Jasmine Bukan Hanya Karakter Perempuan yang Penting di Filmnya
Dalam versu aanimasinya, putri Jasmine benar-benar tidak memiliki teman. Satu-satunya temanya adalah seekor harimau bernama Rajah. Tapi, dalam versi live-action Jasmine memiliki seorang teman perempuan dan juga pembantu terdekatnya, yaitu Dalia.
Jafar Tidak Melakukan Penyamaran
Dalam versi animasinya, Jafar merupakan sosok yang haus akan kekuasaan. Untuk itulah dia kemudian pergi ke gua keajaiban (Cave of Wonders), tempat dimana lampu ajaib berada. Tapi, untuk bisa masuk kesana perlu seseorang yang memiliki hati yang bersih. Untuk itulah dia memutus Aladdin untuk mengambil lampu ajaib dan menjanjikan kekayaan. Jafar kemudian menyamar dan menangkap Aladdin demi merebut lampu ajaib tersebut.
Aladdin dan Abu Mendapatkan Kepercayaan Karpet Ajaib
Aladdin memiliki beberapa partner yang bisa dia percaya untuk menolongnya. Dia punya Jin dan Abu. Tapi, yang paling menonjol sebenarnya adalah karpet terbang. Tanpa benda ajaib ini, Aladdin dan Abu tidak akan menemukan keberadaan dari lampu ajaib. Selain itu adegan Aladdin dan putri Jasmine di atas karpet terbang pun tidak akan terjadi.
Jafar Tidak Memiliki Hasrat Untuk Menikahi Putri Jasmine
Jafar merupakan seorang karakter yang kejam, tanpa kenal kompromi, dan seseorang yang sangat ingin mengambil alih kekauasaan Agrabah dalam versi animasinya. Ketika usaha untuk mendapatkan lampu ajaib gagal, dia kemudian berusaha untuk menghipnotis sang sultan demi bisa menikahi Putri Jasmine dan mengambil alih Agrabah.
Film Aladdin versi live-action sangat Guy Ritchie
Film Aladdin versi live-action merupakan film yang sangat menggambarkan personalitas dari seorang Guy Ritchie. Sehingga Aladdin versi ini disebut sebagai Aladdin versi Guy Ritchie. Ritchie sendiri sebelumnya pernah megarahkan dua buah film thriller kriminal, hal ini tentunya membuat banyak orang ragu dengan kemampuan Ritchie dalam menggarap filmnya.