Home MOVIE MOVIE FEATURES 8 Film yang Hancurkan Hidup Orang Lain!

8 Film yang Hancurkan Hidup Orang Lain!

Tidak selamanya film memberikan hiburan atau sesuatu yang berkesan bagi seseorang, namun ada juga film yang justru hancurkan hidup orang lain. Film merupakan medium yang sengaja diciptakan untuk memberikan hiburan bagi para penontonnya. Meskipun begitu, pengaruh dari film memang harus kita akui sangatlah besar. Bahkan, saking besarnya pengaruh sebuah film ada beberapa judul film yang justru hancurkan hidup orang lain. Apa saja?

8 The Conjuring

The Conjuring merupakan salah satu film horor yang sangat populer dalam satu dekade terakhir. Film ini menghadirkan sesuatu yang baru bagi genre horor, di mana bahkan terdapat universe khusus dari filmnya. The Conjuring sendiri bersetting di Rhode Island pada tahun 1971, di mana seorang ahli aktivitas paranoemal, Ed dan Lorraine Warren, mencoba untuk menolong keluarga Perron.

Keluarga tersebut sering mengalami berbagai kejadian aneh dan mengerikan di rumah mereka. Efek yang kemudian muncul dari film ini adalah tidak ada lagi orang yang mau untuk membeli berbagai benda-benda atau artefak kuno dari seseorang. Mayoritas takut jika benda tersebut ternyata berhantu. Selain itu, pemilik dari bangunan keluarga Perron yang selanjutnya, Gerald Helfrich dan Norma Sutclife, justru harus menanggung akibat lain dari film itu.

Sejak film The Conjuring rilis pada 2013, keluarga tersebut banyak mendapat teror dari orang-orang berupa vandalisme, masuk tanpa izin, dsb. Diketahui total ada sekitar 500 kasus yang mereka laporkan kepada pihak kepolisian. Keluarga tersebut  juga sempat menuntut pihak produser filmnya di tahun 2015 atas apa yang terjadi. Pada 2019, rumah tersebut dijual kepada pasangan Warren dan rumah itu dijadikan sebagai museum.

7 The Goonies

Kasus mengenai rumah yang menjadi populer karena sebuah film bukan hanya terjadi di film The Conjuring, melainkan juga film klasik The Goonies. Rumah dari keluarga Walsh yang yang ada di wilayah Astoria, Oregon tentunya menjadi impian para fans untuk dimiliki. Seorang wanita bernama Sandi Preston, berhasil membeli properti itu di tahun 2001 yang ternyata jadi mimpi buruknya.

Rumah tersebut justru kemudian banyak didatangi oleh orang-orang tidak dikenal yang merupakan fans dari The Goonies. Sandi Preston pun mulai tidak senang dengan kemunculan para tamu, yang mana akhirnya menyambut 30 tahun filmnya Sandi memutuskan untuk melarang tamu untuk mengunjungi rumahnya. Namun, ternyata hal itu tidak menghentikan “serbuan” dari para fans.

Menurut Sandi Preston, dalam wawancaranya dengan The Telegrapgh, sebanyak 1.200 orang datang setiap harinya ke rumahnya pasca perayaan 30 tahun filmnya. Banyak orang yang ikut aturan untuk tidak masuk ke area properti milik Sandi, namun tidak sedikit yang melanggar aturan itu. Di tahun 2022, rumah itu akhirnya dijual dengan harga 1.65 juta Dollar Amerika dan terjual dalam waktu enam hari.

6 Sideways

Sideways merupakan film yang bercerita tentang dua orang, Miles dan Jack adalah connoisseurs atau ahli dalam bidang minuman anggur/wine. Sebelum Jack menikah, dia dan Miles memutuskan untuk melakukan road trip menuju Santa Barbara County. Banyak hal unik dan komedi yang kemudian muncul di sepanjang perjalanan tersebut. Namun, ada efek buruk yang kemudian muncul.

