Home MOVIE MOVIE FEATURES 10 Film Legendaris yang Hampir Gagal Dibuat!

10 Film Legendaris yang Hampir Gagal Dibuat!

Beberapa film yang saat ini populer dan legendaris sebenarnya hampir gagal untuk dibuat akibat berbagai macam alasan. Untuk menghadirkan sebuah film biasanya berbagai pihak di balik layar menunggu persetujuan dari pihak studio film. Ketika film tersebut disetujui, maka artinya proyek akan berjalan. Namun, begitu juga sebaliknya. Yang menarik kemudian adalah terdapat beberapa film populer dan legendaris yang hampir gagal untuk dibuat. Apa saja?

10 The Godfather

Film legendaris yang hampir gagal dibuat yang pertama adalah The Godfather. Geeks mungkin tidak menduga jika film satu ini hampir saja batal untuk dibuat dan tidak mendapatkan titelnya sebagai salah satu film legendaris. Disutradarai oleh Francis Ford Coppola, The Godfather merupakan film yang diadaptasi dari novel karya Mario Puzo dengaan nama yang sama.

Rilis pada 1972, kesuksesan dari film The Godfather menghadirkan dua sekuel lainnya, The Godfather Part II yang rilis pada 1974 dan The Godfather Part III yang rilis pada 1990. Sang sutradara sempat terlibat beberapa masalah ketika berusaha untuk menghadirkan filmnya. Yang menarik, Coppola bahkan sempat dipecat beberapa kali ketika proses produksi sedang berlangsung.

Pihak eksekutif tidak setuju dengan pendekatan ceritanya dan juga pemilihan casting, di mana Marlon Brando dan Al Pacino menjadi cast utama di filmnya. Bahkan, Al Pacino juga hampir saja dipecat oleh pihak studio film. Namun, pada akhirnya, semua yang kita lihat sekarang di filmnya menjadi pilihan terakhir dan disetujui oleh para eksekutif. Dan akhirnya, film ini menjadi salah satu film legendaris.

9 Back To The Future

Seperti halnya The Godfather, Back to the Future jadi film yang sukses menghadirkan dua film epik lainnya. Film pertamanya sendiri berjudul Back to the Future yang dirilis pada tahun 1985, yang kemudian diikuti oleh dua sekuelnya yaaitu Back to the Future Part II pada tahun 1989 dan Back to the Future Part III pada tahun 1990. Steven Spielberg menjadi produser dari filmnya dan disutradarai oleh Robert Zemeckis.

Meskipun ada nama Steven Spielberg dalam proyeknya, namun hal itu tetap tidak menghentikan permasalahan yang muncul di balik layar. Banyak yang mungkin tidak tahu jika konsep dan proyek film Back to the Future sempat ditolak oleh pihak studio film sebanyak 40 kali sebelum kemudian diterima dan diproduksi. Pihak studio beralasan film ini tidak akan mampu untuk bersaing dengan yang lain.

Di era 1980an, terdapat cukup banyak film yang menghadirkan konsep unik dan berbeda. Namun, Disney menganggap film ini kurang menarik. Salah satu poin cerita yang sempat ditolak oleh pihak Disney adalah mereka tidak setuju jika ibu dari Mary McFly di tahun 1955 jatuh cinta terhadap sosok Marty. Meskipun begitu, di filmnya sendiri pada akhirnya poin cerita ini tetap muncul yang mana kemudian Marty sendiri berusaha untuk mengubah alur ceritanya.

8 Indiana Jones And The Raiders Of The Lost Ark

Indiana Jones merupakan salah satu film legendaris dan juga franchise yang besar di industri film. Karakater Indiana Jones sudah menjadi salah satu bagian dari budaya populer yang bertahan hingga sekarang dari era 1980an. Hal tersebut berkat kesuksesan besar film pertama mereka, Indiana Jones and the Raiders of the Lost Ark pada 1981. Kesuksesan film tersebut kemudian diteruskan oleh proyek film sekuelnya, Temple of Doom, dan The Last Crusade, yang masing-masing rilis pada 1984 dan 1989.

Ide tentang pembuatan film Indiana Jones sendiri muncul ketika Steven Spielberg mulai sering menjalin kerja sama bersama George Lucas dan Harrison Ford. George Lucas kemudian memberikan ide film ini kepada pihak studio film, yaitu Disney. Pihak studio sendiri sebenarnya senang dengan cerita yang ditawarkan, namun mereka tidak setuju dengan rencana ongkos produksinya.

Menurut The Indian Express, George Lucas, yang merupakan penulis ide cerita dari Indiana Jones, mengajukan dana produksi sebesar 20 juta Dollar Amerika untuk menjaga lisensi filmnya sambil juga memastikan berbagai sekuelnya. Karena pihak studio tidak terlalu bisa mengendalikan proyeknya, ide ini sempat ditolak sebelum kemudian mereka menyetujui ide untuk membuat film Indiana Jones.

