Beberapa judul film dan TV series diketahui berhasil menghadirkan bahasa fiktif ciptaan mereka sendiri yang kemudian menjadi sesuatu yang ikonik di industri perfilman. Menghadirkan sesuatu yang unik dan ikonik tentunya menjadi tujuan bagi banyak pembuat film dan juga TV series. Selain dari segi cerita dan karakter, elemen-elemen di dalamnya juga sering kali menjadi perhatian dari para fans. Salah satunya adalah bahasa.

Umumnya, bahasa yang digunakan dalam berbagai film atau TV series adalah bahasa Inggris. Ada juga beberapa judul film dan series yang menghadirkan bahasa asing lain, bahkan mereka menciptakan bahasa sendiri yang dihadirkan dalam ceritanya. Bahasa tersebut kemudian menjadi ciri khas dari franchise atau judul film dan seriesnya. Berikut adalah berbagai bahasa fiktif ikonik di industri perfilman.

Huttese – Star Wars

Star Wars dikenal sebagai sebuah cerita tentang pertempuran luar angkasa paling besar, di mana ada banyak karakter alien yang dihadirkan dalam ceritanya. Dan masing-masing makhluk asing dari planet lain tersebut memiliki bahasa tersendiri. Salah satunya adalah Huttese. Bahasa Huttese ini umumnya digunakan oleh keluarga Hutt di Nal Hutta. Namun, dengan cepat menyebar dan menjadi salah satu bahasa yang dominan di galaksi.

Bahkan, di planet Tatooine bahasa Huttese adalah bahasa utama. Kemunculan dari Huttese sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Greedo dalam film A New Hope. Sejak saat itu, Huttese erat kaitannya dengan franchise Star Wars. Sebagian Geeks bahkan mungkin hafal dan mampu menerjemahkan beberapa kalimat dari Huttese.

Elvish – The Lord Of The Rings

Bahasa Elvish dianggap sebagai salah satu bahasa fiktif ikonik yang paling indah, dan langsung jadi perhatian para pecinta film. Sosok J.R.R. Tolkien tidak hanya handal dalam merangkai cerita, namun juga dia handal dalam memperkenalkan bahasa baru. Hal ini wajar karena, selain sebagi penulis ternyata Tolkien juga diketahui merupakan ahli bahasa. Inilah yang kemudian jadi alasan mengapa dia mampu menciptakan bahasa Elvish.

Tolkien bahkan menghabiskan sebagian waktunya untuk menyempurnakan bahasa Elvish sebelum melanjutkan cerita dari The Lord of the Rings. Di filmnya sendiri, Elvish dipergunakan di trilogi awal, trilogi The Hobbit, dan juga series The Rings of Power. Sesuai namanya, Elvish merupakan bahasa yang digunakan oleh bangsa Elf. Ada dua versi dari Elvish; Quenya, yang digunakan oleh para High Elves, dan Sindarin, yang digunakan oleh Grey Elves.

Na’vi – Avatar

Bukti dedikasi dari James Cameron terhadap film Avatar adalah bagaimana dia menghabiskan dua dekade untuk menyempurnakan teknologi yang dia gunakan untuk membuat film Avatar. Sambil menyempurnakan teknologi tersebut, Cameron juga menciptakan bahasa yang digunakan oleh bangsa Na’vi. Bahasa Na’vi diciptakan oleh ahli bahasa bernam Paul Frommer.

Frommer menciptakan bahasa Na’vi berdasarkan 30 suku kata yang diciptakan sebelumnya oleh James Cameron. Butuh waktu enam bulan bagi Frommer untuk mengembangkan bahasa tersebut, di mana dia membuat aturan tata bahasa dan juga hal lainnya. Bahasa Na’vi kemungkinan akan semakin populer dan juga banyak digunakan di dunia Avatar apalagi dengan rencana pembuatan empat sekuel lainnya.

Goa’uld – Stargate

Goa’uld adalah sebuah bangsa parasit di perairan yang sering mengambil alih tubuh inangnya dari berbagai spesies dalam cerita Stargate. Goa’uld adalah antagonis yang muncul di series awalnya yaitu Stargate-SG1. Bahasa ini sendiri digunakan oleh the Jaffa, the Tok’ra, dan bangsa Goa’uld ketika mereka berhasil mengambil alih tubuh mangsanya. Bahasa Goa’uld sendiri diketahui diciptakan dari bahasa Mesir Kuno yang kemudian dimodifikasi. Baik pelafalan atau pun pengucapannya sama seperti bahasa Mesir Kuno.

Dothraki – The Game Of Thrones

Dothraki merupakan bahasa yang digunakan oleh para penduduk Dothraki, yang diciptakan oleh sang penulis Game of Thrones, George R.R. Martin, dan dikembangkan oleh ahli bahasa, David J. Peterson. Menurut Peterson, Dothraki merupakan perpaduan dari bahasa Arab dan juga Spanyol. Dengan begitu, sang aktor akan lebih mudah melafalkan bahasa tersebut. Satu kata yang sangat populer dari Dothraki adalah “Khaleesi” yang bisa diartikan sebagai “Ratu.” Itu merupakan julukan yang diberikan kepada Daenerys Targaryen ketika menikah dengan Khal Drogo, sang pemimpin klan Dothraki.

