Home MOVIE MOVIE FEATURES Undang Kontroversi, 8 Film Ini Diboikot Para Penonton!

Undang Kontroversi, 8 Film Ini Diboikot Para Penonton!

Beberapa film dilketahui undang kontroversi besar di kalangan fans, yang mana membuat film tersebut pada akhirnya diboikot para penonton. Sudah sejak awal terbentuknya Hollywood dan juga film, boikot merupakan sesuatu yang memang lumah terjadi. Biasanya, boikot dilakukan sebagai bentuk protes karena sebagian kalangan tidak setuju dengan apa yang flmnya hadirkan. Berikut adalah deretan film yang undang kontroversi hingga para penonton melakukan boikot terhadap filmnya.

8 The Last Temptation Of Christ

Martin Scorsese sudah sejak era 1970an mencoba untuk melakukan adaptasidari novel The Last Temptaion of Christ yang rilis pada 1955. Namun, baru 1986 sang sutradara mendapatkan lampu hijau untuk menggarap film tersebut. Film The Last Temptation of Christ sendiri pada dasarnya bercerita tentang kehidupan Yesus of Nazareth yang diperankan oleh aktor Willem Dafoe.

Sudah sejak awal film ini akan diproduksi ada banyak hal yang terjadi. Contohnya, proses shooting sempat terhenti setelah ada surat dari salah satu pihak yang menyebutkan jika filmnya akan menghadirkan karakter Yesus yang menyukai sesama jenis. Padahal, tidak ada bukti yang mendukung hal tersebut. Dengan berbagai kontroversi yang ada di film ini, akhirnya The Last Temptation Of Christ diboikot oleh penonton dan pihak lain.

Mereka menganggap karakter Yesus di film tersebut terlalu digambarkan “penuh hasrat” dan “gila.” Sebuah kelompok ekstremis bahkan sempat mengancam akan meledakan sebuah bioskop di kota Paris jika filmnya tetap ditayangan. Efek lainnya dari kontroversi tersebut filmnya dilarang tayang di berbagai negara serta hanya mendapatkan pemasukan sebesar 8 juta Dollar.

7 Pocahontas

Berasal dari studio animasi yang terkenal sering menghadirkan film-film klasik dan menarik, Disney, Pocahontas merupakan sebuah film animasi yang diadaptasi dari sosok asli penduduk salah satu suku Powhatan di Amerika dengan nama yang sama. Dalam filmnya diperlihatkan jika Pocahontas jatuh cinta dengan seorang pemimpin dari tim ekspedisi Inggris, Captain John Smith.

Berasal dari dua dunia yang berbeda, mereka berhasil menyingkirkan perbedaan yang ada dan menjalin hubungan romantis. Namun, tentunya hal itu ditentang oleh kedua kelompok. Meskipun begitu, mereka berusaha untuk menghadirkan perdamaian dari kedua kelompok. Sayangnya, di akhir cerita, Captain John Smith harus kembali ke Inggris. Sementara, Pocahontas memutuskan untuk tetap tinggal bersama sukunya.

Pada saat perilisan filmnya di tahun 1995, pemimpin dari kelompok asli Amerika meminta para penonton untuk memboikot film ini. Beberapa alasan utamanya adalah alur sejarah yang dihadirkan tidak sesuai dengan kisah aslinya, kemudian Pocahontas sendiri merupakan gadis yang berusia masih sangat muda yang mana hal itu tentunya sangat mengganggu. Akibat protes tersebut, Disney pada akhirnya tidak jadi mengembangkan taman bermain khusus bertema Pocahontas.

6 The Da Vinci Code

Salah satu film yang populer karena kontroversial alur ceritanya, yang pada akhirnya berujung diboikot di berbagai negara serta oleh para penonton. Mengadaptasi kisah detektif dari novel karya Dan Brown, film The Da Vinci Code sebenarnya sama sekali tidak menonjolkan adegan kekerasan atau sejenisnya. Filmnya sendiri bercerita tentang petualangan seorang profesor bernama Robert Langdon.