7 Rocky

Salah satu franchise mahakarya dari aktor legendaris Sylvester Stallone selain Rambo. Rocky sendiri menceritakan seorang petinju amatir bernama Rocky Balboa, di mana para penonton akan melihat bagaimana evolusi dari Rocky. Kita akan diajak melihat perkembangan Rocky dari seorang petinju amatir menjadi seorang petinju terkenal. Semua film Rocky bisa dibilang sangat fenomenal.

Sejauh ini, sudah ada sepuluh film yang dihadirkan oleh franchise Rocky, di mana film terakhir yang rilis pada Creed III pada 2023 kemarin yang memperlihatkan Rocky jadi pelatih bagi Adonis Creed. Namun, sebenarnya, Sylvester Stallone hampir saja tidak mendapatkan sorotan dari film ini karena pihak produser sendiri diketahui tidak setuju jika Sly menjadi protagonis utama.

Menurut informasinya, pihak produser saat itu hanya mau membayar 360 ribu Dollar Amerika untuk naskah skrip filmnya. Mereka ingin aktor lain yang jauh lebih populer untuk menjadi bintang utama di film tersebut. Meskipun begitu, Stallone sendiri yakin jika filmnyaa akan sangat sukses. Mereka pun kemudian justru menawarkan 1 juta Dollar kepada Stallone untuk berperan sebagai Rocky dan menulis skrip filmnya.

6 The Nightmare Before Christmas

Film klasik karya Henry Selick dan Tim Burton. The Nightmare Before Christmas merupakan sebuah musikal fantasi gelap yang mengisahkan tentang kesialan dari pemimpin kota Halloween, Jack Skellington. Dalam filmnya, Jack pergi ke kota natal atau Christmas Town dan memutuskan untuk menghadirkan natal di kotanya dengan cara menculik Santa Claus.

Dengan ciri khas dari Tim Burton, The Nightmare Before Christmas menghadirkan banyak momen mengerikan dan menakutkan dengn nuansa yang kelam. Ada cerita unik yang muncul di balik layar filmnya. The Nightmare Before Christmas sebenarnya ditawarkan kepada pihak Disney dan mereka pun setuju. Namun, Disney lebih memilih untuk merilis filmnya di bawah studio film lain yang masih di bawah naungan mereka yaitu Touchstone Pictures.

Menurut penjelasan dari Forbes, alasan mengapa mereka memilih merilis The Nightmare Before Christmas di bawah Touchstone Pictures adalah karena para eksekutif atau petinggi Disney khawatir jika filmnya tidak akan ramah anak. Mereka khawatir jika anak-anak justru takut dan malah tidak sukses. Namun, yang terjadi justru sebaliknya di mana film ini malah suksess meskipun memang berhasil membuat anak-anak sedikit tegang.

5 Bad Santa

Bad Santa merupakan salah satu film yang menghadirkan karakter Santa Claus yang cukup kontroversial di kalangan fans. Dibintangi oleh Billy Bob Thornton yang berperan sebagai Willie T. Soke, film ini bercerita tentang seorang penipu ulung yang menyamar menjadi seorang pegawai department store dengan rencana besar untuk mencuri toko tersebut saat malam natal tiba.

Willie tidak sendirian menjalankan aksinya. Dia dibantu oleh Marcus, yang berperan sebagai Santa’s Little Helper. Namun, mereka berdua kemudian menyadari jika rencana pencurian di malam natal tersebut harus mengalami kendala. Hal ini terjadi setelah mereka bertemu dengan seorang anak dan justru menjadi akrab. Bagaimana Bad Santa menghadirkan twist tentang Santa Claus jadi alasan mengapa filmnya kemudian ditolak.

Menurut penjelasan dari The New York Times, tidak sedikit pihak studio yang menolak ide untuk menghadirkan twist yang berbeda tentang natal. Mereka juga beranggapan jika ide dari film Bad Santa ini terlalu kelam. Meskipun begitu, untungnya ada studio film lainnya yang kemudian mau menerima ide tidak biasa tersebut yang akhirnya berhasil rilis di tahun 2003 dan sekuelnya, Bad Santa 2, pada 2013.

4 Get Out

Bisa dibilang saat ini Jordan Pelle adalah salah satu sutradara yang disukai oleh banyak penggemar film horor. Hal ini berkat kesuksesan Nope yang rilis pada tahun 2022. Namun, sosok komedian ini sebenarnya menghadirkan debut sebagai sutradara film horor di tahun 2017 ketika dia merilis film Get Out. Film ini mengisahkan tentang seorang pria Afrika Amerika bernama Chris Washington.

Chris diceritakan sedang berkunjung ke rumah orang tua pacarnya yang kulit putih, Rose Armitage. Pada awalnya, semuanya tampak baik-baik saja. Namun, seiring berjalannya waktu, Chris mulai menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh dan mengganggu di rumah itu. Dia apun kemudian terkejut ketika ada banyak hal mengerikan yang melibatkan rasialisme dan eksperimen medis di rumah tersebut.

