10 Film Horor yang Diadaptasi dari Legenda!

Film When a Stranger Calls pertama kali dirilis pada tahun 1979. Kemudian, terdapat remake pada tahun 2006 dengan judul yang sama. Versi asli dari film ini disutradarai oleh Fred Walton, sedangkan remake-nya disutradarai oleh Simon West. Film ini berpusat pada seorang gadis remaja bernama Jill Johnson, yang mendapat pekerjaan sebagai pengasuh anak.

Ia sedang menjaga dua anak kecil di sebuah rumah yang terletak di pinggiran kota yang terpencil. Ketika pasangan suami istri yang rumahnya dijaga oleh Jill pergi, Jill mulai menerima panggilan misterius yang mengancam dari seorang pria asing.
Panggilan tersebut membuatnya semakin ketakutan, dan ia segera menyadari bahwa bahaya yang mengancam tidak jauh darinya. Polisi pun dipanggil untuk menyelidiki situasi tersebut, tetapi penelepon yang misterius tetap menjadi ancaman yang mengintai di luar jendela.

Film ini memang diadaptasi dari salah satu mitos atau legenda yang menyebutkan bahwa seorang gadis remaja yang sendirian dan mengasuh anak-anak akan mendapatkan telepon dari seorang pria asing yang menyuruhnya untuk memeriksa anak-anak tersebut. Legenda ini muncul di tahun 60-an dan terus membuat takut para babysitter.

Black Christmas pertama kali dirilis pada tahun 1974 dan kemudian mendapat beberapa remake dan adaptasi lainnya. Untuk versi film aslinya disutradarai oleh Bob Clark. Black Christmas dianggap sebagai salah satu film pionir dalam genre slasher, yang kemudian memberi pengaruh pada film-film horor berikutnya seperti Halloween dan Friday the 13th.

Film ini berfokus pada para mahasiswi yang menjalani liburan Natal di rumah mereka. Namun, ketenangan mereka terganggu ketika mereka mulai menerima panggilan telepon yang mengerikan dari seseorang yang tidak dikenal. Saat kejadian-kejadian aneh dan seram terjadi, mereka menyadari bahwa mereka mungkin tidak sendirian dan bahwa sesuatu yang jahat mengintai di sekitar mereka.

Seiring berjalannya waktu, terungkap bahwa seorang pria misterius telah menyusup ke rumah mereka dan menjadi ancaman mematikan. Penelepon yang mengerikan tersebut ternyata terlibat dalam serangkaian pembunuhan brutal. Film ini masih terinspirasi dari legenda yang menghantui para babysitter, seperti pada When a Stranger Calls. Namun dilakukan beberapa penyesuaian cerita.

Film ini mengikuti kisah empat teman dekat yang terlibat dalam kecelakaan mobil yang tragis setelah pesta di malam Hari Raya. Setelah menabrak seorang pria secara tidak sengaja, mereka memutuskan untuk membuang mayatnya ke laut agar insiden itu tidak menghancurkan masa depan mereka. Mereka bersumpah untuk menjaga rahasia ini.

Satu tahun kemudian, kelompok tersebut mulai menerima ancaman misterius yang menyatakan, “I know what you did last summer” (“Aku tahu apa yang kalian lakukan musim panas lalu”). Teror dimulai ketika seseorang dengan mantel hujan kuning mulai memburu mereka satu per satu, membawa konsekuensi mengerikan atas perbuatan mereka. Meskipun menerima kritik yang cukup pedas dari kritikus, I Know What You Did Last Summer sukses besar di box office.

Film ini menampilkan sosok misterius yang memiliki lengan berpengait. Cerita dan sosok misterius tersebut memang diadaptasi dari legenda yang sangat terkenal. Konon sosok misterius tersebut menyerang para mahasiswi. Banyak film horor yang mengambil inspirasi dari legenda ini, tetapi pembunuh dari I Know What You Did Last Summer lebih mirip dengan legenda aslinya.

Candyman mengikuti kisah seorang mahasiswa antropologi, Helen Lyle, yang memutuskan untuk menyelidiki legenda urban tentang Candyman. Legenda tersebut berbicara tentang seorang pria berkulit hitam yang muncul ketika seseorang menyebut namanya lima kali di depan cermin. Helen melakukan penelitian di sebuah proyek perumahan kota Chicago yang dikenal dengan sebutan Cabrini-Green, di mana dia mendengar cerita tentang pembunuhan yang dilakukan Candyman.

