Home SERIES SERIES FEATURES Penjelasan Ending Shogun, Kejeniusan Toranaga!

Penjelasan Ending Shogun, Kejeniusan Toranaga!

Season 1 dari series populer Shogun akhirnya selesai di episode 10 dan terdapat penjelasan mengenai ending yang membuat para fans terkesima. Shogun menjadi series yang saat ini menjadi perbincangan banyak fans berkat alur cerita yang sangat fenomenal. Bahkan, di berbagai situs rating film Shogun mendapatkan nilai yang hampir sempurna. Season 1 sendiri selesai dengan perilisan episode 10 dan berikut adalah penjelasan dari ending ceritanya.

3 Nasib Toranaga Yoshii

Salah satu pertanyaan besar yang muncul di benak para fans di ending Shogun adalah apakah kemudian Toranaga akan berhasil dengan semua rencananya. Dan juga pertanyaan besar lainnya adalah apa sebenarnya rencana yang selama ini disimpan atau dipersiapkan oleh Toranaga. Di sepanjang series Shogun, para penonton disuguhkan dengan momen di mana Toranaga harus berjuang untuk keluar dari himpitan Council of Regent lainnya.

Pasca Taikou alias Shogun atau pemimpin seluruh Jepang meninggal, kekuasaanya kemudian dibagi ke lima orang penguasa yang kemudian disebut sebagai Council of Regent. Toranaga sendiri merupakan salah satu dari Council of Regent. Namun, kita kemudian melihat jika Toranaga tidak pernah setuju atau tidak sepakat dengan para penguasa lainnya yang mana membuat dia kemudian dianggap pengkhianat.

Council of Regent lainnya berusaha untuk membangkitkan kembali era Shogun, yang mana Toranaga tidak setuju dengan hal itu. Toranaga sendiri sempat berada dalam posisi sulit di mana dia menjadi tahanan bagi keempat Council of Regent lainnya. Namun, hal ini kemudian mulai berubah pasca kemunculan John Blackthorne. Perlahan tapi pasti akhirnya Toranaga berhasil keluar dari wilayah Osaka kembali ke wilayahnya.

Selama dia berada di wilayah kekuasanya, Toranaga nampaknya sudah mempersiapkan berbagai rencana jangka panjang. Seperti yang disebutkan oleh Toda Hiromatsu jika rencana “Crimson Sky alias Langit Merah” akhirnya harus dijalankan. Apalagi, setelah sang adik sendiri, Saeki Nobutatsu, memutuskan untuk mengkhianati kakaknya di mana dia mengisi kekosongan dari sang kakak sebagai Council of Regent.

Di episode kemarin, Toranaga nampaknya sudah siap mulai menjalankan rencana Crimson Sky tersebut tanpa orang sadari. Kematian Toda Hiromatsu yang memutuskan untuk seppuku di hadapan para menteri Toranaga ternyata merupakan bagian dari rencana tersebut. Dan dia juga sudah mempersiapkan bagian dari Toda Mariko seperti yang diperlihatkan di episode 9.

Dan di episode tersebut juga kita melihat jika Toranaga sudah siap dengan semua rencananya. Di episode 10 akhirnya terungkap dengan jelas keinginan dari Toranaga selama ini. Ternyata, diam-diam dia memang ingin menghidupkan kembali era Shogun dan dia pun mengincar posisi tersebut selama ini. Hal ini terungkap dalam percakapannya dengan salah satu bawahannya, Yabushige, saat akan mengeksekusi seppuku yang yabushige lakukan.

Toranaga memiliki mimpi untuk menghadrikan era perdamaian di Jepang di mana tidak ada lagi pertempuran besar yang bertujuan demi memperebutkan kekuasaan wilayah. Dengan menjadi Shogun, Toranaga akan menjadi pemimpin dengan kekuasaan absolut di Jepang. Dan era Shogun Toranaga kembali menghidupkan era kekuasaan Shogun yang sudah sangat lama tidak muncul.

Tidak ada satupun sekutu dekat dari Toranaga yang menyadari atau mengetahui tentang mimpi besar tersebut, termasuk rencananya untuk mengalahkan Ishido bahkan sebelum perang besar terjadi. Mengingat karakter Toranaga Yoshii merupakan adaptasi dari sosok Shogun Tokugawa Ieyasu, rencana Toranaga untuk menjadi Shogun rasanya memang sudah menjadi sebuah keniscayaan.

Dalam cataatan sejarah, Tokugawa Ieyasu berhasil menduduki jabatan Shogun setelah dia berhasil memenangkan Battle of Sekigahara dalam pertempurannya melawan Ishida Mitsunari. Dia kemudian menghapus sistem Council of Elders dengan dirinya sebagai penguasa tunggal Jepang.

Crimson Sky Alias Langit Merah – Ke Halaman 2

2 Crimson Sky Alias Langit Merah

Meskipun di ending ceritanya Toranaga akhirnya berhasil meraih kemenangan, namun ada banyak hal yang harus Toranaga korbankan. Contohnya adalah kematian dari Toda Hiromatsu, yang merupakan sahabat sekaligus sekutu dekat dari Toranaga, dan kematian dari penerjemah Toranaga yaitu Toda Mariko yang terjadi di episode 9 kemarin.

