Home MOVIE MOVIE FEATURES 10 Kecelakaan Horor Saat Syuting Film!

10 Kecelakaan Horor Saat Syuting Film!

Geeks, dalam proses pembuatan sebuah film, tak jarang terjadi insiden atau kecelakaan yang tak terduga. Meskipun keamanan selalu menjadi prioritas utama, kadang-kadang nasib berkata lain. Dari kecelakaan ringan hingga insiden yang berakhir tragis, berikut ini adalah beberapa kecelakaan horor yang terjadi saat syuting film, yang mengingatkan kita semua tentang risiko yang ada di balik layar.

10 The Twilight Zone: The Movie (1983)

Kecelakaan tragis yang terjadi pada saat syuting “The Twilight Zone: The Movie” adalah salah satu insiden paling memilukan dalam sejarah pembuatan film. Aktor Vic Morrow dan dua anak aktor, Myca Dinh Le dan Renee Shin-Yi Chen, meninggal dalam sebuah adegan yang melibatkan helikopter. Saat melakukan pengambilan di malam hari, sebuah ledakan piroteknik menyebabkan pilot kehilangan kendali atas helikopter, yang kemudian jatuh dan menewaskan ketiganya. Tragedi ini tidak hanya mengakibatkan perubahan besar dalam regulasi keamanan di set film tetapi juga menimbulkan debat panjang tentang etika dalam pembuatan film.

Insiden ini menyebabkan industri film melakukan introspeksi dan meningkatkan standar keselamatan untuk semua orang yang terlibat dalam produksi. Perubahan dalam peraturan keamanan dan peningkatan pengawasan terhadap penggunaan efek khusus dan stunts menjadi prioritas utama. Tragedi “The Twilight Zone” menjadi pengingat tragis tentang pentingnya mengutamakan keselamatan di atas segalanya.

Selain itu, kecelakaan ini juga memberikan dampak jangka panjang terhadap cara stunts dan adegan berbahaya direncanakan dan dilaksanakan. Industri film menjadi lebih berhati-hati dalam mengambil risiko, dengan meningkatkan keterlibatan koordinator stunts dan penggunaan teknologi untuk mengurangi risiko. Kecelakaan ini telah mengubah banyak aspek produksi film, meninggalkan warisan tentang pentingnya keamanan dan kesejahteraan di lokasi syuting.

9 The Crow (1994)

“The Crow” adalah film yang diingat tidak hanya karena ceritanya yang gelap dan atmosfer yang suram tetapi juga karena tragedi yang menimpa bintangnya, Brandon Lee. Saat syuting sebuah adegan di mana karakternya ditembak, Lee terbunuh karena peluru yang tidak sengaja tertinggal di dalam laras senjata yang seharusnya hanya menggunakan peluru hampa. Kecelakaan ini mengguncang industri film, menyoroti masalah keamanan yang berkaitan dengan penggunaan senjata api di set.

Tragedi ini menyebabkan perubahan signifikan dalam protokol keamanan terkait dengan senjata api. Industri film mengadopsi peraturan yang lebih ketat mengenai penanganan dan penggunaan senjata api, termasuk pemeriksaan yang lebih teliti dan kehadiran ahli senjata api profesional di setiap adegan yang melibatkan senjata. Kecelakaan yang menimpa Brandon Lee menjadi pengingat penting tentang pentingnya mengikuti protokol keamanan dengan ketat.

Meskipun tragedi tersebut membawa kesedihan yang mendalam, warisan Brandon Lee dan “The Crow” tetap hidup. Film ini menjadi klasik kultus, dan kecelakaan yang menimpa Lee memperkuat kesadaran akan pentingnya keamanan di lokasi syuting. Ini juga mengingatkan semua orang yang terlibat dalam pembuatan film tentang tanggung jawab mereka untuk melindungi keselamatan semua orang.

8 The Passion of the Christ (2004)

Saat syuting “The Passion of the Christ”, Jim Caviezel, yang memerankan Yesus, mengalami beberapa kecelakaan, termasuk disambar petir. Insiden ini terjadi saat mereka sedang syuting di lokasi terbuka, menambah daftar cedera yang diderita Caviezel selama produksi, termasuk bahu yang terkilir dan hipotermia. Kejadian ini menyoroti risiko yang dihadapi aktor dan kru saat bekerja di lokasi syuting yang menantang dan kondisi cuaca yang ekstrem.