Namun, ketika Helen menemukan bahwa Candyman mungkin bukan sekadar legenda, melainkan kekuatan supernatural yang nyata, dia terlibat dalam serangkaian peristiwa mengerikan. Helen sendiri menjadi target Candyman, yang membawanya ke alam gaib dan mempertanyakan realitas dan kewarasan. Dalam film ini, Tony Todd memerankan peran utama sebagai Candyman, sedangkan Virginia Madsen berperan sebagai Helen Lyle.

Film ini memang diadatasi dari legenda Candyman. Konon orang-orang yang menyebut namanya sebanyak lima kali di depan cermin akan langsung menemui sosok yang dipenuhi oleh lebah tersebut. Baru-baru ini, Candyman juga mendapatkan film reboot dengan Nia Dacosta yang didapuk sebagai sutradara.

Willow Creek mengikuti kisah pasangan muda, Jim (Bryce Johnson) dan Kelly (Alexie Gilmore), yang melakukan perjalanan ke hutan Willow Creek, California, untuk menyelidiki legenda makhluk Bigfoot. Jim, yang sangat terobsesi dengan Bigfoot, ingin mencari bukti keberadaan makhluk tersebut dan merekamnya dalam sebuah dokumenter.

Pasangan ini mengunjungi daerah yang dianggap sebagai tempat seringnya penampakan Bigfoot, dan mereka berbicara dengan penduduk setempat yang memiliki cerita dan keyakinan masing-masing tentang makhluk tersebut. Namun, ketika malam tiba, perjalanan mereka berubah menjadi kisah mencekam ketika mereka merasa diawasi dan diikuti oleh sesuatu yang tak dikenal di dalam hutan yang gelap dan sunyi.

Salah satu fakta menarik tentang film Willow Creek adalah bahwa film ini diambil dalam satu adegan yang tanpa dipotong, memberikan kesan dokumenter yang alami. Film ini disutradarai dan ditulis oleh Bobcat Goldthwait, sementara Bryce Johnson dan Alexie Gilmore memainkan peran utama sebagai pasangan yang berusaha menyelidiki keberadaan Bigfoot.

Slender Man berkisah tentang empat remaja perempuan yang tertarik dengan legenda urban tentang Slender Man, sebuah entitas supernatural yang kabarnya memburu dan mengambil anak-anak. Ketika mereka memutuskan untuk mencoba memanggil Slender Man dengan melakukan ritual khusus, satu dari mereka menghilang secara misterius.

Ketika mereka berusaha mencari teman mereka yang hilang, mereka mulai menyadari bahwa Slender Man mungkin lebih nyata daripada yang mereka bayangkan. Mereka dihantui oleh serangkaian peristiwa supranatural yang semakin mengancam dan mengguncang kestabilan mental mereka. Sebelum dirilis, Slender Man memang menjadi film kontroversial karena diadaptasi dari legenda tentang Slender Man, hantu bermuka rata.

Cerita Slender Man awalnya diceritakan di internet dan dia dianggap terlibat dalam insiden serangan fisik oleh dua remaja terhadap seorang teman mereka. Slender Man dirilis pada tahun 2018. Pemain utama dalam film ini antara lain Joey King, Julia Goldani Telles, Jaz Sinclair, Annalise Basso, dan Javier Botet sebagai Slender Man.

Ju-On: The Grudge pertama kali dirilis pada tahun 2002 di Jepang. Film ini kemudian diikuti oleh beberapa sekuel dan versi barat. Disutradarai oleh Takashi Shimizu, Ju-On: The Grudge mengisahkan tentang sebuah rumah di Tokyo yang terkutuk oleh roh jahat yang mempengaruhi semua orang yang masuk ke dalamnya. Rumah tersebut menjadi saksi berbagai tragedi dan kejadian tragis yang meninggalkan bekas buruk.

Cerita berfokus pada beberapa karakter yang secara tidak sengaja terhubung dengan rumah tersebut, dan mereka mulai mengalami serangkaian kejadian supernatural yang mengerikan. Setiap orang yang terinfeksi oleh “grudge” (dendam) rumah tersebut terus dihantui oleh roh jahat yang tak terlihat. Disini kita diperlihatkan Onryo, sejnis hantu dari cerita rakyat Jepang yang konon ingin membalas dendam pada orang yang masih hidup.

