Home MOVIE MOVIE FEATURES 10 Film Yang Paling Banyak Dihujat!

10 Film Yang Paling Banyak Dihujat!

Beberapa film blockbuster diketahui mendapatkan ulasan negatif dari berbagai pihak bahkan banyak dihujat oleh para fans. Salah satu hal yang bisa membuat sebuah film populer atau laku di pasaran adalah bagaimana film tersebut mendapatkan ulasan. Ketika ulasannya positif, maka kemungkinan besar filmnya laris di pasaran. Begitu juga sebaliknya. Namun, beberapa film diketahui mendapatkan ulasan negatif dan banyak dihujat oleh para fans. Apa saja?

10 50 Shades Of Grey

Film paling banyak dihujat yang pertama adalah 50 Shades of Grey. Film 50 Shades of Grey sendiri adalah film erotis yang sangat populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Filmnya sendiri bercerita tentang seorang wanita bernama Anastasia Steele yang menjalin hubungan dengan seorang pengusaha kaya bernama Christian Grey. Namun, Grey ternyata memiliki fantasi liar untuk hubungannya dengan wanita yang mana dia senang dengan hal berbau masokis.

Hal inilah yang kemudian membuat adegan demi adegan di filmnya dianggap sangat vulgar dan kontroversial. Film Fifty Shades Of Grey pada akhirnya dilarang untuk tayang di banyak negara seperti Bulgaria, Kazakhstan, Pakistan, dan bahkan Indonesia. Tidak sedikit ulasan negatif terkait film ini, bahkan berbagai ulasan resmi dari para kritikus juga banyak memberikan tanggapan yang negatif terkait filmnya.

Banyak juga pihak yang menghujat di mana mereka menyebutkan jika film ini megajarkan tentang kehidupan seks bebas dan juga hal-hal yang menyimpang dalam kehidupan seks. Meskipun jadi salah satu film yang penuh kontroversi, bahkan hingga diboikot oleh para penonton dan banyak pihak, Fifty Shades Of Grey cukup laku di pasaran dengan angka yang memang tidak terlalu fantastis.

9 Fantastic Four

Film superhero sebelum era Marvel Cinematic Universe atau DCEU memang harus diakui memiliki kualitas yang kurang begitu baik. Hal ini juga yang kemudian terjadi kepada film Fantastic Four. Film ini sudah empat kali diadaptasi dalam versi layar lebar. Yang pertama muncul di tahun 1994, kemudian kembali diremake pada 2005 serta tahun 2015. Sebenarnya, film Fantastic Four di tahun 2005 tidak terlalu buruk.

Film yang dibintangi oleh Chris Evans dan Jessica Alba tersebut cukup laris di pasaran. Bahkan, menghadirkan sekuelnya. Sayangnya, sekuel tersebut gagal. Yang kemudian banyak dihujat oleh para fans adalah film Fantastic Four di tahun 2015. Film ini dianggap sangat buruk dari segala macam aspek, mulai dari cerita, akting pemain, hingga kualitas dari visual filmnya.

Bahkan, saking buruknya film ini tidak sedikit yang menghadirkan hujatan jika film Fantastic Four tersebut terlihat seperti film yang belum selesai proses produksi. Sang sutradara, Josh Trank, kemudian mengakui bahwa film besutannya tersebut memang jelek. Hal ini sangat disayangkan karena film tersebut sebenarnya sudah menggelontorkan dana yang sangat besar mencapai ratusan juta Dollar Amerika.

8 Justice League

Bergeser Ke DCEU, film yang paling banyak dihujat selanjutnya adalag Justice League. Rasanya hampir semua Geeks menyadari apa yang menjadi permasalahan dari film garapan Joss Whedon ini. Justice League menghabiskan anggaran yang fantastis dari rumah produksi Warner Bros. Pasalnya, mereka harus mengeluarkan 300 juta Dollar Amerika untuk menyelesaikan film ini.

Anggaran besar tersebut dihadirkan mengingat banyak cast yang dilibatkan dalam filmnya seperti Gal Gadot, Ben Affleck, Jason Momoa, dan sebagainya. Juga dana tersebut digelontorkan untuk menghadirkan efek visual serta momen reshoot setelah Zack Snyder hengkang dan digantikan dengan Joss Whedon. Sedari awal, proyek film ini memang sudah bermasalah dan akhirnya hasilnya pun bermasalah.

Justice League dianggap sebagai film superhero jelek di mana banyak sekali fans yang menghadirkan hujatan terhadap filmnya. Yang paling banyak dihujat oleh para fans adalah kualitas CGI yang mereka gunakan, terutama untuk menghilangkan kumis dari Henry Cavill. Saat itu, Cavill sedang dalam proses produksi film Mission Impossible dan karakternya mengharuskannya tampil dengan kumis. Inilah yang membuat tim pasca produksi akhirnya menghilangkan kumis Cavill dengan CGI yang mana jadi mimpi buruk bagi filmnya.

