10 Rekomendasi Film Tentang Kiamat!

Seeking a Friend for the End of the World adalah film kiamat bergere drama romance yang rilis tahun 2012. Film ini disutradarai oleh Lorene Scafaria, dan membintangi dua nama besar Hollywood seperti Steve Carell dan Keira Knightley. Seeking a Friend for the End of the World mengikuti kisah Dodge Petersen, seorang pria yang mengetahui bahwa asteroid besar akan menabrak Bumi dan menghancurkan semua kehidupan.

Saat kebanyakan orang bersikap gegabah dalam menghadapi kiamat yang akan datang ini, Dodge justru memutuskan untuk mencari cinta yang hilang dalam hidupnya. Dodge bertemu dengan tetangganya, Penny Lockhart, yang juga tengah menghadapi kenyataan serupa. Keduanya lantas membentuk ikatan yang kuat dan memutuskan untuk melakukan perjalanan bersama untuk mencari orang-orang yang penting bagi mereka sebelum kiamat tiba.

Selama perjalanan, keduanya menghadapi berbagai situasi yang justru mengubah pandangan mereka. Dodge dan Penny menemukan kedamaian, makna hidup, dan mungkin bahkan cinta sejati di tengah-tengah kehancuran yang tak terelakkan. Filmnya juga diselipi dengan komedi-komedi ringan, yang membuat filmnya tidak terlalu serius. Oiya Geeks, film ini berating R-Rated, sehingga tidak cocok untuk anak-anak.

Ini adalah film yang dibintangi deretan pemeran papan atas Hollywood. Para bintang yang terlibat dalam film ini adalah Leonardo DiCaprio, Jennifer Lawrence, Cate Blanchett, Meryl Streep, Jonah Hill, Rob Morgan, Timothee Chalamet, dan masih banyak lagi. Don’t Look Up memang diciptakan sebagai film satir terhadap ketidakpedulian terhadap krisis global, di mana sekarang masyarakat cenderung untuk mengabaikan isu-isu serius dan penting.

Don’t Look Up mengisahkan tentang dua ilmuwan, Dr. Kate Dibiasky dan Dr. Randall Mindy, yang menemukan bahwa asteroid raksasa sedang menuju Bumi dan akan menghancurkannya. Mereka berdua mencoba memberi tahu dunia tentang ancaman ini, tetapi menemui berbagai hambatan, karena orang-orang disekitarnya tidak memiliki kepedulian. Presiden Amerika Serikat dan tim penasihatnya, termasuk putranya, merespon dengan sikap yang kurang serius dan bahkan mencoba memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan politik.

Media juga terlibat dalam meliput krisis ini dengan pendekatan yang lebih mempertontonkan dan sensationalist. Sementara itu, Bumi semakin mendekati titik kehancuran, dan keduanya terus berjuang untuk memberitahu dunia tentang kenyataan yang tak terelakkan. Meskipun bergenre sci-fi, tetapi film ini terinspirasi oleh situasi yang benar-benar terjadi di dunia nyata seperti perubahan iklim dan krisis global lainnya.

Disutradarai oleh Seth Rogen dan Evan Goldberg, This Is the End adalah film komedi yang riis tahun 2013. Sama seperti Don’t Look Up, filmnya juga menampilkan deretan aktor populer Hollywood seperti James Franco, Jonah Hill, Seth Rogen, Jay Baruchel, Danny McBride, dan Craig Robinson, yang semuanya memerankan versi karikatur dari diri mereka sendiri. Film ini juga menampilkan sejumlah cameo dari selebriti beken Amerika, seperti Rihanna, Emma Watson, Michael Cera, Paul Rudd, Channing Tatum, dan banyak lagi.

