Home MOVIE MOVIE FEATURES 10 Film Horor Non Hollywood Terbaik!

10 Film Horor Non Hollywood Terbaik!

Horor menjadi salah satu genre film paling favorit. Meski ketika menonton sebuah film horor, para penonton akan dibuat ketakutan, tetapi justru itulah yang membuat penontonnya senang dan mereka akan mengikuti filmnya hingga berakhir, untuk mengetahui ending apa yang dihadirkan. Ada banyak film horor yang bertebaran saat ini, dan dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang film-film horor non Hollywood yang dianggap terbaik oleh banyak orang. Karena non Hollywood, maka film-film ini bukan dibuat oleh orang-orang di Amerika. Lantas apa saja film non Hollywood terbaik? Simak berikut ini!

10 Bedevilled

Bedevilled adalah film Korea Selatan, yang pertama kali rilis pada tahun 2010. Filmnya disutradarai oleh Cheol-soo Jang, dan ini menjadi debutnya sebagai sutradara. Bedevilled menceritakan tentang Hae-won, seorang wanita yang sibuk dengan pekerjaannya di kota besar. Suatu hari, dia menerima surat dari temannya, Bok-nam, yang tinggal di sebuah pulau kecil yang terpencil. Dalam surat tersebut, Bok-nam memohon bantuan Hae-won, mengungkapkan kehidupan yang penuh kekerasan dan kekejaman di pulau tersebut.

Setelah mengunjungi pulau itu, Hae-won menyadari betapa buruknya kondisi hidup Bok-nam. Dia adalah wanita yang tertindas oleh komunitasnya sendiri, termasuk keluarganya sendiri, yang melakukan tindakan kekerasan, pelecehan, dan pembunuhan dengan impunitas. Ketika Bok-nam akhirnya memberontak setelah tragedi yang mengerikan, dia mencari pertolongan dari Hae-won, satu-satunya teman yang dia percayai. Namun, apa yang dimulai sebagai upaya kebebasan berubah menjadi kisah pembalasan brutal yang membawa konsekuensi tragis. Bedevilled sukses menggambarkan sisi gelap manusia.

9 The Host

The Host dirilis pada tanggal 27 Juli 2006 di Korea Selatan dan meraih banyak penghargaan dan nominasi, termasuk beberapa kategori di Blue Dragon Film Awards dan Grand Bell Awards. Ini adalah film yang mengikuti kisah keluarga Park yang berjuang melawan monster mengerikan yang muncul dari sungai Han di Seoul, Korea Selatan. Ketika monster tersebut menyerang dan menculik putri termuda keluarga Park, Hyun-seo Ko Ah-sung, keluarga tersebut bersatu untuk menyelamatkannya.

Ayahnya, Gang-du, seorang pria biasa yang memiliki kedai makan ringan di tepi sungai, memimpin upaya penyelamatan meskipun kekurangan fisiknya. Bersama dengan saudara-saudaranya: Nam-il, seorang aktivis politik yang ditangkap sebelumnya karena perannya dalam demonstrasi anti-pemerintah, dan saudarinya, Nam-joo, seorang pemanah yang gagal, mereka berusaha menyusun strategi untuk menyelamatkan Hyun-seo dari cengkeraman monster yang mengerikan. Selama pencarian mereka, keluarga Park menghadapi hambatan-hambatan, termasuk penyakit, korupsi pemerintah, dan tentu saja, monster tersebut yang mengintai di bayangan.

8 The Wailing

Film horor non Hollywood berikutnya adalah The Wailling. The Wailing pertama kali rilis pada Festival Film Cannes dan kemudian rilis secara resmi di Korea Selatan pada 12 Mei 2016. The Wailing disutradarai oleh Na Hong-jin, yang juga menyutradarai film terkenal lainnya seperti The Yellow Sea dan The Chaser. The Wailing mengisahkan tentang misteri serangkaian kejadian kekerasan dan kematian yang terjadi di sebuah desa kecil bernama Gokseong di Korea Selatan. Seorang polisi lokal bernama Jong-goo diperankan oleh Kwak Do-won diselidiki setelah desa tersebut mendapat serangan misterius yang menyebabkan orang-orang di desa itu menjadi gila dan melakukan pembunuhan kejam, bahkan mengarah pada kematian keluarga Jong-goo sendiri.

Dalam upayanya untuk menemukan akar penyebab kegilaan ini, Jong-goo bertemu dengan seorang dukun misterius bernama Il-gwang yang mengungkapkan bahwa desa itu telah dihantui oleh kekuatan supernatural yang sangat kuat. Setelah serangkaian ritual dan investigasi yang menegangkan, Jong-goo mulai terjebak dalam dunia gelap yang melibatkan roh jahat, kutukan kuno, dan pilihan moral yang sulit. Cerita film ini diilhami oleh cerita-cerita supernatural Korea dan mitologi setempat, memberikan nuansa lokal dan autentisitas pada film tersebut.

