Home MOVIE MOVIE FEATURES 5 Film Belum Rampung yang Dipaksa Rilis!

5 Film Belum Rampung yang Dipaksa Rilis!

Seperti yang kita ketahui bahwa membuat film bukanlah hal mudah. Dibutuhkan banyak kerja keras yang dilakukan oleh orang-orang dibalik layar untuk memastikan filmnya berujung baik. Sutradara, penulis, aktor, dan kru-kru lainnya berperan penting dalam sukses tidaknya sebuah film. Selain itu, dibutuhkan waktu selama berbulan-bulan atau setidaknya satu tahun untuk menyelesaikan satu film besar. Bahkan dalam beberapa kasus, sebuah film dibuat selama bertahun-tahun. Menariknya nih Geeks, ada beberapa film yang terpaksa harus rilis, meski filmnya belum rampung. Apa saja filmnya? Simak berikut ini Geeks!

5 Superman II

Superman II sebenarnya mengalami masalah produksi yang pelik. Awalnya produser Alexander Salkind ingin film Superman II dirilis satu tahun setelah Superman I. Namun masalah muncul karena naskah tak kunjung rampung dan biaya produksi yang mahal. Masalah semakin pelik ketika sutradara Richard Donner berkonflik dengan wakil produser, Pierre Spengler, hingga akhirnya membuat Donner dipecat dari film tersebut hingga akhirnya digantikan oleh Richard Lester. Dan pada akhirnya, Lester pun tidak mampu untuk memperbaiki dengan baik apa yang ditinggalkan oleh Donner. Hasilnya adalah sebuah film yang kurang lengkap. Tetapi Lester sudah melakukan yang terbaik untuk film tersebut, sehingga tidak terlalu “hancur”.

Kabarnya nih Geeks, Warner Bros dikabarkan pernah menawari Donner untuk menyelesaikan film Superman II versinya sendiri. Namun ada masalah yang dihadapi ketika itu karena pemeran Superman, Christopher Reeve meninggal dunia sehingga menghalangi Donner untuk melakukan menyelesaikan film Superman II yang ingin dia buat sebelumnya. Buat kalian yang belum tahu, Superman II melanjutkan kisah pahlawan super Krypton, Superman, yang menghadapi ancaman baru.

Setelah mengungkapkan identitasnya sebagai Superman, Clark Kent harus menghadapi tugas dan tanggung jawabnya sebagai pahlawan. Sementara itu, tiga tahanan kriminal Krypton yang dikenal sebagai Zod, Ursa, dan Non melarikan diri dari Phantom Zone dan tiba di Bumi. Zod dan rekan-rekannya memulai penaklukan dunia, dan Superman harus memutuskan antara cinta pribadinya terhadap Lois Lane dan tugasnya untuk melindungi dunia. Meski sebenarnya tidak rampung 100%, tetapi filmnya masih bisa kita nikmati, dan mendapat ulasan yang beragam.

4 Ghostbuster

Film Ghostbusters memang sangat sukses saat pertama kali rilis di tahun 1984. Tetapi tahukah kalian bahwa sebenarnya film tersebut belum sepenuhnya rampung? Hal tersebut diakui oleh sang sutradara, Jason Reitman. Reitman pernah membahasa masalah pengembangan dan casting yang menghambat produksi filmnya, serta kesibukkannya untuk menyiapkan film tersebut di bioskop. Yang paling mencolok, menurutnya adalah beberapa pengambilan gambar yang dibuat dengan tergesa-gesa. Contohnya dalam satu adegan, terlihat ada sebuah kabel menggantung yang jika ditelisik lebih detail terlihat menggantung di pakaian Marshmallow Man.