This Is the End dimulai dengan Jay Baruchel mengunjungi sahabatnya, Seth Rogen, di Los Angeles. Rencananya adalah menghabiskan waktu bersama, tetapi malam itu berubah drastis ketika mereka menghadiri pesta di rumah James Franco. Sementara mereka bersenang-senang, Bumi tiba-tiba mengalami kejadian tak terduga. Para selebriti yang hadir di pesta tersebut, termasuk James Franco, Jonah Hill, Craig Robinson, dan Danny McBride, terjebak dalam rumah James Franco ketika kehancuran menyelimuti Los Angeles.

Mereka harus bekerja sama, sambil mencoba bertahan hidup di tengah-tengah kehancuran. Situasi semakin aneh dan tidak terduga, menciptakan momen-momen yang konyol dan menghibur. Film ini juga menggunakan banyak humor self-deprecating, di mana para aktor membuat lelucon tentang karir mereka sendiri dan hubungan mereka satu sama lain.

Film The World’s End memang menawarkan cerita tentang kiamat yang berbeda. Film ini menceritakan tentang Gary King, yang dulu adalah pemimpin geng anak muda. Ketika sudah dewasa, dia memutuskan mengumpulkan kembali teman-temannya lamanya untuk menyelesaikan sebuah permainan “Golden Mile”, di mana mereka harus mengunjungi dua belas bar dalam satu malam. Gary yakin bahwa menyelesaikan permainan ini akan memberikan mereka kepuasan yang hilang dan mengembalikan kejayaan masa mudanya.

Namun, saat mereka mulai melakukan perjalanan ini, mereka menemukan bahwa kampung halaman mereka telah mengalami perubahan yang aneh. Mereka kemudian menyadari bahwa kampung halaman mereka diinfiltrasi oleh makhluk luar angkasa yang menggantikan penduduknya dengan salinan robot. Penuh dengan kekacauan dan pertarungan yang konyol, Gary dan teman-temannya harus berusaha bertahan hidup dan menyelamatkan umat manusia.

The World’s End tidak hanya menghadirkan elemen komedi yang khas, tetapi juga menyelipkan pesan-pesan yang lebih mendalam tentang persahabatan. Film yang rilis tahun 2013 ini juga menjadi bagian dari trilogi Cornetto, yang juga mencakup Shaun of the Dead dan Hot Fuzz. Sutradara film ini adalah Edgar Wright, dan dia berkolaborasi dengan beberapa aktor beken Inggris di film ini seperti Simon Pegg, Nick Frost, hingga Martin Freeman.

Ketika rilis di tahun 2011, Take Shelter mendapatkan pujian yang besar dan menerima sejumlah penghargaan. Film yang dibintangi oleh Michael Shannon dan Jessica Chastain ini menceritakan tentang Curtis LaForche, seorang pekerja konstruksi yang hidup bersama istri dan anak perempuannya di sebuah kota kecil di Ohio. Curtis mulai mengalami serangkaian mimpi buruk dan penglihatan yang menghantui, di mana mimpinya memperlihatkan badai hebat dan ancaman bahaya.

Takut dan bingung oleh mimpi-mimpinya itu, Curtis khawatir bahwa ini mungkin menjadi tanda-tanda awal skizofrenia yang sama dengan yang dialami ibunya. Demi melindungi keluarganya, Curtis memutuskan untuk membangun tempat perlindungan bawah tanah di belakang rumahnya, yang memicu pertanyaan dan keprihatinan dari orang-orang di sekitarnya. Saat Curtis mencoba mencari jawaban dan mencari pertolongan medis, pertanyaannya tentang realitas dan keputusan-keputusan yang diambilnya membuatnya semakin terisolasi.

Sepanjang filmnya, kita disuguhkan dengan pertanyaan besar, apakah kiamat yang dilihat dalam mimpi Curtis adalah nyata atau hanya ada dalam mimpinya saja. Dan sepanjang film, kita pun akan diajak untuk menebak apa yang akan terjadi.

