Terlepas dari banyaknya Hollywood menghadirkan sebuah film dengangenre sci-fi atau fiksi ilmiah beberapa diantaranya justru dianggap sebagai yang terburuk. Genre sci-fi atau fiksi ilmiah merupakan salah satu genre yang cukup poppuler di mana alur ceritanya akan menghadirkan sesuatu yang menarik. Perjalanan waktu, misi ke bulan, tema masa depan merupakan beberapa elemen yang biasanya ada di film sci-fi. Meskipun begitu, tidak semua film tersebut nyatanya berhasil di pasaran. Berikut adalah film sci-fi yang dianggap sebagai terburuk.
The Recall
Film sci-fi paling buruk yang pertama adalah The Recall yang rilis pada tahun 2017 dan dibintangi oleh aktor film aksi populer Wesley Snipes. The Recall sendiri menghadirkan cerita tentang lima orang remaja yang merupakan sahabat. Mereka diperlihatkan pergi liburan dan menikmati liburan mereka. Sampai kemudan mereka semua mengalami peristiwa yang tidak mereka duga.
Serangan atau invasi alien muncul dan mereka harus terjebak di tengah-tengahnya. Mereka pun kemudian bertemu dengan sosok The Hunter yang merupakan ahli bertahan hidup dan memiliki masa lalu misterius. Selain harus bertahan dari serangan alien mereka juga nampaknya harus bertahan dari pihak pemerintah yang sangat brutal. Visual jadi masalah utama dalam film ini.
Desain dari alien dalam film tersebut dianggap kurang maksimal sehingga tidak menghadirkan tensi yang diinginkan. Bahkan, para penonton dari film ini cenderung aneh dan tidak mematikan tensi cerita yang seharusnya bisa terbangun dengan baik. Filmnya sendiri pun bahkan coba memadukan elemen horor dalam ceritanya, namun kembali eksekusi yang tidak maksimal membuat filmnya menjadi buruk.
Transformers: The Last Knight
Transformers: The Last Knight merupakan salah satu film sekuel dari franchise Transformers yang kurang mendapatkan hasil maksimal. Bahkan, ini merupakan film terakhir dari sosok sutradara Michael Bay untuk franchise Transformers sebelum kemudian dia menjadi produser. Transformers: The Last Knight merupakan sebuah film sci-fi aksi yag sangat fantastis.
Ongkros produksi untuk film ini sendiri mencapai lebih dari 217 juta Dollar Amerika di mana sebagian besar dari uang tersebut mereka habiskan untuk menghadirkan CGI yang memanjakan mata. Bahkan, dalam artikel sebelumnya sempat ada pembahasan jika salah satu adegan di film Transformers: The Last Knight dianggap sebagai salah satu adegan paling mahal dalam sejarah.
Sayangnya, meskipun kemudian film ini menghadirkan visual yang menawan hal lainnya dalam film ini justru mendapatkan kritik pedas dari berbagai pihak. Alur cerita yang membosankan dianggap menjadi alasan film ini kemudian gagal di pasaran. Para fans juga nampak sudah lelah dengan semua cerita dan berbagai hal dari franchise Transformers. Ini dianggap sebagai puncak kekecewaan dari para fans terhadap franchise tersebut.
Abraxas, Guardian Of The UniverseÂ
Sosok pegulat yang kemudian berubah karir menjadi Gubernur, Jesse Ventura, menjadi bintang utama dalam Abraxas, Guardian Of The Universe. Dia berperan sebagai petugas penegak hukum antar galaksi yang mendapatkan misi untuk menghentikan musuhnya yang juga merupakan mantan rekannya, Secundus. Sang villain memiliki rencana untuk menghamili banyak wanita bumi.
Tujuannya sendiri adalah menghadirkan sosok anak-anak dengan kekuatan super yang sangat jahat dan kuat. Abraxas, Guardian Of The Universe memang bukan film blockbuster yang seharusnya membaut semua hal di film ini dihadirkan dengan maksimal dan efektif. Namun, apa yang kemudian terjadi adalah sebuah bencana besar. Penulisan cerita yang buruk dan akting yang sangat kaku jadi beberapa masalah di film ini.
Filmnya sendiri pun saat tayang nampak sangat terlihat sebagai film murah yang membuat banyak orang justru sama sekali tidak memanfang film ini. Kabarnya film ini sendiri menghabiskan jutaan Dollar Amerika yang mana nampaknya hal tersebut tidak sesuai dengan hasilnya. Kemudian, banyak juga hal-hal di film ini yang nampak konyol seperti kemunculan produks Pepsi di filmnya.