Dan di adegan lain, para anggota Ghostbusters terlihat jelas mengenakan sebuah kabel pengaman yang digunakan untuk sekuens aksi. Adalagi adegan yang memperlihatkan gempa bumi, di mana “tanah” yang diperlihatkan dalam sebuah adegan tampak terlihat seperti kain. Sebenarnya masih banyak lagi adegan yang terlihat belum rampung untuk dipoles CGI, tetapi filmnya terpaksa harus dirilis. Meskipun pengambilan gambar yang belum selesai sepenuhnya membuat Reitman hampir gila, dia sering mengatakan bahwa penonton sepertinya tidak keberatan dengan itu.

Ghostbusters mengikuti kisah tiga ilmuwan eksentrik, Dr. Peter Venkman, Dr. Raymond Stantz, dan Dr. Egon Spengler yang mendirikan bisnis unik: Ghostbusters. Mereka membentuk tim yang berspesialisasi dalam menangkap hantu menggunakan peralatan canggih buatan mereka sendiri. Dengan bantuan Winston Zeddemore, yang bergabung sebagai anggota baru tim Ghostbusters, mereka mulai menghadapi lonjakan aktivitas paranormal di New York City.

3 The Fountain

Selain memiliki cerita yang membingungkan, produksi film The Fountain juga mengalami kebingungan yang luar biasa. Awalnya film tersebut akan dibintangi oleh Brad Pitt dan Cate Blanchett. Praproduksi filmnya pun telah dimulai, di mana sutradara Darren Aronofsky memerintahkan untuk membangun sebuah piramida besar setinggi 10 lantai. Ketika akan melakukan syuting, Brad Pitt merasa ragu dengan naskahnya, dan meminta naskahnya ditulis ulang. Tetapi Aronofsky menolak permintaan itu sehingga akhirnya Pitt keluar dan meninggalkan proyek tersebut dalam ketidak pastian. Puncaknya Warner Bros pun membatalkan film itu sehingga mereka mengalami kerugian $18 juta.

Beberapa tahun kemudian, Aronofsky kembali menggarap film tersebut, dan menulis ulang naskahnya yang lebih disederhanakan. Warner Bros pun menghidupkan kembali proyeknya dengan Hugh Jackman dan Rachel Weitz yang kali ini didapuk sebagai pemeran utama. Filmnya akhirnya rilis di bioskop, tetapi ternyata terungkap bahwa filmnya masih belum rampung ketika rilis. Jurnalis film Roger Ebert melaporkan bahwa sebenarnya film The Fountain baru selesai sebagian, dan filmnya menyimpang terlalu jauh dari visi awal Aronofsky. Dan setelah itu, Aronofsky pun menyatakan bahwa dia ingin membuat versi baru dari film The Fountain menggunakan adegan-adegan yang dihapus. Dan diapun mengakui bahwa film The Fountain yang rilis sebenarnya masih belum selesai.

The Fountain menceritakan tentang 3 cerita berbeda yang pada akhirnya menjadi satu kesatuan, yaitu menceritakan tentang seorang penjelajah Spanyol, Tomas (Hugh Jackman), yang mencari pohon kehidupan di Amerika Selatan atas perintah Ratu Isabel untuk menyebarkan iman Kristen. Cerita kedua menceritakan seorang ilmuwan kedokteran, Tommy Creo, yang berusaha menemukan obat untuk penyakit kankernya yang mematikan demi menyelamatkan istrinya, Izzi. Dan cerita terakhir menceritakan seorang penjelajah ruang angkasa, Tom, melakukan perjalanan dengan pohon kehidupan di dalam kapsulnya untuk mencapai bintang mekar yang diyakini dapat membawa kehidupan baru.

2 Master of the Universe

Pada tahun 80-an, membuat sebuah film adaptasi mainan memang dianggap tidak terlalu menjanjikan. Satu-satunya studio yang bersedia mengambil risiko untuk membuat film live action adaptasi mainan adalah Canon Films. Ketika akan membuat film ini, Canon Films sebenarnya berada diambang kebangkrutan. Dan ketika itu, Canon Films memangkas anggaran Master of the Universe hingga setengahnya. Kemudian penulisan ulang naskah pun dilakukan dengan mengganti beberapa latar cerita. Buruknya, Canon Films menghentikan produksi beberapa hari saat proses syuting hampir berakhir. Itu berarti film ini tidak melakukan syuting untuk adegan klimaks.

