Home OTAKU OTAKU FEATURES 10 Tiruan Tokusatsu Dari Berbagai Negara!

10 Tiruan Tokusatsu Dari Berbagai Negara!

Beberapa rumah produksi di berbagai negara ternyata ada yang tidak ragu untuk memproduksi tiruan dari para Tokusatsu Jepang. Tokusatsu merupakan sebuah seriesl pahlawan Jepang yang memiliki ciri khas efek spesial yang kental. Ultraman dan Kamen Rider menjadi beberapa contoh dari karakter tokusatsu Jepang yang populer. Dengan kepopuleran Tokusatsu, tidak jarang berbagai negara coba untuk menghadirkab versi mereka.

Indonesia sendiri memiliki Tokusatsu resmi yang mendapat izin dari Ishinomori, yaitu Bima Satria Garuda. Namun, ternyata ada juga beberapa rumah produksi di berbagai negara yang mencoba untuk menghadirkan tiruan dari para Tokusatsu tersebut. Dan yang mengejutkan juga adalah bisa dibilang tiruan ini tidak resmi atau tidak mendapatkan izin dari pemilik franchisenya. Lalu, apa saja Tokusatsu tersebut?

1 The Beast Girl

Tokusatsu tiruan dari berbagai negara yang pertama adalah The Beast Girl. Ada fakta menarik mengenai film ini seperti ada beberapa judul resmi yang diperkenalkan. Dalam versi Tiongkok, judul dari filmnya adalah “Pertempuran Cahaya dan Kegelapan.” Ketika kemudian filmnya rilis secara internasional, film ini memiliki judul lain yaitu The Beast Girl atau Dragon Blade.

Film ini merupakan hasil kerja sama dari dua rumah produksi di dua negara, Tiongkok dan Malaysia. Ceritanya sendiri berfokus pada tiga orang gadis yang merupakan bagian dari kelompok pembasmi alien bumi. Ketiga gadis itu memiliki profesi lain yaitu penyanyi idola. Yang kemudian menjadi titik tiruan dari filmnya adalah ketika mereka menggunakan robot raksasa di akhir cerita. Geeks mungkin akan merasa jika robot tersebut mirip dengan Ultraman di era modern ini.

2 Chuldong! K-Cop

Series asal Korea Selatan yang rilis pada 2015 ini mungkin lebih dianggap sebagai parodi dari karakter tokusastsu Jepang. Hal ini dilihat dari alur cerita seriesnya yang memang lebih fokus pada properti atau poin-poin dalam plotnya yang menghadirkan adegan lucu. Polisi menjadi tema utama dalam series tokusatsu asal Korea Selatan itu. Tidak ada sinopsi yang detail mengenai cerita seriesnya ini sehingga banyak fans di luar Korea Selatan yang merasa kebingungan.

Dari segi desain, sebenarnya Chuldong! K-Cop ini memiliki desain karakter yang cukup apik. Namun, jika Geeks perhatikan desain dari kedua karakter utamanya sendiri mirip seperti para pahlawan dalam series Dekaranger. Memang, salah satu perbedaanya adalah pada kostum yang digunakan di mana karakter dalam series Chuldong! K-Cop lebih terlihat seperti armor. Durasi seriesnya cukup singkat yaitu 10-12 menit.

3 SFX Fantasy Rayforce

SFX Fantasy Rayforce merupakan salah satu proyek series tokusatsu yang pada akhirnya gagal tayang. Secara kualitas efek visual, SFX Fantasy Rayforce bisa dibilang sangat luar biasa. Dalam tayangan teaser di YouTube, banyak Geeks yang mungkin takjub dengan kualitasnya karena mirip dengan apa yang dihadirkan dalam versi Jepang. Namun, ada hal negatif dalam seriesnya.

SFX Fantasy Rayforce nyatanya menghadirkan kostum tiruan dari beberapa Kamen Rider, seperti Agito dan Hibiki, dengan desain yang dirubah detailnya. Bahkan, SFX Fantasy Rayforce juga bukan hanya menirukan para Kamen Rider melainkan juga series dari Tiongkok seperti Armor Hero. Proyek seriesnya sendiri tidak jadi dibuat karena kurangnya investor yang mau mendanai.

