Setelah sempat ditunda, akhirnya film Dune karya Denis Villeneuve resmi tayang perdana. Film Dune sendiri merupakan adaptasi dari seri novel karya Frank Herbert dengan judul yang sama. Filmnya sendiri berkisah tentang sosok Paul Atreides, anak laki-laki dari House of Atreides, yang memiliki peran penting bagi planet Arrakis dan juga para suku Fremen.
Menurut penduduk asli dari planet Arrakis, suku Fremen, Paul Atreides merupakan sosok Lisan al-Gaib atau “suara dari luar.” Dia juga disebut sebagai sosok Mahdi atau sosok juru selamat bagi suku Fremen. Namun, yang menarik, Paul Atreides juga merupakan sosok yang dijanjikan dan dinantikan bagi para penyihir Bene Gesserit. Sosok Paul sendiri erat dikaitkan dengan sosok Kwisatz Haderach. Lalu apa itu sebenarnya sosok Kwisatz Haderach? Berikut adalah penjelasannya.
Siapa Kwisatz Haderach
Di awal cerita filmnya, diungkapkan bahwa para penyihir Bene Gesserit berusaha untuk menghidupkan sosok yang disebut sebagai Kwisatz Haderach. Mereka sudah berabad-abad mencoba untuk membuat – atau memanggil – sosok misterius tersebut. Seperti yang diungkapkan oleh Reverend Mother Mohiam, para penyihir dari Bene Gesserit sudah sejak lama menyeleksi secara ketat orang-orang yang diduga bisa menjadi sosok Kwisatz Haderach.
Kwisatz Haderach Bagi Bene Gesserit
Seperti yang sudah diungkapkan di atas, sosok Kwisatz Saderach merupakan sosok yang dinantikan oleh para penyihir wanita Bene Gesserit. Mereka sudah sejak lama berusaha untuk menghadirkan sosok tersebut, dengan cara membuat para penyihir wanita mereka menikah dan melahirkan anak perempuan. Salah satu diantaranya adalah Lady Jessica Atreides, yang menikah dengan seorang Duke dari bangsa Atreides, Leto Atreides.
Sosok Jessica sendiri sempat dianggap sebagai penghancur rencana Bene Gesserit karena dia justru melahirkan anak laki-laki – yaitu Paul Atreides – dan bukannya anak perempuan seperti seharusnya. Meskipun begitu, Jessica sendiri meyakini bahwa dialah sosok yang dijanjikan selama ini. Reverend Mother Mohiam sendiri sebenarnya ragu akan apa yang dijanjikan oleh Jessica, meskipun Paul memiliki beberapa tanda bahwa dirinya sosok yang terpilih. Disisi lain, beberapa penyihir Bene Gesserit lainnya meyakini bahwa sosok Kwisatz Haderach akan tiba dan sudah meyakini bahwa sosoknya sudah ada dan dia bukanlah Paul.
Sebenarnya masih belum diketahui apa alasan Bene Gesserit meyakini bahwa sosok Kwisatz Haderach haruslah seorang wanita. Dalam novelnya sendiri dijelaskan bahwa wanita memiliki dua kromosom X, yang membuat mereka mampu mengakses ingatan genetik lebih baik. Tetapi, akses mereka terhadap ingatan atau memori tersebut terbatas apalagi jika harus mengakses kenangan dari pria.
Dalam novelnya juga dijelaskan bahwa sosok Kwisatz Haderach merupakan rencana dari para penyihir Bene Gesserit untuk menghentikan perselisihan antara House of Atreides dan House of Harkkonen. Selain itu, sosok Kwisatz Haderach juga direncakan menjadi sosok utama yang bisa dikendalikan dan diakses ingatannya oleh para penyihir Bene Gesserit.
Kekuatan Dari sosok Kwisatz Haderach
Sebagai seorang juru selamat bagi penyihir Bene Gesserit dan sosok yang akan menghadirkan Golden Path (akan dijelaskan kemudian), seberapa kuat sebenarnya sosok Kwisatz Haderach? Sosok Kwisatz Haderach memiliki kemampuan untuk bisa mengetahui banyak hal. Sosoknya mampu melihat dan mengakses berbagai hal yang ada dalam pikiran semua orang, baik pria atau pun wanita.
Apakah Paul Memang Sosok Yang Dijanjikan?
Di awal filmnya, kita sudah diperlihatkan bagaimana kemampuan dari Paul Atreides. Contohnya adalah ketika dia menggunakan teknik “the Voice” atau suara yang mampu membuat seseorang melakukan apa pun yang diperintahkan. Kemudian bagaimana Paul sering melihat “mimpi” dari orang-orang atau pun mimpinya sendiri. Hal itu seolah menjadi bukti bahwa Paul memang sosok yang dijanjikan.
Kwisatz Haderach Bagi Para Suku Fremen
Ketika House Harkkonen menyerang House Atreides di Arrakis, Paul dan Jessica kemudian berhasil kabur. Mereka kemudian bertemu dengan suku Fremen. Jessica sendiri mengatakan kepada mereka bahwa Paul adalah sosok yang dijanjikan dalam ramalan suku mereka, Lisan al-Gaib. Dengan melihat kemampuan Paul dan apa yang diucapkan oleh Jessica, akhirnya mereka pun menerima Paul sebagai sosok ‘Lisan al-Gaib.’