Home MOVIE MOVIE FEATURES 10 Aktor Hollywood Paling Sering Jadi Villain!

10 Aktor Hollywood Paling Sering Jadi Villain!

Mendapatkan peran dalam sebuah film besar tentu saja menjadi impian bagi semua orang. Tetapi tentu saja hanya sebagian orang beruntung saja yang mampu mendapatkan kesempatan tersebut. Dan ketika seorang aktor atau aktris berkesempatan untuk membintangi film besar, maka nama sang aktor tersebut akan semakin bersinar, dan diketahui banyak orang. Nah menariknya nih Geeks, di Hollywood, ternyata ada beberapa aktor yang justru terkenal dan bersinar karena selalu memerankan karakter villain atau antagonis. Siapa saja mereka? Simak berikut ini!

10 Mads Mikkelsen

Mads Mikkelsen lahir pada tanggal 22 November 1965, di Østerbro, Kopenhagen, Denmark. Sebelum terjun ke dunia akting, Mikkelsen belajar balet dan bergabung dengan Sekolah Balet Nasional Denmark. Namun, karier baletnya terhenti karena cedera. Mads Mikkelsen memulai kariernya sebagai aktor teater sebelum beralih ke layar lebar. Dia mendapatkan pengakuan di Denmark untuk perannya di film Pusher (1996) yang disutradarai oleh Nicolas Winding Refn.

Karier aktor Mikkelsen semakin meningkat ketika dia berperan sebagai villain atau antagonis Le Chiffre dalam film James Bond, Casino Royale (2006). Penampilannya dalam film ini mendapat pujian luas. Mikkelsen kemudian semakin dikenal luas karena perannya sebagai Hannibal Lecter dalam series Hannibal (2013-2015). Penampilannya di series ini memenangkan banyak penghargaan dan pujian dari kritikus.

Menariknya, aktor Mads Mikkelsen hampir selalu berperan sebagai villain atau villain dalam sebuah film. Selain dari proyek di atas, Mikkelsen juga banyak memerankan villain lainnya seperti di film Doctor Strange sebagai Kaecilius, hingga yang baru-baru ini terjadi dalam film Indiana Jones and the Dial of Destiny, di mana Mikkelsen memerankan villain bernama Dr. Voller.

9 Christoph Waltz

Christoph Waltz memang lahir di sebuah keluarga yang bekerja dalam industri film, karena itulah yang mempengaruhi minat Christoph Waltz dalam dunia akting. Sebagian besar karier awal Christoph Waltz terjadi di Austria dan Jerman, di mana ia tampil di teater dan film televisi sebelum meraih ketenaran internasional. Christoph Waltz mencapai ketenaran internasional berkat perannya sebagai Hans Landa dalam film Quentin Tarantino, Inglourious Basterds (2009).

Penampilannya dalam film tersebut membuatnya memenangkan Penghargaan Aktor Pendukung Terbaik di Academy Awards (Oscar) dan Golden Globe. Setelah kesuksesan Inglourious Basterds, Waltz kembali bekerja sama dengan Quentin Tarantino dalam film Django Unchained (2012), di mana ia sekali lagi memenangkan Penghargaan Aktor Pendukung Terbaik di Academy Awards.

Waltz juga fasih berbicara dalam beberapa bahasa, termasuk bahasa Jerman, Inggris, Prancis, dan Italia. Kemampuan bahasanya yang luas membantu dalam memainkan peran-peran beragam di berbagai film. Rekam jejak Waltz di dunia film memang cukup panjang. Tetapi menariknya, Waltz sering sekali ditemui berperan sebagai seorang villain dalam sebuah film. Selain dalam Inglourious Basterds, Waltz juga berperan sebagai villain dalam film No Time to Die, The Legend of Tarzan, dan masih banyak lagi.

8 Giancarlo Esposito

Sama seperti Mikkelsen, Giancarlo Giuseppe Alessandro Esposito juga lahir di Denmark. Giancarlo Esposito dibesarkan di New York City. Dia mulai berakting di usia muda dan muncul di panggung Broadway sejak remaja. Ia belajar akting di High School of Performing Arts di New York. Esposito memulai karier aktingnya di dunia film dan televisi pada akhir tahun 1970-an.

