11 Practical Effects Terbaik Di Dunia Film!

Practical effects yang dianggap terbaik di dunia film yang pertama adalah benda tenggelam dan mengapung di air dalam film The Shape of Water. Sebelum banyak film aksi blockbuster menghadirkan adegan di bawah air, sutradara kawakan yaitu Guillermo del Toro sudah terlebuh dahulu menghadirkan sebuah adegan yang sangat epik dan indah yanng muncul dalam adegan pembuka di film The Shape of Water.

Pasca del Toro mengerjakan proyek film live-action Pinocchio, dia kemudian berhasil menangkap dan menghadirkan suasana yang kelam dan mengerikan dari sebuah momen bawah air. Dalam adegan tersebut, para penonton bisa melihat bagaimana semua objek atau benda mengapung di bawah air seolah tanpa beban. Untuk menghadirkan adegan tersebut del Toro membutuhkan bantuan para pemain boneka tali.

Para pemain boneka tali tersebut akan mengendalikan pergerakan dari berbagai properti yang tenggelam di bawah air tersebut. Dalam adegan ini, sang aktris, Sally Hawkins, juga harus diikat dengan tali bersama dengan berbagai furnitur kamar tidur. Mereka ditenggelamkan serendah mungkin ke bawah sungai. Untuk menghadirkan efek pantulan sinar matahari, del Toro menggunakan asap dan lampu proyektor.

Everything Everywhere All At Once merupakan film produksi A24 yang paling sukses dengan menjadi film mereka dengan pemasukan kotor terbanyak. Film ini dianggap sebagai salah satu film terbaik dalam satu dekade terakhir, karena filmnya berhasil menghadirkan sebuah konsep cerita atau plot yang orisinal. Ceritanya sendiri berfokus pada sosok karakter bernama Evelyn.

Dalam film tersebut diperlihatkan bagaimana Evelyn tanpa disadari memiliki kemampuan yang dahsyat. Dia diperlihatkan mampu untuk mengakses ke berbagai dunia paralel. Dan kemampuan ini membat dia harus berhadapan dengan sosoknya yang lain yang memiliki sifat jahat. Untuk menghadirkan momen melompat menuju universe atau dunia paralel lainnya dilakukan dengan practical effects.

Sang sutradara Daniel Kwan dan Daniel Scheinert sempat membeberkan rahasia practical effects di film ini. Mereka menggabungkan shutter pada kamera, akting dalam gerakan lambat, serta alat peniup daun yang tersembunyi. Hasilnya benar-benar sangat luar biasa yang membuat para fans terkesima dengan momen Evelyln yang melompat ke berbagai universe.

Film Independence Day merupakan salah satu flm aksi fiksi ilmiah yang ikonik dan populer hingga sekarang. Meskipun film ini rilis pada era 1990an, Independence Day memiliki efek shot yang sangat luar biasa yang nampak masih sangat luar biasa di masa sekarang. Di film ini terdapat salah satu adegan yang terkenal dan ikonik yaitu ketika sebuah kapal induk luar angkasa melayang di atas gedung putih.

Dalam momen tersebut, kapal induk luar angkasa tersebut kemudian menembakan sinar laser yang sangat masif yang menghancurkan gedung putih dan menghadirkan sebuah ledakan yang sangat luar biasa. Adegan tersebut bisa terlihat sangat nyata dan epik berkat tim kreatif dari produksinya menghadirkan replika dari gedung putih yang berukuran 6 kaki atau 183 cm.

Mereka kemudian menggunakan bahan peledak asli untuk menghancurkan replika atau tiruan gedung putih tersebut. Reruntuhan dari hancurnya gedung putih tersebut dengan cermat diambil dari bagian samping dengan kamera yang ada di posisi atas. Hasil dari efek praktikal tersebut adalah sebuah adegan gedung putih yang nampak hancur secara realistis.

Scanners merupakan film fiksi ilmiah yang disutradarai oleh David Cronenberg. Dibandingkan dengan Independence Day atau judul film fiksi ilmiah lain, memang Scanners kurang begitu populer. Meskipun begitu, film ini menghadirkan satu adegan yang sangat populer di kalangan pecinta film yang mana banyak ditirukan di berbagai film. Adegan tersebut adalah kepala seseorang yang meledak.

Dalam filmnya, diperlihatkan jika ada orang-orang yang memiliki kemampuan telekinesis. Kemudian, di salah satu adegan diperlihatkan sebuah momen brutal di mana sang antagonis utama menggunakan kekuatan telekinesis miliknya untuk membuat kepala salah satu karakter meledak. Untuk bisa menghadirkan adegan epik tersebut pihak tim produksi mempersiapkan salah satu practical effectss terbaik di dunia film.

