10 Film Horor Populer Adaptasi Game!

Film horor populer yang diadaptasi dari game yang pertama adalah Ao Oni. Ao Oni sendiri merupakan sebuah game teka-teki gratis yang bisa dimainkan siapa saja yang dikembangkan oleh Noprops. Sebenarnya, game ini memiliki penggemarnya tersendiri khususnya di Jepang. Meskipun begitu, popularitas dari game ini pada akhirnya membuat pihak studio film mengadaptasi dalam versi film.

Rilis pada 2014 film adaptasi Ao Oni dianggap sebagai salah satu film yang luar biasa bagi para penggemarnya. Disutradarai oleh Daisuke Nibayashi, film ini hanya memiliki durasi satu jam saja. Meskipun begitu, Nibayashi berhasil membangun suasana dan atmosfer mencekam dan mengerikan yang mirip dengan apa yang dihadirkan di gamenya – bahkan jauh lebih mengerikan.

Ao Oni sendiri merupakan permainan yang bercerita tentang enam orang murid SMA, di mana mereka terhebak di sebuah tempat yang terbengkalai. Sialnya, ternyata mereka tidak sendirian. Ada sosok makhluk berupa iblis berwarna biru atau Ao Oni yang berusaha mengincar nyawa mereka. Keenam murid tersebut pun harus bisa bertahan hidup dari kejaran tersebut.

Ded Rising garapan Keiji Inafune merupakan salah satu game horor zombie survival yang populer selain Resident Evil dan game sejenisnya. Kepopuleran dari game ini membuah Zach Lipovsky kemudian coba untuk mengadaptasinya dalam versi live action. Akhirnya, film Dead Rising: Watchtower pun rilis pada 2015 dengan tanggapan dan ulasan yang beragam dari banyak kalangan.

Sebagian menganggap jika film ini kurang menarik, salah satunya adalah karena akting para zombienya. Terlepas dari hal itu, filmnya berhasil menghadirkan tone cerita yang menarik dan ringan sesuai dengan apa yang dihadirkan dalam gamenya. Alur cerita dari Dead Rising: Watchtower sendiri bersetting diantara peristiwa di game Dead Rising 2 dan Dead Rising 3.

Ceritanya sendiri berfokus pada seorang jurnalis, bernama Chase, dan juga rekan kameramennya, Jordan. Mereka memiliki misi besar yaitu melakukan investigasi terhadap apa yang dilakukan oleh pihak pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus zombie. Namun, ketika vaksin yang mereka buat gagal total, akhirnya mereka apun harus bertahan di tengah gempuran para zombie.

Doom merupakan sebuah game horor fiksi ilmiah yang popularitasnya bertahan sejak era 1990an hingga sekarang. Gamenya sendiri merupakan hasil pengembangan dari id Software. Game ini kemudian diadaptasi dalam versi live action di tahun 2005, yang dibintangi oleh beberapa nama beken seperti Dwayne Johnson, Karl Urban, dan Rosamund Pike. Film ini juga mendapatkan tanggapan dan ulasan beragam,

Andrzej Bartkowiak kemudian dtunjuk sebagai sutradara untuk adaptasi ini. Namun, setelah filmnya rilis para penonton yang mengetahui gamenya justru dibuat tercengang. Pasalnya, dari segi narasi, filmnya sangat melenceng jauh dari gamenya. Jika gamenya mengambil latar di neraka dan pemain akan melawan iblis, filmnya justru mengambil latar di planet Mars.

Selain itu, filmnya juga menceritakan sang karakter utama menghadapi makhluk yang bermutasi. Kualitas efek visual di film ini juga banyak mendapatkan kritikan dari para fans. Meskipun begitu, terdapat satu momen di film Doom yang mendapatkan apresiasi yang sangat luar biasa. Momen tersebut adalah ketika karakter Karl Urban bermutasi menjadi sosok kuat dan sudut pandang atau pov dari kamera seolah memperlihatkan jika para penonton sedang bermain gamenya.

The House Of The Dead merupakan salah satu game horor era 1990an lainnya yang sangat sukses dan populer. Rilis pada 1996, game horor first-person shooter ini dikembangkan oleh Sega di mana para pemain akan berusaha untuk menembak mati para zombie yang berusaha menyerang. Jika hal itu tidak dilakukan, para zombie akan berusaha menghabisi nyawa karakternya.

