7 Film Detektif Terbaik, Penuh Teka-teki!

Gone Baby Gone menceritakan pasangan detektif swasta, Patrick Kenzie dan Angie Gennaro, yang disewa untuk menyelidiki kasus penculikan seorang anak perempuan berusia empat tahun bernama Amanda McCready di Boston. Orang tua Amanda, Helene dan Lionel McCready, tampaknya terlibat dalam dunia kejahatan narkoba.

Semakin mereka menyelidiki, semakin terungkap tentang lingkungan yang keras dan rumit di mana kejahatan dan korupsi merajalela. Saat Patrick dan Angie mendalami penyelidikan mereka, mereka menemukan kebenaran yang tidak terduga yang memaksa mereka untuk menghadapi pilihan sulit. Gone Baby Gone mendapat pujian luas dari kritikus film, terutama berkat tangan dingin Ben Affleck. Selain menyutradarai ternyata Ben Affleck juga turut menulis naskahna bersama dengan Aaron Stockard.

Menariknya, Gone Baby Gone mejadi debut penyutradaraan Ben Affleck, yang kemudian melanjutkan karirnya sebagai sutradara yang sukses dengan film-film seperti The Town dan Argo. Dalam film ini, saudara Ben Affleck, Casey Affleck, memerankan karakter Patrick Kenzie, sementara Michelle Monaghan berperan sebagai Angie Gennaro, dan Morgan Freeman sebagai Jack Doyle.

Knives Out dirilis pada 27 November 2019, dan disutradarai oleh Rian Johnson yang juga ikut terlibat sebagai penulis. Dalam film ini, Daniel Craig memerankan Benoit Blanc, bersama dengan sejumlah pemain terkenal, termasuk Chris Evans, Ana de Armas, Jamie Lee Curtis, dan Christopher Plummer. Knives Out membawa penonton ke dalam rumah besar keluarga Thrombey, yang dijadikan sebagai tempat ulang tahun ke-85 bagi Harlan Thrombey.

Setelah pesta, Harlan ditemukan tewas dalam kondisi yang mencurigakan, dan detektif terkenal Benoit Blanc dipanggil untuk menyelidiki. Blanc mulai memeriksa anggota keluarga dan staf yang bekerja di rumah tersebut. Keluarga Thrombey terdiri dari karakter-karakter yang memiliki motif dan rahasia masing-masing, menjadi pusat perhatian penyelidikan.

Misteri pembunuhan yang terjadi dipenuhi dengan twist dan kejutan, dan penonton dihadapkan pada teka-teki yang rumit dan intrik keluarga yang rumit. Film ini sangat sukses dan mendapatkan sambutan yang positif, baik dari penonton umum hingga kritikus. Dan karena sukses besar, pada akhirnya, sekuel Knives Out pun dibuat, yang berjudul Glass Onion: A Knives Out Mystery yang tayang di Netflix.

Film ini disutradarai dan ditulis oleh Joel dan Ethan Coen. Blood Simple bermula dengan seorang pemilik bar, Julian Marty (diperankan oleh Dan Hedaya), yang curiga bahwa istrinya, Abby (diperankan oleh Frances McDormand), berselingkuh dengan salah satu karyawannya, Ray (diperankan oleh John Getz).

Marty kemudian menyewa seorang detektif swasta kejam bernama Loren Visser (diperankan oleh M. Emmet Walsh) untuk membunuh keduanya. Namun, kesalahan yang terjadi setelah pembunuhan membawa kepada serangkaian peristiwa tragis dan membingungkan. Kebohongan dan tipu daya menjadi bagian dari plot yang semakin rumit dan gelap. Blood Simple menandai debut penyutradaraan Joel dan Ethan Coen, yang kemudian menjadi dua sutradara terkenal di industri film.

Film ini pun mendapatkan pujian kritis dan dianggap sebagai karya yang menjanjikan dari dua sutradara muda dan berbakat tersebut. John Getz, Frances McDormand, Dan Hedaya, dan M. Emmet Walsh adalah pemeran utama dalam film ini. Filmnya dirilis pada 18 Januari 1985. Dan meski filmnya sudah sangat lama, tetapi Blood Simple masih terasa relevan jika ingin disaksikan saat ini.

Devil in a Blue Dress mengambil latar belakang Los Angeles pada tahun 1948. Easy Rawlins (Denzel Washington), seorang pria Afrika-Amerika yang baru kehilangan pekerjaannya, menerima tawaran untuk mencari Daphne Monet (Jennifer Beals), seorang wanita kulit putih yang hilang dan terakhir kali terlihat di lingkungan penduduk kulit hitam di Watts.

Seiring penyelidikannya, Easy terjebak dalam lingkaran kejahatan dan korupsi, mengungkap rahasia kelam yang melibatkan elit politik dan dunia kriminal. Dalam pencariannya untuk menemukan Daphne, Easy harus menghadapi bahaya, konspirasi, dan kebohongan yang mengancam hidupnya. Devil in a Blue Dress dirilis pada 29 September 1995, dan disutradarai oleh Carl Franklin.