Sutradara film ini, Gary Goddard, memohon uang tambahan, dan beberapa bulan kemudian, Canon memberinya uang yang tidak terlalu banyak untuk membuat ending sementara. Pada akhirnya ending itulah yang digunakan di filmnya. Ending film yang “dipaksakan” itu sebenarnya jauh dari yang diharapkan oleh Goddard. Goddard mengakui dan menganggap bahwa Masters of the Universe adalah filmnya yang belum selesai. Film Master of the Universe membawa penonton ke planet Eternia, di mana Pangeran Adam, yang juga dikenal sebagai He-Man, berusaha melindungi Castle Grayskull dari kekuatan jahat Skeletor.

Skeletor berambisi untuk memperoleh kekuatan ajaib di dalam Castle Grayskull yang dapat memberinya kekuasaan mutlak. Pada satu titik, He-Man dan musuhnya Skeletor, bersama dengan sekutu dan penjahat lainnya, terlibat dalam pertempuran epik di luar dimensi mereka sendiri dan berakhir di Kota Terlarang (New Jersey). Di Bumi, He-Man bersekutu dengan pasukan bumi, termasuk sepasang remaja, untuk menghadapi Skeletor dan menyelamatkan kedua dunia.

1 Last Action Hero

Pembuatan film Last Action Hero memang sangat berantakan, sehingga akhirnya film ini dirilis meski belum rampung. Ketika itu, Sony Pictures menunjuk Arnol Schwarzenegger untuk membintangi film ini. Tetapi jelang produksi, terjadilah kekacauan. Pihak studio segera mempekerjakan Shane Black untuk menulis ulang naskahnya agar filmnya menawarkan aksi yang lebih khas. Sejumlah sutradara ternama pun silih berganti masuk dan pergi dari proyek film ini, seperti Robert Zemeckis, Penny Marshall, hingga John McTiernan yang kemudian mengambil alih tugas sebagai sutradara. Biaya pembuatan filmnya pun menjadi membengkak, padahal tanggal rilisnya sudah ditentukan.

McTiernan pun harus menyelesaikan film tersebut dengan terburu-buru dan akibatnya proses pasca produksi filmnya dipersingkat. Dan ketika screening filmnya dilakukan, film ini mendapat tanggapan buruk. McTiernan kemudian menginginkan lebih banyak waktu untuk menyempurnakan film tersebut dan mencoba memperbaikinya dengan melakukan syuting ulang, namun pada akhirnya Sony memaksa film ini untuk rilis di tanggal yang sudah disediakan sejak awal. Hasilnya, film yang belum rampung ini terpaksa rilis.

Last Action Hero menceritakan tentang Danny Madigan, seorang penggemar film aksi yang menemukan dirinya secara ajaib terseret ke dalam layar bioskop selama penayangan film aksi favoritnya, “Jack Slater IV,” yang dibintangi oleh aktor aksi favoritnya, Jack Slater. Di dalam dunia film tersebut, Danny menyadari bahwa aturan yang berlaku sangat berbeda dari dunia nyata. Menggunakan pengetahuannya tentang film aksi, Danny berusaha membantu Jack Slater menghadapi penjahat dalam filmnya. Namun, kekacauan terjadi ketika karakter antagonis dari film, Benedict, menyadari keberadaan Danny dan mencoba membawa elemen kejahatan dari dunia film ke dunia nyata.

Itulah dia Geeks beberapa film yang sebenarnya belum rampung namun terpaksa harus rilis. Padahal jika studio bersedia menunggu lebih lama, mungkin film ini masih memiliki potensi untuk berakhir dengan baik. Di antara beberapa film tersebut, mana yang pernah kalian simak?

Exit mobile version