Dia muncul dalam film-film seperti Trading Places (1983) dan The Cotton Club (1984). Nama Esposito sebenarnya semakin terkenal setelah dia membintangi Breaking Bad (2009-2011) sebagai Gustavo “Gus” Fring. Di sana, dia memerankan karakter yang dingin dan cerdas, membuatnya mendapatkan pujian kritis. Esposito juga mengulangi perannya sebagai Gus Fring dalam prekuel Breaking Bad, yaitu Better Call Saul (2017-sekarang).

Esposito juga terkenal sebagai aktor yang sering bergonta-ganti perankan villain. Contohnya dalam series Star Wars, The Mandalorian, di mana dia memerankan Moff Gideon. Selain itu, dia juga berperan sebagai Stan Edgar dalam series The Boys. Sebenarnya ada lebih banyak lagi peran Esposito sebagai villain, yang tentu saja cukup panjang jika disebutkan satu persatu.

7 Anthony Hopkins

Anthony Hopkins membuat debut panggung profesionalnya pada tahun 1960. Dia juga tampil di berbagai produksi televisi di Inggris sebelum memulai karier filmnya. Debut film layar lebar Hopkins terjadi dalam film The Lion in Winter (1968), di mana dia berbagi layar dengan Peter O’Toole dan Katharine Hepburn. Sementara itu, Anthony Hopkins mencapai ketenaran internasional berkat perannya sebagai Dr. Hannibal Lecter dalam film The Silence of the Lambs (1991).

Berkat perannya dalam film The Silence of the Lambs-lah dia memenangkan Academy Award untuk Aktor Terbaik. Anthony Hopkins kemudian memainkan peran Hannibal Lecter dalam dua film berikutnya, yaitu Hannibal (2001) dan Red Dragon (2002). Karena bakat aktingnya itu, Hopkins telah menerima berbagai penghargaan termasuk empat Academy Awards, tiga BAFTA Awards, dan dua Golden Globe Awards. Ia juga menerima gelar ksatria dari Ratu Elizabeth II pada tahun 1993.

Setelah membintangi The Silence of the Lambs, Anthony Hopkins memang kental dengan peran sebagai villain. Dia sudah membintangi banyak villain lainnya seperti Robert Ford di series Westworld, Ted Crawford di Fracture, Sir John Talbot di The Wolfman, dan masih banyak lagi. Tetapi yang paling fenomenal adalah perannya sebagai Hannibal.

6 Willem Dafoe

Aktor berikutnya yang sering jadi villain adalah Willem Dafoe Sebelum terjun ke dunia film, Dafoe memiliki karier yang mencolok di panggung teater. Dia terlibat dalam banyak produksi di New York dan memenangkan pujian kritis untuk perannya. Debut layar lebar Dafoe terjadi dalam film Heaven’s Gate (1980), yang disutradarai oleh Michael Cimino. Diapun meraih pujian besar atas perannya sebagai Sgt. Elias Grodin dalam film perang Platoon (1986).

Film tersebut membuatnya mendapatkan nominasi Academy Award untuk Aktor Pendukung Terbaik. Dafoe dikenal oleh penonton muda sebagai Norman Osborn (Green Goblin) dalam film Spider-Man (2002) dan sekuelnya, Spider-Man 2 (2004). Dia juga sering bekerja sama dengan sutradara terkenal, termasuk Oliver Stone, Martin Scorsese, Wes Anderson, dan lainnya. Selain berakting di film live action, Dafoe juga memberikan suaranya untuk karakter animasi. Salah satunya adalah perannya sebagai Ryuk dalam film Death Note (2017).

Selain menjadi villain di franchise Spider-Man, Dafoe juga memerankan villain di film lainnya seperti sebagai Thomas Wake di The Lighthouse, Bobby Peru di Wild at Heart, Raven Shaddock di Streets of Fire, dan masih banyak lagi. Dia juga bakal muncul dalam sekuel Beetlejuice 2 yang dinanti-nantikan, di mana film tersebut disutradarai oleh Tim Burton.