Valyrian – Game Of Thrones/House Of Dragon

Bahasa fiktif ikonik lainnya yang berasal dari Game of Thrones adalah Valyrian. Bahasa ini diadaptasi dari perpaduan Latin dan Yunani. Valyrian merupakan sebuah bahasa kuno yang digunakan oleh Valyrians of Essos. Bahkan, dialek yang berbeda kemudian dikembangkan dan diperlihatkan dalam ceritanya untuk merepresentasikan bahwa sudah ada perubahan besar yang terjadi terhadap bahasa Valyrian.

Seperti halnya Dothraki, Valyrian juga dikembangkan oleh ahli bahasa David J. Peterson. Peterson sendiri mengembangkan bahasa Valyrian berdasarkan beberapa kata yang digunakan High Valyrian di novelnya. Bahasa Valyrian sendiri kemudian berkembang seperti diperlihatkan dalam series House of the Dragon.

Alienese – Futurama

Alienese – atau bisa kita anggap sebagai bahasa alien – bukan merupakan bahasa yang diucapkan melainkan sebuah bahasa tertulis. Alienese diciptakan oleh Matt Groening sosok di balik cerita The Simpson dan Futurama. Matt sendiri menciptakan Alienese untuk series Futurama. Yang unik adalah tujuannya menciptakan bahasa alien ini adalah sebagai lelucon, di mana Matt ingin mengetahui seberapa lama para fans bisa menerjemahkan arti dari Alienese.

Tanpa diduga, ternyata para fans mampu menerjemahkan bahasa Alienese dalam waktu singkat. Bahkan, mereka juga memiliki “kamus” dari bahasa Alienese. Akibat dari hal ini, Matt Groening kemudian memutuskan untuk mengubah Alienese menjadi lebih rumit dan kompleks.

Klingon – Star Trek

Klingon dianggap sebagai bahasa fiktif yang paling ikonik yang pernah dihadirkan di media mainstream. Klingon diciptakan oleh James Doohan, aktor yang memerankan Scotty, dan kemudian dikembangkan lagi oleh Marc Okrand. Bahasa fiktif ini pertama kali dipergunakan dalam film Star Trek: The Motion Picture yang rilis pada 1979. Menariknya, lima tahun kemudian franchise Star Trek menyempurnakan bahasa ini.

Bahkan, mereka pun membuat kamus khusus untuk bahasa Klingon yaitu The Klingon Dictionary. Yang unik juga adalah di beberapa komunitas pecinta Star Trek, mereka yang mampu memahami dan berbicara bahasa Klingon dianggap sebagai sosok yang “luar biasa.” Bahkan, Klingon menjadi sebuah bahasa resmi yang diperlajari di beberapa universitas besar seperti Harvard.

Vulcan – Star Trek

Bahasa fiktif populer lainnya dari franchise Star Trek adalah Vulcan. Ini adalah bahasa pertama yang diperkenalkan di franchise Star Trek. Bahasa ini digunakan oleh bangsa Vulcan, contohnya adalah Spock. Dia menggunakan bahasa Vulcan dalam beberapa situasi percakapan. Sama seperti Klingon, bahasa fiktif ini diciptakan oleh James Doohan dan dikembangkan oleh Marc Oakrand. Para Trekkie sendiri berusaha untuk menyempurnakan kamus bahasa Vulcan agar lebih mudah dipahami dan digunakan dalam percakapan.

Parseltongue – Harry Potter

Rasanya sudah banyak Geeks yang tahu tentang Parseltongue dari franchise Harry Potter. Diciptakan oleh sang kreator, J.K. Rowling, Parseltongue adalah sebuah bahasa fiktif di mana penggunanya akan mampu untuk memahami dan bahkan berbicara bahasa ular. Seseorang tidak bisa begitu saja mempelajari Parseltongue, seperti mereka belajar bahasa pada umumnya.

Hal ini karena kemampuan berbicara Parseltongue hanya bisa terjadi kepada sosok tertentu. Mereka yang mampu berbicara Parseltongue disebut sebagai Parselmouth. Dan biasanya, para Parselmouth memiliki koneksi atau merupakan bagian dari dorm Slytherin. Harry Potter merupakan pengecualian dari hal tersebut. Bahasa Parseltongue sendiri mirip seperti desis ular dan terdengar aneh. Tidak ada kamus atau apa pun yang bisa menerjemahkan Parseltongue.

Menciptakan bahasa fiktif tersendiri untuk alur cerita di series atau film jelas menjadi sebuah dedikasi yang besar bagi para penciptanya. Di sisi lain, ini juga menjadi nilai jual dan daya tarik lainnya dari series atau film tersebut. Bahkan, jika kemudian bahasa tersebut populer di berbagai kalangan bukan tidak mungkin jika bahasa fiktif ini berubah menjadi bahasa “resmi.”

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.