Home MOVIE MOVIE FEATURES 10 Sekuel yang Bikin Franchise Filmnya Hancur!

10 Sekuel yang Bikin Franchise Filmnya Hancur!

Tidak selamanya para fans benar-benar menginginkan sebuah sekuel film, karena ada juga beberapa sekuel yang justru tidak diharapkan. Ketika sebuah judul film sukses besar, tidak mengherankan jika rumah produksi kemudian menghadirkan sekuel dari film tersebut. Bahkan, ketika kemudian mereka memiliki proyek jangka panjang tidak mustahil mereka sengaja menghadirkan sekuel untuk menciptakan sebuah franchise. Namun, faktanya, tidak semua sekuel film diharapkan para fans. Pasalnya, tidak sedikit yang justru menjadi awal dari kehancuran. Berikut sekuel film yang tidak diharapkan.

10 Cruel Intention 3

Sekuel film yang tidak diharapkan yang pertama adalah Cruel Intention 3. Diadaptasi dari novel Dangerous Liaisons karya Pierre Choderlos de Laclos yang rilis pada tahun 1782, Cruel Intentions menghadirkan cerita tentang sepasang saudara angkat, Sebastian dan Katherine. Keduanya sangat senang untuk melihat kehancuran orang-orang yang mencoba untuk menghalangi tujuan mereka.

Namun, situasinya kemudian berubah ketika mereka berdua menghadirkan sebuah tantangan. Tantangannya sendiri adalah bagaimana Sebastian mampu untuk merayu putri dari kepala sekolah mereka, Annette. Upaya Sebastian sebenarnya sudah berhasil. Tetapi, dia justru benar-benar jatuh cinta terhadap Annette yang mana ini juga yang membuat Sebastian memutuskan untuk memperbaiki semuanya.

Film pertamanya sendiri memang tidak terlalu banyak dikenal, namun cukup sukses terutama untuk film dengan genre drama remaja. Filmnya sendiri sempat mendapatkan prekuel yang tidak tauang di bioskop. Setelah itu, Cruel Intentions kemudian merilis film ketiganya yang mana banyak dianggap lebih terasa sebagai spinoff daripada sekuel. Hal ini bisa dilihat dari dua protagonis utamanya yang berbeda. Filmnya dianggap sangat tidak sama dengan film pertamanya yang mana inilah alasan film ini dibenci oleh para fans.

9 Behind Enemy Lines 2

Siapa yang tidak kenal dengan salah satu film perang populer yaitu Behind Enemy Lines. Film yang dibintangi oleh Owen Wilson ini dianggap sebagai salah satu film paling sukses dalam sejarah. Sesuai judulnya, Behind Enemy Lines menghadirkan cerita tentang dua pilot angkatan laut Amerika yang sedang menjalankan misi pengintaian. Namun, tanpa mereka sadari rute yang mereka lewati merupakan wilayah udara negara lain.

Akibatnya, pesawat mereka pun menjadi incaran dan pada akhirnya berhasil ditembak jatuh. Perjuangan Chris Burnett dalam bertahan hidup menghadapi pasukan militer musuh menjadi suguhan yang sangat menarik bagi para penonton di film ini. Banyak momen dramatis dan juga emosional yang muncul di filmnya, misalnya ketika Burnett menemukan makam genosida.

Behind Enemy Lines sebenarnya sempat menghadirkan beberapa film sekuel lainnya. Namun, seperti halnya Cruel Intentions 3, film sekuel tersebut justru tidak ada sangkut pautnya dengan film pertama yang mana membuat para fans tidak pernah menganggap sekuel tersebut. Nuansa yang sekuelnya hadirkan juga dianggap tidak pernah sama dan mampu menandingi film pertama.