After Earth
After Earth merupakan film yang dibintangi oleh putra dari Will Smith, Jaden Smith, pasca kesuksesannya di film reboot The Karate Kid yang rilis pada 2010. Film ini sebenarnya memiliki kisah cerita yang cukup menarik untuk ditonton. After Earth bercerita tentang umat manusia di planet bumi memutuskan untuk pergi an meninggalkan planet ini. Mereka kemudian tinggal di sebuah planet baru yang bernama Nova Prime.
Namun, film yang disuradarai oleh M. Night Shymalan ini sendiri justru harus gagal total di pasaran. After Earth dianggap tidak mampu memenuhi ekspektasi dari para fans yang mana justru mereka balik mengkritik filmnya dengan sangat pedas dan penuh ulasan negatif. Film After Earth sendiri menghadirkan dana yang tidak sedikit yaitu 130 juga Dollar Amerika dengan pemasukan yang tidak memuaskan.
Ironisnya adalah ketika Will Smith sudah menghadirkan yang terbaik untuk film ini justru sang putra yang dianggap sebagai biang masalah dari kegagalan tersebut. Kualitas akting dari Jaden di film ini benar-benar sangat berbeda dari film-filmnya terdahulu. Bahkan, tidak sedikit yang kemudian menyebutkan jika chemistry antara ayah dan anak dari keduanya sama sekali tidak terlihat. Hal ini berbeda dengan film The Pursuit of Happiness yang pernah mereka bintangi.
Future World
Future World merupakan salah satu film yang disutradarai sekaligus juga dibintangi oleh James Franco. Dalam ceritanya film ini mengisahkan tentang sebuah dunia distopia pada masa depan di mana bumi berubah menjadi wilayah antah berantah. Semua kekacauan yang terjadi merupakan akibat dari kecerdasan buatan. Seorang pangeran muda berusaha untuk mencari obat untuk ibunya.
Di sisi lain, dia juga harus bertahan dari kejaran sang penguasa jahat. Dalam petualangannya tersebut sang pangeran muda kemudian bertemu dengan karakter lain yaitu Ash. Menariknya adalah Ash bukanlah manusia melainkan sebuah android wanita. Elemen sci-fi dalam filmnya memang tidak terlalu kental seperti beberapa film lainnya dalam daftar ini.
Meskipun begitu, tidak sedikit juga orang yang menduga jika ini adalah film komedi atau film komedi dari judul film terkenal lainnya. Namun, ternyata alur ceritanya memang serius. Worldbuilding di film ini dianggap kurang kuat dan tidak terlalu dieksplor dengan dalam. Selain itu, filmnya juga terlalu banyak menghadirkan “gimmick” yang biasanya muncul dalam film post-apocalyptic. Juga, film ini justru lebih banyak menghadirkan adegan kejar-kejaran dan musik elektronik. Satu-satunya yang mendapatkan hasil positif dari film ini adalah cameo dari rapper Snoop Dogg.
Left Behind
Nicolas Cage tidak perlu diragukan lagi adalah salah satu aktor besar di Hollywood. Meskipun begitu, tidak semua film yang Cage bintangi tersebut bisa sukses besar. Salah satu film yang gagal total dan dibintangi oleh Nicolas Cage adalah Left Behind. Rilis pada tahun 2014 kemarin Left Behind menghadirkan cerita tentang sebuah misterius yang terjadi di seluruh dunia.
Dalam peristiwa mengerikan dan misterius tersebut diperlihatkan bagaimana semua orang tiba-tiba diperlihatkan menghilang tanpa jejak. Namun, kemudian ada penjelasan mengenai hal tersebut. Ternyata apa yang terjadi kepada seluruh umat manusia tersebut ada kaitannya dengan peristiwa yang kemudian disebut sebagai Rapture atau Kebangkitan. Dalam hal ini, mereka yang yakin dengan peristiwa tersebut akan diperbolehkan untuk memasuki surga.
Hal ini sendiri memunculkan kekacauan dan kepanikan di seluruh dunia. Meskipun begitu, beberapa orang tidak percaya begitu saja dengan peristiwa ini. Mereka kemudian berusaha untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi. Left Behind sebenarnya merupakan adaptasi dari sebuah karya novel karta Tim LaHaye dan Jerry B. Jenkins. Saking buruknya film ini bahkan situs rating film RottenTomatoes memberikan nilai yang sangat rendah.
Alien Vs. Predator: Requiem
Film sci-fi yang dianggap sebagai terburuk lainnya adalah sekuel dari spinoff Alien Vs. Predator yaitu Alien Vs. Predator: Requiem. Film Alien Vs. Predator merupakan salah satu crossover terbesar di industri film yang menghadirkan dua film horor sci-fi populer yaitu Predator dan juga Alien. Sesuai namanya film ini mempertemukan dua alien mengerikan yaitu Yautja dan juga Xenomorph.