7 Ringu

Ringu menjadi salah satu film horor ikonik sepanjang masa, dan sangat mempengaruhi genre horor di seluruh dunia, serta memberikan dorongan besar bagi industri film horor Jepang. Film ini disutradarai oleh Hideo Nakata, yang kemudian mengarahkan sekuel Ringu 2 dan membantu merilis versi Amerika Serikat yang dikenal dengan judul The Ring. Ringu menceritakan tentang sebuah video misterius yang diyakini membawa kutukan mematikan. Ketika seseorang menonton video ini, mereka menerima telepon dengan suara misterius yang mengatakan bahwa mereka hanya memiliki tujuh hari lagi untuk hidup.

Ketika seorang jurnalis bernama Reiko Asakawa mengetahui kematian misterius sahabatnya setelah menonton video tersebut, dia memutuskan untuk menyelidiki. Dia menemukan bahwa video tersebut sebenarnya adalah hasil eksperimen supernatural yang dilakukan oleh Sadako Yamamura, seorang gadis yang memiliki kekuatan psikis yang sangat kuat. Seiring waktu berjalan, Reiko menemukan rahasia gelap yang melibatkan Sadako dan penciptaan video tersebut. Dia menyadari bahwa dia sendiri telah menonton video tersebut dan sekarang terjebak dalam kutukan yang sama. Sadako juga menjadi karakter ikonik yang muncul dalam film ini, dengan rambut hitam panjangnya yang menutupi wajah dan kemampuannya mengutuk orang lewat video.

6 Ju-On: The Curse

Film horor non Hollywood berikutnya adalah Ju-On: The Curse. Film ini disutradarai oleh Takashi Shimizu, yang kemudian menjadi sutradara film-film lain dalam franchise Ju-On. Ju-On: The Curse adalah bagian awal dari franchise Ju-On yang kemudian melahirkan serangkaian film, termasuk versi Hollywood yang dikenal dengan judul The Grudge. Ju-On: The Curse menceritakan sebuah rumah di pinggiran kota Tokyo yang dihantui oleh arwah jahat. Rumah ini merupakan tempat terjadinya pembunuhan mengerikan, dan arwah korban-korban tersebut membuat setiap orang yang memasuki rumah itu terjangkit kutukan mengerikan.

Film ini terdiri dari beberapa cerita pendek yang berfokus pada orang-orang yang terhubung dengan rumah tersebut. Setiap cerita menggambarkan serangkaian peristiwa mengerikan yang melibatkan kutukan rumah tersebut dan dampaknya terhadap kehidupan orang-orang yang terlibat. Terlepas dari usaha keras orang-orang untuk melarikan diri dari kutukan tersebut, mereka tak dapat menghindari takdir tragis yang menanti mereka. Meskipun memiliki anggaran produksi yang rendah, Ju-On: The Curse menjadi sangat sukses secara komersial dan mendapatkan banyak pujian dari kritikus dan penonton.

5 Dark Water

Sama seperti Ringu, film ini disutradarai oleh Hideo Nakata Dark Water diadaptasi dari cerita pendek Jepang berjudul Floating Water yang ditulis oleh Koji Suzuki. Filmnya mengisahkan tentang Dahlia Williams, seorang ibu tunggal yang baru saja bercerai dari suaminya. Untuk memulai hidup baru bersama putrinya yang berusia lima tahun, Cecilia, Dahlia memutuskan untuk pindah ke sebuah apartemen tua yang murah. Namun, segera setelah mereka pindah, Dahlia mulai mengalami kejadian-kejadian aneh dan menakutkan.

Air berwarna gelap mulai bocor dari langit-langit apartemen mereka, dan Dahlia meyakini bahwa ada sesuatu yang salah dengan apartemen tersebut. Dia mulai menyelidiki sejarah bangunan tersebut dan menemukan kisah tragis seorang gadis kecil bernama Mitsuko Kawai yang menghilang tanpa jejak beberapa tahun sebelumnya. Dahlia menduga bahwa roh Mitsuko mungkin menghantui apartemen itu, dan dia mencoba mengungkap kebenaran di balik misteri hilangnya Mitsuko.

4 Laddaland

Cerita film ini terinspirasi oleh kejadian nyata di daerah perumahan mewah di Thailand yang sering dihantui oleh cerita-cerita mistis. Film dari Thailand ini mengisahkan tentang keluarga Khemphol yang baru saja pindah ke perumahan mewah bernama Laddaland. Sang ayah, Thee, berharap bahwa dengan memiliki rumah mewah di Laddaland, keluarganya akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Namun, segera setelah pindah, mereka menyadari bahwa perumahan tersebut memiliki sejarah kelam yang melibatkan kejadian tragis di masa lalu.

