Film Thunderbolts dari Marvel Studios akhirnya tayang dan mengungkap kejutan besar dengan perubahan judul aslinya. Sesaat sebelum kredit akhir, film ini mengungkapkan nama sebenarnya: The New Avengers. Namun, di balik layar, ternyata banyak karakter yang hampir ikut meramaikan cerita — mulai dari Bill Foster, Red Hulk, hingga Baron Zemo dan Man-Thing.

Menurut penulis naskah Thunderbolts, Eric Pearson, di awak konsep, film ini sempat memasukkan beberapa karakter tambahan. Salah satunya adalah Bill Foster (diperankan oleh Laurence Fishburne), yang sebelumnya tampil di Ant-Man and the Wasp. Foster, dalam versi awal naskah, bahkan sempat disiapkan untuk memiliki momen “Goliath” — mengacu pada alter ego raksasanya di komik. “Dia akan datang dan bergabung dengan tim di akhir cerita. Saya suka dinamika antara dua ‘ayah tua’, Bill dan Alexei, yang sama-sama berperan sebagai figur ayah,” ujar Pearson.

Red Hulk, alias Presiden Thaddeus Ross versi Harrison Ford, juga sempat direncanakan sebagai villain utama. Namun, Marvel memutuskan karakter tersebut lebih cocok muncul di Captain America: Brave New World. Pearson mengakui awalnya sempat kecewa, tetapi merasa keputusan tersebut tepat karena Sentry lebih cocok untuk kisah yang ingin mereka sampaikan. “Sentry adalah pilihan yang sempurna. Ia membawa ketegangan dan kedalaman yang kami butuhkan,” katanya.

Tak hanya itu, sutradara Jake Schreier juga sempat mendorong agar karakter supernatural Man-Thing serta Baron Zemo dimasukkan. Zemo, yang dikenal sebagai dalang di balik perpecahan Avengers dalam Captain America: Civil War, dinilai tidak cocok dengan tema utama film. “Zemo tidak masuk ke dalam cerita tentang para ‘penjahat buangan’ yang mencoba memperbaiki diri,” jelas Pearson.

Man-Thing, makhluk rawa dengan kekuatan aneh, juga dianggap terlalu mencolok jika dimasukkan ke tim yang sudah punya sosok misterius seperti Bob/Sentry. “Kita sudah punya karakter seaneh Bob, lalu kenapa harus tambahkan monster rawa juga? Fokus akan terpecah,” ungkap Pearson.

Keputusan untuk menyaring karakter ini bukan karena Marvel ingin membatasi cerita, melainkan agar narasi tetap fokus dan tidak kehilangan arah. “Yang penting bagi saya adalah membuat cerita yang tidak sekadar meniru Suicide Squad. Kami ingin sesuatu yang segar dan tak terduga,” tutup Pearson.

Dengan pengungkapan ini, semakin terlihat betapa banyak kemungkinan yang pernah dipertimbangkan dalam proses kreatif Marvel. Meski karakter seperti Zemo, Red Hulk, atau Goliath gagal masuk, Thunderbolts/The New Avengers tetap menghadirkan kisah tim baru yang menarik untuk diikuti dalam babak selanjutnya MCU.