Home MOVIE MOVIE FEATURES 5 Film yang Paling Sulit Dibuat!

5 Film yang Paling Sulit Dibuat!

Untuk membuat sebuah film memang bukan perkara mudah. Dibutuhkan usaha yang lebih demi menjamin sebuah film berakhir bagus, mulai dari memilih sutradara, penulis, dan aktor yang tepat. Dan terkadang, studio menggelontorkan dana yang lebih besar dari yang seharusnya, demi menjamin filmnya berkualitas. Nah ternyata di Hollywood, ada beberapa film yang dianggap sebagai film yang paling sulit dibuat sepanjang masa. Ada banyak faktor yang membuat film-film ini sulit dibuat, mulai dari faktor internal maupun eksternal. Lantas apa saja film yang paling sulit dibuat? Simak berikut ini!

5 Avatar

Ketika Avatar rilis di tahun 2009, tidak ada yang menyangka bahwa film tersebut mampu menggebrak dunia dengan kualitas visualnya yang luar biasa. Tetapi tidak mudah untuk membuat film tersebut. James Cameron pernah mengatakan bahwa dia harus menunggu 15 tahun untuk bisa membuat film Avatar sesuai dengan yang dia inginkan. Sebenarnya, naskah filmnya sudah dimulai pada tanggal 1994, jauh sebelum Titanic rilis di tahun 1997. Namun karena teknologi pada saat itu belum memumpuni untuk membuat visual yang indah, Cameron lantas menunda pembuatannya.

Dan pada akhirnya Cameron baru memulai syuting filmnya pada tahun 2006, setelah dia merasa teknologi CGI sudah mampu menampilkan visual yang megah, yang terlihat dalam The Lord of the Rings dan King Kong. Semua jerih payah itu akhirnya terbayarkan, di mana Avatar menjadi film terlaris sepanjang masa, dan masih berada di posisi pertama. Selain itu, filmnya juga mendapat 3 Oscar kategori Best Art Direction, Best Cinematography, dan Best Visual Effects.

4 The Revenant

Pada tahun 2015, muncul tuduhan dari para kru film The Revenant terhadap sutradara Alejandro Gonzalez Inarritu, di mana mereka menyebut sang sutradara mengabaikan keadaan para kru dan aktor di lokasi syuting. Membuat film The Revenant memang terkenal paling sulit. Bagaimana tidak? Film ini dibuat di Kanada, di wilayah yang suhunya bisa mencapai minus 25 derajat Celcius. Suhu dan cuaca di sana memang tidak bisa diprediksi dan dapat berubah-ubah sewaktu-waktu menjadi lebih buruk lagi.

Sang sinematografer filmnya, Emmanuel Lubezki, juga hanya ingin melakukan syuting adegan The Revenant dengan cahaya alami. Sehingga ketika ada perubahan cuaca, Lubezki dan Alejandro menunda produksi filmnya. Karena itulah produksi film ini mengalami penundaan yang cukup lama. Ditambah lagi, Alejandro juga mengharuskan syuting adegan dilakukan secara kronologis. Alejandro juga pernah memindahkah lokasi syuting dari Kanada ke Argentina demi mendapatkan tumpukan salju yang lebih tebal.

3 Titanic

Lagi, ini adalah film James Cameron kedua dalam daftar ini. Untuk membuat Titanic, James Cameron harus melakukan survei dengan melihat langsung kapal Titanic di dasar Samudra Atlantik. Cameron menyelam ke kedalaman 13.000 kaki untuk mendapatkan rekaman bangkai kapal. Rekaman itulah yang akhirnya juga dimunculkan dalam filmnya. Film Titanic juga menggunakan banyak practical effect, dibandingkan dengan CGI-nya. Karena itulah James Cameron membuat replika interior kapal Titanic dalam skala 1:1.

Beberapa adegan di filmnya pun benar-benar harus dilakukan di dalam air. Karena terlalu lama berada di air, beberapa pemeran pun terserang flu dan infeksi ginjal, yang membuat syuting filmnya harus ditunda. James Cameron pun dikabarkan berperilaku buruk, di mana dia menahan para pemain berjam-jam dan secara verbal melecehkan anggota kru karena kesalahan kecil yang dibuat.

2 Cleopatra

Pembuatan film Cleopatra pada tahun 1963 memang terkenal ambisius dan paling sulit. Bagaimana tidak? Film ini sudah mengalami beberapa kali pergantian sutradara. Awalnya, Rouben Mamoulian dipekerjakan sebagai sutradara, tetapi kemudian sutradaranya terus berganti hingga kemudian Joseph L. Mankiewicz terpilih sebagai sutradara terakhir yang mengarahkan film ini. Proyek ini awalnya dianggarkan sekitar $2 juta, tetapi biaya produksinya melonjak menjadi lebih dari $44 juta (sekitar $330 juta jika disesuaikan dengan inflasi saat ini).

Hal ini disebabkan oleh berbagai masalah produksi termasuk penundaan, pergantian pemeran dan kru, serta pengeluaran yang sangat besar untuk set dan kostum yang mewah. Syutingnya pun dilanda berbagai masalah, termasuk penyakit Elizabeth Taylor yang menyebabkan penundaan produksi, konflik antara Taylor dan Burton yang sedang menjalin hubungan di luar layar, serta kondisi cuaca buruk di beberapa lokasi syuting. Selain itu ada banyak masalah lain yang melengkapi kesulitan pembuatan film ini.

1 Apocalypse Now

Apocalypse Now memang menjadi karya terbesar dari Francis Ford Coppola. Tetapi tidak mudah untuk membuat film ini. Awalnya, proyek ini direncanakan oleh George Lucas yang mengadaptasi novel Joseph Conrad berjudul Heart of Darkness. George Lucas memberikan hak kepada temannya, Francis Ford Coppola, untuk mengarahkan film ini. Saat akan membuat filmnya, Martin Sheen dipilih untuk memerankan Kapten Benjamin L. Willard, dan Marlon Brando sebagai Letnan Kolonel Walter E. Kurtz. Namun, Brando tiba di lokasi syuting tanpa membaca naskah, yang membuat produksinya terhambat.

Film ini melakukan syuting di Filipina. Namun, lokasi syutingnya menghadapi banyak masalah, termasuk cuaca buruk dan serangan dari milisi lokal, yang menyebabkan penundaan dan masalah logistik lainnya. Selain itu, saat syuting berlangsung Martin Sheen mengalami mengalami serangan jantung. Marlon Brando tiba di lokasi syuting dengan kelebihan berat badan dan tidak siap untuk perannya, sehingga menuntut kreativitas dalam pengambilan gambar. Bahkan saking stresnya Ford Coppola dalam menggarap film ini, di kehilangan 100 pond berat badannya dan hampir bunuh diri.

Itulah dia Geeks beberapa film paling sulit yang pernah dibuat. Masing-masing dari film tersebut memang memiliki tingkat kesulitannya tersendiri. Malahan ada beberapa film di atas yang terpaksa mengalami penundaan karena kesulitan yang mereka alami.

Exit mobile version