10 Film Mafia yang Diadaptasi dari Kisah Nyata!

Black Mass mengisahkan kehidupan James “Whitey” Bulger, seorang bos mafia di Boston yang menjalin kerjasama dengan agen FBI, John Connolly, yang merupakan teman masa kecilnya. Dengan bantuan Connolly, Bulger berhasil menghindari penangkapan dan bahkan menggunakan hubungannya dengan FBI itu untuk menghapus saingan-saingan mafianya.
Film ini memperlihatkan Connolly yang terjebak antara kewajiban profesinya sebagai agen penegak hukum dan ikatan emosionalnya dengan Bulger.

Seiring waktu, semua kejahatan Bulger mulai terkuak, membawa konsekuensi besar bagi Bulger dan Conolly. Black Mass memang diangkat dari kisah nyata kehidupan James Bulger, yang bekerja sebagai informan FBI selama beberapa tahun. Keterlibatannya dengan pihak berwenang memang membuat banyak kontroversi dalam bidang penegakan hukum. Film Black Mass sendiri dirilis pada tahun 2015, dan disutradarai oleh Scott Cooper.

Meskipun mendapatkan pujian atas akting Johnny Depp yang apik sebagai Bulger, film ini juga mendapat kritik karena narasinya yang dianggap terlalu berat dan terfokus pada kekejaman Bulger, meninggalkan beberapa kisah lainnya yang mungkin dapat dieksplorasi lebih dalam. Selain membintangi Depp, filmnya juga membintangi nama lain seperti Joel Edgerton, Benedict Cumberbatch, Kevin Bacon, dan Jesse Plemons.

Film ini diadaptasi dari memoar Eliot Ness yang asli di tahun 1957, tentang bagaimana upayanya untuk menjatuhkan kekuasaan Al Capone. Buat Geeks yang belum tahu, Eliot Ness adalah seorang agen pemerintah yang memutuskan untuk untuk menghadapi kriminalitas yang merajalela di Chicago yang dikuasai oleh Al Capone, seorang pemimpin mafia yang licik.

Nah di film ini, kita akan disuguhkan dengan upaya Ness untuk memberantas kejahatan Capone. Ness membentuk tim yang dikenal sebagai “The Untouchables,” yang terdiri dari agen-agen federal yang bersumpah untuk tidak menerima suap dan tunduk pada korupsi. Salah satu anggota utama tim ini adalah Jimmy Malone, seorang veteran polisi yang bijaksana. Dengan menggunakan metode investigasi yang tidak konvensional dan berbagai pertempuran intens, The Untouchables berusaha memecahkan kekuatan dan pengaruh Capone di kota Chicago.

Film ini menampilkan aksi kepolisian yang menegangkan, intrik politik, dan pertarungan moral antara kebaikan dan kejahatan. Namun yang menjadi catatan bahwa film ini dianggap kontroversial, karena beberapa pihak mempertanyakan keakuratan filmnya dengan sejarah yang benar-benar terjadi di dunia nyata.

Pada tahun 2019, Martin Scorsese membuat sebuah film berjudul The Irishman, yang diadaptasi dari sebuah buku di tahun 2004 berjudul I Heard You Paint Houses. Buku tersebut ditulis oleh mantan jaksa dan pengacara yaitu Charles Brandt, tentang Frank Sheeran, seorang pembunuh bayaran dari keluarga mafia Bufalino yang mengaku membunuh Jimmy Hoffa, dan ini benar-benar terjadi di dunia nyata.

Nah dalam filmnya, Sheeran diperankan oleh aktor Robert De Niro, dan lawan mainnya yaitu Joe Pesci, berperan sebagai kepala keluarga Bufalino dan Al Pacino berperan sebagai Jimmy Hoffa. Diceritakan melalui kilas balik yang rumit, Sheeran mengungkapkan keterlibatannya dalam berbagai kejahatan, termasuk keterlibatan dalam hilangnya Jimmy Hoffa. Sementara itu, film ini juga menggambarkan proses penuaan karakter-karakternya seiring berjalannya waktu, menciptakan suasana melankolis yang khas.

The Irishman bukan hanya film kejahatan biasa; ia menyelidiki tema-tema seperti kehidupan, penyesalan, dan harga dari pilihan yang dibuat dalam kehidupan kriminal. Dengan pengarahan cemerlang Martin Scorsese dan penampilan memukau dari para pemeran utamanya, film ini menjadi karya epik. Film ini masuk ke dalam beberapa nominasi Academy Awards, seperti Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik (Al Pacino dan Joe Pesci), dan Aktor Terbaik (Robert De Niro).

