Home MOVIE MOVIE FEATURES 10 Film Terbaik Dari Studio A24!

10 Film Terbaik Dari Studio A24!

Sejak didirikan pada tahun 2012, A24 telah menjadi studio film independen yang tak terbantahkan dalam memproduksi dan mendistribusikan beberapa karya sinematik paling inovatif dan memikat di era modern. Dari drama intim hingga thriller psikologis dan horor yang meresahkan, A24 telah mengukir namanya sebagai rumah bagi kisah-kisah unik yang tidak hanya menantang konvensi genre tetapi juga menggali kedalaman emosi manusia. Berikut adalah sepuluh film terbaik yang telah dirilis oleh Studio A24, masing-masing dengan alasan kenapa mereka pantas mendapat pengakuan.

10 Moonlight (2016)

Moonlight, yang memenangkan Academy Award untuk Best Picture, adalah potret yang penuh kasih sayang dan mendalam tentang kehidupan seorang pria Afrika-Amerika yang menghadapi identitas seksualnya dalam masyarakat yang tidak menerima. Dengan tiga bab yang menangkap masa kecil, remaja, dan kedewasaan karakter utama, Chiron, film ini merayakan kompleksitas mencari cinta dan keakuan dalam dunia yang sering kali keras dan tak kenal ampun. Barry Jenkins mengarahkan film ini dengan kepekaan dan gaya visual yang memukau, membuat setiap momen terasa intim dan universal sekaligus.

Visual yang menghipnotis dan skor musik yang menggugah menambah kekuatan naratif film ini, menjadikannya salah satu karya paling ikonik dari A24. Moonlight tidak hanya sebuah kisah tentang pertumbuhan pribadi tetapi juga komentar sosial yang kuat tentang ras, seksualitas, dan manusiawi. Film ini mengubah cara kita melihat cinema, membuktikan bahwa kisah-kisah berani dan penting bisa diceritakan dengan nuansa, kelembutan, dan kedalaman yang luar biasa.

Dengan penampilan yang mengesankan dari seluruh pemerannya, termasuk Mahershala Ali yang memenangkan Oscar untuk Aktor Pendukung Terbaik, Moonlight adalah karya yang menggugah dan tidak terlupakan. Film ini bukan hanya kemenangan bagi A24 tetapi juga untuk seluruh industri film, menandai era baru dalam storytelling yang inklusif dan penuh empati.

9 The Lighthouse (2019)

The Lighthouse, disutradarai oleh Robert Eggers, adalah pengalaman sinematik yang tidak seperti apa pun. Dibintangi oleh Willem Dafoe dan Robert Pattinson sebagai dua penjaga mercusuar yang terisolasi, film ini adalah perjalanan ke dalam kegilaan dan isolasi yang memikat. Dengan pengambilan gambar hitam putih dan rasio aspek yang tidak biasa, The Lighthouse menawarkan estetika visual yang khas yang menggabungkan horor psikologis dengan folklore maritim.

Performa Dafoe dan Pattinson adalah kunci dari intensitas film ini, dengan keduanya menghadirkan tingkat dedikasi dan kegilaan yang memukau. Dialognya, yang sering kali terasa seperti dari era lain, menambah suasana tegang dan tidak nyaman yang membuat penonton terpaku pada layar. The Lighthouse adalah contoh sempurna dari bagaimana A24 tidak takut mengambil risiko dengan proyek yang menantang secara naratif dan estetis.

Film ini tidak hanya sebuah cerita tentang dua pria yang terjebak oleh laut dan kesendirian mereka, tetapi juga eksplorasi tentang maskulinitas, kekuasaan, dan mitologi. The Lighthouse menunjukkan keberanian A24 dalam mendukung cerita yang ambisius dan unik, memastikan bahwa sinema terus berkembang dan mengejutkan kita.

8 Hereditary (2018)

Hereditary, film horor karya Ari Aster, langsung menjadi klasik modern setelah dirilis. Mengikuti kisah keluarga yang merasakan kehadiran jahat setelah kematian nenek matriark mereka, film ini mengeksplorasi trauma, kesedihan, dan kutukan yang melewati generasi dengan cara yang benar-benar mengerikan. Toni Collette memberikan penampilan karir terbaiknya, memainkan seorang ibu yang berjuang untuk mempertahankan keluarganya dari kehancuran.

Dengan pendekatan yang unik terhadap genre horor, Hereditary menolak jump scares untuk ketegangan yang membangun lambat dan atmosfer yang tebal dengan ketakutan eksistensial. Film ini berhasil karena menanamkan rasa horor yang mendalam melalui dinamika keluarga yang kompleks dan terganggu, membuatnya meresap ke dalam psike penonton.

Hereditary merupakan bukti lain dari komitmen A24 terhadap film-film yang menawarkan lebih dari sekadar hiburan, tetapi juga pengalaman mendalam yang menantang dan mengubah. Film ini tidak hanya meninggalkan kesan yang bertahan lama tetapi juga memperkaya genre horor dengan kedalaman emosional dan naratifnya yang berani.