7 The Flash

Masih dari DCEU, film yang paling banyak dihujat lainya adalah The Flash. Ini menjadi salah satu film paling merugi di tahun 2023 kemarin. The Flash merupakan film yang sangat ditunggu-tunggu, apalagi setelah digadang-gadang menjadi film terakhir yangh jadi jembatan untuk proses reboot DCU. Tetapi, sayangnya, film tersebut justru berubah menjadi film yang sangat kontroversial.

Ada cukup banyak hal yang membuat film ini merugi dan banyak dihujat. Misalnya, yang paling banyak disorot adalah kasus hukum yang menimpa sang bintang utama, Ezra Miller. Saat proses produksi juga setelah proses produksi, diketahui jika Ezra Miller banyak terlibat kasus hukum. Mulai dari menghadirkan kekacauan di muka umum, mengancam orang lain, bahkan hingga melakukan penculikan anak di bawah umur.

Akibat hal tersebut Warner Bros. dan filmnya mendapatkan banyak hujatan dari para fans karena dianggap masih tetap menghadirkan sosok pelaku hukum, bahkan menjadi bintang utama filmnya. Selain itu, meskipun ceritanya lumayan menarik karena menghadirkan tema multiverse film tersebut tidak menghadirkn kualitas CGI yang baik. Dengan semua hal tersebut film ini akhirnya banyak dihujat dan merugi.

6 Cats

Cats merupakan film yang digarap oleh sutradara Tom Hopper. Ada harapan yang tinggi ketika Tom Hopper membuat film ini. Tetapi, pada akhirnya film ini berujung petaka dan menjadi film yang banyak dihujat, bahkan hingga sekarang. Padahal, filmnya menghadirkan sederet nama beken seperti Taylor Swift hingga Idris Elba. Sayangnya, hal tersebut tidak berhasil membuat para penonton tertarik melihat filmnya.

Selain cerita yang cenderung biasa saja, penggunaan CGI yang ditampilkan sangat buruk. Wajah para pemeran sangat tidak cocok dipasang pada tubuh kucing, yang menjadikannya tampak seperti film horor. Apalagi kita melihat penampilan kucing yang menggunakan sepatu balet. Film ini menghabiskan anggaran lebih dari 100 juta Dollar yang mana mayoritas dana dihabiskan untuk pasca produksi.

Tidak sedikit orang-orang yang menganggap jika Cats merupakan film horor yang mengerikan. Mereka menganggap bagaimana manusia kemudian bertingkah laku dan berperilaku seperti kucing menjadi sebuah mimpi buruk. Mereka juga berpendapat visual dari filmnya sangat membuat tidak nyaman, apalagi ketika membayangkan manusia memiliki bulu layaknya kucing,

5 Fast X Dan Mayoritas Film Fast And Furious

Franchise Fast and Furious menjadi salah satu franchise populer dan terbesar di Hollywood. Rilis sejak awal 2000an, film ini sukses besar yang membuat filmnya melahirkan banyak sekuel dan spinoff. Mereka pun memutuskan untuk menutup ceritanya setelah dua dekade, yang dimulai dengan film Fast X. Banyak pihak yang setuju bahwa Fast X adalah film jelek, meskipun membawa nama besar Vin Diesel, Jason Momoa, dan masih banyak lagi.

Film terbaru Fast Furious tersebut tidak lagi disutradarai oleh Justin Lin, melainkan Louis Leterrier. Dalam film ini, Dom Toretto dan keluarganya harus menghadapi ancaman baru yaitu Dante Reyes, yang ternyata anak dari villain lama yang pernah dihabisi Dom dan kawan-kawan, Hernan Reyes. Untuk menggarap film ini, Universal menggelontorkan dana sebesar 340 juta Dollar Amerika.

Sayangnya, hasil akhir film ini tidak sesuai keinginan meskipun secara komersil cukup menguntungkan. Sebenarnya, film Fast X dan mayoritas film Fast and Furious lainnya banyak dihujat oleh para fans karena Vin Diesel dianggap sudah melenceng terlalu jauh dari tema utama filmnya yaitu balapan liar. Mereka menganggap tema tentang kriminal internasional, bahkan pergi ke bulan dengan menggunakan mobil di film F9, merupakan ide yang bodoh .

4 Suicide Squad

Seperti halnya Justice League, Suicide Squad menjadi salah satu film yang cukup populer di mana ada banyak hujatan yang ditujukan untuk film ini. Suicide Squad merupakan salah satu film yang muncul di DCEU dan merupakan hasil garapan David Ayer. Bercerita tentang sekelompok supervillain yang sengaja direkrut untuk menjadi sebuah tim dan berusaha untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran dengan imbalan pengurangan masa tahanan mereka.

Sayangnya, banyak orang yang justru kecewa dengan film ini. Salah satu alasan mengapa film ini dianggap kurang menarik adalah bagaimana trailer dan cerita yang disuguhkan sangat berbeda. Sebagian orang menganggap trailernya merupakan salah satu yang terbaik. Dan mereka juga menduga campur tangan pihak Warner Bros. yang membuat film ini gagal.

