10 Film Post-Apocalyptic Paling Seru!

The Book of Eli disutradarai oleh Albert dan Allen Hughes, dan dirilis pada tahun 2010. Film ini dibintangi oleh Denzel Washington, Mila Kunis, Gary Oldman, dan Jennifer Beals, dan menceritakan tentang dunia yang hancur akibat perang nuklir, di mana Eli (Denzel Washington) berkelana melintasi Amerika Utara dengan satu-satunya salinan Kitab Suci yang masih ada di dunia yang dikenal sebagai “The Book.”

Eli percaya bahwa dia memiliki misi ilahi untuk melindungi dan menyebarkan isi Kitab Suci ini untuk menyelamatkan umat manusia. Eli, seorang pria yang penuh misteri dan sangat terampil dalam bertahan hidup, memasuki kota kecil yang dikuasai oleh seorang penguasa yang kejam bernama Carnegie (Gary Oldman). Carnegie menyadari nilai besar dari Kitab Suci yang dimiliki Eli dan berusaha untuk merebutnya agar bisa menggunakan kekuasaannya untuk mengendalikan orang-orang di sekitarnya.

Sementara itu, Solara (Mila Kunis), seorang perempuan muda yang tertarik pada Eli, memutuskan untuk ikut serta dalam perjalanan Eli setelah menyaksikan keberanian dan tekadnya. Film ini berhasil menciptakan atmosfir post-apocalyptic yang gelap dan suram, memberikan pandangan yang menarik tentang bagaimana seperti apa dunia setelah bencana besar terjadi.

Mad Max: Fury Road menjadi salah satu film terbesar yang rilis di tahun 2015, dan filmnya disutradarai oleh George Miller. Film ini adalah installment keempat dalam franchise Mad Max dan dibintangi oleh Tom Hardy sebagai Max Rockatansky dan Charlize Theron sebagai Imperator Furiosa. Ceritanya berlatar di dunia pasca-apokaliptik yang penuh kekacauan, di mana sumber daya sangat langka sehingga menjadi bahan rebutan

Selain itu, muncul kelompok-kelompok baru yang menghalalkan berbagai cara untuk bertahan hidup. Imperator Furiosa mencoba untuk menyelamatkan sekelompok wanita muda yang disebut “The Wives” dari kekuasaan tiran Immortan Joe, yang telah memanfaatkan sumber daya dan memperlakukan mereka sebagai barang berharga. Dalam pelariannya, Furiosa bertemu dengan Max, yang awalnya mencoba bertahan hidup sendiri tetapi kemudian bergabung dalam perjuangan melawan pasukan Joe yang ganas.

Produksi film ini mengalami sejumlah tantangan, termasuk perubahan lokasi syuting dari Australia ke Namibia, serta perubahan aktor utama dari Mel Gibson (Max dalam film-film sebelumnya) menjadi Tom Hardy. Saat membuat filmnya, George Miller menekankan penggunaan efek praktis dan pengambilan gambar nyata daripada menggunakan efek komputer.

Mortal Engines dirilis pada tahun 2018, di mana filmnya disutradarai oleh Christian Rivers dan diproduksi oleh Peter Jackson. Film ini diadaptasi dari novel dengan nama yang sama karya Philip Reeve. Ceritanya berlatar di masa depan post-apocalyptic, di mana kota-kota raksasa bergerak melalui daratan untuk mendapatkan sumber daya.

Sebuah kota utama yang dikenal sebagai London Traction City, dipimpin oleh Thaddeus Valentine (Hugo Weaving), mencoba untuk mengejar kota-kota kecil untuk mendapatkan sumber daya. Namun, seorang wanita muda bernama Hester Shaw (Hera Hilmar) berusaha membalas dendam atas kematian ibunya dengan mengungkap rahasia yang dapat mengubah nasib dunia.

Hester bergabung dengan Tom Natsworthy (Robert Sheehan), seorang pekerja di London, dan Anna Fang (Jihae), seorang pemberontak, dalam perjalanan epik melawan kekuasaan besar yang mengancam sisa-sisa peradaban. Meskipun menerima pujian atas visualnya, Mortal Engines gagal bersinar di box office.

Film ini menonjolkan konsep utama di mana karakter-karakternya harus menjalani kehidupan dalam keheningan total untuk menghindari perhatian makhluk asing yang memburu sang korban dengan pendengaran tajamnya. Film yang disutradarai oleh John Krasinski ini berlatar di dunia post-apocalyptic yang didominasi oleh makhluk asing pemangsa yang berburu dengan menggunakan pendengaran mereka yang sangat tajam.