Game The House Of The Dead lebih populer di kalangan pecinta game arcade daripada konsol, di mana para pemain bisa lebih leluasa memainkannya. Pada 2003, film adaptasi dari game ini kemudian resmi dibuat dengan nama House of the Dead. Alur ceritanya sendiri berfokus pada dua karaakter utama bernama Simon dan Greg. Mereka berencana untuk datang ke sebuah pesta yang ada di sebuah pulau terpencil.

Sayangnya, kedua karakter itu justru ketinggalan perahu pertama yang membawa mereka menuju pulau terpencil. Keduanya kemudian menumpang ke kapal lainnya yang mana mereka kemudian terkejut ketika menemukan para tamu undangan pesta lainnya justru banyak yang tewas akibat diserang oleh kelompok zombie. Keduanya harus bertahan hidup di pulau tersebut.

Geeks mungkin pernah mendengar game horor Jepang satu ini. Fatal Frame merupakan game horor terkenal di mana para pemainnya harus menggunakan sebuah kamera khusus penangkap hantu untuk menangkap semua hantu yang ada dalam gamenya. Fatal Frame sendiri bercerita mengenai seorang gadis bernama Miku Hinasaki. Dia mengunjungi Himuro Mansion untuk mencari saudara lelakinya yang menghilang setelah diduga mengunjungi lokasi angker ini untuk mencari gurunya.

Game ini adalah salah satu game yang populer di PlayStation 2 dan juga Nintendo Wii. Dikembangkan oleh perusahaan Tecmo, Fatal Frame rilis pada 2001 dan menghadirkan 4 sekuel lainnya. Game ini kemudian dibuat dalam versi filmnya pada 2014 dengan judul Fatal Frame: The Movie. Alur cerita filmnya sendiri mengalami perbedaan yang mencolok dengan versi gamenya.

Dalam film tersebut fokus ceritanya adalah sosok gadis bernama Aya. Dia merupakan murid yang sangat populer di sekolahnya. Namun, suatu hari, kejadian aneh dan misterius terjadi di sekolahnya di mana banyak murid ditemukan tidak bernyawaa. Setelah ditelusuri, ternyata penyebab dari kejadian mengerikan tersebut adalah sebuah foto kuno yang tekutuk.

Rasanya dari judul sendiri pun Geeks sudah tahu kengerian apa yang akan dihadirkan dalam ceritanya. Corpse Party sendiri merupakan sebuah game horor survival berjeni RPG yang rilis pertama kaali pada 1996. Baru pada 2015, Corpse Party kemudian diadaptasi dalam versi filmnya. Filmnya sendiri disutradarai oleh Masafumi Yamada dan filmnya cukup mendapatkan tanggapan yang positif.

Coprse Party bercerita tentang beberapa murid SMA bernama Naomi dan Satoshi. Kehidupan mereka awalnyaa nampak baik-baik saja, bahkan mereka nampak ceria saat menjalani momen festival di sekolahnya. Namun, momen kemudian berubah menjadi mengerikan saat hari terakhir festival sekolah tersebut. Mereka justru tiba-tiba terjebak di sebuah gedung sekolah terkutuk.

Gedung sekolah tersebut merupakan bangunan Sekolah Dasar, yang mana sempat banyak terjadi peristiwa pembunuhan yang mengerikan. Mereka pun kemudian berusaha untuk mencari tahu siapa sebenarnya dalang di balik peristiwa pembunuhan tersebut dengan memanfaatkan kamera. Selain menghadirkan film live action, Corpse Party menghadirkan series anime yang memiliki banyak peminat.

Film horor populer adaptasi game selanjutnya adalah Detention. Film ini rilis pada 2019 dan disutradarai oleh John Hsu. Detention sendiri merupakan film horor populer adaptasi dari Red Candle Game. Ini merupakan sebuah atmospheric horror game, di mana suasana dan tone ceritanya memang sengaj dibuat menegangkan, membuat para pemain merasakan ketakutan yang besar.

Semua rasa ketakutan tersebut berasaaal dari berbagai cerita horor dan mitologi yang ada di negara Taiwan. John Hsu sendiri berhasil menghadirkan nuansa mengerikan, menakutkan, yang bisa membuat siapapun yang menonton akan merasakan ketegangannya. Detention sendiri bersetting di era Martial Law yang terjadi pada 1960an dan berfokus pada sekelompok murid.

