Home MOVIE MOVIE FEATURES 10 Film Besar Ini Hanya Tayang Sebentar di Bioskop, Ada yang Tiga...

10 Film Besar Ini Hanya Tayang Sebentar di Bioskop, Ada yang Tiga Hari!

Ketika kualitas sebuah film benar-benar sangat buruk dan tidak bisa ditolerir, film tersebut pada akhirnya hanya tayang sebentar di bioskop. Salah satu bukti kesuksesan sebuah film adalah seberapa lama film tersebut tayang di bioskop. Contohnya adalah film Avatar, yang merupakan salah satu film paling sukses dalam sejarah yang bertahan di bioskop selama kurang lebih 54 minggu. Namun, ada beberapa film yang kualitasnya sangat buruk sehingga hanya tayang sebentar di bioskop. Apa saja?

10 Gigli

Gigi adalah film pertama yang tayang hanya sebentar di bioskop. Film ini berhasil dipasarkan ke publik dengan ongkos produksi yang cukup besar yaitu 74 juta Dollar Amerika. Film ini dibintangi oleh Ben Affleck dan Jennifer Lopez, di mana premis utama adari filmnya memperlihatkan pasangan tersebut terjebak dalam sebuah plot mafia yang sangat kompleks.

Meskipun begitu, satu hal yang banyak menjadi sorotan dari film ini adalah banyaknya adegan fan service apalagi bagi para penggemar “Bennifer” pada saat itu. Sementara, alur cerita lainnya cukup membuat para penonton kebingungan dengan alur ceritanya yang mana membuat film ini pada akhirnya banyak menerima kritik negatif dari berbagai pihak. Jadi, pada intinya, film ini hanya menyenangkan fans bagi kedua aktor.

Akhirnya, Gigli gagal total di pasaran dengan jumlah pemasukan yang sangat tidak seimbang dengan ongko produksinya. Film ini hanya mendapatkan 3 juta Dollar Amerika dalam minggu perdana perilisan filmnya dan 676,640 Dollar Amerika pada minggu kedua. Yang ironis adalah pada minggu ketiga film ini hanya mendapatkan pemasukan 18,702 Dollaar Amerika. Pihak bioskop akhirnya menurunkan film tersebut kurang dari tiga pekan.

9 The Oogieloves in the Big Balloon Adventure

The Oogieloves in the Big Balloon Adventure merupakan film yang target pasanya adalah anak-anak. Film ini menghadirkan banyak adegan menyanyi dan menari di mana filmnya memang memiliki cerita yaang mengajak anak-anak bernyanyi bersama. Namun, nyatanya, ide sang sutradara untuk menghadirkan hal tersebut di film layar lebar merupakan sebuah ide yang sangat buruk.

Kenn Viselman merupakan sosok di balik ide pembuatan filmnya. Dia adalah sosok distributor dari series Teletubbies dan terinspirasi untuk membuat The Oogieloves in the Big Balloon Adventure setelah melihat reaksi para fans saat proses screening film Tyler Perry’s Medea Goes to Jail. Tetapi, apa yang Viselman duga bisa membuat anak-anak terhibur yang terjadi justru sebaliknya.

Salah satu kritikus muda dari New York Times sempat membuat ulasan filmnya, yang mana dalam ulasan tersebut bisa disimpulkan jika banyak anak-anak justru berpikir jika filmnya malah untuk bayi. Anak-anak malah merasa bosan ketika menyaksikan film ini. Dengan biaya produksi mencapai 20 juta Dollar Amerika, The Oogieloves in the Big Balloon Adventure bahkan memiliki rencana untuk menghadirkan TV seriesnya. Dan film ini hanya mendapatkan pemasukan sebesar 1.1 juta Dollar Amerika dalam tiga minggu penayangan serta hanya diputar di delapan bioskop saja. Setelah tiga minggu, pada akhirnya film ini tidak lagi tayang di bioskop.