Rasanya semua orang sudah tahu dengan film satu ini, karena sempat menggemparkan dunia. Film ini dimulai dengan para ilmuwan yang menemukan bahwa radiasi neutrino dari matahari telah menyebabkan perubahan dalam inti Bumi. Sebagai akibatnya, kulit bumi menjadi lebih panas, menyebabkan peningkatan aktivitas vulkanik dan retakan tektonik yang mengakibatkan terjadinya gempa bumi besar-besaran dan letusan gunung berapi di seluruh dunia.

Ketika penyelidikan lebih lanjut dilakukan, ahli geologi Jackson Curtis menemukan bahwa pemerintah sedang membangun perahu besar di Tiongkok untuk menyelamatkan sejumlah kecil orang yang terpilih. Jackson berusaha untuk menyelamatkan keluarganya dan teman-temannya dari kehancuran global yang tidak terelakkan.Seiring berjalannya waktu, bencana alam semakin parah, dan pemerintah mencoba untuk merespons krisis tersebut. Jackson dan kelompoknya berusaha untuk mencapai perahu di Tiongkok agar bisa bertahan hidup dari kehancuran yang tak terhindarkan.

2012 terkenal dengan efek visual yang luar biasa, termasuk penggambaran bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami. Selain membintangi John Cusack, film ini juga dibintangi oleh Amanda Peet, Chiwetel Ejiofor, Thandie Newton, Danny Glover, dan Woody Harrelson. Dan menariknya, film ini juga digarap oleh sutradara spesialis film kiamat yaitu Roland Emmerich.

Film kiamat berikutnya adalah Melancholia. Melancholia adalah film yang kompleks, memadukan unsur-unsur seni visual yang indah. Dan tak lupa, filmnya juga eksplorasi tentang rasa depresi yang kental. Disutradarai oleh Lars von Trier, film ini berfokus pada dua karakter, Justine yang diperankan oleh Kirsten Dunst dan Claire yang diperankan Charlotte Gainsbourg. Keduanya menghadapi hubungan yang sulit saat sebuah planet bernama Melancholia mendekati Bumi.

Bagian pertama filmnya menggambarkan pernikahan Justine dengan Michael. Meskipun Justine seharusnya bahagia, pernikahan tersebut menjadi semakin tegang, dan Justine sendiri semakin tenggelam dalam depresi. Kehidupan pribadinya semakin rumit saat planet Melancholia mulai mendekati Bumi.Bagian kedua berkisah tentang dampak kedatangan Melancholia yang semakin dekat.

Claire, yang awalnya skeptis terhadap ancaman Melancholia, mulai merasa semakin cemas, sementara Justine, yang tampaknya menerima kehancuran yang akan datang, merasa lebih tenang. Hubungan antara saudara perempuan ini diuji oleh ancaman Melancholia, yang dipandang sebagai metafora untuk depresi dan kehancuran. Menariknya, Kirsten Dunst mendapatkan banyak penghargaan sebagai aktris terbaik dalam film ini, termasuk penghargaan di Festival Film Cannes di tahun 2011, berkat perannya sebagai Justine.

Film yang rilis tahun 2009 ini mengikuti perjalanan seorang ayah dan putranya melintasi dunia yang hancur, meski tanpa penjelasan yang jelas tentang apa yang menyebabkan kehancuran tersebut. Mereka berusaha bertahan hidup di tempat-tempat yang sudah tidak berpenghuni lagi. Mereka juga menghadapi berbagai ancaman, termasuk kelaparan, penyakit, dan kelompok-kelompok manusia jahat yang masih bertahan dari kehancuran dunia tersebut.

Ayah dan anak ini berusaha tetap mempertahankan rasa kemanusiaan ketika mereka dalam situasi yang semakin membuat putus asa. Sebenarnya mereka memiliki rencana untuk mencapai wilayah yang lebih hangat dan lebih aman di selatan. Sementara mereka berhadapan dengan rintangan yang tak terhitung jumlahnya, hubungan antara ayah dan anak menjadi fokus sentral film ini, menyoroti ikatan batin yang kuat di tengah tantangan yang mengancam kehidupan mereka.