Kecelakaan saat syuting “The Passion of the Christ” tidak hanya menunjukkan bahaya fisik yang mungkin dihadapi tetapi juga ketangguhan dan dedikasi para aktor dan kru. Meskipun mengalami cedera dan kejadian tak terduga, mereka tetap berkomitmen untuk menyelesaikan proyek. Hal ini mengingatkan kita tentang pengorbanan yang sering kali tidak terlihat oleh penonton saat menikmati film di layar lebar.

Pengalaman Caviezel dan kru di “The Passion of the Christ” juga menunjukkan pentingnya persiapan dan pencegahan dalam menghadapi kondisi syuting yang berpotensi berbahaya. Insiden ini menggarisbawahi betapa pentingnya memiliki rencana keselamatan yang komprehensif dan siap sedia untuk situasi darurat. Film ini, dengan semua tantangan dan risiko yang dihadapinya, menjadi contoh penting dari keteguhan dan ketahanan dalam dunia pembuatan film.

7 Resident Evil: The Final Chapter (2016)

Olive Jackson, stunt woman, shows off her amputated arm.
http://live-uk.andweb.dmgt.net/news/article-3818010/Feeling-won-t-make-arm-grow-Stuntwoman-lost-limb-horrific-set-accident-ripped-half-face-says-coping-wounds.html

Saat syuting “Resident Evil: The Final Chapter”, Olivia Jackson, seorang stuntwoman profesional, mengalami kecelakaan serius yang mengakibatkan luka parah dan amputasi lengan kirinya. Kecelakaan tersebut terjadi selama adegan aksi motor yang gagal, di mana Jackson bertabrakan dengan kamera crane yang tidak bergerak sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Insiden ini menyoroti risiko yang dihadapi stunt performers, yang sering kali melakukan adegan berbahaya untuk memberikan tontonan yang spektakuler bagi penonton.

Kecelakaan yang menimpa Jackson menyebabkan industri film kembali mempertanyakan dan mengevaluasi standar keselamatan untuk stunt performers. Ini mendorong produser dan sutradara untuk menggunakan teknologi canggih seperti CGI untuk mengurangi risiko adegan berbahaya, serta memastikan bahwa protokol keamanan yang ketat diikuti. Kejadian ini juga meningkatkan kesadaran tentang pentingnya asuransi dan kompensasi yang memadai bagi para stuntman dan stuntwoman yang mengambil risiko tinggi dalam pekerjaan mereka.

Tragedi tersebut tidak hanya membawa dampak kepada Jackson secara pribadi tetapi juga kepada seluruh industri film. Ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap adegan aksi yang menegangkan, ada nyawa orang-orang nyata yang berada pada risiko. Kecelakaan ini menggarisbawahi pentingnya menimbang risiko terhadap hasil artistik dan memastikan bahwa keselamatan selalu menjadi prioritas utama dalam setiap produksi film.

6 The Dark Knight (2008)

Salah satu film superhero yang paling dihormati, “The Dark Knight”, juga mengalami tragedi selama produksi. Conway Wickliffe, seorang teknisi efek khusus, meninggal dalam kecelakaan mobil saat sedang melakukan persiapan untuk adegan pengujian. Mobil yang dia naiki menabrak pohon saat melakukan simulasi adegan aksi. Insiden ini mengingatkan semua orang yang terlibat dalam pembuatan film tentang bahaya potensial yang dapat terjadi, bahkan selama tahap persiapan.

Kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang cara keamanan diatur dan dipraktikkan selama proses produksi, terutama selama adegan berisiko tinggi. Ini memaksa produser dan tim produksi untuk lebih memperhatikan detail-detail kecil dalam perencanaan keamanan dan memastikan bahwa semua langkah pencegahan telah diambil untuk menghindari kecelakaan.

