Membangun sebuah franchise besar bukanlah sebuah perkara yang mudah. Butuh persiapan yang sangat matang dari sejak awal rencananya dibuat, sampai akhirnya filmnya dirilis dan franchisenya dibentuk. Membentuk sebuah franchise membuka kesempatan bagi pihak studio untuk lebih banyak mengeskplor cerita yang berbeda, dari properti mereka. Contohnya adalah franchise Star Wars, yang menjadi salah satu franchise terbesar dan terpopuler.
Meskipun memberikan banyak keuntungan, tidak jarang juga sebuah franchise justru menimbulkan kerugian. Apalagi, jika film sekuel atau kelanjutannya tidak sesuai dengan harapan para penonton atau dieksekusi secara kurang sempurna. Hasilnya tentu akan membuat franchise itu hancur. Dan berikut adalah berbaga franchise yang memiliki awalan baik, namun berakhir buruk.
Middle-Earth
The Lord of the Rings merupakan salah satu trilogi film yang sangat hebat yang pernah dibuat. Berbagai prestasi ditorehkan dari trilogi film ini. Namun, ketika film The Hobbit dirilis reputasi dari franchise ini seketika hancur. Hal ini membuktikan bahwa franchise terbesar pun tidak luput dari “kutukan” tersebut. Ada perbedaan besar antara trilogi LOTR dengan The Hobbit.
Men In Black
Film pertama Men In Black menjadi salah satu film blockbuster terbaik di era 90an. Hal ini bukan sesuatu yang mudah, mengingat di dekade tersebut bioskop penuh dengan judul-judul film klasik yang sama-sama populer sampai saat ini. Kesuksesan film pertamanya kemudian menjadi awal bagi Universal untuk membangun sebuah franchise. Semuanya berkat kerja sama apik dari Will Smith dan Tommy Lee Jones.
The Matrix
Semua pujian yang disampaikan kepada The Matrix sebenarnya bukan bualan semata, karena pada kenyataanya film ini benar-benar menjadi sebuah warna baru bagi genre fiksi ilmiah. Bahkan, bisa dibilang film ini bersifat revolusioner. Tidak sedikit film besutan Hollywood yang kemudian mengadaptasi ide dari The Matrix, untuk kemudian dikembangkan kembali.
Robocop
Sama seperti Peter Jackson, Paul Verhoeven memiliki visi yang baik terhadap film Robocop pada saat itu. Dia mencurahkan semuanya untuk memproduksi filmnya, dan memang hasilnya tidak mengecewakan. Robocop menjadi salah satu film klasik populer di era 80an sampai saat ini. Sayangnya, kesuksesan besar itu tidak berlangsung lama.
Superman
Para penonton dibuat takjub dengan film Superman arahan sutradara Richard Donner pada 1978, yang sekaligus juga merevolusi berbagai film layar lebar di era itu. Namun, mereka kemudian dibuat kecewa dengan apa yang terjadi dengan Superman dalam satu dekade kemudian. Superman menjadi salah satu film terbutuk yang pernah ada.