10 Film Tentang Pemilu, Penuh Intrik dan Twist!

The Ides of March adalah film yang dirilis pada tahun 2011. Film tentang pemilu ini disutradarai oleh George Clooney, yang juga berperan sebagai salah satu karakter utama. Film ini menampilkan pemain-pemain terkenal seperti Ryan Gosling, George Clooney, Philip Seymour Hoffman, Paul Giamatti, Evan Rachel Wood, dan Marisa Tomei. The Ides of March mendapatkan beberapa nominasi penghargaan, termasuk nominasi Academy Award untuk Penulisan Naskah Asli.

Film ini mengisahkan tentang seorang konsultan kampanye politik bernama Stephen Myers (diperankan oleh Ryan Gosling) yang terlibat dalam kampanye presiden yang sangat kompetitif. Stephen bekerja untuk seorang calon presiden yang diwakili oleh Gubernur Mike Morris (diperankan oleh George Clooney). Namun, seiring perkembangan cerita, Stephen terjebak dalam dunia politik yang penuh intrik dan pengkhianatan.

Dia harus menghadapi situasi sulit ketika terungkap rahasia dan skandal yang dapat menghancurkan kampanye Morris. Politik kotor, kekuasaan, dan moralitas menjadi tema sentral dalam cerita ini. Film ini memberikan pandangan tajam tentang dunia politik dan pengorbanan yang harus dilakukan dalam upaya mencapai kekuasaan.

Long Shot adalah film yang dirilis pada tahun 2019. Film tentang pemilu ini disutradarai oleh Jonathan Levine dan menampilkan Seth Rogen sebagai Fred Flarsky dan Charlize Theron sebagai Charlotte Field, dua karakter utama yang memiliki hubungan yang tidak biasa. Meskipun tidak mendapatkan banyak penghargaan, kinerja Seth Rogen dan Charlize Theron di film ini mendapat pujian, dan chemistry mereka dinilai sebagai salah satu poin kuat.

Long Shot mengisahkan tentang Fred Flarsky (Seth Rogen), seorang jurnalis yang seringkali kontroversial. Setelah kehilangan pekerjaannya, Fred secara tidak sengaja bertemu kembali dengan Charlotte Field (Charlize Theron), seorang Menteri Luar Negeri yang ambisius. Charlotte, yang sebelumnya adalah pengasuh Fred, memiliki ide untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat.

Ketika dia membutuhkan seseorang untuk membantunya menulis pidatonya, Charlotte mempekerjakan Fred sebagai penulis pidato pribadinya. Meskipun memiliki latar belakang yang sangat berbeda, keduanya mulai mengembangkan hubungan yang unik dan tidak terduga. Fred harus berada di dunia politik yang keras dan menemukan, sementara Charlotte menghadapi tekanan dan tantangan dalam kampanye politiknya.

No adalah film sejarah yang disutradarai oleh Pablo Larraín dengan naskah yang digarap oleh Pedro Peraino. Film ini dirilis pada tahun 2012 dan dinominasikan untuk Academy Award untuk Film Berbahasa Asing Terbaik pada tahun 2013. No mengisahkan tentang referendum yang diadakan di Chili pada tahun 1988 untuk menentukan apakah Augusto Pinochet, yang telah memerintah negara tersebut sebagai diktator militer selama 15 tahun, akan tetap berkuasa atau tidak.

Film ini mengikuti René Saavedra, seorang sutradara iklan yang disewa untuk memimpin kampanye media untuk oposisi yang ingin mengakhiri pemerintahan Pinochet. Saavedra, meskipun awalnya tidak tertarik dalam politik, menerima tugas ini dan berusaha menciptakan kampanye yang cerdas dan mempengaruhi melalui iklan-iklan yang kreatif.

Dalam menghadapi tantangan besar dari pemerintah yang menekan dan intimidasi, Saavedra dan timnya berjuang untuk memperoleh kebebasan berekspresi yang cukup untuk menyebarkan pesan mereka kepada rakyat Chili. Mereka menggunakan gaya iklan yang modern dan menyegarkan untuk membujuk pemilih bahwa masa depan Chili lebih baik tanpa Pinochet. Film pemilu ini memang diadaptasi dari kisah nyata yang terjadi di Chili.

Primary Colors mengikuti kisah Jack Stanton, seorang gubernur Arkansas yang ambisius dan karismatik yang bersiap untuk memasuki “perlombaan” menjadi presiden. Dalam perjalanannya menuju Gedung Putih, Jack dibantu oleh tim kampanyenya yang berdedikasi, termasuk istrinya yang cerdas dan kuat, Susan Stanton, serta penasehat politiknya yang licik, Richard Jemmons.

