Topi jerami dalam cerita One Piece erat kaitannya dengan sosok Monkey D Luffy, namun kemungkinan ada jiwa Joy Boy dalam topi jerami rahasia di Mary Geoise. Topi Jerami merupakan salah satu benda yang sangat penting dalam cerita One Piece. Kita melihat bagaimana topi jerami merupakan benda warisan dari sosok Roger kepada Shanks, sebelum kemudian Shanks mewariskannya kepada Luffy. Namun, ada sebuah teori menarik yang menyebutkan jika topi jeramu bukan sekedar benda warisan. Topi jerami kemungkinan memiliki kekuatan rahasia.
3 Topi Jerami One Piece
Kemunculan topi jerami dalam cerita One Piece sudah ada sejak awal ceritanya. Seperti yang Geeks ketahui, awalnya topi jerami tersebut digunakan oleh Shanks. Namun, seiring berjalannya cerita, Shanks melihat Luffy memiliki impian yang besar dalam hidupnya. Dan impian tersebut mirip dengan mimpi dari mantan kaptennya, Gol D Roger. Inilah yang kemudian Shanks rela mewariskan topi jerami tersebut kepada Luffy.
Shanks sendiri mendapatkan topi jerami tersebut dari Roger saat dia masih menjadi kru dari kapal Oro Jackson. Apa sebenarnya arti dari topi jerami dalam cerita One Piece dan juga mengapa kemudian topi jerami menjadi sebuah benda yang penting, memang masih jadi pertanyaan besar hingga sekarang. Banyak fans yang kemudian berspekulasi mengenai topi jerami ini.
Salah satu spekulasi yang menarik dan cukup santer di kalangan fans adalah topi jerami sering kali dikaitkan dengan sosok klan D, yang dikenal sebagai kelompok yang menginginkan kebebasan. Ada juga yang mengatakan bahwa topi jerami merupakan simbol dari kekuatan dahsyat klan D. Juga, ada yang menganggap topi jerami merupakan simbol perlawanan terhadap World Government.
Satu hal yang menarik juga adalah topi jerami sering kali dikaitkan dengan sosok Joy Boy. Spekulasi tersebut muncul berdasarkan informasi tentang topi jerami raksasa yang muncul di ruang penyimpanan di istana Pangaea. Topi jerami raksasa tersebut disimpan di dalam sebuah ruangan khusus dan dianggap menjadi harta karun terbesar di Mary Geoise. Berdasarkan teori tersebut bisa diasumsikan bahwa Joy Boy kemungkinan adalah bagian dari suku raksasa.
Meskipun begitu, sampai sekarang teka-teki mengenai topi jerami tersebut masih belum terungkap. Bahkan, Oda Sensei sendiri belum pernah memberikan petunjuk apapun mengenai topi jerami dalam cerita One Piece hingg arc pulau Egghead ini. Selain teori di atas, muncul juga teori menarik lainnya yang berkembang di kalangan fans. Teori tersebut menyebutkan jika ada kemungkinan topi jerami raksasa di Mary Geoise memiliki kekuatan tersembunyi.
Jiwa Joy Boy – Ke Halaman 2
2 Jiwa Joy Boy Dalam Topi Jerami Raksasa
Lalu, apa kekuatan tersembunyi yang ada di topi jerami raksasa dalam cerita One Piece? Mengapa kemudian topi jerami raksasa tersebut harus tersimpan di ruangan berpendingin yang ada di istana Pangaea? Menurut teorinya, ada kemungkinan topi jerami tersebut sengaja disimpan di ruang berpendingin di istana Pangaea karena itu merupakan satu-satunya topi jerami yang berpengaruh.
Dalam hal ini, topi jerami raksasa tersebut kemungkinan merupakan hal pertama yang Joy Boy beri tekad atau nyawa serta keinginan serta topi jerami kemungkinan adalah bagian dari jiwa Joy Boy. Konsepnya mirip seperti Big Mom yang merubah benda mati menjadi benda hidup dengan serpihan jiwa dari orang lain yang biasa kita kenal dengan sebutan Homies. Dan Big Mom memiliki pasukan Homies.
Topi jerami raksasa tersebut bisa jadi adalah perwujudan nyata atau perwakilan dari jiwa Joy Boy dan memiliki tujuan untuk menjadi milik siapapun yang menggunakan buah iblis Dewa Matahari alias buah iblis Nika. Im sengaja menyimpan topi jerami raksasa tersebut di ruangan berpendingin di istana Pangaea. Karena, jika hal tersebut tidak dia lakukan maka topinya akan merasakan keberadaan Luffy.
Teorinya sendiri meyakini jika topi jerami raksasa tersebut terinspirasi dari senjata andalan milik Sun Wukong. Seperti yang banyak Geeks ketahui, Eiichiro Oda terinspirasi kisah Journey to the West dan Sun Wukong dalam menciptakan sosok Monkey D Luffy. Dalam ceritanya sendiri, Sun Wukong sengaja pergi ke sebuah kerajaan yang ada di Laut Timur demi mencari sebuah senjata yang cocok untuknya.