8 Revolution

Banyak kritikus yang berpekspektasi tinggi pada bintang film The Godfather, Al Pacino, ketika dia menjadi bintang utama dalam film Revolution. Ini merupakan sebuah film drama Inggris yang ceritanya diadaptasi dari Revolutionary War atau Perang Revolusi yang terjadi pada era 1700an. Al Pacino sendiri memerankan seorang pembuat pakaian berbulu, di mana dia akhirnya terjebak dalam peperangan tersebut setelah putranya mendaftar menjadi tentara.

Pihak studio film mencoba untuk membangun adegan perang yang sangat epik, di mana mereka menghadirkan sinematografi yang luar biasa dan juga momen pertarungan yang masif. Sebenarnya, banyak yang berpendapat jika film Revolution memiliki potensi untuk menjadi film yang bagus. Hanya saja, film ini nyatanya tidak sesuai dengan apa yang para fans dan kritikus harapkan sebelumnya.

Revolution justru masuk nominasi ajang film terburuk, Razzle Awards, di mana fimnya masuk tiga nominasi. Film ini menjadi mimpi buruk bagi pihak studio di mana Revolution hanya mendapatkan pemasukan sebesar 358,574 Dollar Amerika. Padahal, ongkos produksi untuk filmnya sendiri mencapai 20 juta Dollar Amerika. Film ini akhirnya ditarik dari bioskop setelah tayang kurang dari tiga minggu dan Al Pacino sendiri harus hiatus selaam empat tahun dari karir aktingnya.

7 Desert lsland

Madonna merupakan salah satu bintang pop paling besar dan paling populer serta berpengaruh sepanjang masa. Meskipun begitu, dengan titelnya tersebut bukan berarti Madonna juga memiliki bakat atau kualitas akting yang baik dan film yang dia bintangi bisa dengan begitu saja populer. Banyak fans yang menganggap jika Madonna adalah “Meryl Streep dari Razzle Awards.”

Dalam hal ini, Madonna benar-benar sial di mana dia selama 16 kali berperan di berbagai film selalu berakhir dengan buruk. Beberapa film buruk yang Madonna bintangi adalah Shanghai Surprise, Body of Evidence, Swept Away, dan Desert Island. Film Desert Island sendiri merupakan film bergenre komedi romantis di mana Madonna berperan sebagi seorang sosialita.

Lawan mainnya, Adriano Giannini, berperan sebagai seorang komunis dan mereka terjebak bersama-sama di sebuah pulau. Film ini berhasil mendapatkan empat penghargaan Razzle Awards. Selain para kritikus, para penonton sendiri bahkan tidak menyukai filmnya. Desert Island pada akhirnya hanya tayang di bioskop selama tiga pekan dan hanya mendapatkan pemasukan sebesar kurang dari 600.000 Dollar Amerika. Pihak distributor pun kemudian “memusnahkan” film ini.

6 Jem And The Holograms

Jem And The Holograms merupakan film selanjutnya yang tayang hanya sebentar di bioskop. Ini merupakan film adaptasi dari sebuah TV series animasi yang tayang di era 1980an dengan judul yang sama. Jem and the Holograms merupakan sebuah series musikal yang menghadirkan berbagai karakter menarik dalam ceritanya. Film ini sendiri pada awalnya menjadi proyek reboot untuk TV seriesnya.

Sayangnya, upaya untuk menghadirkan reboot untuk TV seriesnya malah berakhir buruk. Filmnya malah sama sekali tidak menghadirkan berbagai elemen yang menjadi ciri khas dari seriesnya dan membuat para fans senang. Filmnya justru menghadirkan berbagai hal klise dari plot cerita era 90an. Yang parahnya lagi adalah sang sutradara justru menghadirkan marketing palsu terkait filmnya.