Keluarga Abbott, yang selamat dari ancaman ini, harus menjalani kehidupan dalam kesunyian total, menggunakan bahasa isyarat, berjalan di pasir untuk meredam suara langkah mereka, dan membuat segala sesuatu dari kain lembut untuk meredam suara. Mereka berusaha untuk bertahan hidup sambil melindungi satu sama lain dari ancaman yang tidak dapat terdengar ini.

John Krasinski tidak hanya menyutradarai film ini, tetapi juga memerankan karakter utama, Lee Abbott. Emily Blunt, yang juga merupakan istri Krasinski dalam kehidupan nyata, memerankan Evelyn Abbott. Keberhasilan film ini melahirkan sekuel berjudul A Quiet Place Part II yang dirilis pada tahun 2021.

Film ini diproduksi oleh Amblin Entertainment, perusahaan produksi yang telah berkolaborasi dengan Tom Hanks pada beberapa proyek sebelumnya, seperti Saving Private Ryan dan Bridge of Spies. Film yang dirilis pada tahun 2021 ini, disutradarai oleh Miguel Sapochnik, dan mengikuti kisah Finch seorang ilmuwan yang selamat dari bencana global dan hidup dalam dunia pasca-apokaliptik yang terpenuhi oleh badai debu yang berbahaya.

Finch memiliki satu-satunya teman di dunianya, yaitu robot otonom yang diberi nama Jeff (dirancang oleh Finch sendiri dan diisi suara oleh Caleb Landry Jones). Menghadapi kondisi fisik yang semakin memburuk, Finch merasa perlu mencari seseorang yang bisa menggantikannya untuk menjaga dan merawat Jeff setelah dia pergi. Dengan seekor anjing yang dia temukan, Finch memutuskan untuk melakukan perjalanan lintas negara menuju wilayah pesisir timur yang lebih aman.

Perjalanan ini bukan hanya pencarian untuk tempat yang lebih aman tetapi juga tentang mengajarkan Jeff tentang kehidupan dan hubungan manusia. Naskah film ini ditulis oleh Craig Luck dan Ivor Powell, yang telah bekerja pada beberapa proyek film besar seperti Ready Player One dan Jurassic World.

I Am Legend dirilis pada tahun 2007, dan disutradarai oleh Francis Lawrence dan dibintangi oleh Will Smith. Film ini diadaptasi dari novel bernama sama karya Richard Matheson. Kisahnya berlatar di New York City pada tahun 2012, di mana seorang ilmuwan militer bernama Robert Neville (Will Smith) tampaknya menjadi satu-satunya manusia yang selamat dari pandemi yang mengubah orang-orang menjadi makhluk pemangsa bernama “Darkseekers.”

Neville yang kehilangan seluruh anggota keluarganya, tinggal sendirian di kota yang hancur sambil mencari obat untuk menyelamatkan manusia dari efek virus mematikan. Dia juga mencoba menjalin hubungan dengan anjingnya yang setia. Namun, waktu terus berlalu, dan Neville harus menghadapi keputusasaan sambil berusaha menemukan cara untuk menyelamatkan orang-orang yang tersisa.

I Am Legend diadaptasi dari novel klasik karya Richard Matheson yang juga telah diadaptasi ke layar lebar beberapa kali. Versi sebelumnya termasuk The Last Man on Earth (1964) dan The Omega Man (1971). Will Smith tidak hanya membintangi film ini, tetapi juga terlibat dalam produksi sebagai produser eksekutif, menunjukkan komitmen penuhnya terhadap proyek ini.

Disutradarai oleh Kevin Reynolds dan dibintangi oleh Kevin Costner, Waterworld menjadi salah satu film yang terkenal dan sering kita saksikan karena selalu diputar di stasiun televisi. Kisahnya berlatar di masa depan di mana bumi tenggelam karena naiknya permukaan air laut, menenggelamkan hampir seluruh daratan. Manusia yang selamat berjuang untuk bertahan hidup di dunia yang sekarang sepenuhnya terendam oleh air.

Kita akan berfokus pada karakter bernama The Mariner (Kevin Costner), seorang pria yang memiliki kemampuan untuk bernapas di dalam air. Dia hidup sebagai seorang penyelam dan navigator. Saat dia bertemu dengan Helen (Jeanne Tripplehorn) dan seorang gadis kecil bernama Enola (Tina Majorino), yang diyakini memiliki petunjuk untuk menemukan tanah kering, petualangan epik dimulai. Namun, mereka harus menghadapi Deacon (Dennis Hopper), seorang penjahat yang memimpin kelompok penyelam yang jahat dan mengincar Enola.

