan torpedo ke arah reaktor utama dan menghancurkan Death Star. Battle of Yavin kemudian jadi momen “penanggalan kalender” di cerita Star Wars, contoh 10BBY (Before Battle Yavin) atau 10AFY (After Battle Yavin).

Film ketiga dari trilogi orisinal Star Wars, Return of the Jedi, berkisah tentang para pasukan Rebellion yang berusaha untuk menghancurkan kembali senjata dari pihak Empire, yaitu Death Star. Namun, perang kali ini berbeda dan jauh lebih sulit dari sebelumnya. Karena, dalam perang kali ini Emperor Palpatine ikut terlibat dan dia berencana menghancurkan pasukan Rebellon dan mengajak Luke Skywalker ke Dark Side.

Untuk bisa menyerang Death Star. Han Solo, Leia Organa, Chewbacca. dan para pasukan pemberontak, serta pasukan Ewoks harus bekerja sama dalam sebuah misi utama yaitu mematikan generator perisai yang melindungi Death Star yang ada di dekat Endor, planet yang mayoritas wilayahnya adalah hutan. Dalam pertempuran ini, para stormtrooper dan pasukan Empire lainnya menjaga generator tersebut.

Banyak karakter yang harus menjadi korban dalam pertempuran di planet Endor atau yang disebut sebagai Battle of Endor ini. Misalnya, Leia Organa yang terluka dan R2-D2 yang terkena luka tembak. Meskipun begitu, para pasukan pemberontak tetap berhasil untuk menghancurkan generator perisai Death Star. Lando Carlrissian dan yang lain pun akhirnya bisa masuk ke Death Star dan menghancurkan senjata tersebut dari dalam.

Avengers: Endgame merupakan puncak cerita dari Infinity Saga yang dihadirkan oleh Marvel Studios di Marvel Cinematic Universe. Dalam film ini kita melihat bagaimana para Avengers berusaha untuk mengembalikan apa yang sudah Thanos lakukan yaitu Decimation. Mereka pun kemudian kembali ke masa lalu untuk mengah Thanos mendapatkan Infinity Stones.

Sayangnya, meskipun secara keseluruhan misi mereka berhasil dan mereka bisa mengembalikan semuanya, namun Thanos yang berasal dari 2014 justru muncul di tahun 2023. Para Avengers awalnya tidak sanggup untuk menahan kekuatan Thanos dan pasukannya yang berjumlah jauh lebih banyak. Namun, kejutan muncul ketika Doctor Strange membawa semua kekuatan yang bisa dia temui.

Mulai dari para pengguna sihir, hingga pasukan Asgard kemudian ikut bertarung. Mereka yang sudah kembali dari Decimation pun ikut bertarung menghadapi Thanos dan pasukannya. Dalam perang Battle of Earth ini Tony Stark kemudian mengorbankan dirinya untuk melakukan Decimation yang sekaligus jadi cara mengalahkan Thanos dan pasukannya. Dengan jumlah karakter yang terlibat sangat masif, wajar jika kemudian ini jadi salah satu adegan perang terbaik di Holywood.

Braveheart merupakan sebuah film yang menceritakan tentang sosok Sir William Wallace, yang merupakan pejuang dari wilayah Skotlandia di abad ke 13. Sir William Wallace sendiri merupakan sosok yang terlibat dalam perang bersejarah di negara tersebut yaitu First War of Scottish Independence atau Perang Kemerdekaan Skotlandia Pertama. Mel Gibson yang memerankan sosok Sir William Wallace.

Dalam ceritanya dijelaskan jika pihak Inggris, yang berada di bawah kekuasaan dari Raja Edward I, pada saat itu berusaha untuk melakukan invasi ke wilayah Skotlandia. Namun, para penduduk Skotlandia menolak untuk tunduk terhadap titah sang raja Edward I. Mereka pun memutuskan untuk melawan, meskipun dalam situasi yang tidak seimbang baik dari jumlah pasukan atau pun kekuatan militer.

Dalam pertempuran ini, banyak pejuang Skotlandia yang harus tewas. Namun, Wallace dan yang lain tetap terus berjuang di mana pada akhirnya perang ini berhasil dimenangkan oleh pihak Skotlandia. Dan William Wallace sendiri kemudian dianggap sebagai “penjaga dari kerajaan Skotlandia dan pemimpin dari para pasukannya.” Namun, banyak kontroversi muncul dari ceritanya, terutama yang berkaitan dengan sosok Sir William Wallace.