8 Independence Day Resurgence

Independence Day merupakan salah satu film aksi fiksi ilmiah yang disutradarai oleh Roland Emmerich. Film ini juga menjadi salah satu film blockbuster paling ikonik dari tahun 1990an. Independence Day menggabungkan aksi yang menegangkan, efek khusus yang mengesankan, dan cerita yang menarik dan epik tentang invasi alien ke Bumi. Alur ceritanya sendiri dimulai ketika armada besar pesawat ruang angkasa raksasa muncul mendekati Bumi.

Ketika kemudian pihak manusia mencoba berkomunikasi dengan para alien tersebut tentang maksud kemunculan mereka, mereka dikejutkan oleh serangan mengerikan yang menghancurkan kota-kota besar di seluruh dunia. Seluruh dunia benar-benar dalam situasi yang kacau dan tidak terkendali. Semua pemimpin dunia berusaha untuk mencari jalan untuk bisa menghadapi invasi alien yang mengancam seluruh umat manusia tersebut.

Sekuel filmnya sendiri sempat muncul di tahun 2016 yaitu Independence Day Resurgence. Filmnya justru kurang diminati oleh para fans. Ada beberapa hal yang membuat film ini jadi salah satu sekuel yang tidak diharapkan para fans. Pertama bagaimana Will Smith menolak untuk kembali ke perannya. Kedua, plot sekuel filmnya justru dianggap mirip seperti Alien. Ketiga, filmnya dianggap terlambat untuk menghadirkan sekuel.

7 Hellraiser III

Hellraiser rilis pada tahun 1987 dan disutradarai oleh Clive Barker, yang juga merupakan pengarang dari cerita aslinya. Hellraiser mengisahkan tentang seorang seorang pria bernama Frank Cotton yang menemukan sebuah kotak misterius. Kotak terebut ternyata bisa membawa semua orang menuju dimensi lain. Sayangnya, pengalaman Frank berada di dimensi misterius tersebut justru membuatnya menderita.

Dia harus mengalami penderitaan tidak terbayangkan oleh makhluk-makhluk supernatural yang dikenal sebagai Cenobite. Namun karena ketidaksengajaan, para Cenobites tersebut kemudian bisa masuk ke dunia manusia dan mulai menebar teror. Film ini menawarkan rententan ritual penyiksaan yang brutal dan sadis. Selain itu, Hellraiser populer karena karakter Pinhead yang merupakan pemimpin dari para Cenobite.

Sebenarnya, dua film sekuel sebelumnya masih memiliki koneksi dengan film pertama di mana seorang wanita bernama Kirsty menemukan kotak mengerikan milik pamannya, Frank. Tetapi, film ketiga Hellraiser justru mengalami perubahan alur cerita. Dua film pertamanya dianggap berhasil mengahadirkan kengerian dari sebuah film horor. Sedangkan, film ketiganya justru kehilangan hal tersebut dan lebih dianggap sebagai sebuah film slasher.

6 Deep Blue Sea 2

Deep Blue Sea merupakan film bencana hiu yang rilis pada tahun 1999 dan disutradarai oleh Renny Harlin, yang sebelumnya sukses berkat film Die Hard 2 dan Cliffhanger. Filmnya sendiri menghadirkan cerita tentang sekelompok ilmuwan laut yang ada di sebuah fasilitas penelitian yang ada di tengah lautan. Mereka sedang melakukan penelitian terhadap para kawanan hiu.

Pada awalnya, proses penelitian tersebut berjalan dengan baik dan lancar. Namun, hal mengerikan terjadi ketika hiu tersebut justru berevolusi lebih pintar. Para ilmuwan ini mulai menyadari bahwa hiu-hiu tersebut memiliki rencana lain. Ketika pusat penelitian mereka tenggelam, para ilmuwan dan semua orang di dalamnya terperangkap di bawah laut dan mereka harus berjuang untuk bertahan hidup melawan hiu-hiu buas yang menyerang mereka.