Kematian Mariko di Istana Osaka juga membawa kekacauan bagi kekuasan Ishido di sana. Pasalnya, para Daimyo mulai menyadari bahwa mereka sebenarnya menjadi tahanan dari Ishido. Tanpa adanya dukungan dari beberapa penguasa paling berpengaru di wilayah tersebut, ditambah dengan adanya konflik internal di dalam tubuh Council of Regents, Ishido dibuat semakin melemah pasca pengorbanan besar Mariko. Terungkap pula dalam percakapan dengan Yabushige bahwa semua hal yang terjadi adalah bagian dari Crimson Sky alias Langit Merah yang direncanakan oleh Toranaga.

Tidak main-main, kematian dari Lady Mariko juga nyatanya memberikan pengaruh besar bagi Ochiba-no-Kata. Hal ini karena mereka berdua sebenarnya tumbuh sebagai sepasang saudara. Namun, keduanya kemudian harus terpisah akibat keadaan yang ada. Kematian dari Mariko pada akhirnya membuat Ochiba-no-Kata berpikir ulang tentang keinginannya untuk berperang di kubu Ishido.

Adegan di mana Ochiba-no-kata membaca puisi milik Mariko kepada putranya menunjukan bagaimana kematian Mariko benar-benar menghadirkan dampak yang sangat besar bagi ibu dari sang pewaris. Ochiba-no-kata pun menyadari bahwa berperang dengan Toranaga merupakan sebuah tindakan yang tidak seimbang apalagi jika harus mempertaruhkan nyawa dari putranya sang pewatis Taiko. Di sisi lain, kekuasaan dari Ishido pun sudah mulai melemah dan kesempatan menangnya sangat tipis.

Akhirnya, Ochiba memihak pada Torinaga. Kekuatan perang dari pasukan pewaris akan ia tahan hingga pasukan Torinaga bisa melawan pasukan Ishido dengan seimbang. Tentu dengan adanya keberpihakan sang pewaris kekuasaan, Toranaga pun bisa dengan mudah untuk memenangkan pertempuran, yang tanpa Ishido sadari sebenarnya dia sudah kalah.

Nasib Dari John Blackthorne – Ke Halaman 3

1 Nasib Dari John Blackthorne

Episode 10 dibuka dengan momen di mana John Blackthorne tua terbaring di tempat tidurnya ketika cucu-cucunya membicarakan pedang miliknya yang ditaruh di tembok. Hal ini merupakan momen flashforward dari apa yang terjadi setelah momen epik di series Shogun di mana peristiwa tersebut terjadi puluhan tahun setelahnya. Blackthorne masih menyimpan kalung salib milik Mariko.

Adegan tersebut awalnya diduga terjadi di Inggris. Namun, mengingat bagaimana kemudian Blackthorne melemparkan kalung tersebut ke laut ada kemungkinan besar jika adegan ini merupakan mimpi dari Blackthorne. Toranaga sendiri sempat mengatakan bahwa sudah jadi takdir bagi sang Anjin untuk tetap berada di Jepang. Dan hal ini terjadi ketika faktanya kapal milik Blackthorne dibakar.

Terungkap pula bahwa Toranaga sebenarnya adalah sosok yang memerintahkan untuk membakar kapal Blackthorne agar dia tidak bisa pergi dari jepang. Namun, dia melakukannya seolah-olah ada sosok pengkhianat di pihak mereka. Hal tersebut juga sebenarnya merupakan bagian dari kesepakatan antara Lady Mariko dan pihak Portugis demi bisa menyelamatkan nyawa dari Blackthorne. Dia diampuni atas tindakan yang sudah dia lakukan, namun dia tidak bisa pergi dari Jepang.

Pihak Portugis juga meyakinkan agar John Blackthorne tidak akan membawa siapapun untuk pergi dari Jepang, yang mana hal inilah yang membuat Toranaga berusaha untuk tetap menjaga sekutunya tersebut. Bagi Toranaga, Blackthorne sama pentingnya dengan Mariko di mana sang pelaut tersebut memberikan banyak perubahan bagi kekuasaanya dan dia juga banyak membantu Toranaga mewujudkan tujuannya.

Apa yang kemudian terjadi kepada John Blackthorne pasca peristiwa Shogun adalah dia tidak pernah meninggalkan Jepang. Bagi Toranaga, Blackthorne boleh pergi dari Jepang jika dia mampu membuat kapal yang lain. Namun, Toranaga sendiri sepertinya masih akan terus membakar kapal baru tersebut. Dalam ending Shogun versi novel karya James Clavell sendiri John Blackthorne diceirtakan memang tidak pernah keluar lagi dari Jepang dan menghabiskan sisa hidupnya di negara tersebut.

Irvan adalah content writer yang berpengalaman lebih dari 5 tahun di bidang pop culture termasuk film, otaku stuff dan gaming. Di Greenscene, Irvan berfokus untuk coverage di topik seputar Otaku.
Exit mobile version