Sementara naskahnya juga ditulis oleh Carl Franklin berdasarkan novel yang berjudul sama karya Walter Mosley. Meskipun tidak mencapai kesuksesan besar di box office, film ini diakui dalam beberapa penghargaan dan memperkuat reputasi Denzel Washington sebagai salah satu aktor papan atas.

Murder on the Orient Express mengisahkan perjalanan kereta mewah Orient Express dari Istanbul ke Calais. Selama perjalanan, seorang penumpang kaya bernama Ratchett (Johnny Depp) ditemukan tewas di dalam keretanya. Untuk memecahkan misteri ini, detektif terkenal Hercule Poirot (Kenneth Branagh) dipanggil untuk menyelidiki.

Seiring Poirot menyelidiki, ia menemukan bahwa hampir semua penumpang memiliki motif untuk membunuh Ratchett. Mysteri ini menjadi semakin rumit karena setiap orang memiliki alibi yang kuat. Poirot yang brilian mencoba mengungkap kebenaran di balik kematian Ratchett dengan memeriksa detail-detail kecil dan mendalam ke dalam karakter setiap penumpang.

Kenneth Branagh tidak hanya menjadi sutradara film ini tetapi juga memerankan karakter Hercule Poirot, detektif terkenal dari novel-novel Agatha Christie. Film ini mendapat pujian untuk desain produksi yang megah dan kostum yang mencerminkan era 1930-an dengan indah. Film ini kemudian melahirkan sebuah sekuel berjudul Death on the Nile, yang juga disutradarai oleh Kenneth Branagh dan dirilis pada tahun 2022.

Film ini mengambil latar belakang pada tahun 1986, di desa-desa terpencil di Korea Selatan. Sebuah tim detektif yang terdiri dari dua polisi lokal yang kurang berpengalaman, Park Doo-man (Song Kang-ho) dan Cho Yong-koo (Kim Roi-ha), bersama dengan seorang detektif dari Seoul yang lebih berpengalaman, Seo Tae-yoon (Kim Sang-kyung), ditugaskan untuk menangani serangkaian pembunuhan brutal terhadap perempuan muda yang terjadi di wilayah tersebut.

Pada awalnya, tim tersebut menghadapi kesulitan dalam mengumpulkan petunjuk dan mengidentifikasi pelaku. Mereka mengalami kebingungan dan frustrasi karena kurangnya bukti dan metode investigasi yang kurang canggih. Selama penyelidikan, mereka berhadapan dengan berbagai rintangan dan kesalahan, termasuk penyiksaan terhadap tersangka yang tidak bersalah.

Film ini terinspirasi dari kasus nyata, yaitu pembunuhan berantai Hwaseong yang terjadi di Korea Selatan antara tahun 1986 dan 1991. Kasus ini menjadi salah satu kasus kriminal terkenal di Korea Selatan sebelum terpecahkan pada tahun 2019. Film ini menandai awal dari kolaborasi yang sukses antara sutradara Bong Joon-ho dan aktor Song Kang-ho. Mereka kemudian bekerja sama lagi dalam film-film terkenal seperti “The Host” (2006), “Snowpiercer” (2013), dan “Parasite” (2019).

Zodiac adalah film yang dirilis pada tahun 2007 dan disutradarai oleh David Fincher. Film ini didasarkan pada buku non-fiksi “Zodiac” yang ditulis oleh Robert Graysmith, dan menceritakan kisah nyata tentang pembunuh berantai Zodiac yang terkenal pada akhir 1960-an dan awal 1970-an.

Dalam film ini, Inspektur polisi Dave Toschi (Mark Ruffalo) dan rekan wartawannya Paul Avery (Robert Downey Jr.) bergabung dengan kartunis surat kabar, Robert Graysmith (Jake Gyllenhaal), dalam upaya mereka untuk menemukan identitas asli dari pembunuh Zodiac. Selama beberapa tahun, Zodiac mengirim surat kepada surat kabar dan polisi, membingungkan dan menantang para penyelidik dengan pesan-pesan yang dikodekan.

Graysmith, yang semakin terobsesi dengan kasus ini, terus menyelidiki sendiri bahkan setelah inspektur utama pensiun. Karakter-karakter utama dalam film ini didasarkan pada tokoh-tokoh nyata yang terlibat dalam penyelidikan sebenarnya terhadap kasus Zodiac Killer, termasuk Dave Toschi, Paul Avery, dan Robert Graysmith.

Itulah dia Geeks beberapa film detektif yang dianggap terbaik. Film-film tersebut menawarkan cerita dan kasus yang penuh teka-teki. Filmnya pun mendapat sambutan yang baik dari para penontonnya. Di antara beberapa film tersebut, mana yang kalian anggap terbaik?