Robert Langdon merupakan ahli dalam hal atau bidang simbol yang diperankan oleh Tom Hanks. Dia mencoba untuk menguak misteri kasus pembunuhan yang berdasarkan lukisan Monalisa karya maestro lukis Leonardo da Vinci. Namun, penyelidikannya membawa Robert makin dalam ke sejarah agama Kristen. Filmnya bahkan menyinggung tentang cawan suci bahkan makam dari Yesus.

Berdasrkan hal tersebut, akhirnya film ini dilarang tayang di beberapa negara seperti India, Mesir, Lebanon, Yordania, Pakistan, bahkan Vatikan. Hal tersebut karena filmnya dianggap sudah menodai dan melenceng dari ajaran agama Kristen. Efek lain dari film ini adalah banyak pihak yang menggelar protes dan mengajak orang-orang untuk memboikot film The Da Vinci Code.

5 Tropic Thunder

Film komedi memang sudah seharusnya menghadirkan elemen lelucon yang mengocok perut para penonton. Namun, terkadang, lelucon yang coba mereka hadirkan justru berlebihan yang membuat sebagian pihak merasa bahwa itu sudah bukan sebuah lelucon. Tropic Thunder merupakan film komedi yang disutradarai dan dibintangi oleh Ben Stiller, serta beberapa nama lainnya seperti Robert Downey Jr., Jay Baruchel, dan sebagainya.

Tropic Thunder bercerita tentang sekelompok aktor yang mencoba untuk membuat film tentang perang Vietnam. Mereka semua pergi ke medan perang sungguhan dan benar-benar terlibat dalam perang tersebut. Tropic Thunder jadi film salah satu film komedi paling kontroversial karena beberapa hal. Misalnya, yang pertama adalah banyak pihak yang menganggap film ini mengangkat sisi kelam dari Hollywood.

Kedua, bagaimana RDJ mengubah warna kulitnya menjadi hitam dianggap menyinggung kaum kulit hitam. Ketiga, bagaimana mereka menggunakan kata ejekan terhadap karakter yang memiliki gangguan mental juga menjadi hal yang banyak dikritik. Banyak ulasan yang kemudian memberikan tanggapan negatif terkait filmnya dan yang membuat semakin heboh adalah RDJ masuk nominasi Oscar untuk peran kontroversinya.

4 Fifty Shades Of Grey

Fifty Shades of Grey adalah film erotis yang sangat populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Filmnya sendiri bercerita tentang seorang wanita bernama Anastasia Steele yang menjalin hubungan dengan seorang pengusaha kaya bernama Christian Grey. Namun, Grey ternyata memiliki fantasi liar untuk hubungannya dengan wanita yang mana dia senang dengan hal berbau masokis.

Hal inilah yang kemudian membuat adegan demi adegan di filmnya dianggap sangat vulgar dan kontroversial. Film Fifty Shades Of Grey pada akhirnya dilarang untuk tayang di banyak negara seperti Bulgaria, Kazakhstan, Pakistan, dan bahkan Indonesia. Banyak pihak yang menyebutkan jika film ini megajarkan tentang kehidupan seks bebas dan juga hal-hal yang menyimpang dalam kehidupan seks.

Meskipun jadi salah satu film yang penuh kontroversi, bahkan hingga diboikot oleh para penonton dan banyak pihak, Fifty Shades Of Grey cukup laku di pasaran dengan angka yang memang tidak terlalu fantastis. Dan pihak studio film sendiri sepertinya tidak ragu untuk memberikan lampu hijau bagi proyek film sekuelnya, yang lagi-lagi menuai kontroversi dan diboikot.

3 Ghostbusters

Film Ghostbusters yang menulai kontroversi dan diboikot ini bukan film yang berasal dari era 1980an. Melainkan film reboot Ghostbusters yang rilis pada 2016. Reboot  Ghostbusters yang dibintangi oleh para karakter wanita ini memang bisa dibilang gagal dipasaran. Bahkan, pihak studio sendiri seolah berusaha melupakan film garapan Paul Feig ini dengan tidak menganggapnya canon.