7 Lady Bird (2017)

Lady Bird, sutradaraial Greta Gerwig, adalah sebuah karya yang memikat dan jujur tentang masa remaja, ambisi, dan hubungan ibu-anak. Dibintangi oleh Saoirse Ronan sebagai Christine “Lady Bird” McPherson, film ini menggali kedalaman keinginan untuk melebihi asal-usul kita, sambil menavigasi kompleksitas hubungan yang paling mendefinisikan kita. Ronan, bersama Laurie Metcalf yang memerankan ibunya, menampilkan dinamika yang begitu nyata sehingga rasanya universal.

Film ini berhasil meraih berbagai nominasi Oscar, termasuk untuk Best Picture, yang membuktikan kekuatan cerita yang dituturkan dengan penuh kasih sayang dan perhatian terhadap detail. Lady Bird menawarkan pandangan yang tajam dan sering kali lucu tentang proses dewasa, membuatnya menjadi salah satu film coming-of-age paling berkesan dalam beberapa tahun terakhir.

Dengan Lady Bird, A24 sekali lagi menunjukkan kemampuan uniknya untuk mendukung film-film yang menceritakan kisah-kisah intim dengan resonansi yang luas. Ini adalah karya yang menegaskan nilai-nilai kecil dalam kehidupan dan keindahan dalam semua kekurangannya, menjadikan film ini sebuah permata dalam katalog A24.

6 Uncut Gems (2019)

Uncut Gems, dari duo sutradara Josh dan Benny Safdie, adalah rollercoaster emosi yang mengikuti Howard Ratner (Adam Sandler), seorang penjual perhiasan di New York yang kecanduan judi. Film ini adalah perjalanan intens melalui ambisi, keserakahan, dan keputusasaan, diperkuat oleh penampilan karir terbaik Sandler. Tekanan yang konstan dan ritme yang cepat membuat penonton tetap di ujung kursi mereka, menciptakan pengalaman yang begitu menegangkan hingga sulit untuk diabaikan.

Uncut Gems memperlihatkan A24’s keberanian dalam memilih proyek yang menantang dan memuaskan secara artistik, membuktikan bahwa mereka tidak takut untuk mendorong batasan genre dan ekspektasi penonton. Dengan skor musik yang hipnotis dan sinematografi yang mencolok, film ini tidak hanya berhasil secara naratif tetapi juga sebagai pengalaman sensorik yang kaya.

Film ini, dengan jelas, menandai A24 sebagai studio yang tidak hanya menghargai cerita yang baik, tetapi juga pengalaman sinematik yang unik dan berani. Uncut Gems adalah contoh sempurna dari bagaimana studio ini telah menjadi sinonim dengan kualitas dan inovasi dalam industri film independen.

5 Ex Machina (2014)

Ex Machina, sebuah karya sutradara Alex Garland, adalah sebuah thriller sci-fi yang mengeksplorasi tema kecerdasan buatan dan etika dalam era teknologi yang berkembang. Dibintangi oleh Domhnall Gleeson, Alicia Vikander, dan Oscar Isaac, film ini mengajukan pertanyaan mendalam tentang kehidupan, kesadaran, dan manipulasi dalam setting yang intim namun visual menakjubkan.

Vikander, dalam peran sebagai Ava, sebuah AI dengan kecerdasan yang sama dengan manusia, memberikan penampilan yang memukau, menghadirkan pertanyaan tentang apa artinya menjadi “hidup”. Ex Machina berhasil menggabungkan naratif yang cerdas dengan estetika visual yang memikat, menciptakan karya yang memprovokasi pikiran dan meresahkan.

Dengan Ex Machina, A24 menunjukkan komitmennya terhadap film-film yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendorong penonton untuk merenung. Film ini merupakan bukti dari pendekatan studio terhadap cerita-cerita yang berani dan pemikiran ke depan, yang membuatnya menonjol sebagai salah satu studio film paling penting di zaman modern.

4 The Witch (2015)

The Witch, film debut dari Robert Eggers, adalah sebuah eksplorasi menegangkan tentang ketakutan puritan dan paranoia yang berakar pada abad ke-17 di New England. Film ini mengikuti sebuah keluarga yang diasingkan ke tepi hutan, di mana mereka mulai mengalami fenomena menakutkan yang tidak bisa dijelaskan. Dengan pendekatan yang hampir dokumener dan perhatian terhadap detail historis, The Witch menyajikan horor dalam bentuk yang paling mentah dan psikologis, menggali ke dalam ketakutan dasar manusia tentang yang tidak diketahui dan ketidakpastian.

Pemeran film, terutama Anya Taylor-Joy dalam peran breakout-nya, memberikan penampilan yang sangat autentik dan memikat. The Witch tidak hanya berhasil sebagai cerita horor yang mencekam tetapi juga sebagai potret keluarga yang terpecah oleh kecurigaan dan ketakutan. Film ini merayakan kekuatan sinematografi untuk menciptakan suasana dan ketegangan, menghasilkan sebuah karya yang tetap melekat dalam pikiran penonton lama setelah kredit berakhir.