Namun kampanye Jack tidak berjalan mulus. Mereka dihadapkan pada berbagai skandal, kontroversi, dan tantangan moral yang mengancam untuk menghancurkan reputasi politik mereka. Ketika wartawan muda bernama Henry Burton (dimainkan oleh Adrian Lester) bergabung dengan tim kampanye, ia mulai menyaksikan sisi gelap dari politik dan moralitas yang dipertaruhkan dalam perjuangan untuk kekuasaan.

Primary Colors disutradarai oleh Mike Nichols dan dibintangi oleh John Travolta, Emma Thompson, Billy Bob Thornton, dan Kathy Bates. Primary Colors disutradarai oleh Mike Nichols dan dibintangi oleh John Travolta, Emma Thompson, Billy Bob Thornton, dan Kathy Bates. Film tentang pemilu ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Joe Klein, yang merupakan sebuah satire politik terinspirasi oleh kampanye presiden Bill Clinton pada tahun 1992.

Bob Roberts mengisahkan tentang seorang musisi bernama Bob Roberts (dimainkan oleh Tim Robbins) yang memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai seorang senator Amerika Serikat. Roberts, dengan dukungan finansial yang kuat dan kampanye yang terorganisir dengan baik, berhasil memperoleh popularitas yang besar dengan berjanji untuk membawa “perubahan” kepada negara.

Namun, seiring berjalannya waktu, terungkap bahwa di balik citra publiknya yang bersih dan wajah politiknya yang bersih, Roberts adalah seorang kandidat yang manipulatif dan tidak bermoral yang menggunakan taktik licik dan propaganda untuk mencapai tujuannya. Dia menipu publik dengan berpura-pura menjadi sosok yang baik, sementara sebenarnya dia hanya mementingkan dirinya sendiri.

Sebagai tanggapan terhadap karakter Bob Roberts, seorang jurnalis bernama Bugs Raplin (dimainkan oleh Giancarlo Esposito) berusaha menggali kebenaran tentang masa lalu dan motivasi politik Roberts. Namun, semakin Raplin mendekati kebenaran, semakin besar pula tekanan dan ancaman yang dia hadapi dari pendukung Roberts dan kekuatan-kekuatan politik yang berusaha melindungi kandidat mereka.

The Candidate disutradarai oleh Michael Ritchie, dan menghadirkan Robert Redford sebagai pemeran utama bernama Bill McKay, seorang pengacara muda yang mencalonkan diri sebagai senator di California oleh seorang politikus yang berpengaruh. Meskipun awalnya enggan dan skeptis terhadap politik, McKay setuju untuk mencalonkan diri, diharapkan untuk memberikan warna baru pada politik yang stagnan.

Namun seiring kampanyenya berlangsung, McKay mulai menyadari bahwa dunia politik penuh dengan kompromi, strategi, dan manipulasi. Dia dihadapkan dengan tekanan dari tim kampanyenya untuk mengubah sikapnya dan mengikuti aliran politik yang lebih konvensional demi memenangkan pemilihan. McKay merasa terjebak di antara idealisme pribadinya dan tekanan politik yang menuntut untuk berubah.

Selama kampanyenya, McKay menjadi semakin terpinggirkan oleh perubahan politik yang harus dia lakukan untuk berhasil. Dia menemukan dirinya terjebak dalam jaringan politik yang rumit dan terpaksa mengorbankan nilai-nilai aslinya untuk menang. Pada akhirnya, dia memenangkan pemilihan, tetapi pada saat yang sama, dia menyadari bahwa ada harga besar yang harus dibayar untuk menjadi seorang politikus yang terpilih.

The Manchurian Candidate disutradarai oleh John Frankenheimer, dan diadaptasi dari novel tahun 1959 karya Richard Condon dengan judul yang sama. Beberapa pemeran utama dalam film ini antara lain Laurence Harvey, Frank Sinatra, dan Angela Lansbury. Film ini mendapat pujian kritis dan dianggap sebagai salah satu film terbaik dalam genre thriller politik.

The Manchurian Candidate mengisahkan tentang seorang veteran Perang Korea bernama Raymond Shaw (diperankan oleh Laurence Harvey) yang, setelah kembali ke Amerika Serikat, ditempatkan dalam situasi yang aneh oleh keluarganya. Shaw dijadikan alat oleh sebuah konspirasi yang dirancang oleh kelompok musuh untuk memanfaatkan keahliannya dan memanipulasi politik Amerika.

Cerita dimulai dengan adegan pasukan Amerika yang dipimpin oleh Kapten Bennett Marco selama Perang Korea. Shaw menjadi pahlawan setelah menyelamatkan pasukannya, tetapi kejadian tersebut berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih rumit. Shaw dan beberapa rekannya mengalami kondisi amnesia yang aneh setelah ditempatkan di tangan musuh. Peristiwa di film ini juga terhubung dengan pencalonan calon wakil presiden AS.