Mereka menggunakan bantuan kepala manekin buatan yang kemudian diisi dengan berbagai organ dalam dari binatang. Kemudian, tim prodksi akan menembak maneki kepala tersebut dengan senapan shotgun. Efek slow motion yang dihadirkan di adegan ini kemudian jadi salah satu momen yang paling memorable. Dan hal ini pun kemudian banyak dihadirkan dan dilakukan oleh berbagai film lainnya.

Ketika film Inception muncul dalam benak orang-orang, yang pertama kali muncul dalam pikiran mereka tentunya adalah plot dari filmnya yang sangat membingungkan dan mind blowing. Namun, selain plot yang membuat para penonton terkejut dan terkagum-kagum serta di luar perkiraan hal lain yang juga akan didapatkan oleh para penonton adalah berbagai efek yang luar biasa.

Ada banyak efek yang luar biasa yang Christopher Nolan hadirkan dalam film ini, namun adegan di lorong jadi salah satu yang paling ikonik. Dalam adegan ini, karakter Joseph Gordon-Levitt diperlihatkan bertarung menghadapi seseorang dalam sebuah ruangan yang berputar. Hal itu terjadi akibat mereka terjebak di sebuah mimpi yang ada di dalam sebuah mimpi lainnya.

Ternyata, adegan tersebut memang dihadirkan dalam sebuah momen yang benar-benar terjadi. Dalam hal ini, pihak tim produksi akan membangun sebuah lorong yang sangat besar. Namun, itu bukanlah lorong biasa karena lorong itu sengaja didesain untuk memang benar-benar bisas berputar. Para aktor yang ada dalam lorong tersebut diikat dengan tali untuk mencegah mereka terjatuh.

Film fiksi ilmiah garapan Stanley Kubrick ini merupakan salah satu film yang paling berpengaruh dalam industri perfilman Hollywood. Teknologi dan konsep cerita yang dihadirkan dalam film ini dianggap sangat modern dan masih relevan hingga sekarang. Ada banyak momen practical effects yang Kubrick hadirkan di film 2001: A Space Odyssey, salah satunya adalah momen joging

Dalam adegan tersebut diperlihatkan sang protagonis filmnya, Dr. David Bowman melakukan lari kecil alias joging di sebuah ruangan yang berputar di kapal luar angkasa. Yang luar biasanya adalah adegan yang memperlihatkan kamera mengikuti langkah sang aktor dari belakang ini dilakukan dalam satu kali adegan alias one-shot. Adegan luar biasa ini dilakukan dengan cara yang mirip dengan film Inception.

Stanley Kubrick dan timnya akan membangun sebuah bangunan dalam ukuran yang besar, menyerupai bentuk aslinya. Bangunan yang mirip dengan ruangan di kapal luar angkasa tersebut kemudian dipasangi mesin agar bisa berputar. Dan hasilnya adalah salah satu pratical effects terbaik dalam sejarah dunia film dan masih jadi salah satu yang terbaik dalam 50 tahun terakhir.

Masih dari salah satu film fiksi ilmiah klasik paling populer dan berpengaruh di industri film, Alien juga menghadirkan salah practical effects terbaik dalam sejarah dunia film. Seperti yang Geeks ketahui, film ini bercerita tentang sekelompok manusia dan ilmuwan yang dikirim ke luar angkasa untuk misi kemanusiaan yaitu mencari planet baru yang bisa ditinggali oleh manusia.

Namun, dalam misi mereka terhadap kehadiran sosok yang mengerikan yang tidak lain adalah alien Xenomorph. Satu persatu manusia yang ada di sana tewas akibat diserang oleh Xenomorph. Terdapat satu adegan yang sangat dikenang oleh para fans yaitu ketika salah satu dari karakter manusia, Gilbert Kane, harus terkena serangan dari facehugger yang merupakan bayi alien.

Dalam adegan tersebut, bayi alien itu muncul dari dalam bagian dada Kane dan jadi salah satu adegan paling mengerikan dan ikonik di filmnya. Sebenarnya, untuk menghadirkan adegan tersebut tidaklah sesulit practical effects beberapa adegan di atas. Untuk menghadirkan adegan ini Ridley Scott hanya membutuhkan boneka dan penggunaan darah buatan yang banyak. Selain itu, kualitas akting dari John Hurt dan para aktor lainnya juga sangat membantu untuk membangun adegan ini.

Aktor laga Tom Cruise memang terkenal akan keberaniannya untuk melakukan berbagai adegan aksi dan berbahaya tanpa bantuan dari pemeran pengganti. Salah satu bukti nyata dari hal tersebut adalah bagaimana Cruise menghadirkan adegan pesawat tempur dalam dua film epik yang dia bintangi, Top Gun dan sekuelnya yaitu Top Gun: Maverick. Dalam film tersebut kita melihat bagaimana Cruse berperan sebagai pilot pesawat tempur bernama Maverick.