Film reboot Ghostbusters ini pada dasarnya sama-sama bercerita tentang para pemburu hantu yang berusaha mengatasi ancaman para makhluk mengerikan tersebut di kota New York. Yang membedakan adalah para karakter utamanya bukan laki-laki, melainkan perempuan. Hal ini pun kemudian mendapatkan protes hingga boikot dari banyak pihak, termasuk para fans filmnya.

Konsep untuk merubah jenis kelamin dari para protagonis utama filmnya dianggap tidak masuk akal. Efek protes dan boikot film ini berefek pada jumlah pemasukan filmnya yang sangat sedikit. Di sisi lain, banyak yang mengulas film ini justru lebih banyak menjual sisi komedi daripada cerita drama tentang pemburu hantu seperti versi film di tahun 1989. Plot filmnya pun dianggap kurang menarik.

2 Music

Nama Sia mungkin lebih dikenal sebagai penyanyi yang banyak menerima penghargaan. Namun, debutnya sebagai sutradara nampaknya tidak berjalan dengan mulus. Music merupakan film layar lebar yang pertama kali Sia kerjakan sebagai sutradara dan kontroversi pun muncul saat perilisan filmnya. Komunitas autisme melayangkan protes terhadap film ini.

Mereka protes karena memiliki Maddie Ziegler sebagai Music, karakter yang mengidap autisme dan berada di bawah pengawasan dan asuhan adik angkatnya. Sang aktris dianggap tidak bisa mewakili karakter yang memiliki autisme. Ketika kemudian filmnya rilis, banyak pihak berpendapat jika bagaimana Ziegler dan filmnya menggambarkan sosok pengidap autisme dianggap tidak tepat.

Yang kemudian memperburuk situasi adalah Sia sendiri mencoba untuk menghadirkan cuitan di mana dia berusaha bertahan dari berbagai protes dan boikot yang ada. Film Music sendiri pada akhirnya benar-benar gagal di pasaran. Selain gagal secara komersil, di mana hampir tidak banyak orang yang tahu tentang proyek film ini, Music juga gagal secara finansial dengan hanya meraih pemasukan 645.000 Dollar Amerika. Belum lagi, mereka merilis filmnya pada 2021 yang jadi puncak pandemi COVID-19.

1 The Woman King

Film yang tuai kontroversi dan diboikot oleh para penonton dan pihak lainnya yang terakhir adalah The Woman King. Film sejarah ini diadaptasi dari Agojie, sebuah kelompok pejuang dan pelindung yang memang nyata di mana mereka melindungi kerajaan Dahomey yang ada di Afrika Barat. Padahal, pada masa tersebut, perbudakan sedang marak dan wilayah Afrika banyak menjadi sasaran untuk mencari budak.

Bersetting di tahun 1823, The Woman King bercerita tentang seorang jendral yang melatih generasi selanjutnya dari para pelindung tersebut. Namun, banyak aktivis kulit hitam yang kemudian melancarkan protes dan boikot terhadap film ini. Mereka memprotes cerita fiksi sejarah yang muncul di film ini yang tidak akurat dengan fakta aslinya. Di sisi lain, film ini juga dianggap melakukan ‘whitewashed’ terhadap realita perbudakan pada masa itu.

Meskipun banyak diprotes oleh para aktivis, terutama aktivis kaum kulit hitam, film ini tetap tayang dengan angka yang cukup besar di tengah pandemi global saat itu. Namun, secara komersil sendiri film The Woman King mengalami nasib yang sama dengan Music di mana proyek film yang dibintangi oleh Viola Davis dan Lashana Lynch ini kurang begitu terdengar gaungnya.

Meskipun film seharusnya menjadi medium untuk bisa berekspresi atau menghadirkan sebuah karya seni, tidak jarang ada kontroversi yang kemudian muncul dari berbagai kalangan yang berujung pada permintaan untuk diboikot. Berbagai contoh film di atas adalah bukti nyata dari hal tersebut.

Exit mobile version