TV series The Flash sudah menghadirkan kisah Barry Allen dari berbagai sisi sejak pertama kali tayang pada 2014 silam. Selain mengalami perubahan karakter, kostum yang digunakan oleh Barry Allen ketika dia menjadi sosok The Flash pun mengalami banyak perubahan. Sama seperti para villain dan para hero di buku komik, para karakter di Arrowverse pun, termasuk Flash, juga mendapatkan upgrade atau peningkatan dari segi kostum.
Memang, tidak semua desain kostum mendapatkan respon yang positif dan tidak semua kostum juga mendapatkan respon yang negatif. Untuk Barry sendiri, The CW sepertinya memang tidak terlalu banyak memberikan peningkatan kostum kepada Flash, tapi ketika desainnya berubah maka perubahan itu akan sangat drastis. Berikut adalah berbagai kostum yang pernah digunakan Barry dalam series The Flash.
The Flash 1.0 (Musim 1-3)
Kostum The Flash pertama yang digunakan oleh Barry Allen dibuat oleh Cisco Ramon. Cisco sendiri pada awalnya menciptakan kostum tersebut untuk pemadam kebakaran – dengan adanya material anti api yang kemudian menyelesaikan masalah Barry ketika bajunya selalu terbakar akibat adanya gesekan. Selain untuk perlindungan, kostum ini juga mampu membuat identitas asli dari Barry tetap terjaga.
Perubahan terbesar dari kostum Grant Gustin ini adalah adanya desain ulang dari topeng yang dikenakan. Dalam versi komiknya, Flash memiliki aksen sayap di bagian telinganya. Tapi, untuk versi TV mereka menggantikan dengan simbol petir yang lebih kecil ukurannya. Petir tersebut selain menjadi hiasan, juga menjadi earpiece yang memudahkan Barry berkomunikasi dengan yang lain.
Savitar Suit
Kejutan besar kemudian muncul di musim ketiga dimana ternyata musuh besar yang Barry hadapi di musim tersebut adalah dirinya sendiri, hanya saja versi jahat. Meskipun Savitar merupakan villain ketiga yang muncul, dia merupakan antagonis utama di musim tersebut dan Savitar yang muncul di Arrowverse juga mengalami perubahan desain. Meskipun namanya sama, Savitar versi Arrowverse terinspirasi dari Future Flash verse New 52 dan bukan terinspirasi dari Savitar yang asli.
The Flash 2.0 (Musim 4)
Saat musim ketiga, Barry memutuskan untuk pergi ke masa depan yang kemudian memberikan para penotnon sebuah kejutan yang menarik tentang kostum yang akan dia kenakan selanjutnya. Dalam timeline tersebut – sekitar tahun 2024 dan sudah hancur – Barry melihat dirinya menggunakan sebuah kostum baru. Kostum tersebut merupakan kostum yang paling dekat dengan versi komiknya.
Kostum baru buatan Cisco tersebut akhirnya digunakan Barry di musim keempat, dan ternyata kostum itu bisa memberikan keuntungan kepada Barry tapi juga bisa memberikan kutukan. Contohnya ketika Barry menghadapi seorang musuh bernama “Kil%gre” yang bisa mengendalikan teknologi, kostum yang dia kenakan justru memberikan kesulitan kepada Barry. Setelah Barry hampir tewas, akhirnya Cisco melepaskan semua teknologi yang ada.
The Flash 3.0 (Musim 5)
Setelah kostum Barry dihancurkan di musim keempat, Scarlet Speedster kemudian mendapatkan kostum baru – tapi tidak sesuai dengan harapan para fans. Ketika Nora West-Allen pergi ke masa lalu untuk bertemu dengan ayahnya, Barry tidak memiliki kostum saat akan mengejar villain Gridlock bersama-sama. Tapi, Nora ternyata membawa sesuatu yang membuat para fans DC senang yaitu cincin ikonik the Flash.
Kostum ini benar-benar dihujani kritik penggemar, mulai dari warna kostum yang cenderung terlalu cerah, tidak adanya chinstrap atau penutup dagu dan materialnya tidak lagi menggunakan kulit, seolah-olah terlihat seperti kostumnya belum selesai 100%. Menurut Nora, Ryan Choi adalah orang yang membuat kostumnya. Tapi, saat diperkenalkan di dalam event Crisis on Infinite Earths, tidak ada petunjuk bahwa Ryan Choi bisa mendesain sebuah kostum.
The Flash 4.0 (Musim 6)
Di awal musim keenam, Team Flash bersiap untuk menghadapi event Crisis, dimana Barry mendapatkan desain baru lagi untuk kostumnya. Dan seperti belajar dari kesalahan, The CW akhirnya memberikan Barry sebuah kostum yang tepat. Warna merahnya sesuai, dan bagian penutup kepalanya pun dibuat mirip dengan versi komiknya.