Disaat Goku berhasil mendapatkan kekuatan dahsyat yang baru, sepertinya Vegeta pun siap untuk belajar teknik mematikan lainnya, kali ini dari Beerus. Di chapter 68 kemarin, diperlihatkan Goku mencoba unuk bertarung melawan Whis, demi menguji kemampuan Ultra Instinctnya. Namun, ternyata Whis memang bukan lawan yang seimbang bagi Goku.
Whis sendiri kemudian menjelaskan bahwa ada banyak jenis dari kekuatan Ultra Instinct, dan Goku harus mengembangkan gayanya sendiri untuk bisa menjadi lebih kuat. Vegeta dan Beerus melihat proses pertarungan antara Whis dan Goku, dan Vegeta mengatakan bahwa dia tidak tertarik untuk mempelajari Ultra Instinct. Beerus kemudian mengungkapkan kepada Vegeta bahwa Ultra Instinct bukanlah satu-satunya teknik yang dimiliki oleh para dewa.
Hal ini jelas membuat Vegeta terkejut, dan Beerus mengatakan bahwa Ultra Instinct sebenarnya lebih cocok untuk para Angel. Beerus kembali mengatakan bahwa para dewa kehancuran sebenarnya tidak tertarik dengan teknik Ultra Instinct yang dianggap kurang cocok untuk gaya bertarung para dewa penghancur. Vegeta pun memaksa Beerus untuk mengatakan lebih banyak lagi, namun Beerus menolak dengan menjelaskan bahwa dia bukanlah seorang pelatih.
Beerus kemudian pergi dari hadapan Vegeta. Namun, sebelum jauh, Beerus memberikan petunjuk kepada Vegeta untuk mengikutinya. Ini mengindikasikan bahwa Beerus akan mengajarkan Vegeta teknik lainnya yang setara dengan Ultra Instinct. Namun, di chapter 69 kemarin kita melihat apa yang dibutuhkan untuk mempelajari teknik baru tersebut, sambil juga memperlihatkan bagaimana brutalnya Beerus sebagai seorang guru.
Beerus bertanya kepada Vegeta mengenai para Saiyan, khususnya mengenai berapa banyak planet yang sudah mereka hancurkan. Dalam diskusi mereka, sosok Freeza sempat disinggung dimana karakter tersebut dianggap sebagai pemicu kehancuran dari bangsa Saiyan. Inilah yang kemudian menarik perhatian Beerus. Dia bertanya kepada Vegeta apakah memang takdir dari bangsa Saiyan adalah hancur dan musnah. Namun, Vegeta sendiri menolak ide tersebut.
Vegeta meyakini bahwa dia dan ayahnyalah yang menyebabkan kehancuran bangsa Saiyan. Disinilah Beerus marah, dan mengatakan bahwa kehancuran dari bangsa Saiyan bukanlah merupakan takdir, melainkan sesuatu yang memang sudah direncanakan sejak awal. Beerus mendekati Vegeta dan langsung menghajarnya. Beerus kemudian mengatakan bahwa rasa berdosa dalam dirinya tidaklah tepat.
Dia kemudian mengatakan kepada Vegeta bahwa yang memerintah Freeza untuk menghancurkan para Saiyan adalah dirinya. Beerus kemudian menyebutkan bahwa salah satu kelemahan terbesar dari Vegeta mengapa dia kesulitan untuk berkembang dan kesulitan untuk menguasai teknik Ultra Instinct adalah karena dia terjebak di masa lalu.
Beerus kemudian memberikan solusi kepada Vegeta untuk bisa menghilangkan rasa bersalahnya tersebut. Menurut Beerus, untuk bisa menguasai teknik yang akan dia ajarkan kepada Vegeta dia harus menghancurkan berbagai pikiran yang menganggu dan membangun kembali dirinya sedari awal. Dia mengibaratkan bahwa untuk menciptakan sesuatu dari awal, maka harus ada yang dihancurkan.
Filosofi yang coba disampaikan Beerus cukup jelas: tetap maju dan jangan menyesali apa yang sudah terjadi sebelumnya. Beerus juga mengungkapkan bahwa yang ada di dalam pikirannya selama ini selalu tentang kehancuran dan tidak ada hal lainnya. Menurutnya, itulah kunci dari kekuatannya yang tidak terbatas. Beerus mencoba memberikan petunjuk bahwa dengan mengikuti jejaknya, maka Vegeta akan bisa menjadi sosok yang sama dengannya.
Meskipun melupakan masa lalu dari apa yang pernah dia alami dan lakukan merupakan hal yang sulit untuk dilakukan Vegeta, ini bisa menjadi cara baginya untuk menghadapi potensi villain yang berbahaya selanjutnya – dengan caranya sendiri. Jika memang hal itu akan dilakukan oleh Vegeta, trauma akan masa lalu bisa dipastikan akan menjadi tema utama Vegeta di arc Granolah the Survivor ini. Apakah Vegeta mampu mengubah trauma masa lalu menjadi sumber kekuatan dirinya? Kita nantikan saja ya Geeks kelanjutan ceritanya.(Featured Image: lefthudson.com)
