Apa jadinya seorang seorang Yonko tanpa adanya anak buah atau kru yang selalu setia membantu mereka. Meskipun ada bajak laut yang sanggup berpetualang tanpa adanya kru atau anak buah, seperti sosok Dracule Mihawk, tetapi Mihawk tidak memiliki ambisi besar untuk menguasai dunia seperti halnya para Yonko. Dan berkat bantuan krunya pula para Yonko berhasil berada di posisi saat ini.

Semakin banyak anak buah atau kru tentunya akan membuat para Yonko tersebut semakin kuat. Kita bisa melihat beberapa contoh diantaranya seperti Whitebeard, Kaido, dan Big Mom. Whitebeard memiliki ribuan pasukan yang terdiri dari puluhan divisi. Kemudian Big Mom memiliki jumlah kru yang lebih banyak dari Whitebeard, yang juga terbagi dalam beberapa divisi.

Kaido bisa dibilang merupakan Yonko dengan kru atau anak buah terbanyak. Sebelum perang Onigashima, diketahui bahwa jumlah pasukannya mencapai 30.000 orang. Jumlah tersebut dibagi ke beberapa kelompok; Gifters, Pleasures, Flying Six, dan All-Stars. Pleasures merupakan kelompok yang berada di posisi paling bawah, sedangkan All-Stars berada di posisi teratas.

All-Stars sendiri berisi tiga orang kuat yaitu King, Jack, dan Queen. Mereka adalah tiga komandan terkuat dari Kaido. Sebagian Geeks mungkin penasaran bagaimana kemudian ketiga All-Stars tersebut bisa bergabung dengan Kaido. Sekitar 38 tahun lalu, setelah kelompok bajak laut Rocks berhasil dikalahkan di God Valley, mereka semua bubar. Kaido pun memutuskan untuk membentuk kru bajak lautnya sendiri.

Di awal arc Wano Country kita melihat bagaimana Basil Hawkins dan Scratchmen Apoo sudah menjadi bagian dari kru Kaido, ketika para Worst Generation lainnya berusaha menghadapi Kaido. Setelah mereka kalah, Kaido mengatakan bahwa dia suka dengan potensi besar mereka dan pada akhirnya mengajak para Worst Generation tersebut untuk bergabung dengannya.

Ini mungkin menjadi metode yang digunakan oleh Kaido sejak pertama kali dia membentuk kru bajak laut. Dengan kekuatan yang dia miliki, Kaido memutuskan untuk menghajar musuhnya sampai mereka tidak berdaya. Tetapi, Kaido tidak akan membunuh korbannya  tersebut. Dengan kondisi korban yang sudah kalah dan tidak berdaya, Kaido pun kemudian meminta mereka bergabung. Bagi sebagian orang, tawaran tersebut tentunya akan ditolak dan lebih baik mereka mati dibandingkan harus menjadi bawahan Kaido.

Tetapi, bagi sebagian lainnya hal itu dilihat sebagai “kesempatan kedua.” Mengapa kemudian Kaido melakukan hal tersebut? Bisa jadi dikarenakan adanya pengaruh dari sang mantan kapten. Dia mencoba menirukan apa yang pernah dilakukan Rocks, dahulu. Namun, hal berbeda dialami oleh ketiga All-Stars. Mereka semua tidak dikalahkan terlebih dahulu, melainkan Kaido sendiri yang langsung memilih mereka. Meskipun begitu, ada beberapa sisi negatif dari tindakan yang dilakukan oleh Kaido untuk merekrut anggotanya.

Contohnya, kru memiliki potensi besar menjadi tidak setia atau tidak loyal kepada Kaido. Apa pun yang dilandasi oleh rasa takut atau intimidasi tidak akan berbuah baik. Mereka yang direkrut oleh Kaido untuk bergabung dengan kelompok bajak laut Beast sebagian besar mengambil tawaran bergabung dengan Kaido karena rasa takut. Hal inilah yang membuka peluang adanya pengkhianatan di masa yang akan datang, karena mereka melihat peluang untuk bisa kabur atau membalas dendam.

Dan ironisnya adalah Kaido menganggap bahwa bawahannya adalah kelompok yang bisa digantikan kapan pun. Dia pun nampak tidak begitu peduli terhadap mereka, dan bahkan sering kali menganggap mereka sebagai sesuatu yang tidak berguna. Dalam beberapa kesempatan kita melihat bagaimana Kaido tidak segan untuk mengahajar atau menghabisi anak buahnya. Jika bukan karena rasa takut dan kurangnya kekuatan yang mereka miliki, mungkin mereka sudah melakukan upaya untuk menghabisi nyawa Kaido.

Irvan
Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.