Suatu malam, Thee terbangun oleh suara-suara aneh dan melihat penampakan-penampakan menyeramkan di sekitar rumah. Sementara itu, putrinya, Nan, mulai berperilaku aneh dan mengatakan bahwa dia telah berteman dengan hantu-hantu di sekolah barunya. Kedua orang tua ini berusaha memahami kejadian-kejadian mengerikan ini sambil mencoba menjaga rahasia mereka dari anak-anak mereka. Namun, semakin lama mereka tinggal di Laddaland, semakin banyak rahasia kelam terungkap. Film ini disutradarai oleh Sophon Sakdaphisit, yang dikenal sebagai penulis naskah film horor terkenal Shutter (2004).

3 Ghost Of Mae Nak

Film horor non Hollywood berikutnya adalah Ghost of Mae Nak. Ghost of Mae Nak menceritakan tentang pasangan muda, Mak dan Nak, yang baru saja pindah ke sebuah rumah tua di Bangkok. Mereka adalah pasangan yang bahagia yang menantikan kelahiran anak pertama mereka. Namun, segera setelah pindah, Nak mulai terasa aneh dan terobsesi dengan persiapan untuk menyambut kelahiran anak mereka. Mak mencoba untuk mengerti perilaku Nak yang aneh ini dan akhirnya mengetahui bahwa rumah mereka dihantui oleh hantu seorang wanita hamil bernama Mae Nak yang meninggal bersama bayinya selama persalinan.

Meskipun hantu Maen Nak awalnya mencoba membantu Mak dan Nak, membantu Nak dalam proses persalinannya, kehadiran Maen Nak justru membawa teror ke rumah mereka. Ketika tetangga-tetangga mereka mulai menyadari bahwa rumah itu dihantui, Mak dan Nak harus mencari cara untuk mengusir roh Maen Nak tanpa melukai atau mengganggu. Mae Nak adalah salah satu hantu terkenal dalam mitologi horor Thailand dan telah muncul dalam beberapa film dan adaptasi lainnya.

2 The Eyes Diary

The Eyes Diary pertama kali rilis pada 30 Oktober 2014 di Thailand, dan dibintangi oleh Prama Imanotai sebagai Nott dan Focus Jirakul sebagai Pia. The Eyes Diary mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Nott yang mengalami kecelakaan mobil yang tragis bersama pacarnya, Pla. Pla tewas dalam kecelakaan itu, tetapi Nott selamat dengan kehilangan mata satu. Setelah kecelakaan itu, Nott memutuskan untuk mendonorkan matanya kepada seorang wanita buta bernama Prang yang membutuhkan transplantasi mata.

Setelah mendapatkan mata baru, Nott mulai mengalami penglihatan yang aneh. Dia melihat hal-hal yang tidak seharusnya dia lihat dan merasakan kehadiran Pla di sekitarnya. Dia menemukan sebuah buku harian milik Pla, yang membawanya ke dalam serangkaian kejadian misterius dan horor yang terkait dengan masa lalu Pla. Film ini disutradarai oleh Chookiat Sakveerakul, yang juga menyutradarai film-film terkenal lainnya seperti Love of Siam (2007).

1 Shaun of the Dead

Film horor non Hollywood terakhir adalah Shaun of the Dead. Shaun of the Dead adalah film horor andalan Inggris, yang memiliki kombinasi unik dari komedi, romance, zombie, dan horor. Film ini disutradarai oleh Edgar Wright, yang kemudian dikenal karena karyanya dalam “Cornetto Trilogy,” yang juga mencakup Hot Fuzz dan The World’s End. Film ini yang mengisahkan tentang seorang pria bernama Shaun yang harus memimpin kelompoknya untuk bertahan hidup ketika London diserang oleh zombie. Shaun adalah seorang pria yang kurang ambisius, dia bekerja di toko kecil, dan hubungannya yang berantakan dengan pacarnya, Liz, sedang berada di ujung tanduk.

Namun, ketika zombie mulai menginvasi kota, Shaun harus mengambil peran kepemimpinan yang sebenarnya. Bersama dengan teman baiknya, Ed, dan sekelompok orang aneh lainnya, Shaun memutuskan untuk menyelamatkan ibunya, pacarnya, dan sahabatnya yang tersisa. Mereka merencanakan untuk melarikan diri ke tempat yang aman, yang dalam hal ini adalah sebuah pub lokal bernama The Winchester. Film ini mendapat ulasan positif dari kritikus dan penonton karena penulisan naskahnya yang cerdas, akting yang menghibur, dan penggabungan sempurna antara elemen komedi dan horor.

Itulah dia Geeks beberapa film horor non Hollywood yang sangat layak untuk kalian tonton. Film-film tersebut memiliki cerita horor yang menarik untuk kalian simak, dan tentunya menghadirkan hantu-hantu yang juga turut berbeda. Di antara film tersebut, mana yang pernah kalian tonton Geeks?

Exit mobile version