Public Enemies adalah film yang dirilis pada tahun 2009. Sutradaranya adalah Michael Mann, dan naskahnya ditulis oleh Mann dan Ronan Bennett, berdasarkan buku berjudul “Public Enemies: America’s Greatest Crime Wave and the Birth of the FBI, 1933–34” karya Bryan Burrough. Public Enemies mengisahkan kisah nyata kehidupan John Dillinger (Johnny Depp), seorang perampok bank terkenal sekaligus mafia yang menjadi “musuh publik nomor satu” di The Great Depression.

Bersama dengan gengnya, Dillinger melancarkan serangkaian perampokan bank yang berani, membuatnya dikenal di seluruh Amerika. Di sisi lain, agen FBI Melvin Purvis (Christian Bale) ditugaskan untuk menangkap Dillinger dan menghentikan kegilaannya. Sebuah perburuan yang intens dan berbahaya pun dimulai, dengan Dillinger terus menghindari penangkapan sambil menjalani kehidupan yang glamour dan penuh risiko.

Dalam perjalanannya, Dillinger terlibat dalam hubungan asmara dengan Billie Frechette (Marion Cotillard), yang memberikan dimensi emosional kepada karakternya. Sementara itu, Purvis berusaha menggunakan taktik dan teknologi modern untuk menangkap perampok bank terkenal ini. Meski diadaptasi dari kisah nyata, tetapi film ini tidak sepenuhnya akurat.

Film ini diadaptasi dari memoar karya John Pearson berjudul “The Profession of Violence,” yang menceritakan kehidupan dan kejahatan Kray Twins, yang dikenal sebagai salah satu mafia paling terkenal di London. Salah satu daya tarik utama film Legend adalah pemeran utamanya, Tom Hardy, yang memiliki peran ganda sebagai saudara kembar, Ronnie dan Reggie Kray.

Kedua karakter ini adalah gembong kejahatan terkenal di London pada tahun 1960-an. Legend mengisahkan kehidupan Ronnie dan Reggie Kray. Reggie adalah seorang mafia yang cerdas dan karismatik, sementara Ronnie memiliki sisi psikopat yang tidak stabil. Film ini memberikan fokus pada hubungan rumit antara kedua bersaudara itu dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari mereka. Saat Reggie terlibat dalam hubungan romantis dengan Frances Shea (Emily Browning), konflik dan ketegangan semakin meningkat.

Sementara itu, kedua bersaudara ini berurusan dengan tekanan dari pihak berwenang, pertempuran internal, dan perang melawan geng saingan. Film ini disutradarai oleh Brian Helgeland dan dirilis pada tahun 2015. Filmnya mendapatkan ulasan yang positif dan mampu menarik perhatian banyak orang.

Jangan terkecoh dengan judul, karena film ini berbeda dengan film The Irishman yang digarap oleh Martin Scorsese. Kill the Irishman justru disutradarai oleh Jonathan Hensleigh dan dirilis pada tahun 2011. Filmnya pun diadaptasi dari kisah nyata yang berbeda pula tentang kehidupan Danny Greene, seorang keturunan Irlandia Amerika, yang diperankan oleh Ray Stevenson.

Danny Greene memulai kariernya sebagai buruh pelabuhan, tetapi dengan cepat terlibat dalam dunia kejahatan yang keras. Greene menjadi terkenal karena keberaniannya melawan upaya pembunuhan yang dilakukan oleh mafia Italia. Sebagai pemimpin serikat pekerja dan tokoh kriminal yang cerdas, Greene menjalin aliansi dengan orang-orang kuat di dunia kejahatan dan melawan upaya mafia untuk menguasai aktivitas kejahatannya.

Film ini menampilkan pertempuran geng yang sengit dan perjuangan Danny Greene melawan kekuatan yang berusaha menghancurkannya. Dengan keberanian dan ketangguhannya, Danny Greene menjadi simbol perlawanan terhadap dominasi mafia di Cleveland, membuatnya mendapat julukan “The Irishman” yang dihormati.

The St. Valentine’s Day Massacre didasarkan pada peristiwa nyata yang terjadi pada 14 Februari 1929, di mana tujuh anggota mafia Moran dibunuh oleh anggota mafia Capone di Chicago. Cerita film ini memang berfokus pada rivalitas dan persaingan antara dua geng utama di Chicago pada masa itu, yaitu geng Moran dan geng Capone, dan mencapai puncaknya pada peristiwa pembantaian di Hari Valentine.

Sebelumnya, geng Moran yang dipimpin oleh George “Bugs” Moran dan geng Capone yang dipimpin oleh Al Capone, terlibat dalam persaingan mematikan untuk mengendalikan bisnis minuman keras dan perjudian di kota. Dan puncaknya, tujuh anggota geng Moran dieksekusi dengan brutal di dalam garasi saat merayakan Hari Valentine. Kejadian ini dikenal sebagai The St. Valentine’s Day Massacre.

