Sepertinya era Sony dalam menggarap semesta Marvel khususnya semesta Spider-Man tanpa sang manusia laba-laba benar-benar berakhir. Setelah kegagalan besar Kraven the Hunter di box office, Sony secara diam-diam menarik satu proyek film Marvel yang sebelumnya dijadwalkan rilis pada 27 Juni 2025. Tanpa pengumuman resmi, keputusan ini memperkuat dugaan bahwa Sony’s Spider-Man Universe (SSU) telah dihentikan secara permanen.
Sebelumnya, Sony sempat optimis membangun semesta film dari para musuh Spider-Man, terutama setelah sukses besar trilogi Spider-Man versi Tobey Maguire dan Andrew Garfield. Mereka pertama kali mencoba dengan Venom (2018) yang dibintangi Tom Hardy, diikuti oleh Venom: Let There Be Carnage (2021), yang sama-sama sukses secara finansial. Namun, setelah itu, proyek-proyek berikutnya seperti Morbius (2022) justru menjadi bahan candaan karena buruknya penerimaan dari kritikus maupun penonton.
Tahun 2024 seharusnya menjadi momen besar bagi SSU dengan tiga film yang dirilis. Dimulai dengan Madame Web pada Februari, film ini dibintangi Dakota Johnson, Sydney Sweeney, dan beberapa bintang lainnya, namun gagal total baik dari segi ulasan maupun box office. Meski begitu, Venom: The Last Dance yang rilis Oktober berhasil mencetak pendapatan sebesar 479 juta dolar dari anggaran 120 juta dolar, meski tetap dihantam ulasan negatif. Harapan terakhir Sony ada pada Kraven the Hunter, tetapi film ini justru memperburuk keadaan.
Dibintangi oleh Aaron Taylor-Johnson sebagai Sergei Kravinoff, Kraven the Hunter mengalami kegagalan telak. Dengan anggaran sekitar 110-130 juta dolar, film ini hanya berhasil mengumpulkan 61,5 juta dolar di seluruh dunia. Selain tidak diminati oleh penonton, ulasan dari kritikus juga sangat buruk. Taylor-Johnson sebelumnya sempat mengatakan bahwa dirinya tertarik dengan karakter ini karena terasa lebih “membumi” dibanding film superhero lainnya.
“Aku rasa ada sesuatu yang unik dari karakter ini dan terasa lebih nyata,” ujar Taylor-Johnson. “Kita sudah cukup sering melihat film dari studio tertentu, pop culture tertentu… yang terus mengulang formula sampai penonton jadi jenuh. Aku tidak akan menerima peran ini jika tidak ada sesuatu yang bisa dihidupkan dalam karakter ini.” Sayangnya, harapan tersebut tidak terwujud dalam hasil akhir filmnya.
Selain membatalkan proyek Marvel yang belum berjudul itu, Sony juga sudah lebih dulu menghentikan proyek El Muerto yang semula akan dibintangi Bad Bunny dan Hypno Hustler yang melibatkan Donald Glover. Dengan keputusan ini, tampaknya Sony menyerah dalam mengembangkan semesta Spider-Man tanpa kehadiran sang pahlawan ikonik itu sendiri.
Dengan berakhirnya SSU, banyak Geeks bertanya-tanya, apakah Sony akan menyerahkan hak Spider-Man sepenuhnya kepada Marvel Studios? Ataukah mereka akan mencoba strategi baru di masa depan? Yang jelas, untuk saat ini, petualangan para villain Spider-Man di layar lebar harus berakhir dengan anti-klimaks.