Film tentang pemilu ini dibintangi oleh Julianne Moore, Woody Harrelson, dan Ed Harris, dan dirilis pada tahun 2012. Game Change mengisahkan tentang kampanye presiden Amerika Serikat tahun 2008 yang menegangkan dan kontroversial. Cerita film ini berfokus pada upaya John McCain dan stafnya untuk merebut kembali momentum politik dari calon presiden Demokrat, Barack Obama. Pada saat yang sama, film ini juga menyoroti peran Sarah Palin dalam kampanye tersebut dan dampaknya yang besar terhadap dinamika politik.

Ketika John McCain memilih Sarah Palin sebagai calon wakil presiden Republik pada tahun 2008, dia memicu perubahan dramatis dalam arah kampanyenya. Palin, seorang gubernur Alaska yang relatif tidak dikenal di tingkat nasional, segera menarik perhatian media dengan gaya bicaranya yang energik dan karismanya yang langsung menyentuh hati rakyat Amerika.

Namun, seiring berjalannya waktu, keputusan McCain untuk memilih Palin sebagai pasangan calonnya mulai memunculkan masalah. Palin menghadapi tekanan yang meningkat untuk tampil di depan kamera dan membuktikan dirinya sebagai seorang pemimpin yang dapat dipercaya. Sementara itu, staf kampanye McCain, yang dipimpin oleh Steve Schmidt dan Nicole Wallace, berjuang untuk menjaga Palin tetap fokus dan terhindar dari kontroversi yang terus meningkat.

All the President’s Men disutradarai oleh Alan J. Pakul dan membintangi beberapa nama beken seperti Robert Redford dan Dustin Hoffman. Film ini didasarkan pada buku dengan judul yang sama karya dua jurnalis, Bob Woodward dan Carl Bernstein. All the President’s Men juga meraih berbagai penghargaan, termasuk Academy Award untuk Skenario Adaptasi Terbaik.

All the President’s Men mengisahkan tentang penyelidikan jurnalistik yang dilakukan oleh dua wartawan, Bob Woodward (diperankan oleh Robert Redford) dan Carl Bernstein (diperankan oleh Dustin Hoffman), dari surat kabar Washington Post terhadap kasus Watergate yang melibatkan Presiden Richard Nixon. Cerita dimulai ketika seorang penyelidik di Dewan Keamanan Nasional, Gordon Liddy, tertangkap basah saat melakukan penyadapan ilegal di kantor Komite Nasional Partai Demokrat di gedung Watergate.

Setelah membaca liputan surat kabar tentang insiden tersebut, Woodward dan Bernstein memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut. Melalui serangkaian wawancara dengan sumber-sumber anonim dan riset yang teliti, keduanya berhasil mengungkapkan jejak korupsi dan konspirasi politik yang melibatkan pemerintahan Nixon. Mereka menghadapi berbagai hambatan dan ancaman dalam perjalanan mereka, tetapi ketekunan mereka membawa mereka pada kesimpulan yang mengguncangkan. Film ini juga menyangkut pemilu yang berlangsung di Amerika Serikat.

Filmtentang pemilu ini dirilis pada tahun 2012 dan disutradarai oleh Jay Roach. Film yang dibintangi oleh Will Ferrell dan Zach Galifianakis ini mengisahkan tentang persaingan politik yang kacau antara dua kandidat yang bertarung untuk kursi Kongres AS di North Carolina. Di satu sisi, terdapat Cam Brady (diperankan oleh Will Ferrell), seorang kongresman petahana yang percaya bahwa dia akan dengan mudah memenangkan pemilihan kembali.

Di sisi lain, ada Marty Huggins (diperankan oleh Zach Galifianakis), seorang pria yang naif dan pemalu yang direkrut oleh para pengusaha kaya untuk menjadi lawan politik Brady. Kampanye kotor, intrik politik, dan berbagai skandal menjadi ciri khas dari persaingan antara Cam Brady dan Marty Huggins. Kedua kandidat terlibat dalam serangkaian kejadian lucu dan tidak terduga, termasuk perang iklan negatif, upaya mempengaruhi pemilih dengan berbagai cara yang tidak etis, dan pertemuan yang kacau di forum debat.

Sementara itu, di balik layar, para penasihat politik yang licik terus berusaha untuk mengontrol hasil pemilihan, menggunakan kedua kandidat sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka sendiri. Meskipun menerima ulasan beragam dari para kritikus, film ini cukup sukses secara komersial.

Itulah dia Geeks beberapa film yang mengangkat cerita tentang pemilu. Film-film tersebut menawarkan cerita yang menarik dan tentu saja menampilkan konflik dan intriknya tersendiri. Di antara film-film tersebut, mana yang jadi favorit kalian Geeks?