5 Hugo Weaving

Meskipun lahir di Nigeria, Weaving adalah seorang warga negara Australia. Hugo memulai kariernya di dunia akting melalui teater dan televisi di Australia sebelum beralih ke perfilman. Nah debut filmnya terjadi dalam sebuah film Australia berjudul Maybe This Time pada tahun 1981. Namun Weaving baru mendapatkan ketenarannya melalui perannya sebagai Agent Smith dalam trilogi The Matrix (1999, 2003). Ia juga memerankan karakter Elrond dalam trilogi film The Lord of the Rings karya Peter Jackson, dan memerankan karakter utama yang memakai topeng dalam film adaptasi komik V for Vendetta (2005).

Selama kariernya, Hugo Weaving telah meraih berbagai penghargaan dan nominasi, termasuk penghargaan AACTA (Australian Academy of Cinema and Television Arts). Dan meski sangat piawai dalam membintangin sebuah film tetapi Weaving dikenal dengan sikapnya yang enggan tampil di acara penghargaan, dan lebih memilih untuk menjaga privasinya.

Dia memerankan Agen Smith secara spektakuler, menyebabkan kekacauan bagi Neo dan sekutunya dalam tiga bagian pertama The Matrix. Weaving juga memainkan banyak penjahat dari berbagai jenis, seperti Red Skull di Captain America: The First Avenger serta V di film V for Vendetta. Aktor berbakat ini bahkan telah meminjamkan suaranya untuk memerankan tokoh villain yang mengancam ketika ia menjadi pengisi suara Megatron di tiga film pertama dalam seri Transformers, yang semakin menunjukkan bakatnya dalam memerankan penjahat.

4 Ralph Fiennes

Ralph Nathaniel Twisleton-Wykeham-Fiennes adalah seorang aktor dan sutradara Inggris. Ralph Fiennes berasal dari keluarga yang terkait erat dengan seni dan teater. Saudaranya, Joseph Fiennes, juga seorang aktor terkenal. Debut filmnya adalah dalam Wuthering Heights (1992), di mana ia memerankan karakter Heathcliff.

Tetapi Fiennes baru meraih ketenaran lewat perannya sebagai Amon Goeth dalam film Schindler’s List (1993), yang membawanya meraih nominasi Oscar untuk Aktor Pendukung Terbaik. Fiennes juga dikenal luas sebagai Lord Voldemort dalam seri film Harry Potter (2005–2011), memberikan wajah dan suara yang khas untuk karakter tersebut. Ralph Fiennes tidak hanya menjadibseorang aktor, tetapi juga seorang sutradara. Film debut penyutradaraannya adalah Coriolanus (2011).

Film tersebut mendapat ulasan yang beragam, meski menjadi debutnya sebagai sutradara. Fiennes memang telah meningkatkan aktingnya ke tingkat yang lebih tinggi dan telah memerankan banyak villain yang mengintimidasi lainnya. Fiennes juga telah berperan sebagai perwira SS Amon Goeth dalam Schindler’s List, Hades di Clash of the Titans, dan bahkan yang terbaru sebagai Chef Julian Slowik di The Menu.

3 Javier Bardem

Aktor berikutnya yang sering jadi villain adalah Bardem. Bardem berasal dari keluarga yang memiliki sejarah panjang dalam dunia akting di Spanyol. Ibunya, Pilar Bardem, adalah seorang aktris, sedangkan kakeknya, Rafael Bardem, adalah seorang aktor. Bardem membuat debut layar lebarnya dalam film Spanyol The Ages of Lulu (1990), yang disutradarai oleh Bigas Luna. Peran breakout Bardem datang dari film Jamon, Jamon (1992), di mana dia beradu peran dengan Penélope Cruz.

Film tersebut membantunya mendapatkan perhatian internasional. Bardem juga berhasil memenangkan Academy Award untuk Aktor Pendukung Terbaik untuk perannya sebagai Anton Chigurh dalam film No Country for Old Men (2007), yang disutradarai oleh Joel dan Ethan Coen. Bardem juga dinominasikan untuk Academy Award untuk Aktor Terbaik untuk perannya sebagai Uxbal dalam film Biutiful (2010), yang disutradarai oleh Alejandro González Iñárritu.