300 merupakan film yang dibintangi oleh Gerard Butler yang menghadirkan fantasi sejarah dari pertempuran bersejarah di dunia nyata, yaitu Battle of Thermopylae. Dalam pertempuran ini, diperlihatkan bagaimana bangsa Persia berusaha untuk merebut wilayah Yunani. Pertempuran ini terjadi sekitar 480 Sebelum Masehi. Namun, pihak Yunani menolak untuk menyerahkan wilayahnya.

Para penduduk Spartan terkenal karena kemampuan bertempur dan bertarung mereka yang luar biasa. Hal ini karena sedari kecil mereka sudah dididik dan dilatih untuk menjadi petarung handal. Dalam pertempurannya, pada awalnya pasukan Spartan memiliki 7.000 pasukan sebuah jumlah yang tidak sebanding dengan pasukan Persia yang memiliki jumlah pasukan hingg 300.000 orang.

Namun, hal itu tidak membuat para pasukan Spartan menyerah dan pada akhirnya justru para pasukan Persia yang harus menelan kekalahan di pertempuran tersebut. Jumlah pasukan Spartan yang tersisa adalah 300 orang. Inilah yang kemudian membuat Battle of Thermopylae sebagai salah satu adegan perang terbaik di Hollywood dan dlalam sejarah.

Perang Pasifik merupakan salah satu perang yang besar dan bersejarah, yang terjadi antara pihak Amerika dan Jepang. Dalam perang tersebut, Jepang yang berusaha untuk mendominasi dunia harus menghadapi kekuatan besar dari Amerika. Salah satu wilayah yang jadi medan pertempuran adalah pulau Iwo Jima yang berada di kawasan Pasifik. Ini merupakan salah satu benteng pertahanan dari Jepang.

Dalam film ini diceritakan bagaimana Jepang berusaha mempertahankan diri dari serbuan pihak pasukan Amerika. Adegan perang di film ini memang tidak epik seperti Braveheart dan yang lain, tetapi film ini berhasil menghadirkan momen kengerian para tentara, trauma yang dimunculkan dari para pasukan yang bertempur di sana, dan hal lainnya yang membuat banyak orang tersentuh.

Momen yang paling epik dan bersejarah dari film ini adalah ketika ada beberapa pasukan Amerika yang mendirikan bendera Amerika di atas pulau Iwo Jima. Momen ini jadi salah satu momen bersejarah bagi pihak angkatan bersenjata Amerika. Flags of Our Father merupakan film garapan Clint Eastwood yang menceritakan perang di Iwo Jima dari sudut pandang tentara Amerika. Namun, dia juga membuat film yang sama dari sudut pandang tentara Jepang yaitu Letter from Iwo Jima.

Saving Private Ryan dianggap sebagai film perang terbaik yang pernah dihadirkan di Hollywood. Filmnya sendiri berfokus pada momen penyelamatan seorang prjurit bernama Ryan, yang merupakan anak paling kecil dari tiga bersaudara. Dua kakak Ryan diceritakan tewas dalam pertempuran dan pihak militer Amerika berusaha untuk menyelamatkan anak paling bungsu dari Ryan bersaudara.

Namun, adegan perang terbaik di Hollywood yang muncul di film ini terjadi di awal filmnya. Dalam adegan tersebut, film ini mereka ulang peristiwa penyerbuan pasukan Amerika ke wilayah Normandy. Pasukan Amerika pun kemudian harus berlabuh di pantai Omaha. Namun, di pantai yang sudah dikuasai pihak Jerman tersebut justru terjadi perang yang sangat besar.

Ratusan tentara Amerika harus tewas akibat diserang oleh para pasukan Jerman, bahkan ketika mereka belum menyentuh bibir pantai. Adegan pertempuran di pantai Omaha ini benar-benar dianggap sangat nyata bahkan oleh para pasukan veteran yang saat itu ikut terlibat dalam pertempurannya. Steven Spielberg benar-benar berhasil menangkap perasaan, ekspresi, dan keadaan psikologis dari para pasukan di momen itu.