10 Film Netflix Dengan Budget Raksasa yang Gagal!

Film Netflix dengan budget raksasa yang gagal pertama adalah adaptasi anime populer yaitu Death Note. Dalam sejarah Netflix, adaptasi live action Death Note yang disutradarai oleh Adam Wingard ini menjadi salah satu film terburuk. Bahkan, sampai hari ini pun film Death Note menginggalkan kesan yang buruk negatif bagi para penggemar. Dengan anggaran yang mencapai 40 juta dolar Amerika, film ini justru dianggap telah melenceng jauh dari materi aslinya.

Meskipun premisnya sama, yaitu tentang seorang anak muda bernama Kira yang menemukan buku kematian, Adam Wingard justru menghadirkan improvisasi yang justru melenceng jauh dari materi aslinya. Selain improvisasi yang dianggap melenceng, filmnya juga menghadirkan karakter Kira yang sangat berbeda dari versi animenya. Bahkan, sosok L di film ini pun dianggap sebagai sosok yang aneh.

Inilah yang kemudian jadi alasan mengapa kemudian para penggemar tidak terlalu senang dengan adaptasi live action tersebut dan bahkan “mengutuk” film ini. Di situs rating IMDb film ini memiliki nilai sekitar 4,5 dan skor buruk di Rotten Tomatoes. Selain itu, adaptasi live action Death Note ini juga dianggap sebagai salah satu adaptasi paling buruk selain beberapa judul lain seperti Dragon Ball.

Salah satu film yang dibintangi oleh Adam Sandler yang dianggap buruk oleh berbagai pihak. Banyak fans yang penasaran mengapa film yang dibintangi oleh Adam Sandler sering kali kurang laku atau mendapatkan ulasan yang buruk. Padahal, film-film tersebut selalu menampilkan deretan bintang papan atas. Hal ini juga yang kemudian terjadi dalam film The Ridiculous 6.

Dalam film garapan Netflix ini Adam Sandler beradu akting dengan Rob Schneider, Luke Wilson, David Spade, Steve Buscemi, Danny Trejo, dan bahkan Blade Shelton. Karena para pemeran terkenal itulah yang membuat anggaran pembuatn Ridiculous 6 membengkak. Diketahui Neftflix harus mengeluarkan dana sebesar 60 juta Dollar Amerika untuk memproduksi filmnya. Sayangnya, meski menggelontorkan dana besar hal tersebut nyatanya tidak mampu menyelamatkan Ridiculous 6 sebagai salah satu film terburuk Netflix.

Banyak alasan mengapa film The Ridiculous 6 ini dianggap gagal, di mana salah satu yang menjadi sorotan adalah bagaimana akting dari Adam Sandler yang dirasa sangat kontroversial. Saking buruknya, film ini mendapat skor 0 di situs rating film Rotten Tomatoes. Sebagian juga menganggap jika plot atau ceritanya bukan hal yang bisa diandalkan atau dilihat dari filmnya.

Me Time menjadi film Netflx dengan budget besar yang gagal selanjutnya. Ini adalah film komedi Netflix yang produksinya menelan biaya hingga 80 juta dolar Amerika. Plotnya sendiri menceritakan tentang sepasang sahabat yang bertemu kembali setelah bertahun-tahun berpisah. Kedua sosok sahabat stersebut adalah Sonny dan Huck. Sonny dan Huck sendiri diperankan oleh Kevin Hart dan Mark Wahlberg.

Keduanya kemudian memutuskan untuk melangsungkan liburan yang tidak terlupakan dan penuh kejutan. Meskipun melibatkan banyak aktor komedi papan atas, tetapi film yang ditulis dan digarap langsung oleh sutradara John Hamburg ini gagal membuat para penontonnya terpingkal-pingkal. Hal tersebut terbukti dari rating Me Time yang hanya mendapatkan rating 5,1 dari IMDb.

Sedangkan, di situs rating Rotten Tomatoes sendiri film ini hanya mendapatkan nilai 6% dari 66 orang yang mengulas filmnya. Dengan dana sebesar 80 juta Dollar Amerika dan deretan komedian serta aktor terkenal, tentunya banyak yang menyayangkan filmnya harus gagal. Sebagian ulasan menyebutkan bahwa film ini menghadirkan komedi yang kurang lucu dan menyia-nyiakan potensi para komedian di filmnya.

Rebel Moon adalah proyek film baru dari sutradara Zack Snyder yang mengusung genre faktasi fiksi ilmiah epik yang memang terinspirasi dari franchise Star Wars. Filmnya sendiri diproduksi dan didistribusikan langsung oleh Netflix, sebagai salah satu terobosan besar dari layanan streaming raksasanya untuk menghadirkan genre petualangan luar angkasa yang belum pernah ada sebelumnya.