The Witch mengukuhkan posisi A24 sebagai studio yang tidak takut untuk mengeksplorasi genre horor dengan cara-cara yang inovatif dan intelektual. Film ini merupakan bukti dari komitmen A24 terhadap karya-karya yang menantang dan mendalam, menjadikannya salah satu film horor paling terkenal dan dihormati dalam dekade terakhir.

3 Room (2015)

Room, diadaptasi dari novel karya Emma Donoghue, adalah sebuah kisah yang menggugah tentang cinta, keberanian, dan pemulihan. Film ini mengikuti kisah seorang ibu dan putranya yang terkurung dalam sebuah ruangan kecil selama bertahun-tahun dan perjuangan mereka untuk mendapatkan kebebasan dan menyesuaikan diri dengan dunia luar setelah melarikan diri. Brie Larson memberikan penampilan yang memenangkan Oscar, menangkap kompleksitas emosi seorang ibu yang berusaha melindungi dan membesarkan putranya dalam kondisi yang paling ekstrem.

Room adalah contoh kuat dari kemampuan A24 untuk menghadirkan cerita-cerita yang intens dan emosional yang mendorong batasan naratif. Film ini tidak hanya sukses dalam menyampaikan cerita yang kuat dan menggugah tetapi juga dalam menghadirkan pertanyaan mendalam tentang arti kebebasan dan identitas. Melalui pendekatan yang intim dan sinematografi yang cermat, Room berhasil menciptakan sebuah dunia yang terasa luas meskipun sebagian besar ceritanya terjadi dalam ruang yang terbatas.

Keberhasilan Room menunjukkan kekuatan sinematik dalam mengeksplorasi kondisi manusia, menjadikannya salah satu film paling mempengaruhi yang dirilis oleh A24. Film ini menandai kemenangan lain untuk studio dalam memproduksi dan mendistribusikan film-film yang tidak hanya mendapat pengakuan kritis tapi juga resonansi emosional yang kuat dengan penonton.

2 A Ghost Story (2017)

A Ghost Story, disutradarai oleh David Lowery, adalah meditasi yang unik dan memikirkan tentang cinta, kehilangan, dan eksistensi yang melampaui waktu. Film ini mengikuti hantu, diperankan oleh Casey Affleck dengan seprei putih klasik, yang kembali ke rumahnya untuk mengawasi istrinya yang ditinggalkan, diperankan oleh Rooney Mara. Dengan tempo yang sengaja lambat dan estetika visual yang memukau, film ini menawarkan pengalaman yang sangat berbeda dari cerita hantu tradisional.

A Ghost Story menantang penonton dengan strukturnya yang non-linier dan naratif yang minimalis, mengundang refleksi tentang perjalanan waktu dan keterikatan kita dengan tempat dan orang. Ini adalah contoh dari kemampuan A24 untuk mendukung film-film yang berani dan eksperimental yang memperluas definisi genre dan menawarkan pengalaman sinematik yang unik.

Film ini mendapatkan pujian kritis untuk pendekatannya yang inovatif terhadap cerita hantu dan penampilan yang kuat dari pemerannya. Dengan A Ghost Story, A24 sekali lagi menunjukkan komitmennya terhadap karya-karya sinematik yang menantang dan memikat, menambahkan lagi ke koleksi film yang memperkaya industri film dengan perspektif baru dan menarik.

1 Manchester by the Sea (2016)

Manchester by the Sea, yang disutradarai oleh Kenneth Lonergan, adalah drama yang menyayat hati tentang kesedihan, penebusan, dan kekuatan keluarga. Casey Affleck memberikan penampilan yang memenangkan Academy Award sebagai seorang pria yang kembali ke kampung halamannya setelah kematian saudaranya, hanya untuk dihadapkan pada masa lalunya yang menyakitkan dan tanggung jawab mendadak untuk merawat keponakannya yang diperankan oleh Lucas Hedges.

Dengan skenario yang ditulis dengan kepekaan luar biasa dan arahan yang cermat, Manchester by the Sea berhasil menyampaikan cerita yang mendalam tentang kompleksitas emosi manusia dan proses berduka. Film ini menggabungkan momen-momen kepedihan yang mendalam dengan kehangatan dan humor, menciptakan keseimbangan yang membuatnya menjadi salah satu drama paling autentik dan menggugah.

Kesuksesan Manchester by the Sea memperkuat posisi A24 sebagai studio yang mengutamakan kualitas dan kedalaman emosi dalam film-filmnya. Dengan pendekatan yang realistis dan perhatian terhadap detail karakter, film ini adalah contoh lain dari bagaimana A24 terus memproduksi karya-karya yang menantang, berpengaruh, dan abadi.

Dengan 10 film ini, Studio A24 telah menetapkan dirinya sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan dalam industri film, dengan portfolio yang mencakup berbagai genre dan tema. Dari horor yang memperbarui genre hingga drama yang mempengaruhi secara emosional, studio ini telah berulang kali membuktikan bahwa film independen dapat mencapai sukses kritis dan komersial, sambil tetap setia pada visi artistik yang berani dan inovatif. Film-film dalam daftar ini hanya beberapa contoh terbaik dari keunggulan A24 dalam mendukung sinema yang memikat dan berkesan.

Exit mobile version