Home MOVIE MOVIE FEATURES Selesai Diproduksi, 10 Film Ini Gagal Rilis!

Selesai Diproduksi, 10 Film Ini Gagal Rilis!

Meskipun sudah melakukan berbagai proses produksi mulai dari pengambilan gambar hingga editing, beberapa film ini justru gagal rilis. Dalam membuat sebuah proyek film, tentunya yang paling dinantikan oleh banyak orang adalah hasil dari film itu sendiri. Pasalnya, mereka udah bekerja keras untuk meluangkan waktu demi pengambilan gambar, editing, dan sebagainya, Namun, pada akhirnya, setelah selesai diproduksi film ini justru gagal rilis. Apa saja?

10 Don’s Plum

Sebelum Leonardo DiCaprio berhasil memenangkan Oscar pertamanya, dia merupakan aktor Hollywood yang tergabung dengan sebuah kelompok khusus yang berisi para aktor tenar lainnya. Contohnya adalah Tobey Maguire dan Kevin Connelly. Mereka terkenal sebagai kelompok pria yang senang menaklukan wanita, berkelahi, dan semua hal yang dilakukan oleh remaja berandalan.

Meskipun kemudian sebagian besar hal tersebut sudah mulai dilupakan dan ditinggalkan, terdapat sebuah dokumen yang menyimpan kenangan tersebut. Sebuah film dokumenter hitam-putih berjudul Don’s Plum berhasil merekam beberapa dari karakteristik para castnya. Mayoritas adegan atau kejadian dalam film tersebut diduga dilakukan secara improvisasi. Dan film ini memperlihatkan sisi buruk dari Leo dan para aktor lain.

Mengingat banyaknya hal buruk yang dihadirkan dalam film tersebut, serta bagaimana karir mereka dipertaruhkan melalui film itu, pada akhirnya Leonardo DiCaprio dan juga Tobey Maguire mengumpulkan para pengacara hebat dan melayangkan sebuah surat protes yang berisi untuk tidak menayangkan film tersebut di Amerika dan Kanada. Keduanya mengaku bahwa alasan mereka mau muncul di film tersebut karena pertemanan. Namun, setelah melihat hasilnya dia justru merasa tertipu.

9 The Day The Clown Cried

Bisa dibilang film The Day The Clown Cried sudah dianggap seperti halnya “legenda urban” di industri film. Film yang dibuat pada 1972 ini dibintangi oleh aktor Jerry Lewis yang berperan sebagai seorang badut di sebuah kamp khusus Perang Dunia 2 di Jerman. Jerry Lewis merupakan aktor yang terkenal karena komedinya. Pada awalnya, dia enggan untuk mengambil peran tersebut.

Namun, pada akhirnya, dia sepakat untuk menjadi bintang dan menjadi sutradara dari film itu. Hal ini karena Jerry merasa bahwa dia bisa menghadirkan sesuatu sambil juga menghadirkan sisi gelap dari momen holokaus. Sedari awal, film ini sudah mengalami banyak masalah seperti masalah finansial. Bahkan, Jerry Lewis sendiri yang kemudian harus mengeluarkan dana dari kantong pribadinya.

Masalah puncak yang berujung pada film ini akhirnya gagal rilis adalah ketika sang penulis filmnya, Joan O’Brien, protes terkait perubahan yang Lewis hadirkan terhadap skrip yang ada. Perubahan yang dihadirkan sendiri berkaitan dengan sifat dan karakter dari sang badut itu sendiri. Namun, dalam setiap wawancara yang dia lakukan Jerry Lewis mengaku bersyukur jika filmnya gagal rilis mengingat kualitas yang sangat buruk.

8 Hippie Hippie Shake

Diadaptasi dari sebuah memoir seorang penulis asal Australia, Richard Neville, film Hippie Hippie Shake merupakan sebuah film drama sejarah yang berfokus pada perlawanan budaya (counter-culture) dari era 1960an. Aktor Oppenheimer, Cillian Murphy, berperan sebagai protagonis utama dalam filmnya yaitu Neville. Sienna Miller berperan sebagai kekasihnya, Louise Ferrier.