Mereka menghadirkan berbagai komentar dari para selebritis dan fans yang memuji seriesnya untuk menjadi materi komersial untuk film live-action ini. Dengan ongkos produksi sebesar 5 juta Dollar Amerika, pihak studio tidak pernah bisa kembali modal dari film ini. Dan setelah tayang selama dua minggu di bioskop, akhirnya film ini tidak lagi tayang karena dianggap sangat buruk.

5 Blackhat

Seperti halnya film Revolution, Blackhat menjadi film yang memliki ekspektasi tinggi dari para fans dan juga para kritikus film. Bukan tanpa sebab memang Blackhat memiliki ekspektasi tinggi. Hal ini karena filmnya dibintangi oleh Chris Hemsworth dan juga Viola Davis. Selain itu, film yang rilis pada 2015 ini juga disutradarai oleh sosok kawakan yaitu Michael Mann.

Namun, saat perilisan filmnya, Black Hat pada akhirnya harus kalah dalam persaingan dengan film lainnya yang rilis di bulan yang sama yaitu American Sniper. Selain itu, ulasan dari filmnya sendiri sangat beragam dan cenderung negaif yang mana akhirnya film ini kurang begitu maksimal dalam meraih pemasukan. Bahkan, filmnya cenderung mengalami kerugian yang sangat besar.

Ongkos produksi untuk film Blackhat diketahui mencapai 70 juta Dollar Amerika. Namun, dalam minggu pembukaan filmnya Blackhat hanya mendapatkan 4.4 juta Dollar Amerika.  Hal ini menjadikan Blackhat jadi salah satu film dengan minggu pembukaan paling buruk dalam sejarah. Padahal, Blackhat tayang di 2.500 bioskop. Pada akhirya, Universal memutuskan untuk memotong jumlah bioskop yang menayangkan filmnya menjadi hanya 236 bioskop. Dan filmnya hanya tayang selama dua minggu atau sekitar 21 hari.

4 Delgo

Delgo merupakan sebuah film animasi karya Marc Adler di mana film ini menjadi bukti keseriusan dari sang kreator untuk menyaingi studio animasi besar, Disney. Namun, yang terjadi justru Delgo menjadi film animasi dengan jumlah pemasukan paling rendah dalam sejarah. Proses Adler untuk menciptakan film ini benar-benar menjadi sebuah perjuangan yang sanagat luar biasa.

Adler diketahui sengaja membentuk sebuah studio animasi untuk membuat film ini. Dalam proses produksinya, Adler banyak mengunggah perkembangan dari film tersebut. Banyak yang penasaran dengan film tersebut, tetapi itu jadi satu-satunya momen publikasi mereka terkait filmnya. Hampir tidak ada yang tahu tentang kemunculan film ini yang mana Delgo akhirnya jadi film yang gagal secara komersil.

Diketahui, dalam minggu pertama perilisan filmnya Delgo hanya mendapatkan 443,901 Dollar Amerika secara domestik. Sebenarnya, film Delgo sempat mendapatkan penghargan Anima Mundi untuk kategori Best Animated Feature di Brazil. Namun, ulasan dari berbagai kritik pada akhirnya yang jadi penyebab filmnya hancur. Mereka menganggap kualitas dari film ini sangat kurang meskipun di sisi lain secara potensi Delgo dianggap juga memiliki elemen fantasi epik yang cukup mumpuni. Karena hasil yang sangat buruk, Delgo akhirnya ditarik dari bioskop setelah tayang selama satu minggu.

3 Postal

Film fenomenal dan penuh kontroversial di mana banyak pihak bioskop ragu untuk menayangkan filmnya. Postal merupakan film garapan sutradara asal Jerman, Uwe Boll, di mana melalui film ini dia mencoba untuk menghadirkan cerita politik satir. Sayangnya, banyak yang menganggap jika Postal tidak ada bedanya dengan film-film produksi Uwe Boll lainnya yangjuga sangat buruk.