Dalam wawancara Jordan Peele dengan Fast Company, dia sempat menyebutkan jika ada banyak studio film yang menolak ide cerita yang dia buat tersebut. Bahkan, menurutnya penolakan tersebut dia anggap cukup kasar karena mereka tidak tahu dan paham ceritanya. Mereka juga menganggap jika ide cerita dari Jordan Peele tersebut konyol atau bodoh. Namun, film ini kemudian diterima oleh Blumhouse yang memang menjadi rumah produksi khusus film horor.

3 Twilight

Franchise Twilight diadaptasi dari novel populer karya Stephanie Meyer. Rilis perdana pada 2008, franchise Twilight sudah menghadirkan lima buah film yang menarik. Pada April kemarin juga muncul kabar yang menyebutkan jika film Twilight akan mendapatkan versi reboot, yang juga akan dihadirkan dalam format series. TV series Twilight ini sendiri rencananya akan tayang di Lionsgate TV.

Kabar juga menyebutkan jika keterlibatan Stephanie Meyer dalam proyek tersebut kemungkinan besar akan terjadi. Meskipun Twilight bisa dibilang sukses besar, namun pihak produser, Mark Morgan, sempat menyatakan pihak studio sebenarnya ingin membuat sebuah film aksi yang mana akan sangat berbeda dengan apa yang dihadirkan dalam novelnya. Namun, tidak ada kesepakatan yang muncul.

Inilah yang kemudian menjadi alasan pihak Paramount memutuskan untuk melepaskan secara sukarela lisensi atau hak filmnya. Setelah sempat ditawarkan kepada studio lain, Summit Entertainment yang kemudian mendapatkan kesempatan untuk membuat film tersebut yang mana hal itu merupakan langkah yang tepat. Pasalnya, film ini justru sukses di pasaran dan mengantongi 3 miliar Dollar Amerika.

2 Pulp Fiction

Quentin Tarantino adalah salah satu sutradara yang nyeleneh dalam industri perfilman Hollywood di mana tidak sedikit film-film yang dia hadirkan merupakan hasil uji coba atau eksperimen yang dia lakukan. Selain Kill Bill, Pulp Fiction adalah contoh nyata dari hal tersebut. Melalui film Pulp Fiction, Quentin tarantino berhasil menciptakan sebuah film yang menghadirkan perpindahan momen dari satu cerita ke cerita lainnya.

Shot atau pengambilan yang dihadirkan juga menarik dan unik, di mana selain efek dramatis pengambilan gambar yang dilakukan juga menghadirkan efek menegangkan. Perpaduan tersebut membuat para penonton terus bertanya-tanya tentang alur ceritanya yang membuat mereka betah dan harus memperhatikan ceritanya. Di sisi lain, ini juga menjadi alasan mengapa filmnya sempat ditolak.

Sempat ditawarkan kepada studio TriStar, namun mereka menolak ide filmnya. Alasannya tidak lain karena struktur cerita yang tidak linear atau tidak beraturan. Pihak TriStar bahkan menganggap jika filmnya terlalu kacau. Namun, ketika kemudian Tarantino menawarkan ide filmnya kepada pihak Miramax pada akhirnya film ini berhasil diproduksi dan bahkan menjadi salah satu film legendaris.

1 Star Wars: Episode IV – A New Hope

Film legendaris yang hampir gagal dibuat terakhir adalah Star Wars: Episode IV – A New Hope. Film Star Wars: Episode IV – A New Hope menjadi sebuah fenomena yang sangat luar biasa baik di industri film Hollywood ataupun dalam industri budaya pop. Film pertama dari franchise Star Wars ini rilis pada 1977 dan hanya tayang di 37 bioskop di seluruh wilayah Amerika Serikat.

Selain itu, yang epik adalah film ini berbeda dari mayoritas film di mana justru film ini merupakan sekuel dari franchise Star Wars. Rasanya hampir tidak ada film yang menghadirkan konsep di mana sekuel rilis terlebih dahulu sebelum film orisinal. Yang menarik adalah George Lucas sebenarnya pada awalnya berusaha untuk mendapatkan lisensi dari Flash Gordon untuk dibuat film.

Sayangnya, dia gagal untuk mendapatkan lisensi tersebut. Lucas kemudian menghadirkan konsep cerita baru tentang perang luar angkasa. Ide film Star Wars sempat ditawarkan kepada beberapa studio besar seperti United Artist, Paramount, Universal, bahkan Disney. Mereka beranggapan jika George Lucas tidak akan sanggup menangani film epik luar angkasa, sambil juga mengatakan bahwa mereka tidak tertarik dengan cerita fiksi ilmiah. Studio Fox kemudian mau menerima ide filmnya, yang kemudian Lucas kembali ubah seperti sekarang.

Ketika sebuah ide film ditolak oleh berbagai studio, hal itu bukan berarti ide cerita atau konsepnya yang kurang bagus. Buktinya, berbagai film legendaris di atas sempat mengalami penolakaan bahkan hampir gagal dan tidak pernah diproduksi sama sekali.

Exit mobile version