Ferrier sendiri diketahui harus menjalani masa sidang karena menerbitkan sebuah majalah dewasa versi mereka, Oz. Sebenarnya, film Hippie Hippie Shake sudah berhasil melaksanakan proses screening yang mana para penonton merasa puas akan hal tersebut. Mereka juga menghadirkan ulasan yang positif terkait dengan filmnya. Namun, satu dekade kemudian film ini tidak pernah rilis di mana pun.

Alasan utama mengapa kemudian film ini gagal rilis memang masih diperdebatkan. Ada yang menyebutkan jika alasan dari hal tersebut karena adanya kekehawatiran terkaitdengan nasib para orang-orang di dunia nyata yang digambarkan dalam film tersebut. Bahkan, ada juga sosok nyata yang digambarkan di film itu melayangkan protes dan mengkritik aktor yang memerankan mereka.

7 Empires Of The Deep

Avatar merupakan sebuah film yang berhasil memukau banyak orang dan kalangan. Selain para penonton, orang-orang yang bergerak di industri film juga sangat terkesima dengan film besutan James Cameron tersebut. Tidak jarang mereka berusaha menjadikan Avatar sebagai acuan bagi film mereka. Dan tidak sedikit juga pembuat film berusaha untuk meniru film tersebut.

Inilah yang kemudian dilakukan oleh China, di mana mereka mencoba untuk menghadirkan film Avatar versi mereka sendiri. Berjudul Empires of the Deep, ini merupakan sebuah film epik fantasi yang ceritanya berfokus pada bangsa duyung yang bertarung menghadapi para buaya raksasa. Ada juga cerita romansa yang dihadirkan dalam filmnya yang memperlihatkan hubungan antar spesies.

Dibintangi oleh mantan gadis James Bond, Olga Kurylenko, serta disutradarai oleh Pitof yang merupakan sutradara film Catwoman, Empires of the Deep memiliki ongkos produksi sebesar 130 juta Dollar Amerika yang menjadi film dengan biaya paling mahal dalam sejarah China. Film ini ditulis oleh delapan penulis berbeda dan memiliki kurang lebih 40 draft skrip dalam kurun waktu lima tahun. Sutradaranya sendiri kemudian diganti dalam waktu singkat. Para castnya pun mayoritas bukanlah nama-nama besar dengan berbagai properti yang kurang maksimal. Dengan berbagai kritik pedas bermunculan untuk film ini, akhirnya Empires Of The Deep gagal untuk rilis.

6 The Brave

Film pertama dan satu-satunya film yang disutradarai oleh Johnny Depp. The Brave merupakan film adaptasi dari sebuah novel dengan nama yang sama karya Gregory MacDonald. Ceritanya sendiri berfokus pada seorang pria dari suku asli Amerika bernama Raphael dan juga keluarganya yang hidup dalam kemiskinan. Raphael benar-benar kecewa dan hancur karena tidak bisa menyediakan kehidupan bagi keluarganya.

Demi mendapatkan uang yang banyak dalam waktu yang singkat, Raphael akhirnya setuju untuk jadi bintang film di sebuah snuff film atau film yang memang memperlihatkan adegan asli tanpa akting. Film tersebut benar-benar memperlihatkan hubungan Raphael dan kehidupannya selama satu minggu terakhir dalam hidupnya. Sebenarnya, film ini cukup menarik bagi sebagian kalangan.

Hal ini karena selain dibintangi oleh Johnny Depp, The Brave juga dibintangi oleh aktor legendaris, Marlon Brando, dan mengangkat tema cerita yang sangat dalam dan berat. Dalam festival film Cannes pada 1997, The Brave mendapatkan ulasan yang beragam. Yang menarik adalah para media Amerika justru memberikan ulasan negatif bagi film ini. Hal itu membuat Depp marah dan menganggap mereka sengaja melakukannya karena dia sedang naik daun. Pada akhirnya, The Brave tidak pernah tayang di Amerika karena kemarahan Depp.