4 Project Ultraman

 

Project Ultraman adalah proyek film tokusatsu yang bisa dibilang digarap dengan serius dan dana yang cukup besar. Hal ini terbukti bagaimana mereka menyewa aktor kawakan asal Hong Kong, Ekin Cheng, untuk menjadi bintang utamanya. Yang menarik adalah film tersebut merupakan hasil garapan dari negara tetangga, Thailand, melalui rumah produksi Chaiyo. Namun, film yang rencananya akan tayang pada 2007 ini pada akhirnya harus batal.

Hal ini karena pihak Tsuburaya sendiri mengetahui tentang proyek film ini yang akhirnya mereka mengajukan tuntutan hukum. Fakta yang menarik adalah sebenarnya Chaiyo pernah berkolaborasi dengan Tsuburaya. Namun, karena perbedaan pendapat membuat mereka akhirnya tidak lagi berkolaborasi. Akibat tuntutan hukum itu pihak Chaiyo harus membayar ganti rugi atas hal tersebut. Kerugian paling besar sendiri adalah ketika Chaiyo bahkan sudah membuat taman bermain berdasarkan filmnya yang akhirnya tidak jadi dibuat.

5 Fighting Man

Film tokusatsu yang rilis pada 1991 di mana ceritanya sendiri berfokus pada seorang pria yang kemudian memiliki kelebihan untuk bisa berubah menjadi seorang pahlawan bernama Fighting Man. Fighting Man memiliki misi yaitu memberantas para mafia jahat dan mengerikan di mana mereka pun memiliki kekuatan super. Banyak series yang kemudian ditirukan oleh karakter Fighting Man, misalnya Gavan.

Bagaimana kemudian Fighting Man menggabungkan berbagai elemen dari berbagai tokusatsu Jepang tersebut bisa dilihat dari desain kostumnya. Desainnya sendiri tidak jelas, karena menggabungkan warna dan elemen karakter tokusatsu Jepang. Bahkan, konyolnya adalah mereka pun menampilkan tiruan dari Robocop. Dan yang ironisnya adalah semua hal dalam cerita Fighting man, termasuk kostum sang karakter utama, nampak terlalu sederhana.

6 Mask Bandal/Bandal Gamyeon

Mask Bandal alias Bandal Gamyeon adalah tokusatsu lainnya yang diproduksi oleh Korea Selatan. Mask Bandal sudah menjadi sebuah franchise yang cukup besar, karena tayang sejak 1990 sampai 1992. Hal ini berkat cukup banyaknya sekuel yang lahir berkat series pertamanya yang sukses. Mask Bandal sendiri diketahui merupakan tiruan dari tokusatsu legendaris karya Kouhan Kawauchi, Gekko Kamen.

Gekko Kamen adalah series tokusatsu yang muncul di era 1950an dan tayang ketika era televisi masih hitam putih. Salah satu elemen dalam Mask Bandal yang merupakan tiruan dari Tousatsu Jepang adalah desain kostum yang menggabungkan dua series yaitu Gavan dan Gekko Kamen. Yang banyak disorot dalam cerita Mask Bandal adalah koreografi pertarungan yang dianggap kurang menarik.

7 Golden Hero

 

Series tokusatsu produksi negara Tiongkok. Satu hal yang spesial dari Golden Hero dibandingkan karakter lainnya dalam daftar ini adalah Golden Hero memiliki merchandise milik mereka sendiri. Yang paling populer adalah belt atau sabuk yang jadi alat untuk membuat sang karakter utama berubah menjadi Golden Hero. Jika dilihat sekilas, Golden Hero menghadirkan dua konsep karakter pahlawan yaitu Kamen Rider dan Ultraman.

