Vegeta telah mengalami banyak perubahan sejak pertama kali muncul di Dragon Ball Z, dari seorang pangeran Saiyan yang angkuh hingga pejuang kuat yang terus berkembang. Salah satu bentuk terbarunya, Ultra Ego, diperkenalkan dalam Dragon Ball Super dan menjadi salah satu wujud paling unik yang pernah dimiliki oleh karakter ini. Dengan kekuatan destruktif yang berasal langsung dari pelatihan sebagai calon Dewa Kehancuran, bentuk ini menawarkan keunggulan luar biasa, tetapi juga memiliki kelemahan yang cukup signifikan. Berikut adalah berbagai fakta menarik mengenai Ultra Ego Vegeta.

6Debut dalam Arc Granolah

Momen pertama kali Vegeta mengaktifkan Ultra Ego terjadi dalam Dragon Ball Super chapter 74, yang merupakan bagian dari Granolah the Survivor Saga. Dalam pertarungan melawan Granolah, Vegeta menyadari bahwa bentuk Super Saiyan Blue Evolved miliknya tidak cukup untuk mengalahkan lawannya. Di tengah pertarungan yang semakin sengit, Vegeta tiba-tiba mengubah penampilannya secara drastis, menandai transformasi baru yang berbeda dari wujud sebelumnya.

Granolah, yang saat itu memiliki kekuatan luar biasa berkat keinginannya kepada Dragon Balls Planet Cereal, dibuat terkejut dengan peningkatan kekuatan Vegeta yang begitu cepat. Dalam wujud Ultra Ego, Vegeta tidak hanya menjadi lebih kuat, tetapi juga memiliki cara bertarung yang lebih agresif, menyerang tanpa rasa takut dan menerima serangan lawan sebagai bagian dari strateginya untuk semakin kuat. Bentuk ini benar-benar mengejutkan Granolah, yang sebelumnya percaya bahwa dirinya adalah petarung terkuat di alam semesta saat itu.

Jika transformasi ini diperkenalkan lebih awal dalam cerita Dragon Ball Super, mungkin Vegeta akan memiliki peluang lebih besar dalam menghadapi ancaman seperti Moro atau bahkan Jiren. Namun, dengan pengenalan yang baru terjadi dalam Granolah the Survivor Saga, bentuk ini masih dalam tahap pengembangan dan tampaknya Vegeta masih perlu waktu untuk menguasainya sepenuhnya.

Kembali