Meskipun “The Dark Knight” akhirnya menjadi salah satu film superhero terbesar sepanjang masa, kecelakaan yang menimpa Wickliffe adalah pengingat somber tentang harga yang terkadang harus dibayar dalam menciptakan karya seni. Ini menekankan pentingnya menghargai setiap individu yang berkontribusi dalam pembuatan film, dari pemeran utama hingga kru di balik layar, dan pentingnya menjaga keselamatan mereka.

5 Harry Potter and the Deathly Hallows (2010)

Selama produksi “Harry Potter and the Deathly Hallows”, David Holmes, stunt double untuk Daniel Radcliffe (Harry Potter), mengalami kecelakaan yang menyebabkan cedera tulang belakang dan membuatnya lumpuh dari pinggang ke bawah. Kecelakaan terjadi saat melakukan adegan terbang yang menggunakan tali. Insiden ini menyoroti risiko yang dihadapi oleh stunt performers dalam pembuatan film besar-besaran, terutama dalam adegan yang memerlukan manuver berbahaya.

Kecelakaan tersebut mengakibatkan industri film lebih memperhatikan dan meningkatkan standar keamanan untuk adegan stunt, terutama yang melibatkan ketinggian atau kecepatan tinggi. Ini juga menunjukkan pentingnya pelatihan dan persiapan yang memadai untuk meminimalkan risiko. Cerita Holmes menjadi inspirasi bagi banyak orang, mengingat semangat dan kepositifannya dalam menghadapi cedera yang mengubah hidupnya.

Meskipun “Harry Potter” adalah salah satu franchise film tercinta di dunia, kecelakaan yang menimpa Holmes adalah pengingat bahwa di balik keajaiban dan fantasi, ada risiko nyata dan konsekuensi dalam pembuatan film. Ini menekankan pentingnya keselamatan dan kesejahteraan setiap orang yang terlibat dalam proses kreatif, dari aktor hingga stunt performers.

4 Jumper (2008)

Film fiksi ilmiah “Jumper” mengalami insiden tragis saat salah satu kru, David Ritchie, meninggal karena kecelakaan di lokasi syuting di Toronto. Sebuah dekorasi besar jatuh dan mengenainya, mengakibatkan cedera fatal. Insiden ini menggarisbawahi pentingnya keamanan di area syuting, terutama saat bekerja dengan set besar dan konstruksi berat. Kecelakaan tersebut memicu investigasi tentang protokol keamanan yang diikuti dan bagaimana kejadian seperti itu dapat dicegah di masa depan.

Kejadian ini memperkuat pentingnya inspeksi keselamatan yang rutin dan pengawasan yang ketat terhadap penggunaan set dan properti di lokasi syuting. Industri film diingatkan kembali bahwa keamanan kru dan kast harus selalu menjadi prioritas utama, dan bahwa kecelakaan dapat terjadi kapan saja, jika tidak diambil langkah pencegahan yang memadai. Ini juga menekankan peran penting dari koordinator keselamatan dalam memastikan bahwa setiap aspek produksi diperiksa dan aman.

Tragedi ini membuka mata banyak produser dan sutradara tentang pentingnya menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam pelatihan keselamatan dan persiapan darurat. “Jumper” menjadi contoh penting bagi industri tentang bagaimana kecelakaan dapat mempengaruhi semua orang yang terlibat dalam pembuatan film dan menggarisbawahi pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang aman untuk semua.

3 The Expendables 2 (2012)

Selama produksi “The Expendables 2”, sebuah kecelakaan tragis terjadi di Bulgaria yang mengakibatkan kematian Kun Liu, seorang stuntman, dan melukai lainnya. Insiden ini terjadi selama adegan aksi yang melibatkan ledakan. Kecelakaan ini mengingatkan industri tentang risiko yang terkait dengan adegan aksi yang melibatkan piroteknik dan bahan peledak. Ini juga menimbulkan pertanyaan tentang keefektifan standar keselamatan yang ada dan bagaimana mereka diterapkan di lokasi syuting internasional.

Kecelakaan tersebut memicu diskusi luas tentang perbedaan standar keselamatan antara lokasi syuting di berbagai negara dan pentingnya menerapkan protokol keselamatan yang konsisten, terlepas dari di mana syuting film berlangsung. Industri film ditekankan untuk tidak hanya mengandalkan regulasi lokal tetapi juga untuk menerapkan standar keselamatan internasional yang ketat, untuk melindungi semua orang yang terlibat dalam produksi.

