10 Film yang Miliki Ending Alternatif!

Ini adalah film terbaru yang diketahui memiliki alternatif ending. Bahkan, diketahui film ini memiliki tiga ending yang berbeda. Menurut laporannya, film tersebut sengaja menghadirkan banyak alternatif ending mengingat kondisi di DC Studios dan WB Discovery yang sedang dalam keadaan terguncang. Yang menarik adalah sebenarnya dua ending alternatif lainnya justru bisa dibilang lebih baik.

Alternatif ending pertama dari film The Flash memperlihatkan adegan di mana Bruce Wayne versi Michael Keaton hadir di persidangan ayah Barry Allen bersama dengan Supergirl. Sedangkan, alternatif ending kedua memperlihatkan adegan di mana Bruce Wayne versi Michael Keaton dan Kara serta Superman dan Wonder Woman yang ikut atau hadir di persidangan ayah Barry Allen.

Salah satu film populer dan ikonik dari era awal 2000an. I Am Legend merupakan film yang dibintangi oleh Will Smith dan merupakan adaptasi dari novel karya Richard Matheson dengan judul yang sama. Ceritanya sendiri berfokus pada sosok Dr. Robert Neville yang merupakan manusia terakhir di bumi, setelah bumi diserang sebuah virus mematikan yang membuat mereka menjadi Darkseekers.

Di akhir filmnya, sang dokter tersebut mengorbankan diri ketika para Darkseekers menyerang tempat tinggalnya. Yang menarik adalah alternatif ending dari film ini, yang awalnya hendak jadi cerita akhir filmnya, memperlihatkan monster yang menyerang sang dokter sebenarnya berusaha untuk menyelamatkan spesiesnya dari sang dokter yang menjadikan mereka subyek uji coba. Monster tersebut tidak berusaha untuk menghabisi nyawa sang dokter. Namun, will Smith yang kemudian ingin karakternya menjadi seperti yang kita lihat di filmnya.

Army of Darkness merupakan film ketiga dari trilogi Evil Dead karya Sam Raimi. Filmnya mengisahkan tentang seorang kasih bernama Ash yang tidak sengaja terlempar ke abad pertengahan. Dia dipaksa harus mendapatkan Book of the Dead atau Necronomicon dan ikut pertempuran menghadapi para pasukan mayat hidup agar bisa kembali ke masanya. Dalam versi filmnya, Ash diperlihatkan kembali ke masanya dengan menggunakan kitab atau buku tersebut.

Namun, dalam versi alternatif ending sosk Ash diperlihatkan gagal dalam mengucapkan mantra yang dia ucapkan. Hal tersebut membuat Ash akhirnya tidak bisa kembali ke masanya dan justru terlempar ke masa yang lain. Banyak yang beranggapan bahwa ending alternatif ini lebih menarik dari versi theatricalnya, sehingga sangat disayangkan alternatif ending ini tidak munculdi filmnya.

Alien adalah salah satu film fiksi ilmiah yang memengaruhi industri perfilman Hollywood. Film karya Ridley Scott ini menghadirkan kengerian di luar angkasa, di mana sekelompok ilmuwan yang dikirim untuk menjalankan misi harus mengalami sebuah peristiwa mengerikan. Mereka harus berhadapan dengan sosok Xenomorph yang merupakan alien mematikan yang sudah merenggut banyak nyawa.

Dalam versi theatrical, Ripley diperlihatkan berhasil selamat dari serangan Xenomorph dan kembali ke bumi. Namun, dalam versi alternatif ending yang disiapkan oleh Ridley Scott justru Xenomorph berhasil menghabisi nyawa Ripley dan menggunakan suara Ripley untuk mengirimkan pesan ke bumi. Namun, pihak studio menganggap hal itu terlalu mengerikan dan akhirnya Ripley menjadi salah satu karakter populer di industri perfilman.

Clerks merupakan salah satu film klasik yang memang cukup segmented. Ceritanya sendiri berfokus pada dua karakter, yaitu Dante dan Randal yang mana mereka adalah kasir di sebuah minimarket yang selalu menganggu atau mengejek para pelanggan mereka. Mereka pun hidup dengan cara mereka sendiri, berbicara mengenai musik, obata-obatan, dan sebagainya.

Di akhir filmnya, diperlihatkan sebuah adegan perampokan terjadi di minimarket tempat mereka bekerja. Dante pun terkena tembakan dan diduga kuat tewas dalam peristiwa itu. Kevin Smith, penulis sekaligus sutradara filmnya, menganggap jika itu adalah ending yang pas untuk filmnya. Namun, mentor dari Kevin Smith memberikan pendapatnya jika ending tersebut tidak sesuai dengan tone cerita yang ada. Akhirnya, ending tersebut dirubah.