Sedari awal, sebenarnya Deep Blue Sea tidak diprediksi akan sukses besar meskipun kemudian yang terjadi justru sebaliknya. Di tahun 2018, Deep Blue Sea sempat merilis film keduanya meskipun tidak tayang di bioskop. Meskipun hiu cerdas dari film pertama kembali muncul, namun sangat sedikit referensi dari film pertama di film sekuel ini. Tahun perilisan filmnya juga dianggap sebagai salah satu penyebab kegagalan tersebut. Pasalnya, di era 2010an film bertema bencana hiu sudah terlalu banyak.

5 Men In Black International

Film pertama Men In Black menjadi salah satu film blockbuster terbaik di era 90an. Hal ini bukan sesuatu yang mudah, mengingat di dekade tersebut bioskop penuh dengan judul-judul film klasik yang sama-sama populer sampai saat ini. Kesuksesan film pertamanya kemudian menjadi awal bagi Universal untuk membangun sebuah franchise. Semuanya berkat kerja sama apik dari Will Smith dan Tommy Lee Jones.

Men In Black sempat kembali dengan film kedua pada tahun 2002. Kembali menghadirkan dua bintang besar tersebut, film sekuel ini memang tidak sesukses film pertamanya secara komersil. Sempat kembali meraih kesuksesan di film Men In Black 3, meskipun tidak sesukses film pertamanya, franchise MIB harus kembali terpuruk setelah pihak studio memiliki ide untuk melakukan reboot franchisenya, dengan pemain yang berbeda.

Di tahun 2019, Sony menghadirkan film Men In Black International di mana filmnya menghadirkan Chris Hemsworth dan juga Tessa Thompson sebagai dua agen MIB cabang Inggris. Apa yang Sony harapkan sebagai jalan keluar dari keterpurukan franchisenya justru menjadi mimpi buruk lain. MIB International dianggap sebagai sebuah awal kehancuran dari franchise itu sendiri.

4 A Good Day To Die Hard

Sebagian besar penggemar setuju bahwa Die Hard akan lebih baik jika tetap menjadi sebuah film trilogi. Meskipun banyak pihak menganggap film keempat tidak terlalu buruk, film kelima yang menjadi “pembunuh” semuanya. Konsep filmnya sendiri tidak pernah berubah sedari awal, yaitu tentang usaha John McClane untuk bertahan hidup dari ancaman yang datang ke hidupnya.

Di film-film sekuelnya yang sebelumnya, seperti Live Free or Die Hard, diperlihatkan bahwa McClane harus kembali dari masa pensiunnya. Mungkin, masih masuk akal bagaimana McClane sangat sulit untuk dihabisi oleh musuhnya selama 1 sampai 3 kali. Tapi, ketika hal itu terjadi lebih dari tiga kali, rasanya para penonton pun bosan apalagi filmnya selalu menggunakan formula yang hampir sama di setiap cerita.

A Good Day To Die Hard menjadi puncak kebosanan dari para fans, di mana mereka menganggap jika ini bukan sekuel dari Die Hard. Film tersebut menjadi salah satu sekuel yang tidak diharapkan para fans. Kegagalan film tersebut yang menjadi alasan mengapa franchise Die Hard akhirnya mati dan tidak lagi populer, selain film pertama dan keduanya.

3 Taken 3

Cerita tentang Bryan Mills yang mencoba menyelamatkan anaknya dari penculik di Eropa Timur menjadi salah satu cerita yang ikonik hingga sekarang. Rilis pada 2008, Taken menghadirkan cerita tentang seorang pensiunan agen CIA yang berusaha menyelamatkan putrinya ketika dia diculik oleh sindikat perdagangan manusia saat berlibur di Paris. Dia menggunakan keterampilan khususnya untuk melacak dan menyelamatkan anaknya.

Akting Liam Neeson sebagai Bryan Mills mendapatkan sanjungan dari banyak orang dan filmnya kemudian menghadirkan sekuel yaitu Taken 2. Filmnya menghadirkan kelanjutan hidup dari Bryan Mills pasca kejadian di film pertama. Namun, bencana kembali datang ketika bukan hanya putrinya yang kini diculik melainkan juga sang mantan istri. Mereka harus mengalami masalah saat berada di Turki.