Di film ini, ayah dan anak itu diperankan masing-masing oleh Viggo Mortensen dan Kodi Smit-McPhee. Mereka mampu memberikan penampilan akting yang baik. The Road disutradarai oleh John Hillcoat, dan filmnya juga diadaptasi dari novel dengan judul sama karya Cormac McCarthy. Sementara untuk bagian sinematografinya, tugas itu diserahkan kepada Javier Aguirresarobe, di mana dia sukses memberikan gambaran dunia yang hancur dengan baik.

Disutradarai oleh Zak Hilditch, film ini menggambarkan kehidupan masyarakat yang berusaha bertahan hidup dalam beberapa jam terakhir sebelum terjadinya kiamat akibat tabrakan asteroid dengan Bumi. Film ini pun mengikuti perjalanan seorang pria muda bernama James. Sebagian besar penduduk bumi mengadakan pesta terakhir mereka, menghadapi akhir yang tidak dapat dihindari. Namun, James merasa terpanggil untuk bertemu dengan pacarnya yang terpisah, Zoe.

Selama perjalanannya, ia terlibat dengan berbagai situasi dan bertemu dengan berbagai karakter yang merespons kiamat ini dengan cara yang berbeda pula. Seiring berjalannya waktu, James menghadapi konflik internal dan eksternal, mempertanyakan nilai hidup dan moralitas di tengah kekacauan. Film ini mengeksplorasi tema-tema seperti cinta, kehilangan, dan akhir dunia, dengan fokus pada karakter utama yang mencari arti dalam momen-momen terakhirnya.

Film ini pertama kali diputar dalam sesi Directors’ Fortnight di Festival Film Cannes pada tahun 2014. Dan menariknya, pemeran karakter James, Nathan Phillips, dinominasikan sebagai Aktor Terbaik di Penghargaan Akademi Australia untuk perannya dalam film ini. Meski dibintangi oleh para pemeran yang cukup asing ditelinga kita, tetapi film ini cukup berhasil menampilkan kengerian dari kiamat itu sendiri.

Rilis di tahun 2018, How it Ends disutradarai oleh David M. Rosenthal dan dibintangi oleh Theo James, Forest Whitaker, dan Kat Graham. Film ini mengikuti Will, seorang pria muda yang mencoba untuk menemui tunangannya, Samantha, di tengah kehancuran dunia yang tidak diketahui penyebabnya. Will melakukan perjalanan bersama ayah mertuanya, Tom, melintasi Amerika Serikat yang sudah hancur berantakan dan sekarang menjadi tempat berbahaya.

Mereka menghadapi berbagai rintangan, seperti orang-orang jahat, gangguan komunikasi, dan fenomena alam yang aneh. Selama perjalanan mereka, Will dan Tom belajar lebih banyak tentang satu sama lain dan menemukan bahwa untuk bertahan hidup, mereka harus bergantung pada kekuatan ikatan keluarga. How It Ends memang mendapat ulasan yang beragam dari para kritikus dan penonton.

Beberapa orang memuji aksi dan ketegangan di filmnya, sementara yang lain mungkin mengkritik plot yang dihadirkan. Sayangnya, ending film ini berakhir menggantung, dan tidak dijelaskan tentang apa yang sebenarnya terjadi setelahnya. Penonton mengira bahwa akan ada sekuel How it Ends yang dibuat. Tetapi ternyata film ini tidak mendapatkan sekuel sama sekali.

Itulah dia Geeks beberapa film yang menceritakan tentang kiamat. Film-film tersebut berhasil menggambarkan kengerian saat dunia berada diambang kehancuran, dan menawarkan cerita-cerita yang menarik juga. Di antara beberapa film tersebut, mana yang pernah kalian tonton Geeks?