Nah menariknya Weaving sudah banyak membintangi film dan berperan sebagai villain. Ada banyak peran villain yang pernah dia lakukan seperti berperan sebagai psikopat di No Country For Old Men, memerankan Raoul Silva, antagonis utama di Skyfall, serta memeankan Armando Salazar di Pirates of the Caribbean: Dead Men Tell No Tales, dan masih banyak lagi. Marvel Studios pun pernah mempertimbangkan Hugo Weaving untuk memerankan Galactus, villain yang sangat terkenal di Marvel.

2 Alan Rickman

Sebelum terjun ke dunia film, Rickman memiliki karir yang sukses di panggung teater. Salah satu perannya yang paling mencolok adalah sebagai Valmont dalam Les Liaisons Dangereuses. Alan Rickman membuat debut filmnya dalam Die Hard (1988), di mana dia memerankan karakter antagonis Hans Gruber. Peran ini membantu menetapkan reputasinya sebagai aktor besar.

Rickman kemudian memerankan Sheriff of Nottingham dalam film Robin Hood: Prince of Thieves (1991). Penampilannya yang flamboyan dan berwarna membuatnya menjadi sorotan. Mungkin salah satu peran yang paling dikenalnya adalah sebagai Profesor Severus Snape dalam seri Harry Potter. Penampilannya dalam seri ini memenangkan hati penggemar dan mendapatkan pengakuan kritis. Alan Rickman juga memenangkan sejumlah penghargaan selama karirnya, termasuk BAFTA, Golden Globe, dan Emmy Awards.

Selain berakting, Rickman juga mencoba tangan sebagai sutradara. Film pertamanya sebagai sutradara adalah The Winter Guest (1997). Rickman sering tampil sebagai penjahat atau villain, contohnya saat dia memerankan teroris Jerman bernama Hans Gruber. Dan selain memerankan villain Sherrif of Nottingham, dia juga menjadi Judge Turpin di Sweeney Todd: The Demon Barber of Fleet Street.

1 Christopher Lee

Aktor terakhir yang sering jadi villain adalah Christopher Lee. Lee memiliki keluarga yang unik. Ia adalah cucu dari seorang pemimpin politik Italia, Luigi Stroffolini, dan juga memiliki darah aristokratik Inggris dan Portugis. Selama Perang Dunia II, Christopher Lee bertugas dalam Angkatan Udara Kerajaan (RAF) dan Badan Intelijen Angkatan Darat (Special Operations Executive). Christopher Lee memiliki tinggi badan yang mencolok, sekitar 6 kaki 5 inci (196 cm).

Peran pertamanya dalam film adalah sebagai monster Frankenstein dalam film Corridor of Mirrors (1948). Christopher Lee dikenal secara luas berkat perannya sebagai Count Dracula dalam serangkaian film produksi Hammer Horror, seperti Dracula (1958), Dracula: Prince of Darkness (1966), dan beberapa lainnya. Ini membuatnya menjadi ikon horor pada era tersebut. Dalam trilogi film The Lord of the Rings karya Peter Jackson, Lee memerankan karakter Saruman the White. Dia juga muncul dalam prekuelnya, The Hobbit.

Lee telah memainkan villain yang mengesankan dalam berbagai franchise terkenal, seperti Count Dooku dalam Attack of the Clones, Francisco Scaramanga dalam The Man with the Golden Gun, atau Saruman dalam franchise Lord of the Rings dan The Hobbit. Christopher Lee akan selalu dikenang karena penampilannya yang luar biasa sepanjang kariernya yang abadi, tetapi aktor yang disegani ini benar-benar bersinar ketika ia merangkul sisi gelap dan liciknya dalam sebuah akting.

Itulah dia Geeks beberapa aktor beruntung yang selalu berkesempatan memerankan villain. Karena itulah para pemeran tersebut sering dicap sebagai villain di dunia nyata. Dari beberapa aktor tersebut, mana yang jadi favorit kalian?

Exit mobile version