Untuk berperan di film tersebut, Tom Cruise benar-benar belajar dari seorang pilot tempur dan sempat menjalani pelatihan selama beberapa waktu. Dan dalam menghadirkan adegan pesawat tempur di dua film Tom Gun, Tom Cruise benar-benar melakukannya secara langsung di mana dia akan menerbangkan pesawat tempur yang sudah didesain dengan tambahan alat untuk dipasangi kamera.

Dengan kata lain, Tom Cruise – yang dibantu dengan pilot angkatan laut dan para penerbang – memang benar-benar menerbangkan pesawat tersebut. Semuanya dilakukan dengan sangat telaten, rapih, terukur, dan tertata dengan baik. Hasilnya adalah adegan epik di dalam pesawat tempur sekaligus juga berbagai shot yang indah dan luar biasa dari luar pesawat.

Mad Max: Fury Road merupakan film yang menjadi bahan perbincangan para fans dalam beberapa tahun belakangan. Film remake garapan George Miller ini bukan hanya berhasil menghadirkan cerita yang tidak kalah baik – bahkan jauh lebih baik – dari versi aslinya, namun film ini juga menghadirkan berbagai efek spesial yang sangat epik dan juga luar biasa di hampir semua adegannya.

Ketika banyak film aksi blockbuster Hollywood meggunakan bantuan CGI untuk menghadirkan berbagai efek visual, George Miller justru berusaha untuk menghadirkan sebuah film aksi yang memperlihatkan practical effects sebanyak mungkin di filmnya. Dan hal inilah yang kemudian membuat Miller lakukan dalam film Mad Max: Fury Road. Bisa dibilang semua adegan yang ada di filmnya dialkukan dengan practical effects.

Contoh nyatanya adalah adegan kejar-kejaran mobil di film ini memang dilakukan secara nyata, di mana mereka membangun mobil yang didesain khusus dan menggunakannya dalam adegan. Mereka juga menggunakan bahan peledak dalam jumlah yang sangat besar, serta mereka juga menghadirkan berbagai adegan berbahaya yang dilakukan secara nyata. Tidak heran memang jika film ini sukses meraih banyak pujian dan jadi film yang sukses.

Jurassic Park merupakan film epik yang rilis pada era 1990an. Film ini dianggap berhasil menghadirkan sebuah film fiksi yang luar biasa tentang dinosaurus, yang mana bahkan film tersebut masih terus menjadi salah satu film populer dan berpengaruh hingga sekarang. Seperti yang Geeks ketahui, semua dinosaurus yang muncul dalam film ini terlihat sangat nyata tanpa bantuan CGI.

Dan sudah jadi rahasia umum bagaimana kemudian Steven Spielberg menggunakan practical effects untuk menghidupkan para dinosaurus tersebut. Spielberg dan tim produksi filmnya diketahui menggunakan bantuan animatronik atau robot untuk membuat para dinosaurus bergerak dengan sangat natural dan terlihat hidup. Mereka kemudian membungkusnya dengan kulit buatan.

Sedangkan, untuk membuat suara auman dan suara dinosaurus lainnya mereka menggunakan bantuan rekaman suara dan kemudian direka sedemikian rupa. Yang menarik adalah banyak orang yang kemudian percaya jika suara dinosaurus dalam film Jurassic Park merupakan suara asli dari dinosaurus tersebut. Hal ini membuktikan jika Spielberg dan timnya berhasil membuat dinosaurus tersebut nampak sangat nyata.

Dan practical effects terbaik dalam sejarah film yang terakhir adalah serangan hiu dalam film Jaws. Seperti halnya para dinosaurus dalam film Jurassic Park, serangan hiu dalam film Jaws merupakan practical effects yang paling populer di dunia. Jaws sendiri merupakan film garapan Steven Spielberg di tahun 1975, yang bercerita tentang serangan sekelompok hiu di sebuah pantai yang penuh turis.

Akibat dari serangan hiu tersebut, banyak sekali korban jiwa manusia yang bermunculan. Di sepanjang filmnya, memang para hiu tersebut sangat jarang sekali muncul di permukaan air. Kita hanya melihat bagian sirip atas dari hiu sebelum kemudian dia menerkam mangsanya. Namun, di akhir filmnya, kita akhirnya melihat sosok hiu bernama Bruce muncul ke permukaan dan menyerang manusia.

Untuk menghidupkan dan menghadirkan sosok Bruce, Steven Spielberg menggunakan animatronik. Banyak halangan dan rintangan yang harus Spielberg hadapi untuk menghadirkan adegan tersebut, yang mana yang paling terkenal adalah kesulitan yang luar biasa dari animatronik tersebut untuk dikendalikan. Dan sampai saat ini, teknologi ini masih dianggap salah satu yang terbaik di industri film.

Dalam perfilman di era modern untuk menghadirkan sebuah adegan tertentu biasanya sutradara dan pihak studio akan menggunakan bantuan CGI yang akan membuat semuanya terlihat menarik. Namun, beberapa film ini justru lebih memilih menggunakan efek praktikal untuk menghadirkan kesan realistis yang lebih.