Dampak dari kecelakaan ini terasa luas, dengan banyak produser dan sutradara lebih sadar akan tanggung jawab mereka terhadap keselamatan kru dan kast. “The Expendables 2” menjadi pengingat yang kuat tentang pentingnya perencanaan yang cermat dan pelaksanaan yang hati-hati dalam setiap adegan berisiko, serta pentingnya asuransi dan kompensasi yang memadai bagi semua yang terlibat.

2 Transformers: Dark of the Moon (2011)

Selama produksi “Transformers: Dark of the Moon”, seorang wanita bernama Gabriela Cedillo mengalami cedera otak traumatis saat bekerja sebagai ekstra. Kecelakaan terjadi ketika sebuah kabel patah dan menabrak kepala Cedillo melalui kaca jendela mobilnya saat sebuah adegan aksi sedang difilmkan. Insiden ini menyebabkan cedera serius dan mengubah hidup Cedillo selamanya, menyoroti risiko yang dihadapi bahkan oleh mereka yang bukan bagian dari kru stunt profesional.

Kecelakaan tersebut memicu perdebatan tentang keselamatan ekstra dan partisipan non-stunt dalam produksi film besar, terutama dalam adegan yang melibatkan aksi berisiko tinggi. Ini menunjukkan perlunya protokol keselamatan yang lebih ketat dan pelatihan kesadaran risiko untuk semua yang terlibat, terlepas dari peran mereka dalam produksi.

Dari tragedi ini, industri belajar tentang pentingnya komunikasi dan koordinasi yang lebih baik dalam setiap aspek produksi, untuk memastikan bahwa semua orang, dari aktor utama hingga ekstra, dilindungi dari risiko. “Transformers: Dark of the Moon” menjadi kasus penting yang menunjukkan bahwa kecelakaan dapat terjadi pada siapa saja dan pentingnya menjaga keselamatan setiap individu di lokasi syuting.

1 Rust (2021)

Salah satu kecelakaan paling tragis dan baru-baru ini yang mengguncang industri film terjadi pada tahun 2021 di lokasi syuting film “Rust”. Alec Baldwin, aktor dan produser veteran, terlibat dalam sebuah insiden mematikan saat ia secara tidak sengaja menembak Halyna Hutchins, direktur sinematografi film tersebut, dengan senjata prop yang seharusnya aman. Hutchins meninggal karena luka-lukanya, sementara Joel Souza, sutradara film, juga terluka dalam kejadian tersebut. Tragedi ini menyebabkan industri film secara global berduka dan memicu diskusi luas tentang keamanan senjata di lokasi syuting.

Insiden pada syuting “Rust” menggarisbawahi perlunya pemeriksaan yang lebih ketat dan protokol keamanan yang lebih rinci terkait dengan penggunaan senjata prop di lokasi syuting. Peristiwa ini membangkitkan pertanyaan tentang siapa yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa senjata tersebut aman untuk digunakan dan bagaimana prosedur keamanan diimplementasikan dan dipantau. Hal ini juga memperbarui tuntutan untuk menggunakan alternatif yang lebih aman, seperti efek digital, untuk mengurangi risiko kecelakaan yang berhubungan dengan senjata api.

Dampak dari tragedi ini terasa jauh di luar produksi “Rust”, mempengaruhi bagaimana senjata prop ditangani di seluruh industri. Ini mendorong pembuatan film untuk merevisi dan memperkuat protokol keselamatan mereka, serta meningkatkan pelatihan untuk semua yang terlibat dalam manipulasi senjata di set. Tragedi ini menjadi pengingat yang menyakitkan bahwa kecelakaan dapat terjadi kapan saja dan menggarisbawahi pentingnya kehati-hatian, pendidikan, dan ketaatan pada protokol keselamatan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Rangkaian tragedi ini mengingatkan kita semua tentang risiko dan tanggung jawab yang datang dengan produksi film. Setiap kecelakaan menekankan pentingnya keamanan dan kebutuhan untuk terus meningkatkan standar dan praktik industri untuk melindungi semua orang yang terlibat dalam pembuatan film.

Exit mobile version