Mereka merupakan anggota dari sebuah klub buku bawah tanah yang dibentuk oleh dewan sekolah. Suatu hari, mereka menemukan fakta bahwa pemimpin dari kelompok tersebut menghilang secara misterius. Para murid itu kemudian berusaha untuk mencari keberadaanya. Namun, upaya tersebut tidak mudah karena mereka juga harus berhadapan dengan para hantu yang meneror murid-murid.

Game horor fenomenal produksi Indonesia yang mampu menembus kancah internasional. DreadOut merupakan sebuah indie game horor survival yang dikembangkan oleh studio game lokal yaitu Digital Happiness. Rilis pada 2015, game ini langsung jadi pembicaraan banyak orang. Bahkan, DreadOut berhasil mendapatkan perhatian dari para gamers atau pecinta game di luar negeri.

Dalam versi gamenya, DreadOut menceritakan seorang karakter wanita bernama Linda Meilinda. Dia merupakan seorang murid SMA yang terjebak di sebuah rumah mewah berhantu. Linda Meilinda sendiri tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya dan hanya dengan bermodalkan telepon pintar, dia berusaha memecahkan teka-teki tersebut demi bisa bertahan.

Pada 2019, rumah produksi lokal kemudian mengadaptasi game tersebut dalam versi film dan ada perubahan cerita yang dilakukan. Dalam versi filmnya, sekelompok murid SMA sengaja datang ke sebuah apartemen berhantu sambil melakukan siaran langsung demi meraih popularitas. Tanpa mereka duga, justru mereka harus berhadapan dengan para makhluk halus yang ada di sana. Yang menarik adalah baik game atau filmnya memperlihatkan para makhluk halus yang berasal dari legenda urban Indonesia.

Salah satu game horor populer yang diadaptasi dari game dan sukses adalah Silent Hill. Diadaptasi dari game dengan judul yang sama, Silent Hill menceritakan tentang karakter utama, Rose Da Silva, yang sangat khawatir tentang kondisi kesehatan putrinya, Sharon. Putrinya tersebut sering terbangun dengan teriakan mengerikan dan menyebutkan nama “Silent Hill.”

Rose pun penasaran dengan hal tersebut dan memutuskan untuk membawa Sharon ke Silent Hill. Tetapi, perjalanan mereka ke Silent Hill menjadi kacau ketika mobil Rose mengalami kecelakaan. Ketika Rose terbangun, dia menemukan bahwa Sharon telah menghilang dan dia ternyata sudah tiba di Silent Hill yang terbalut dalam kabut tebal dan suasana mencekam.

Silent Hill merupakan sebuah game horor produksi Konami yang awalnya rilis untuk konsol PlayStation. Yang membedakan game ini dengan game horor lainnya adalah para hantu atau monster mengerikan tersebut merupakan perwujudan dari mimpi buruk manusia. Menghadirkan elemen psikologis, game ini pun masih tetap populer hingga sekarang. Bahkan, Silent Hill sudah menjadi sebuah fenomena.

Film horor populer adaptasi game yang terakhir tidak lain adalah franchise Resident Evil. Selain sukses di gamenya, Resident Evil nyatanya sukses juga jadi sebuah franchise film horor. Geeks tentunya sudah sangat familiar dengan alur cerita dari game ini, di mana sebuah kota bernama Racoon City harus mengalami kejadian mengerikan di mana T-Virus buatan Umbrella Corps tersebar ke masyarakat.

Virus tersebut membuat orang-orang berevolusi menjadi zombie mengerikan yang mana membuat Racoon City berubah menjadi kota zombie. Beberapa karakter pun kemudian ditugaskan untuk membersihkan hal tersebut, mulai dari Leon S. Kennedy hingga Jill Valentine. Film Resident Evil kemudian rilis pada 2002 yang disutradarai oleh Paul W. S. Anderson yang mengadaptasi game pertamanya.

Film tersebut dianggap sebagai salah satu film adaptasi game terbaik, selain juga film sekuelnya yaitu Apocalypse yang menghadirkan sosok Nemesis. Dua film ini menghadirkan banyak elemen yang berasal dari gamenya. Namun, para fans mulai kecewa dengan franchise film tersebut karena mereka terus menghadirkan sekuelnya dengan alur cerita yang sangat melenceng. Tidak jarang film-film setelah Apocalypse justru kurang begitu diminati oleh para fans.

Film adaptasi game sering dihindari oleh industri film Hollywood karena tingkat kesulitan yang luar biasa. Meskipun begitu, beberapa film nampaknya berhasil untuk menghadirkan popularitas yang cukup tinggi berkat menghadirkan adaptasi dari game horor populer.