Dalam ceritanya diperlihatkan bagaimana Xenomorph berusaha untuk menghancurkan bangsa Yautja. Di sisi lain, bangsa Yautja sendiri menganggap Xenomorph adalah salah satu buruan yang menarik yang membuat mereka menjadi salah satu target utama. Alien Vs. Predator sendiri rilis pada tahun 2004 dan disutradarai oleh Paul W.S. Anderson yang sukses dengan film Resident Evil.
Sebenarnya, film Alien Vs. Predator bukan termasuk film sukses terlepas dari kritik positif yang diterima. Hal tersebut nyatanya cukup untuk menghadirkan sekuelnya yang rilis pada tahun 2007 yaitu Alien Vs. Predator: Requiem. Ternyata, hasil dari film ini jauh lebih buruk dari film pertama di mana mereka coba untuk menghadirkan lebih banyak elemen aksi dalam filmnya. Namun, hal itu justru tidak berjalan paralel dengan filmnya.
Highlander 2: The Quickening
Highlander merupakan salah satu film klasik populer yang berasal dari tahun 1980 dan popularitasnya sendiri masih cukup bertahan hingag sekarang. Bisa dibilang, Highlander 2: The Quickening menjadi salah satu contoh bagaimana sebuah film sekuel tidak terlalu dibutuhkan ketika kemudian film pertamanya sudah sukses besar. Apa yang terjadi justru film ini gagal total di pasaran.
Highlander 2: The Quickening banyak mendapatkan kritik pedas dari berbagai pihak. Salah satu hal yang kemudian banyak dikritik dari film tersebut adalah bagaimana sekuelnya menghadirkan perubahan besar terhadap mitologi di film tersebut. Dalam hal ini film kedua tersebut menghadirkan cerita yang melenceng jauh dari film pertamanya. Setting waktu masa depan juga dianggap tidak pas dengan cerita filmnya.
Akibat banyaknya ulasan negatif dan juga banyaknya kritik dari berbagai pihak film Highlander 2: The Quickening akhirnya banyak dihujat dan dianggap sebagai salah satu film sci-fi terburuk. Meskipun begitu, ada sebuah kabar menarik di mana saat ini film Highlander sedang dalam proses reboot. Henry Cavill sudah ditunjuk sebagai Connor MacLeod dan Chad Stahelski sebagai sutradara.
Roller Blade
Roller Blade merupakan sebuah film sci-fi aksi yang bersetting di sebuah dunia post-apocalyptic di mana mereka ada sebagian kelompok orang berusaha untuk melawan pihak penguasa jahat dengan memanfaatkan sepatu roda. Dari segi setting dan cerita sendiri sebenarnya Roller Blade mungkin cukup mengejutkan bagi banyak orang karena memang tidak biasa.
Roller Blade juga merupakan salah satu proyek film dengan ongkos produksi kecil di mana harapannya film ini bisa meraih kesuksesan seperti beberapa film dengan dana rendah lainnya. Sayangnya, film ini justru tidak sesuai ekspektasi dan apa yang justru muncul dalam film tersebut adalah sebuah kekacauan. Visual yang kurang menarik, monster yang muncul adalah boneka yang tentunya mengecewakan, dan masih banyak masalah lainnya dalam film ini.
Koreografi yang mereka hadirkan di film ini juga bahkan bisa dibilang sangat buruk serta dialog yang kaku dan kostum para karakternya yang benar-benar tidak memuaskan. Hal inilah yang kemudian memunculkan anggapan jika film Roller Blade merupakan sebuah film eksperimen atau film yang dibuat secara asal-asalan oleh para murid sekolah. Salah satu komentar paling buruk bahkan menyebutkan jika ini adalah film yang tidak layak tonton.
Battlefield Earth
Film sci-fi yang dianggap sebagai terburuk terakhir adalah Battlefield Earth yang rilis pada tahun 2000 dan dibintangi oleh John Travolta. Ini merupakan salah satu film yang banyak disebutkan sebagai salah satu film terburuk yang pernah ada. Bahkan, ini juga merupakan salah satu dari cukup banyak film gagal atau film buruk yang John Travolta pernah bintangi selama karirnya.
Battlefield Earth sendiri seharusnya menjadi film yang melanjutkan kesuksesan karir dari sang aktor di Hollywood. Namun, apa yang terjadi justru film ini malah menghancurkan karirnya dengan pencapaian yang sangat buruk dari filmnya. Battlefield Earth sendiri menghadirkan cerita tentang bagaimana upaya dari umat manusia yang berusaha untuk merebut kembali bumi dari cengkraman alien.
Sayangnya, banyak masalah yang kemudian muncul berkaitan dengan film ini mulai dari kualitas riasan dan efek visual yang sangat tidak mendukung hingga alur cerita yang dianggap aneh. Fakta menarik mengenai film ini adalah dengan hanya menghasilkan 29,7 juta Dollar Amerika dari seluruh dunia film Battlefield Earth justru menjadi alasan studio film yang membuat filmnya bangkrut.