Home MOVIE MOVIE FEATURES 10 Film Keren dengan CGI Buruk!

10 Film Keren dengan CGI Buruk!

Efek visual bisa menjadi elemen pembeda dari sebuah film, selain dari sisi cerita dan elemen lainnya. Film dengan efek visual yang menarik dan sempurna, tentunya akan menjadi film yang banyak diminati. Lain halnya dengan film yang memiliki efek visual yang bisa dikatakan buruk. Bisa dipastikan bahwa filmnya akan flop di pasaran.

Ada beberapa contoh film yang pada akhirnya harus merugi besar, bahkan dicap sebagai film terburuk karena efek visual yang kurang sempurna. Misalnya adalah The Scorpion King dan Justice League versi Joss Whedon. Memang ada banyak alasan yang membuat sebuah film memiliki efek visual yang kurang sempurna. Dan selain dua film tersebut ada film lainnya yang juga memiliki efek visual yang buruk. Apa saja?

Sekuel The Matrix

Meskipun Neo, Morpheus, dan Trinity adalah tiga karakter utama dalam franchise The Matrix, banyak juga yang berpendapat bahwa penampilan dari Hugo Weaving sebagai Agent Smithlah yang justru membuat franchise tersebut “sempurna”. Dengan kualitas akting yang baik, karakternya yang mengerikan, dan bagaimana cara Smith berkata menjadikan karakternya sangat ikonik.

Wachowski bersaudara pun melihat potensi karakter Agent Smith sebagai karakter yang “besar”, dibuktikan dengan kemunculannya di sekuel filmnya. Sayangnya, meskipun penampilan Hugo Weaving sebagai Agent Smith sudah sempurna, efek visual yang diterapkan kepada karakter ini justru tidak sempurna. Kurang sempurnanya efek visual ini juga menjadi salah satu penyebab sekuel The Matrix gagal di pasaran.

Star Wars: A New Hope (1997 Special Edition)

Salah satu “kejahatan” yang pernah dilakukan oleh George Lucas terhadap franchise Star Wars adalah bagaimana dia menghadirkan sosok Jabba the Hutt dalam cerita. Pada awalnya, George Lucas menggunakan boneka atau menggunakan jasa seseorang untuk menggunakan kostum Jabba. Tapi, kemudian Lucas memutuskan untuk tidak lagi menghadirkan sosok Jabba dengan menggunakan boneka dengan alasan ongkos produksi dan juga dia takut bahwa penampilan “boneka” tersebut akan terlihat aneh di kamera.

Pada 1997, George Lucas mulai menghadirkan karakter Jabba dengan menggunakan bantuan CG yang digambar oleh Declan Mulholland. Dan hasilnya benar-benar diluar dugaan, dimana sosok Jabba justru banyak menerima kritikan karena kualitasnya yang sangat buruk. Bahkan, para fans sendiri ada yang menganggap jika karakter Jabba versi CG tersebut jauh lebih buruk dari kartun Clone Wars.

Scooby-Doo

Scooby-Doo merupakan salah satu franchise populer yang pernah diproduksi oleh William Hannah dan Joseph Barbera. Bahkan, sosok Scooby-Doo juga bukan hanya menjadi sebuah brand yang sangat kuat, melainkan juga sudah menjadi wajah bagi pihak studio. Jadi, bukan hal yang mengejutkan jika kemudian mereka berencana untuk membuat versi live-action di layar lebar. Sayangnya, film tersebut tidak sesuai yang diharapkan. Seluruh efek visual yang ditampilkan di filmnya benar-benar sangat kacau. Sepertinya tidak ada yang tahu apakah yang ditampilkan di filmnya merupakan photorealistis atau sekedar kartun biasa.

Harry Potter & The Order of the Phoenix

Untuk sebuah franchise yang besar yang ditangani oleh studio yang besar, juga memiliki sumber daya dan dana yang tidak terbatas, terkadang franchise Harry Potter juga mengalami masalah dengan visual efek yang muncul di film mereka. Contohnya adalah film Harry Potter & The Order of the Phoenix. Salah satu momen fatal yang ditampilkan di film tersebut adalah bagaimana sosok Grawp ditampilkan.

Di novelnya sendiri, sosok Grawp adalah karakter yang sangat malang, dijauhi dari kelompoknya, dirundung, dan harus tinggal di hutan terlarang. Namun, ketika filmnya mencoba untuk mewujudkan sosok Grawp, efek visual yang dianggap kurang sempurna justru membuat Gwarp semakin menderita. Gwarp juga bahkan harus “diusir” dari filmnya dimana kita tidak melihat Gwarp memimpin pasukan hippogriff dan thestrals saat melawan para raksasa yang dulu pernah merundungnya.

Hulk versi Ang Lee

Meskipun teknologi CGI di awal era tahun 2000an belum begitu sempurna, tapi banyak yang menganggap bahwa film Jurassic Park yang dirilis pada era 1990an jauh lebih baik dari film Hulk karya Ang Lee. Filmnya sendiri memang sukses dalam beberapa hal, seperti bagaimana pihak studio mampu melakukan rendering untuk wajah Hulk – meskipun wajah yang digunakan bukanlah wajah sang karakter utama, Eric Bana.

Tapi, untuk bagian lain dari efek visual tubuh Hulk dirasa kurang sempurna. Ada yang menganggap bahwa efek visual Hulk berasal dari seri animasi yang kemudian diubah sedemikian rupa untuk muncul di versi live-action. Untungnya, Marvel Studios mau belajar dari kesalahan ini dengan menghadirkan sosok Hulk yang “sempurna” setelah itu.

BERSAMBUNG KE HALAMAN 2

Exit mobile version