Harry Potter sepertinya memang sosok yang sangat beruntung, karena mampu bertahan dari sihir mematikan. Pertama kali Harry bertemu dengan sihir mematikan adalah ketika bertemu dengan mantra Avada Kedavra yang dilontarkan oleh Voldemort. Beruntung dia selamat, meskipun menimbulkan bekas luka di dahinya dan luka itu membuatnya jadi terkenal dan bahkan membuatnya diundang masuk ke Hogwarts.
Harry juga kemudian selamat dari mantra mematikan lainnya dalam film Harry Potter and the Deathly Hallows. Cerita tentang Harry Potter memang penuh dengan berbagai sihir, konflik dan juga misteri. Tapi, bagaimana Harry bisa selamat dari malam yang mengerikan di hutan terlarang tersebut?
Sejarah Harry Potter Dengan Mantra Kutukan Mematikan
Harry Potter sudah menjadi incaran kutukan mematikan beberapa kali dalam seriesnya. Pada malam Halloween 1981, Lord Voldemort pernah mencoba untuk membunuh Harry. James Potter dan Lilly Potter, ibu dan ayah dari Harry, harus terbunuh saat berusaha untuk melindungi putranya. Sebelum tewas, Lilly Potter sendiri sempat mengeluarkan mantra atau sihir yang melindungi anaknya sehingga mantra Avada Kedavra Voldemort kemudian memantul kepada Voldemort.
Harry selamat dari serangan tersebut, tapi ada bekas luka petir di dahinya. Harry pun kemudian memiliki julukan “bocah yang selamat”. Menariknya, Voldemort sendiri menggunakan mantra Avada Kedavra sebanyak tiga kali dalam seriesnya. Dia kembali menggunakan mantra sihir tersebut ketika membunuh Cedric Digorry pada saat turnamen Triwizard.
Voldemort menggunakan lagi mantra mematikan tersebut di hutan terlarang. Ketika Lord Voldemort menggunakan mantra terlarang itu lagi dan Harry bisa selamat dari mantra tersebut, sempat menimbulkan tanda tanya besar bahkan sampai saat ini. Tapi, kemungkinan ada dua alasan mengapa dia bisa selamat dari mantra mengerikan itu.
Harry Potter Merupakan Master Elder Wand
Alasan pertama yang mungkin membuat Harry bisa selamat dari serangan mantra mengerikan Lord Voldemort adalah karena Harry Potter menguasai Elder Wand. Ada sebuah kepercayaan dimana ketika kita mendapatkan Deathly Hallows akan membuat kita “kebal” terhadap kematian. Deathly Hallows sendiri sebenarnya berasal dari sebuah cerita legenda The Tales of Beedle the Bard.
Dalam ceritanya, Peverell bersaudara menipu kematian, yang mana sebagai gantinya kematian memberikan mereka “hadiah” dan kemudian membujuk mereka untuk mati. Hadiah tersebut adalah Elder Wand, Resurrection Stone atau batu kebangkitan, dan Invisibility Cloak. Harry sendiri memiliki ketiga benda tersebut ketika Voldemort mencoba untuk membunuhnya saat Battle of Hogwarts terjadi.
Draco sendiri merupakan pemiliki dari Elder Wand, sebelum akhirnya Harry berhasil menjinakan atau menguasai Elder Wand. Secara teknis, Harry adalah pemilik atau master baru dari Elder Wand meskipun togkat sihirnya sendiri berada di tangan Voldemort. Dengan Harry menjadi master atau tuan dari Elder Wand, bisa menjelaskan mengapa Harry bisa selamat dari serangan Voldemort.
Perlindungan Harry Potter Melawan Voldemort
Ketika Lilly Potter mengorbankan diri untuk menyelamatkannya di Godric’s Hollow, dia sebenarnya sedang dilindungi oleh mantra terbesar dan terkuat yaitu cinta. Dumbledore sempat menjelaskan kepada Harry bagaimana cinta dari ibunya tersebut terus hidup di dalam diri Harry dan berperan menjadi tameng atau pelindung bagi Harry Potter ketika ada serangan jahat datang.
Perlindungan dari sang ibunda sendiri ernyata masih ada dan terus aktif ketika Harry bersekolah di Hogwarts. Voldemort tidak mampu menyentuh Harry, jika Voldemort melakukannya, baik Harry dan Voldemort akan merasakan sakit. Mantra perlindungan dari ibunya kemudian mulai pudar ketika Harry beranjak dewasa, yang mana itulah alasan mengapa dia harus diungsikan dari rumah Dursley.