Dan sesampainya di sana, Wukong kemudian mendapatkan sebuah tongkat ajaib yang bernama Ruyi Jingu Bang. Tongkat tersebut direkomendasikan oleh sang ratu dari kerajaan tersebut kepada suaminya untuk diberikan kepada Wukong. Sebelum kemunculan Wukong ke kerajaan tersebut, tongkat ajaib itu tiba-tiba menyala. Artinya, tongkat tersebut memang seolah ditakdirkan untuk Wukong.
Topi Jerami Takdir Luffy – Ke Halaman 3
1 Topi Jerami Takdir Luffy
Hal tersebut juga yang teori ini yakini, di mana topi jerami raksasa tersebut merupakan sesuatu yang memang sudah seharusnya dimiliki oleh Joy Boy. Mirip seperti tongkat Ruyi Jingu Bang yang memang ditakdirkan untuk Wukong. Dan ada yang menarik di mana baik topi jerami raksasa ataupun tongkat ajaib tersebut dianggap memililki kesamaan. Salah satunya adalah kekuatan dari kedua benda ini.
Tongkat Ruyi Jingu Bang memiliki kekuatan dahsyat di mana ukurannya bisa berubah sesuai dengan keinginan dari Wukong. Artinya, ukuran tongkat tersebut bisa menjadi sangat besar ataupun bisa juga berubah menjadi sangat kecil. Topi jerami yang ada di istana Pangaea kemungkinan memiliki kekuatan dahsyat yang sama dengan tongkat ajaib milik Sun Wukong tersebut.
Artinya, siapapun sosok Joy Boy, apakah memang suku raksasa atau pun suku Tontatta, ukuran topi jerami tersebut akan mengalami perubahan dan menyesuaikan ukuran dari kepala sosok Joy Boy. Yang juga menarik adalah tongkat tersebut memiliki kekuatan atau kedahsyatan lain yaitu duplikasi. Lagi-lagi, ini juga yang kemungkinan menjadi kekuatan topi jerami yang ada di Mary Geoise.
Bagaimana jika topi jerami yang digunakan oleh Roger dan kemudian diwariskan kepada Shanks dan menjadi milik Luffy saat ini merupakan duplikat dari topi jerami raksasa di Mary Geoise? Berdasarkan informasinya, ada beberapa kemampuan dari tongkat Ruyi Jingu Bang yaitu duplikasi, manipulasi ukuran, mengendalikan lautan, dan astral entanglement. Dan salah satu kekuatan tersebut, yaitu astral entanglement, kemungkinan bisa jadi cara untuk menyerang Gorosei.
Seperti yang muncul di chapter 1111 kemarin, para Gorosei sangat sulit untuk dilukai. Semua serangan yang Luffy lakukan, bahkan dengan menggunakan kekuatan Gear 5 sekalipun, sama sekali tidak berpengaruh terhadap para Gorosei. Hal ini pun membuat para fans penasaran tentang bagaimana cara untuk bisa melukai mereka. Astral entanglement itulah yang dianggap bisa jadi jalannya.
Kekuatan dari topi jerami raksasa tersebut kemungkinan bisa meminjamkan kekuatan tersebut kepada Luffy dan menjadi cara untuk bisa melukai Gorosei. Mereka mungkin tidak bisa dilukai secara fisik, namun melainkan secara non fisik alias jiwa atau bentuk astral mereka yang diserang. Ini tentunya bisa menjadi cara baru untuk bisa mengalahkan sosok musuh kuat seperti Gorosei, setelah apa yang terjadi kepada Kaido.
Kesimpulan
Jadi, kesimpulannya adalah topi jerami raksasa yang Im simpan di ruangan berpendingin di istana Pangaea kemungkinan memang adalah sesuatu yang sangat berharga. Topi jerami raksasa tersebut kemungkinan memiliki serpihak jiwa dari Joy Boy. Topi jerami itu memiliki jiwa Joy Boy dengan menggunakan konsep yang sama Big Mom menyimpan serpihan hiwa ke dalam benda yang kemudian kita kenal dengan Homies.
Im sengaja menyimpannya di ruangan khusus karena dia tidak ingin topi jerami tersebut merasakan keberadaan reinkarnasi Joy Boy, yaitu Luffy, yang juga merupakan pengguna buah iblis Nika. Selain itu, topi jerami raksasa tersebut juga kemungkinan memiliki kekuatan tersembunyi yang dahsyat di mana salah satunya adalah duplikasi. Dan topi jerami yang Luffy miliki sekarang kemungkinan adalah duplikat dari topi jerami raksasa tersebut.
Kekuatan dari topi jerami raksasa yang ada di istana Pangaea bisa jadi juga diwariskan atau dipinjamkan kepada Luffy dan jadi cara utama untuk bisa mengalahkan Gorosei. Menarik tentunya untuk melihat fakta sebenarnya dari topi jerami dalam cerita One Piece dan seberapa signifikan topi jerami tersebut dalam sejarah di dunia .