Kisah Waterworld diilhami oleh legenda Atlantis, di mana sebuah daratan yang legendaris menjadi obsesi dan tujuan utama para penjelajah. Meskipun menerima kritik dari beberapa kritikus dan menghadapi beberapa masalah produksi, Waterworld masih cukup sukses di box office.

Cargo mengikuti perjalanan seorang ayah bernama Andy (diperankan oleh Martin Freeman) yang berusaha menyelamatkan anaknya yang masih bayi di dunia yang hancur akibat terkena wabah virus mematikan. Andy dan keluarganya berada dalam situasi sulit setelah ibu dari bayi tersebut terinfeksi virus. Dengan waktu yang terbatas karena ia sendiri terinfeksi, Andy berusaha mencari tempat aman untuk bayinya.

Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan Thoomi (Simone Landers), seorang gadis pribumi yang bertahan hidup dalam keadaan sulit. Bersama-sama, mereka harus menghadapi tantangan dan bahaya sambil berusaha mencari tempat yang aman untuk bayi tersebut. Cargo awalnya adalah sebuah film pendek yang juga disutradarai oleh Ben Howling dan Yolanda Ramke. Kesuksesan film pendek tersebut menginspirasi pembuatan versi film panjangnya.

Meskipun bukan film blockbuster, Cargo menerima tanggapan positif dari kritikus dan penonton karena penyajian cerita yang berbeda dan penampilan Martin Freeman yang mengesankan. Sehingga wajar saja jika Cargo juga dianggap sebagai salah satu film terbaik tentang zombie.

Film post-apocalyptic berikutnya adalah Children of Me. Filmnya berlatar di dunia yang hancur. Sebuah pandemi global telah menyebabkan infertilitas, dan manusia berada di ambang kepunahan karena tidak ada kelahiran baru selama dua puluh tahun terakhir. Theo Faron (diperankan oleh Clive Owen), seorang mantan aktivis, secara tak terduga terlibat dalam misi untuk melindungi seorang wanita hamil bernama Kee (diperankan oleh Clare-Hope Ashitey). Jika kelahiran anak itu berhasil, itu bisa menjadi kunci penyelamatan umat manusia.

Theo bersama dengan Kee dan sekutu-sekutunya terlibat dalam perjalanan berbahaya melintasi dunia yang penuh konflik dan ketidakstabilan politik untuk membawa wanita hamil tersebut ke tempat yang aman, sebuah proyek yang bisa mengubah takdir manusia. Alfonso Cuarón, yang juga menyutradarai film seperti Gravity dan Roma, menyutradarai Children of Men.

Film ini mendapatkan pengakuan luas karena penyutradaraannya yang brilian, dan filmnya diadaptasi dari novel karya P.D. James yang memiliki judul yang sama. Namun, beberapa perubahan dilakukan dalam penyutradaraan Cuarón untuk menghasilkan efek dramatis yang lebih kuat.

Film ini disutradarai oleh Alex Proyas, yang sebelumnya mengarahkan film-film seperti Dark City dan I, Robot. Nicolas Cage memainkan peran utama sebagai Profesor John Koestler dan penampilannya memberikan sentuhan dramatis pada film ini. Knowing berkisah tentang seorang profesor astronomi bernama John Koestler yang menemukan sebuah kertas dengan deretan angka yang tampaknya tidak berarti.

Namun, seiring waktu, Koestler menyadari bahwa angka-angka tersebut meramalkan bencana besar yang akan terjadi di dunia, termasuk kecelakaan pesawat dan bencana alam. Bersama dengan seorang wanita bernama Diana (diperankan oleh Rose Byrne), yang ayahnya meninggal bersama anaknya pada saat peristiwa bencana di tahun 1959, Koestler berusaha mencegah kejadian-kejadian tragis yang diramalkan oleh angka-angka tersebut.

Mereka menemukan bahwa angka-angka tersebut sebenarnya adalah prediksi presisi mengenai kejadian-kejadian yang akan datang, dan tantangan terbesar mereka adalah menghadapi nasib yang tampaknya tidak dapat diubah. Film ini menggunakan efek visual yang mengesankan, terutama dalam menggambarkan bencana alam dan kejadian-kejadian dramatis.

Itulah dia Geeks beberapa film post-apocalyptic yang wajib kalian tonton. Film-film tersebut menawarkan cerita yang menarik dan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Di antara film-film tersebut, mana yang kalian anggap terbaik, dan pernah kalian saksikan?