Rebel Moon sendiri dibagi menjadi dua film karena ceritanya dianggap terlalu luas. Film pertama sendiri berjudul A Child of Fire. Filmnya sendiri berfokus pada sosok karakter bernama Kora. Dia merupakan sosok penting di sebuah kerajaan galaksi yang memutuskan untuk bersembunyi dari kejaran sosok penguasa jahat yang sudah mengusirnya. Dia pun berusaha untuk membalas dendam akan hal tersebut.

Kora kemudian memutuskan untuk mengumpulkan timnya sendiri untuk menghancurkan dominasi dari sang penguasa jahat. Menurut informasinya, Netflix menggelontorkan dana yang sangat besar untuk dua film Rebel Moon yaitu totalnya mencapai 166 juta Dollar Amerika. Artinya, satu filmnya memiliki ongkos produksi sebesar 83 juta Dollar Amerika. Sayangnya, film A Child of Fire kurang begitu sukses di pasaran. Banyak ulasan yang kurang baik dan nilai yang kecil untuk menggambarkan penilaian filmnya.

Film sekuel dari A Child of Fire yang baru saja rilis. Seperti yang disebutkan di poin sebelumnya, Zack Snyder sengaja membagi alur cerita Rebel Moon dalam dua film. Dan The Scargiver menjadi film sekuel sekaligus film penutup dari dua cerita Rebel Moon. Alur ceritanya sendiri melanjutkan dari apa yang terjadi di film pertama di mana kita melihat Kora mengumpulkan tim untuk menggulingkan kekuasaan yang ada.

Namun, sayangnya, film The Scargiver justru gagal total. Bahkan, film ini memecahkan rekor film terburuk yang pernah Zack Snyder buat selama ini. Dan juga filmnya mencatatkan ulasan buruk bagi platform Netflix. The Scargiver yang dirilis melalui Netflix pada 19 April, memiliki rating sebesar 14% di Rotten Tomatoes. Ini menjadi film dengan rating terendah yang pernah dibuat oleh Snyder.

Untuk Rebel Moon pertama yang berjudul A Child of Fire memiliki rating yang lebih tinggi yaitu 21% dan skor penonton 57%. Berdasarkan berbagai ulasan yang ada film The Scargiver dianggap sebagai film yang memiliki cerita yang  terlalu mendasar dan umum. Bahkan, ada juga yang menyebutkan jika film ini merupakan fiksi ilmiah yang aneh. Ini tentunya menjadi sesuatu yang sangat disayangkan.

Film Netflix dengan budget raksasa yang gagal total selanjutnya adalah The Midnight Sky. Mengusung genre drama fiksi ilmiah, The Midnight Sky merupakan film hasil garapan dari sosok aktor kawakan George Clooney. Filmnya sendiri bercerita tentang seorang ilmuwan yang harus menjelajahi dataran Kutub Utara yang sangat dingin untuk memperingatkan para astronot yang berada di pesawat luar angkasa untuk tidak kembali ke Bumi pasca bencana alam yang telah terjadi.

Selain Geoge Clooney yang memerankan karakter utamanya, film ini juga dibintangi oleh jajaran aktor berbakat lainnya, seperti Felicity Jones, David Oyelowo, dan Tiffany Boone. Meskipun ada nama George Clooney dan beberapa nama besar Hollywood lainnya serta efek visual yang ciamik, pada kenyataanya hal tersebut tidak mampu untuk menyelamatkan filmnya dari berbagai ulasan buruk.

The Midnight Sky memiliki penilaian yang buruk di situs rating Rotten Tomatoes. Situs rating film lainnya, IMDb, menghadirkan rating 5,7 untuk film ini. Padahal, menurut informasi yang ada Netflix sudah mengeluarkan dana sebesar 100 juta Dollar Amerika untuk memproduksi film tersebut sebuah angka yang sangat besar untuk sebuah film fiksi ilmiah yang tayang di platform streaming.

Film The Last Thing He Wanted menjadi contoh lain dalam daftar ini di mana membawa nama-nama besar bintang Hollywood tidak menjamin sebuah film akan berakhir dengan kesuksesan. Padahal, film ini dibintangi oleh para pemenang Piala Oscar yaitu Anna Hathaway dan Ben Affleck. Ditambah lagi film ini juga dibintangi oleh dua nama besar Hollywood lainnya yaitu Willem Dafoe dan Rosie Perez.

Dalam film ini, Anne Hathaway memerankan seorang jurnalis yang mempertaruhkan reputasinya untuk membantu ayahnya menjadi perantara perdagangan senjata. Meskipun sebenarnya ada potensi besar terhadap film ini, tetapi sebagai sosok sutradara Dee Rees gagal mengeksekusi film ini dengan baik. Alur cerita The Last Thing He Wanted justru menjadi terasa membingungkan dan membuat frustasi penonton.