Para penonton sepertinya benar-benar memperhatikan salah satu merk wine yang diminum oleh karakter Miles, yaitu Pinot Noir. Dalam film itu, Miles mengatakan bahwa Pinot Noir merupakan anggur favoritnya yang mana membuat penjualan merk anggur tersebut meningkat tajam. Di sisi lain, anggur lain yang kemudian dia benci, Merlot, justru turun penjualannya sebanyak dua persen.

Akibat lain dari hal tersebut perekonomian dari wilayah California untuk sektor anggur mengalami bencana besar. Butuh sekitar dua dekade atau 20 tahun bagi pasar untuk kembali seperti semula. Yang juga fatal ternyata adalah akibat dari kekacauan ekonomi di sektor anggur ini membuat banyak pembuat minuman anggur akhirnya harus terganggu atau mengalami kerugian.

5 The Blind Side

Dibintangi oleh Quinton Aaron, Tim McGraw, dan Sandra Bullock, The Blind Side adalah sebuah film biopik dari seorang remaja tunawisma bernama Michael Oher. Dia kemudian dirawat oleh keluarga Leigh Anne dan Sean Touhy, yang memberikannya tempat tinggal, makanan, serta membantunya untuk bisa sukses di sekolah dan karirnya dalam bidang olahraga, khususnya America Football.

Namun, film tersebut ternyata memberikan dampak yang signifikan bagi kehidupan nyata sosok Michael Oher. Dalam wawancara dengan ESPN, Oher secara terbuka menyebutkan jika dia tidak suka dengan filmnya. Dia juga mengaku bila film itu justru merubah pandangan orang-orang tentang sosoknya. Michael Oher melihat jika orang-orang justru tidak memperhatikan kemampuan atau kehebatan yang dia miliki.

Yang paling parah adalah tidak sedikit orang-orang yang justru meragukan atau mempertanyakan tingkat kecerdasaan dari Michael Oher. Inilah yang membuat penampilannya di lapangan juga berubah drastis. Michael Oher juga sempat membuat auto biografi untuk “menjawab” berbagai hal yang ada di filmnya. Namun, nyatanya, hal itu tidak cukup untuk menutup semuanya.

4 Le Mans

Sebagai seseorang yang sangat cinta dengan dunia balapan dan otomotif, Steve McQueen, benr-benar sangat berambisi untuk menghadirkan film tentang balapan selama 24 Jam di Le Mans pada tahun 1971. Sayangnya, sedari awal film ini diproduksi sudah banyak sekali kendala yang harus dia hadapi. Bahkan, ulasan orang-orang mengenai filmnya pun sangat buruk dan cukup beragam.

Namun, tragedi terbesar dari film ini adalah ketika seorang pebalap profesional, David Piper, berpartisipasi dalam salah satu adegan balapan di film tersebut. Nahas, mobil Porsche 917 yang dia kendarai untuk adegan terebut mengalami sebuah kecelakaan yang sangat mengerikan yang berakibat salah satu kakinya harus diamputasi. Piper sendiri akhirnya harus absen lama dari balapan.

Setelah bertahun-tahun absen dari balapan, David Piper memang berhasil kembali bangkit dan kembali jadi pembalap. Tetapi, banyak orang yang kemudian menyayangkan atas apa yang terjadi kepada Piper pada saat itu. Pasalnya, apa yang seharusnya jadi sebuah adegan kecil justru jadi malapetaka bagi sang pembalap yang benar-benar merubah kehidupannya.

3 Napoleon Dynamite

Rilis pada tahun 2004, Napoleon Dynamite merupakan film yang dibintangi oleh Jon Heder dan jadi salah satu film yang sangat populer saat itu. Cerita dari filmnya sendiri sebenarnya cukup sederhana yaitu sosok Napoleon yang berusaha untuk menjadikan teman baiknya, Pedro, agar bisa jadi ketua murid di sekolahnya. Meskipun filmnya menarik, namun film tersebut nyatanya memengaruhi hidup orang lain.