Bahkan, saking buruknya film ini banyak yang menganggap jika film Gigli masih lebih baik dari film Postal. Premis dari film Postal sendiri adalah bagaimana filmnya mengejek peristiwa serangan 9 September. Selain itu, dalam film ini terdapat sebuah adegan yang cukup mengerenyutkan dahi para penonton di mana diceritakan jika George W. Bush dan Osama bin Laden adalah teman baik.

Film ini banyak menerima penolakan dari pihak distributor, yang mana banyak bioskop memutuskan untuk tidak menayangkan filmnya. Dan diketahui hanya 21 bioskop saja yang mau menayangkan film ini. Hasilnya pun bisa ditebak di mana Postal hanya berhasil meraup keuntungan sangat kecil. Postal juga jadi film yang tayang sebentar di bioskop yaitu hanya satu pekan saja.

2 Zyzzx Road

Selain jadi film dengan jadwal tayang yang sebentar di bioskop, Zyzzx Road juga jadi film dengan jumlah pemasukan paling sedikit dalam sejarah yaitu hanya 30 Dollar sebelum kemudian digeser oleh The Worst Movie Ever! yang hanya mendapatkan 11 Dollar saja. Sebenarnya, banyak kasus dan catatan penting yang kemudian membuat film ini jadi salah satu film paling gagal dalam sejarah.

Yang pertama adalah Zyzzx Road sama sekali tidak melakukan proses marketing untuk memperkenalkan atau menjual filmnya kepada publik. Dalam hal ini, sama sekali tidak ada momen publikasi untuk mempromosikan filmnya. Kedua, film ini tayang hanya di satu bioskop saja di seluruh Amerika yaitu di Highland Park Village. Jadwal penayangan film ini pun cukup unik satu kali per harinya.

Dan Zyzzx Road pun akhirnya hanya tayang selama satu pekan sebelum kemudian tidak lagi muncul. Kabarnya, angka 30 Dollar tersebut berasal dari beberapa puluh penonton saja. Selain itu, menurut laporan yang ada juga butuh waktu sekitar enam tahun bagi pihak produser untuk bisa mengembalikan investasi mereka setelah film tersebut dijual di luar negeri seperti Indonesia.

1 United Passions

Film yang tayang sebentar di bioskop yang terakhir dalam daftar ini adalah United Passions. Bahkan, bisa dibilang sejauh ini film tersebut adalah film dengan masa penayangan di bioskop yang paling singkat yaitu hanya tiga hari saja. United Passions adalah sebuah film biopik yang mengangkat cerita tentang para petinggi organisasi sepak bola dunia, FIFA, serta berbagai masalah internal mereka.

Namun, yang kemudian membuat film ini memancing banyak perdebatan dan kontroversi adalah sebelum filmnya tayang justru organisasi tersebut sedang berada dalam sorotan tajam orang-orang. Pasalnya, FIFA sedang dalam investigasi pihak FBI atas skandal yang terjadi terutama yang berkaitan dengan masalah korupsi. Masalah korupsinya sendiri berkaitan dengan hal sponsor.

Film ini hanya berhasil mendapatkan total pemasukan sebesar 918 Dollar Amerika dan film ini mendapatkan nilai 0% di situs rating film Rotten Tomaties dan 2,1% di situs rating film ImdB. Banyak kritikus film yang menganggap film ini sebagai salah satu yang terburuk. Hal tersebut karena alur cerita filmnya cenderung menjadi langkah propaganda dari pihak FIFA untuk menutupi kasus skandal yang mereka hadapi.

Banyak film yang berhasil meraih kesuksesan besar setelah film-film tersebut berhasil bertengger dalam waktu lama di bioskop. Namun, beberapa film di atas justru tayang dalam waktu yang sangat sebentar di bioskop karena berbagai hal. Ada yang karena alur ceritanya yang buruk, skandal di kalangan fans, kontroversi, dan sebagainya.

Exit mobile version