5 Fantastic Four

Marvel’s First Family, Fantastic Four, mungkin merupakan tim superhero yang sangat populer dan legendaris di dunia komik. Namun, nasib tersebut berbanding terbalik ketika diadaptasi dalam versi live-action. Hampir setiap proyek film adaptasi yang menghadirkan tim Fantastic Four selalu bisa dibilang gagal di pasaran. Yang paling parah adalah adaptasi film Fantastic Four pada tahun 2015 kemarin.

Namun, mungkin, tidak banyak Geeks yang tahu jika di tahun 1993 sempat ada upaya juga untuk mengadaptasi cerita Fantastic Four versi live-action. Dibintangi oleh Roger Corman dan Bernd Eichinger, mereka hendal merilis film Fantastic Four versi mereka yang menghadirkan cerita asal-usul tim superhero tersebut sambil juga memperlihatkan pertarungan mereka menghadari Doctor Doom.

Trailer untuk filmnya sendiri sebenarnya sudah resmi dirilis, bahkan para cast dari filmnya sudah muncul di acara comic-con dan festival untuk mempromosikan film tersebut. Tetapi, pasca semua promosi tersebut pada akhirnya filmnya harus gagal rilis. Tidak diketahui apa alasan pasti film tersebut gagal rilis. Menurut Eichinger, alasan batalnya perilisan film tersebut karena Avi Arad, selaku eksekutif dari Marvel, mengatakan jika film non-blockbuster (B-movie) dikhawatirkan akan menghancurkan franchisenya.

4 Nothing Last Forever

Sebuah film yang diproduksi pada 1984 dan disutradarai oleh Tom Schiller yang pernah menggarap film Saturday Night Live. Nothing Last Forever dibintangi oleh Bill Murray, Dan  Aykroryd, dan Billy. Film ini bersetting di sebuah kota New York masa depan, dimana Zach Galligan bekerja sebagai pekerja biasa. Namun, dia memiliki mimpi besar untuk menjadi seorang seniman.

Kota New York yang sangat ketat dalam hal aturan membuat Zach tidak akan bisa mewujudkan mimpinya. Suatu hari, dia bertemu dengan sosok ajaib yang tinggal di bawah kota New York yang bisa mewujudkan keinginannya untuk menjadi seorang seniman. Tetapi, ada syarat khusus yang harus dia jalani terlebih dahulu sebelum keinginannya terwujud. Melihat alur ceritanya, sebagian berpendapat jika Nothing Last Forever mirip dengan film Brazil.

Pihak MGM memutuskan untuk tidak merilis film ini setelah mereka melihat kacaunya ulasan dari film ini saat proses screening terjadi. Semenjak saat itu, tidak diketahui lagi bagaimana nasib dari filmnya. Yang menarik adalah Turner Classic Movies pernah menayangkan film tersebut pada jam 2 malam. Dan siaran tersebut juga kemudian dilanjutkan (di-relay) di negara lain. Versi bajakan dari film ini sempat beredar di sampai kemudian muncul di YouTube sebelum kemudian diturunkan karena masalah hak cipta.

3 C***sucker Blues

C***sucker Blues merupakan film dokumenter lainnya dalam daftar ini yang merekam peristiwa dari tur Amerika dari band asal Inggris, The Rolling Stones, pada tahun 1972. Film dokumenter ini juga awalnya menjadi bagian dari promosi album mereka yang berjudul Exile of Main Street. C***sucker Blues menjadi salah satu film yang gagal rilis dan rasanya tidak akan pernah dirilis.

Tur tersebut benar-benar sangat dinantikan oleh para penggemar band Rolling Stones, karena ini menjadi tur pertama mereka di Amerika sejak Altamont Free Concert pada tahun 1969. Film dokumenter ini mengambil pendekatan observasi, di mana ada banyak sekali kamera yang sengaja disimpan di belakang panggung. Siapapun boleh menggunakan kamera tersebut dan merekam kejadian yang ada.