Taken 3 memperlihatkan bagaimana Bryan menjadi kambing hitam atas kematian sang mantan istri. Hal itu membuatnya harus kabur dari kejaran banyak pihak. Meskipun pada akhirnya dia berhasil mendapatkan keadilan, para fans berharap justru film ketiga ini akan menghadirkan akhir yang menyenangkan atau akhir yang bahagia. Apalagi, setelah Bryan harus mengalami dua kejadian mengerikan sebelumnya. Yang terjadi justru film ini menghadirkan akhir yang buruk.

2 The Godfather III

Disutradarai oleh Francis Ford Coppola, The Godfather merupakan film yang diadaptasi dari novel karya Mario Puzo dengan nama yang sama. Rilis pada 1972, kesuksesan dari film The Godfather menghadirkan dua sekuel lainnya, The Godfather Part II yang rilis pada 1974 dan The Godfather Part III yang rilis pada 1990. Trilogi inilah yang dianggap telah mempengaruhi banyak film-film gangster dan drama keluarga yang datang setelahnya.

Film-film setelah Godfather banyak yang mencoba mengangkat cerita yang hampir serupa yaitu tentang keluarga mafia, tetapi tidak ada yang sebaik trilogi Godfather. Film pertama menjadi film yang ikonik dalam sejarah. Sedangkan, film kedua menjadi film yang paling sukses dengan rating tertinggi. Sayangnya, film ketiganya tidak berhasil meraih kesuksesan yang sama seperti dua film lain.

The Godfather Part III menjadi salah satu bukti dan representasi bagaimana tidak semua fans menginginkan sekuel. Filmnya senduiri menghadirkan cerita tentang Michael Corleone di usianya yang menginjak 60 tahun. Dia dianggap sebagai sosok penting bagi masa depan bisnis keluarganya. Plot yang tidak menarik, penampilan yang buruk, dan bahkan bagaimana para fans tidak meminta adanya sekuel jadi alasan film ini gagal.

1 Franchise The Terminator

Sekuel film yang tidak diharapkan yang terakhir adalah franchise The Terminator. Diantara semua franchise di daftar ini, Terminator menjadi bukti nyata bagaimana sekuel tidak selamanya menguntungkan dan menarik. Terminator merupakan salah satu film populer dari era 1980an dan bahkan filmnya menjadi bagian dari budaya populer sampai saat ini.

Kesuksesan film pertama kemudian dilanjutkan dengan film kedua, The Judgement Day, yang menjadi puncak kesuksesan dari franchisenya. Pasca perilisan film kedua, diibaratkan permukaan yang landai kesuksesan franchise Terminator terus menurun secara perlahan. Hampir tidak ada kesuksesan yang diraih oleh film sekuel Terminator setelah kesuksesan besar dari Judgement Day.

Franchisenya sendiri coba untuk menghidupkan kembali kesuksesan mereka beberapa tahun lalu. Salah satu caranya adalah dengan menghadirkan karakter original. Sayangnya, meskipun karakter klasik coba dimunculkan dalam film Terminator: Dark Fate nyatanya hal itu tidak membantu sama sekali untuk menghadirkan kembali kesuksesan filmnya. Bahkan, filmnya juga harus gagal total di box office.

Sekuel memang menjadi pertanda bagaimaan sebuah judul film sukses dan laku di pasaran. Ketika para fans senang dan puas dengan apa filmnya hadirkan mereka tentunya akan penasaran dengan cerita selanjutnya. Meskipun begitu, tidak selamanya sebuah judul film perlu menghadirkan sekuel. Karena, ada juga film yang akan lebih baik dibiarkan menggantung ceritanya dan selesai sesuai imajinasi para fans.

Exit mobile version