Ultraman mungkin adalah karakter pahlawan yang secara terang-terangan mereka tiru konsepnya. Hal ini dilihat dari mayoritas elemen yang dihadirkan dalam ceritanya, mulai dari sang karakter utama, kostum pahlawan, bahkan hingga adanya sebuah tim khusus yang membantu sang protagonis. Sedangkan, cara dia berubah adalah dengan memanfaatkan kekuatan dari sabut atau belt yang mana konsep ini digunakan oleh Kamen Rider.

8 Spark Man

Spark Man salah satu contoh film tokusatsu yang mungkin memang diperuntukan untuk anak-anak. Pasalnya, film ini sama sekali tidak menghadirkan poin-poin cerita yang mengajak penontonnya berpikir. Justru, film ini lebih banyak menghadirkan adegan komedi atau adegan konyol seperti ketika Spark Man bertarung melawan monster. Spark Man sempat menjadi pembahasan para penggemar tokusatsu.

Hal ini karena desain karakternya yang sama dengan karakter dari series Spielban dan juga dari corak warnanya. Yang menarik adalah Spark Man rilis dua tahun setelah series Spielban yaitu pada 1986. Ada juga karakter robot lainnya yang mirip dengan Denjiman Derta mecha yang mirip dengan Dynaman. Filmnya sempat menghadirkan elemen 2D dalam ceritanya, namun hal itu dirasa kurang pas.

9 The Invincible Space Streaker

Film ini diproduksi oleh negara Taiwan dan rilis pada 1977. Film tersebut dianggap banyak meniru elemen dalam franchise Kamen Rider. Contohnya adalah desain kostum dari sang karakter utama. Desain kostum yang dikenakan protagonis utama dianggap meniru desain dari salah satu Kamen Ride di era Showa, yaitu Kamen Rider X. Bahkan, motor yang dia kenakan pun mirip dengan motor dari Kamen Rider X.

The Invincible Space Streaker juga menghadirkan elemen cyborg yang memang sudah ada sejak lama di franchise Kamen Rider. Meskipun begitu, perbedaan yang paling mencolok adalah karakter utama yang berbeda. Jika Kamen Rider menghadirkan karakter dewasa sebagai protagonis utamanya, namun film ini justru menghadirkan anak-anak. Juga, tidak diketahui apakah filmnya merupakan parodi atau bukan.

10 Hanuman and the 5 Kamen Riders

Chaiyo nyatanya bukan hanya pernah menghadirkan proyek film tiruan dari Ultraman, namun mereka juga menghadirkan tiruan dari Kamen Riders. Bisa dibilang, ini adalah series tiruan tokusatsu di berbagai berbagai negara yang paling konyol dan paling kacau. Pertama, pihak rumah produksi memang secara terang-terangan menghadirkan lima Kamen Riders era Showa tanpa izin.

Kedua, mereka menghadirkan karakter Hanuman yang memang merupakan karakter hasil kerja sama antara Chaiyo dan Tsuburaya. Ketiga, Chaiyo pun menghadirkan footage orisinal tanpa izin dari Toei dan Tsuburaya. Keempat, premis ceritanya tidak jelas di mana bahkan ada shot yang menghadirkan wanita tanpa busana meskipun konteks ceritanya wanita tersebut disekap. Film ini pun akhirnya menjadi awal konflik panjang Chaiyo dan Tsuburaya. Hanuman and the 5 Kamen Riders dilarang beredar di Jepang dan hanya rilis di Thailand. Yang tidak kalah menarik adalah lagu pembuka seriesnya merupakan lagu pembuka series Kamen Rider X yang digubah dalam bahasa Thailand.

Popularitas tokusatsu dari Jepang memang sangat populer dan ikonik, sehingga banyak rumah produksi di berbagai negara coba untuk menghadirkan versi mereka sendiri. Sayangnya, upaya tersebut sering kali berujung pada kegagalan dan terkadang membuat mereka berurusan dengan hukum. Pasalnya, berbagai hal yang mereka hadirkan justru merupakan tiruan dari yang asli dan tanpa sepengetahuan dan izin pemilik hak cipta.

Exit mobile version