Film ini menggambarkan peristiwa tersebut dan memberikan gambaran tentang kejamnya perang mafia. Pemeran utama dalam film ini termasuk Jason Robards sebagai Al Capone, George Segal sebagai Peter Gusenberg, dan Ralph Meeker sebagai George “Bugs” Moran. Meskipun menampilkan pemeran yang beken dan mempertontonkan peristiwa sejarah yang dramatis, film ini mendapat tanggapan yang beragam.

American Gangster mengisahkan tentang kehidupan nyata Frank Lucas (Denzel Washington), seorang sopir taksi yang berubah menjadi gembong narkoba sukses di Harlem pada tahun 1960-an. Lucas dikenal karena mengimpor dan mendistribusikan heroin berkualitas tinggi langsung dari Vietnam, menjadikannya salah satu gembong narkoba paling berpengaruh pada masanya.

Di sisi lain, Richie Roberts (Russell Crowe) adalah seorang detektif polisi yang berusaha membersihkan korupsi dalam tubuh kepolisian dan menangkap para gembong narkoba terbesar. Keduanya terlibat dalam pertarungan moral dan hukum yang memuncak ketika Roberts memutuskan untuk mengejar Lucas. Film ini memang melakukan syuting langsung ditempat aslinya, termasuk Harlem, New York. Pengambilan gambar dan desain produksi film ini memberikan nuansa autentik dari era 1960-an dan 1970-an.

Film ini disutradarai oleh Ridley Scott. Film ini masuk nominasi Academy Award untuk kategori Best Supporting Actress dan Best Achievement in Art Direction. Denzel Washington pun tampil ciamik dalam film ini, meski dia tidak masuk dalam nominasi Academy Awards.

Goodfellas disutradarai oleh Martin Scorsese, seorang sutradara yang terkenal dalam film tentang mafia. Pemeran utamanya melibatkan Robert De Niro sebagai James Conway, Ray Liotta sebagai Henry Hill, dan Joe Pesci sebagai Tommy DeVito. Film ini didasarkan pada kisah nyata tentang Henry Hill, seorang mantan anggota mafia yang menjadi informan untuk FBI. Kisahnya diadaptasi dari buku “Wiseguy” karya Nicholas Pileggi.

Dalam perjalanannya, Henry Hill bekerja bersama dua rekannya, James Conway dan Tommy DeVito, untuk merintis karier di dalam organisasi kejahatan. Film ini menggambarkan naik turunnya kekuasaan Henry Hill dalam dunia mafia, dari kesuksesan dan kekayaan hingga konflik internal dan pengkhianatan. Hubungan kompleks antara karakter-karakter utama menciptakan ketegangan dan drama yang terus berkembang seiring filmnya berjalan.

Kehidupan Henry Hill semakin rumit ketika agennya, Paul Cicero, menghadapi masalah dengan hukum, dan Henry harus membuat pilihan yang krusial. Goodfellas mendapat banyak pujian dan dianugerahi sejumlah penghargaan. Film ini dinominasikan untuk beberapa Academy Awards, dan Joe Pesci memenangkan penghargaan Aktor Pendukung Terbaik.

Gomorrah adalah film Italia yang dirilis pada tahun 2008 dan disutradarai oleh Matteo Garrone. Film ini didasarkan pada buku dengan nama yang sama yang ditulis oleh Roberto Saviano, yang mengungkap kehidupan mafia di Naples. Saat syuting filmnya berlangsung, para pembuat film memang melakukan syuting di lingkungan asli Naples dan Scampia, daerah yang terkenal karena tingkat kejahatannya yang cukup tinggi.

Gomorrah menggambarkan kehidupan penuh kekerasan dan pengaruh mafia di kawasan pinggiran Naples. Dalam kisah ini, penonton akan menyaksikan pengaruh Camorra, kelompok kejahatan terorganisir yang mendominasi daerah tersebut. Berbeda dengan gambaran glamor yang sering terlihat dalam film-film mafia, Gomorrah menggambarkan kehidupan yang keras, tanpa romantisme, dan tanpa sentimen.

Ceritanya pun berfokus pada berbagai karakter yang terlibat dalam dunia kejahatan, mulai dari pengusaha sampah yang terlibat dalam pembuangan limbah beracun hingga remaja yang terjerat dalam lingkaran kekerasan. Film ini merinci konflik, pengkhianatan, dan keputusan sulit yang dihadapi oleh para karakter dalam upaya mereka untuk bertahan hidup di tengah-tengah realitas yang keras dan tanpa harapan.

Itulah dia Geeks beberapa film mafia yang benar-benar di adaptasi dari kisah nyata. Lewat film-film ini, kita mendapatkan gambaran tentang seberapa mengerikannya para mafia tersebut. Di antara film-film itu, mana yang paling menarik perhatian dan sudah kalian tonton Geeks?