Selain itu, alur cerita yang disuguhkan juga kurang begitu menarik meskipun ada juga beberapa momen di filmnya dianggap menarik. Yang paling banyak dihujat dari film ini adalah kualitas Jared Leto sebagai aktor yang memerankan sosok Joker. Mereka menganggap jika Joker versi Jared Leto tersebut sangat konyol dan cenderung terlihat sebagai lelucon. Meskipun karakternya sempat kembali di film Zack Snyder’s Justice League, tetap saja kualitas dari Joker versi Jared Leto ini banyak dihujat fans dan jadi slah satu kegagalan besar filmnya.

3 The Last Airbender

Avatar: The Last Airbender merupakan salah satu series animasi produksi Nickelodeon yang sangat populer bahkan hingga saat ini. Pada 2010, sutradara M. Night Shymalan  coba untuk menggarap adaptasi film ini versi live-action yaitu The Last Airbender. Premisnya sendiri kurang lebih sama, di mana Aang harus berlatih semua kemampuan pengendalian elemen demi menghentikan invasi negara api.

Saat perilisannya, The Last Airbender bukan hanya kemudian mendapatkan banyak sekali kritik tajam dari para kritikus serta hujana dari para fans, film ini bahkan dianggap sebagai salah satu film terburuk yang pernah ada. Penampilan cast yang tidak maksimal, banyak cast kulit putih yang bermain di film ini, dan arahan yang buruk memunculkan kebencian terhadap filmnya.

YYang mengejutkan kemudian adalah film ini justru menjadi salah satu film dengan pemasukan paling besar di tahun 2010. Selain itu, film ini banyak dihujat karena pemeran dari Katarra ternyata bisa jadi cast tanpa melakukan proses casting. Diketahui jika sang aktris merupakan kenalan dari sosok penting di filmnya yang kemudian sosok tersebut langsung dititipkan untuk berperan sebagai Katarra. Padahal, sebenarnya, ada kandidat lain yang sudah terpilih untuk hal ini.

2 Death Note

Dalam sejarah Netflix, adaptasi film live action Death Note yang disutradarai oleh Adam Wingard ini menjadi salah satu film terburuk. Bahkan, sampai hari ini pun film Death Note menginggalkan kesan yang buruk negatif bagi para penggemar. Tidak sedikit juga para fans yang menghujat proyek film ini. Dengan anggaran yang mencapai 40 juta dolar Amerika, film ini justru dianggap telah melenceng jauh dari materi aslinya.

Meskipun premisnya sama, yaitu tentang seorang anak muda bernama Kira yang menemukan buku kematian atau Death Note, Adam Wingard justru menghadirkan improvisasi yang melenceng jauh dari materi aslinya. Selain improvisasi yang dianggap melenceng, filmnya juga menghadirkan karakter Kira yang sangat berbeda dari versi animenya. Bahkan, sosok L di film ini pun dianggap sebagai sosok yang aneh.

Inilah yang kemudian jadi alasan mengapa kemudian para penggemar tidak terlalu senang dengan adaptasi live action tersebut dan bahkan “mengutuk” film ini. Di situs rating IMDb film ini memiliki nilai sekitar 4,5 dan skor buruk di Rotten Tomatoes. Selain itu, adaptasi live action Death Note ini juga dianggap sebagai salah satu adaptasi paling buruk selain beberapa judul lain seperti Dragon Ball.

1 Dragon Ball: Evolution

Film yang paling banyak dihujat yang terakhir tidak lain adalah Dragon Ball: Evolution. Rasanya, tidak ada film yang mendapatkan hujatan separah dan semengerikan film ini. Tidak sedikit orang yang menganggap ini adalah film paling buruk yang pernah dibuat dalam sejarah. Namun, memang ada alasan kuat mengapa Dragon Ball: Evolution mendapatkan titel tersebut.

Salah satu yang paling banyak disebutkan dan dikritik oleh para fans dan pecinta film adalah bagaimana Dragon Ball: Evolution sama sekali tidak menghadirkan atau memunculkan elemen yang ada di anime atau manganya. Dalam film Dragon Ball: Evolution alur cerita dari Son Goku dirubah yang seharusnya menghadirkan elemen galaksi menjadi alur cerita romansa remaja.

Bahkan, bisa dibilang, ceritanya mirip seperti episode di series Power Rangers. Meskipun Ben Ramsey meminta maaf untuk hal tersebut, namun ternyata kegagalan filmnya bukan sepenuhnya kesalahan sang penulis film. Fox yang kemudian meminta agar Goku dihadirkan dengan dewasa. Yang juga merubah keseluruhan filmnya adalah keputusan Fox untuk menghadirkan karakter yang lebih “manusia” daripada “alien.”

Ketika sebuah film dirilis kritikan dan pujian tentunya tidak akan lepas dari film tersebut. Namun, tidak sedikit juga film yang justru mendapatkan hujatan dari banyak orang karena berbagai macam faktor. Mulai dari kualitas cerita, casting, bahkan hal teknis dalam film tersebut.

Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.
Exit mobile version