Sosok itu jugalah yang menginspirasi lebih banyak legenda lainnya. Onryo kemudian tampil di lebih banyak film horor, seperti The Grudge versi Amerika, membawa kembali dan masih banyak lagi.

The Tag-Along berkisah tentang seorang pria bernama Wei, yang bekerja sebagai petugas penyelamat di pegunungan Taiwan. Suatu hari, Wei membawa pulang seorang wanita tua yang ditemukannya di pegunungan, tetapi kemudian ia menyadari bahwa wanita itu mengalami gangguan pikiran dan keluar dari rumahnya.

Sementara itu, seorang kekasihnya, Yi-chun, menemukan rekaman video misterius yang diambil di pegunungan pada hari yang sama ketika Wei menyelamatkan wanita tua tersebut. Video tersebut menunjukkan pemandangan hutan dan keberadaan sosok misterius berbaju merah yang terus mengikuti mereka. Ketika Wei mulai menyelidiki keberadaan sosok misterius ini, kisah horor yang tak terduga mulai terungkap. Mereka menghadapi fenomena supernatural yang mencekam dan mengancam keselamatan mereka.

The Tag-Along memang diadaptasi dari legenda populer tentang Gadis Kecil Berbaju Merah. Legenda tersebut dimulai dengan video sebuah kelaurga yang sedang mendaki hutan dan membuat film amatir tentang pengalaman mereka. Setelah itu, mereka melihat bahwa mereka diikuti oleh seorang gadis kecil berpakaian merah sepanjang waktu. Yang aneh adalah tidak ada seorang pun yang ingat pernah melihatnya. Video itulah yang menjadi awal legenda ini muncul.

Siapapun yang tumbuh besar di kota pasti pernah mendengar cerita tentang aligator yang hidup di selokan. Nah sebuah film berjudul Alligator yang dirilis pada tahun 1980 ternyata terinspirasi dari legenda tersebut dan memadukkannya dengan alur cerita dasar yang mirip seperti Jaws. Kita tentu saja diperlihatkan dengan makhluk pemakan manusia tersebut, dan orang-orang yang ingin merahasiakan makhluk itu.

Film ini terkenal karena penggunaan efek khusus yang cukup maju pada masanya untuk menciptakan ilusi seekor buaya raksasa. Meskipun mungkin tidak mendapatkan ulasan positif, Alligator dikenal sebagai film yang menyenangkan dan cukup berhasil di antara para penggemar genre monster. Kisah dimulai dengan seekor buaya kecil yang hidup di lingkungan yang terkontaminasi oleh limbah kimia ilegal.

Buaya tersebut dibuang ke saluran air dan tumbuh secara cepat karena efek limbah tersebut. Beberapa tahun kemudian, buaya tersebut telah menjadi makhluk raksasa yang meresahkan kota. Seorang detektif, David Madison, dan seorang ahli biologi, Marisa Kendall, bekerja sama untuk menangkap buaya raksasa yang berkeliaran di kota.

Film ini mengikuti tiga mahasiswa film—Heather, Mike, dan Josh—yang memutuskan untuk membuat dokumenter tentang legenda setempat yang dikenal sebagai “Blair Witch.” Mereka melakukan perjalanan ke Hutan Black Hills di Maryland untuk menyelidiki keberadaan makhluk legenda ini.

Selama perjalanan mereka, para karakter mengalami kejadian aneh dan merasa seperti mereka kehilangan arah di tengah hutan. Kondisi semakin memburuk, ketegangan di antara mereka tumbuh, dan teror mulai menghantui mereka. Mereka menemui tanda-tanda supernatural yang mengejutkan, tetapi tidak pernah melihat musuh mereka secara langsung.

Dengan mengandalkan kamera video mereka, para karakter merekam kejadian-kejadian mencekam dan ketakutan mereka. The Blair Witch Project diakui sebagai film yang mempopulerkan pendekatan found footage dalam genre horor, dengan memberikan kesan bahwa kejadian dalam film itu nyata dan direkam oleh para karakter. Oiya Geeks, film ini memang diadaptasi dari legenda penyihir, dan hilangnya orang-orang di Blair, Maryland.

Itulah dia Geeks beberapa film horor yang diadaptasi dari kisah legenda. Terlepas benar atau tidaknya legenda tersebut, film-film ini memang menawarkan kengeriannya tersendiri, dan membuat bulu kuduk merinding. Di antara film-film tersebut, mana yang pernah kalian tonton Geeks?