Mengingat filmnya sangat populer saat itu, tidak heran jika para bintang filmnya bisa dikenali dengan mudah di publik, termasuk Efren Ramirez yang memerankan karakter Pedro. Namun, saudara kembar dari Efren, Carlos, sering berpura-pura menjadi dia saat berada di tengah publik. Hal itu ternyata membuat sang aktor tidak senang yang berakibat hubungan mereka jadi tidak baik.

Dalam wawancaranya dengan TMZ, akibat ulah Carlos yang sering berpura-pura untuk menjadi Efren membuat hubungan mereka menjadi tidak baik. Bahkan, Efren mengirimkan surat resmi dari pengacaranya agar Carlos menghentikan apa yang dia lakukan. Carlos pun akhirnya mengakui jika popularitas yang luar biasa dari film ini sudah merusak hubungan saudara mereka.

2 Borat

Borat merupakan film semi-dokumenter yang menghadirkan sosok Sascha Baron Cohen yang menyamar menjadi seorang reporter dari Kazakhstan bernama Borat Sagdiyev. Dia pun kemudian mendapatkan kesempatan untuk pergi ke Amerika dalam rangka pertukaran budaya sambil mempelajari hal apa saja yang ada di Amerika. Film ini berhasil menghadirkan salah satu kontroversi terbesar di dunia film.

Beberapa diantara kontroversi dan efek mengerikan dari film Borat adalah bagaimana para penduduk di desa Rumania tempat shooting filmnya dilakukan mendapatkan stigma yang sangat negatif dari orang-orang. Dalam filmnya, para penduduk tersebut diperkenalkan sebagai sosok yang tidak berpendidikan, sering melakukan aborsi, dan banyak hal negatif serta buruk lainnya.

Ternyata, para penduduk di sana ditipu oleh pihak Sascha Baron Cohen di mana mereka hanya diminta untuk berakting seperti dalam filmnya. Selain para penduduk di sebuah desa di Rumania, penyanyi senior dari wilayah Eropa Timur yang menyanyikan soundtrack film ini merasa tertipu karena film yang muncul tidak sesuai dengan apa yang tertulis dalam kontrak. Tidak sedikit gugatan hukum dilayangkan bagi film ini.

1 Jaws

Film yang hancurkan hidup orang lain, bahkan secara masif, yang terakhir adalah Jaws. Film blockbuster musim panas yang rilis di tahun 1975 ini mengisahkan sebuah kota resort bernama Amity. Pada pengunjung pantai di sana kemudian harus menghadapi sebuah pengalaman yang sangat mengerikan terkait dengan serangan seekor hiu putih besar. Semua pihak pun berusaha untuk menangani fenomena mengerikan itu.

Ternyata ada efek panjang dari film Jaws karya Steven Spielberg ini. Salah satu yang paling terasa dari efek mengerikan tersebut adalah bagaimana film ini membuat hampir semua orang pada saat itu takut untuk berenang di laut. Bahkan, efek ketakutan dan “traumatis” dari orang-orang untuk berenang di laut masih terasa hingga sekarang di mana masih ada banyak orang yang takut berenang di laut agar tidak terkena serangan hiu.

Ketakuran tentang adanya serangan hiu di laut juga diperparah oleh banyaknya film-film Hollywood lainnya yang mengangkat tema serupa, yaitu tentang serangan hiu atau makhluk laut lainnya yang membuat orang semakin enggan untuk berenang di lautan. Mungkin, bisa dibilang film ini menjadi film yang paling memengaruhi kehidupan orang banyak.

Efek dari medium seperti film memang sangat besar dan sangat berpengaruh. Bahkan, saking besarnya dan saking berpengaruhnya efek dari film tersebut nyatanya mampu untuk hancurkan hidup orang lain bukan hanya satu orang bahkan seluruh kehidupan manusia.

Exit mobile version