Film Black Mirror: Bandersnatch dirilis pada 2018 silam dan menjadi titik awal bagi penulis Charlie Brooker. Filmnya sendiri berkisah tentang seorang programer permainan video bernama Stefan Butler, di mana dia mencoba untuk mengaplikasikan konsep novel “pilih petualangan anda sendiri” ke sebuah permainan game. Namun, apa yang dia bayangkan di awal nyatanya tidak sesuai dengan apa yang terjadi.

Permainan tersebut justru menjadi mimpi buruk bagi si pembuatnya. Film ini tidak memiliki alur cerita akhir yang pasti. Karena, para penonton bebas untuk memilih alur cerita seperti apa yang mereka inginkan termasuk bagaimana ending dari filmnya. Ada kurang lebih lima alternatif ending yang bisa para penonton pilih yang menjadikan filmnya salah satu yang unik.

Salah satu film unik dan menarik kara Edgar Wright yang diadaptasi dari komik karya Bryan Lee O’Malley. Filmnya menceritakan tentang Scott Pilgrim yang jatuh cinta dan berkencan dengan seorang wanita bernama Knives Chau. Namun, Scott kemudian bertemu dengan Ramona Flowers dan jatuh cinta kepada wanita tersebut. Meskipun sempat mengakhiri hubungannya dengan Knives, Scott dan Knives bekerja sama mengalahkan para mantan kekasih Ramona.

Mereka juga diperlihatkan saling bekerja sama untuk membebaskan Ramona dari pengendali pikiran yang dilakukan oleh para mantannya. Dalam versi ending aslinya, Scott diperlihatkan kembali berkencan dengan Knives setelah menyadari kesalahannya. Namun, hal ini nyatanya tidak mendapatkan tanggapan positif dari para penonton ketika test screening. Mereka justru ingin Scott kembali bersama Ramona. Dan akhirnya ending film ini sesuai dengan keinginan para penonton tersebut.

Siapa sangka jika Stanley Kubrick ternyata pernah membuat film komedi, yang bahkan dianggap sebagai salah satu film komedi terbaik sepanjang masa. Filmnya sendiri mengisahkan tentang seorang Kepala Staff Angkatan Udara Amerika yang memerintahkan  untuk menyerang wilayah Rusia dengan nuklir tanpa alasan yang jelas. Presiden dan para petinggi negara lain pun berusaha untuk menghentikan hal tersebut.

Ending filmnya memperlihatkan beberapa nuklir akhirnya benar-benar meledak dan menghancurkan dunia. Namun, Stanley Kubrick ternyata awalnya ingin film tersebut diakhiri dengan sebuah adegan konyol di mana para petinggi negara melakukan perang makanan. Dan kemudian presiden Amerika pun “tewas” setelah terkena serangan makanan. Namun, peristiwa pembunuhan John F. Kennedy membuat Kubrick akhirnya merubah alur cerita tersebut.

Ridley Scott juga ternyata pernah membuat sebuah film klasik yang populer hingga sekarang, yaitu Blade Runner. Film ini dibintangi oleh Harrison Ford dan mengisahkan sosok Rick Deckard yang mendapatkan misi untuk menghancurkan para robot yang melanggar protokol dan melakukan kekerasan untuk melukai manusia. Tetapi, di tengah-tengah misinya tersebut Rick mulai mengalami masalah dengan dirinya sendiri.

Fakta menarik dari film karya Ridley Scott ini adalah ternyata ada tujuh versi dari filmnya. Tujuh versi tersebut dia tunjukan kepada para penonton saat screening dan ketika tayang di bioskop. Salah satu versi alternatif ending tersebut memperlihatkan jika Rick sendiri ternyata adalah robot. Dan ketika dia “bebas,” robot Rick tersebut juga diburu oleh divisi Blade Runner lainnya.

Film horor klasik ini bisa dianggap sebagai film yang memiliki alternatif ending paling epik dalam sejarah. Alur cerita dari film Little Shop of Horrors sebenarnya pada awalnya dipersiapkan untuk sebuah pertunjukan panggung dan bukan untuk cerita film. Dalam ending awal filmnya diperlihatkan bagaimana Audrey dan kekasihnya, Seymour, akhirnya tewas. Sedangkan sang monster alien membuat kekacauan besar di kota New York.

Para penonton awal film tersebut merasa tidak puas dengan akhir ceritanya. Mereka tidak setuju kedua karakter tersebut tewas dan para penonton ini ingin kedua karakternya tetap hidup. Meskipun awalnya tidak setuju, akhirnya sang sutradara memotong adegan kota New York yang dihancurkan dan adegan kematian kedua karakter tersebut.

Menghadirkan sebuah alternatif ending memang menjadi jawaban bagi banyak pembuat film. Hal ini sengaja mereka lakukan karena berbagai hal, seperti para penonton yang tidak puas dengan akhir cerita tersebut. Di sisi lain, menghadirkan alternatif ending juga tidak jarang justru menjadi bumerang mereka. Karena itulah, mungkin pertimbangan yang lebih baik agar alur ending sebuah film bisa berjalan dengan baik.