Dari rekamannya, diketahui ada banyak kejadian mulai dari pesta epik, penggunaan obat-obatan terlarang, dan berbagai hal gila lainnya. Khawatir film dokumenter ini akan merusak reputasi dan citra mereka, The Rolling Stones memutuskan untuk menggugat film tersebut ke pengadilan. Mereka tidak ingin film tersebut ditayangkan secara publik. Namun, Robert Frank, sutradara filmnya, berpendapat sebaliknya. Pada akhirnya, hakim memberikan perintah untuk tidak menayangkan filmnya jika tidak ada Frank di sana. Film ini juga tidak boleh tayang lebih dari empat kali dalam satu tahun dalam sebuah penayangan khusus.

2 All American Massacre

The Texas Chainsaw Massacre dianggap sebagai salah satu film horor dan slasher terbaik. Sayangnya, film sekuel yang mereka hadirkan justru dianggap semakin menjauhkan para fans dengan alur cerita orisinalnya. The Texas Chainsaw Massacre, meskipun dianggap sebagai salah satu film horor terbaik, namun tetap dianggap sebagai film yang paling membingungkan dalam sejarah film horor.

Hal tersebut karena perbedaan tone cerita dari sekuelnya, remake, prekuel, dan sebagainya. Berkaitan dengan hal ini, di tahun 1998, putra dari kreator franchise Tobe Hooper, yaitu William Hooper, memutuskan untuk membuat sebuah film pendek. Film tersebut menghadirkan cerita lebih dalam mengenai masa lalu dari sang karakter utama dari filmnya. Film berdurasi 60 menit ini menghadirkan Bill Moseley yang kembali berperansebagai Chop Top dari film Texas Chainsaw Massacre 2.

Film ini kemudian seolah berperan menjadi sekuel atau prekuel yang memperlihatkan Chop Top yang mengingat kembali tentang keluarganya yang sangat senang dengan darah dan daging manusia sambil merencanakan pembunuhan massal terakhir. Sebenarnya, proses pengambilan gambarnya sendiri sudah selesai dilakukan. Bahkan, trailernya sendiri rilis pada 15 tahunlalu di internet. Sayangnya, kurangnya dana untuk proses pasca produksi membuat film ini harus tertunda. Sempat ada penggalangan dana yang muncul, namun target dananya tidak tercapai. Namun, banyak yang berpendapat jika film ini memang sebaiknya tidak tayang melihat kualitas cerita dari trailernya.

1 My Best Friend’s Birthday

Film yang selesai diproduksi tetapi gagal rilis yang terakhir adalah My Best Friend’s Birthday. Nama Quentin Tarantino saat ini terkenal sebagai sutradara yang selalu menghadirkan alur cerita berani, nyeleneh, dan epik. Namun, jauh sebelum menjadi seorang sutradara populer sosok Taratnto merupakan seorang pekerja biasa di sebuah toko penyewaan film di wilayah California.

Dia ikut kelas akting di mana suatu saat dia berharap bisa menjadi seorang aktor. Teman dan rekan kerja dari Tarantino pernah menulis sebuah skrip pendek film yang bercerita tentang seorang lelaku yang mencoba untuk melakukan hal baik bagi ulang tahun temannya. Namun, setiap kali dia berusaha melakukan hal baik itu justru berbalik dengan cara yang penuh komedi.

Tarantino membantu menyelesaikan penulisan naskah filmnya dan dengan dana 5.000 Dollar Amerika mereka pun memproduksi filmnya. Film tersebut pada awalnya berdurasi 70 menit. Namun, karena peristiwa kebakaran di lab untuk memproses film, pada akhirnya rekaman yang berhasil diselamatkan hanya setengahnya. Akhirnya, durasi tersebut kembali dipotong dengan total durasi mencapai 36 menit. Dengan judul My Best Friend’s Birthday, film ini sempat ditayangkan di sebuah festival film namun tidak pernah rilis secara komersil.

Mungkin, ada beberapa alasan mengapa kemudian sebuah film yang sudah selesai diproduksi diputuskan untuk tidak jadi tayang. Entah untuk alasan yang baik atau buruk, keputusan tersebut pada akhirnya menentukan nasib dari film tersebut. Namun, di sisi lain, menarik bagaimana sebuah film yang sudah siap tayang akhirnya gagal untuk rilis.

Exit mobile version