Live action adalah film yang menggunakan aktor nyata dan set fisik atau lokasi nyata, berbeda dengan animasi yang sepenuhnya digambar atau dibuat menggunakan komputer. Dalam live action, adegan difilmkan langsung menggunakan kamera, menampilkan langsung para aktor, properti nyata, dengan tambahan efek visual. Berbicara tentang live action, tentu saja Disney menjadi jawaranya. Disney sudah sering membuat remake film-film live action berkualitas. Tetapi ternyata nih Geeks, ada beberapa remake live action Disney yang dianggap terburuk sepanjang masa. Apa saja remake live action Disney terburuk? Simak berikut ini Geeks!
10Alice in Wonderland

Film pertama dalam daftar ini adalah Alice in Worderland yang tayang perdana di bioskop pada tahun 2010. Dibuat oleh Tim Burton, film ini dibintangi oleh Mia Wasikowska sebagai Alice, Johnny Depp sebagai Mad Hatter, Helena Bonham Carter sebagai Red Queen, dan Anne Hathaway sebagai White Queen. Berbeda dari kisah asli, film ini menceritakan Alice sebagai gadis berusia 19 tahun yang kembali ke dunia Wonderland yang pernah ia kunjungi saat kecil, meskipun ia tidak mengingatnya.
Ceritanya bermula saat Alice, dalam usaha kabur dari lamaran pernikahan yang tidak diinginkannya, mengikuti kelinci putih dan terjatuh ke dalam lubang yang membawanya ke dunia bawah tanah (Underland). Di sana, ia bertemu kembali dengan karakter-karakter eksentrik seperti Tweedledee dan Tweedledum, Cheshire Cat, dan Mad Hatter. Alice perlahan menyadari bahwa dirinya adalah “yang terpilih” untuk mengalahkan Jabberwocky, makhluk buas yang dikendalikan oleh Red Queen, demi memulihkan kedamaian di Underland dan menempatkan White Queen di tahtanya.
Film ini sukses besar secara komersial dan mencetak lebih dari $1 miliar di box office, namun menerima ulasan negatif dari kritikus. Visualnya yang sureal dan penuh warna khas Tim Burton menuai pujian, begitu pula dengan akting Johnny Depp yang karismatik. Namun, beberapa kritikus menganggap alur ceritanya terlalu gelap dan kehilangan pesona imajinatifnya yang menjadi kekuatan utama cerita asli. Film ini dianggap lebih seperti film aksi-fantasi ketimbang kisah dongeng whimsical, yang membuatnya terasa berat untuk sebagian penonton.