Karakter Ben Affleck dalam film ini seolah menjadi salah satu karakter yang tidak terlalu penting, yang mana jika karakternya tidak muncul sekalipun alur cerita filmnya masih bisa berlanjut dan masih memiliki konteks. Banyak yang beranggapan jika The Last Thing He Wanted hanya ingin menjual nama besar dari para pemerannya. Padahal, film ini menelan biaya hingga 100 juta Dollar Amerika.

Heart of Stone merupakan salah satu film dengan budget besar paling baru yang tayang di Neftlix. Film ini rilis pada Agustus 2023 kemarin. Film Heart of Stone sendiri disutradarai oleh Tom Harper dan dibintangi Gal Gadot. Alur cerita filmnya sendiri berfokus tentang seorang agen rahasia wanita yang harus merebut kembali aset berharga sekaligus berbahaya bernama Heart dari tangan seorang penjahat.

Heart of Stone menjadi salah satu film yang kemudian gagal total karena banyak penggemar dan kritikus yang menganggap alur ceritanya mudah ditebak. Ditambah lagi kualitas akting dari Gal Gadot di film ini dianggap kurang begitu memberikan kesan yang mendalam bagi para fans. Dari segi teknis, beberapa efek visual yang muncul dalam berbagai adegan filmnya dianggap kurang sempurna.

Film ini diketahui menelan anggaran hingga 130 juta dolar Amerika, di mana Heart of Stone menjadi salah satu film dengan budget raksasa yang pernah dibuat oleh Netflix sejauh ini. Meskipun begitu, diketahu jika filmnya hanya mendapatkan rating 5,7 di situs rating film IMDb. Belum lagi berbagai ulasan negatif dari berbagai pihak mengenai filmnya membuat film ini dianggap gagal.

Sempat menjadi proyek film rahasia, 6 Underground pada akhirnya dirilis pada Desember 2019 kemarin. Film ini dibintangi oleh Ryan Reynolds dan disutradarai oleh sosok sutradara populer yaitu Michael Bay. Meskipun ada banyak nama besar di filmnya, sayangnya 6 Underground mendapatkan tanggapan yang beragam. Banyak kritik yang mengomentari film ini sangat menghadirkan ciri khas Michael Bay yang penuh dengan aksi dan ledakan.

Melihat bagaimana cerita akhir filmnya, banyak yang berpikir bahwa 6 Underground bisa saja mendapatkan film sekuel, setidaknya ada 8 misi lagi yang bisa dikerjakan. Dan Netflix sendiri berminat untuk membuat sebuah franchise, ditambah dengan popularitas dari Ryan Reynolds. Namun, ternyata pada faktanya film ini tidak sesuai dengan harapan dan tidak akan ada film sekuel untuk kedepannya.

Pada 2021 kemarin, kepala urusan film dari Netflix, Scott Stuber, sempat memberikan tanggapan mengenai gagalnya film 6 Underground. Menurutnya, dengan biaya yang sudah dikeluarkan sebesar 150 juta dollar, hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan ekspektasi. Bahkan, Stuber mengatakan film tersebut sangat mengecewakan. Meskipun 6 Underground memiliki ambisi yang besar, sayangnya dengan respon yang diterima filmnya membuat kesempatan tersebut hilang.

Film Netflix dengan budget raksasa yang gagal terakhir adalah Red Notice. Film ini sempat menjadi proyek yang menelan biaya paling besar dalam sejarah Netflix, di mana mereka harus menggelontorkan dana hingga 200 juta Dollar Amerika. Red Notice sendiri merupakan film blockbuster yang mempertemukan tiga bintang besar Hollywood; Dwayne Johnson, Gal Gadot, dan Ryan Reynolds.

Sayangnya, terlepas filmnya memiliki budget besar namun film ini tidak lepas dari berbagai ulasan dan penilaian buruk berbagai pihak. Salah satu yang banyak dikritik adalah kualitas CGI yang mereka hadirkan di filmnya. Bahkan, film ini dianggap menghadirkan salah satu adegan CGI terburuk diantara film-film dengan budget besar lainnya. Adegan yang dimaksud adalah ketika Dwayne Johnson ditabrak oleh seekor banteng.

Dalam adegan tersebut nampak bagaimana Ryan Reynolds dan Dwayne Johnson berada di sebuah arena adu banteng. Seekor banteng kemudian menyerang Dwayne Johnson, di mana CGI yang muncul dalam adegan tersebut sangat buruk hingga nampak seperti sebuah dummy test. Red Notice sendiri hanya memiliki rating 6,2 di situs IMDb. Yang menarik juga adalah meskipun dianggap kurang laku Netflix tetap berencana menghadirkan sekuelnya.

Netflix memang terkenal sebagai raksasa platform streaming yang berani mengeluarkan dana besar untuk menghadirkan proyek film original mereka. Meskipun begitu, dari contoh film-film di atas seolah sudah memberikan bukti meskipun dengan budget yang besar dan sederet nama-nama beken nyatanya hal tersebut tidak serta merta membuat filmnya sukses besar.