7 Anime yang Sukses Menjual Mainan!

Bakugan Battle Brawlers awalnya adalah sebuah permainan yang menggunakan makhluk-makhluk bernama Bakugan. Permainan ini pertama kali dikembangkan oleh Sega Toys dan Spin Master. Dan karena sukses besar, mainan ini kemudian diadaptasi ke media lain seperti anime, video game, hingga merchandise. Untuk animenya, Bakugan Battle Brawlers pertama kali rilis di tahun 2007 di Jepang, dan kemudian disiarkan di berbagai negara di seluruh dunia.

Anime ini menceritakan petualangan Dan Kuso dan teman-temannya seperti Runo, Marucho, Shun, Julie, dan masih banyak lagi, dalam perjalanan mereka untuk melindungi Bumi dari ancaman jahat. Mereka berpartisipasi dalam pertarungan yang melibatkan makhluk-makhluk kecil yang disebut Bakugan, yang dapat berubah dari bentuk bola menjadi makhluk dengan kekuatan khusus. Pertarungan Bakugan ini juga dilakukan ditempat khusus.

Penjualan mainan dan anime Bakugan memang sukses besar, sehingga wajar jika franchise ini memiliki basis penggemar yang besar. Menariknya, Bakugan sebenarnya diciptakan oleh Satoshi Tajiri, yang juga adalah pencipta Pokemon. Karena itulah baik Bakugan dan Pokemon memiliki kesamaan, mulai dari para monster yang dihadirkan hingga pertarungannya. Anime Bakugan Battle Brawlers memiliki beberapa musim yang berbeda, dengan cerita dan petualangan yang terus berkembang. Ini termasuk Bakugan: New Vestroia, Bakugan: Gundalian Invaders, Bakugan: Mechtanium Surge, dan banyak lagi.

Digimon, singkatan dari Digital Monsters, adalah sebuah franchise yang pertama kali diperkenalkan oleh perusahaan Bandai pada tahun 1997 dan sejak itu telah tumbuh menjadi salah satu ikon dalam dunia hiburan. Kita bisa melihat Digimon dalam bentuk anime, mainan, hingga film. Berbicara tentang anime Digimon, pertama kali animenya rilis di tahun 1999, dengan judul Digimon Adventure. Animenya menceritakan tentang tujuh anak-anak yang tersedot ke dunia digital dan memiliki mitra Digimonnya untuk melawan ancaman jahat.

Sukses dengan yang pertama, animenya kemudian berlanjut dengan judul lain seperti Digimon Adventure 02, Digimon Tamers, Digimon Frontier, Digimon Data Squad dan masih banyak lagi. Setiap animenya memiliki cerita, karakter, dan latar yang berbeda. Tetapi ada beberapa karakter yang biasanya pasti kembali seperti Taichi bersama dengan Digimonnya, Agumon. Selain Agumon, sebenarnya ada banyak Digimon ikonik lainnya seperti Garurumon hingga Patamon. Nantinya Digimon bisa merevolusi ke bentuk yang lebih kuat seiring berjalannya waktu.

Jika kalian senang dengan Digimon, maka sepertinya kalian juga pernah memiliki Digimon Tamagotchi. Ini adalah kolaborasi antara Digimon dan Tamagotchi, yang menghasilkan permainan virtual untuk merawat Digimon Anda seperti Tamagotchi klasik. Anda harus memberi makan, merawat, dan bermain dengan Digimon Anda untuk memastikan mereka tumbuh dengan baik. Selain itu, ada juga berbagai mainan Digimon lainnya yang pernah “viral” pada masanya.

Anime Pokémon pertama kali tayang pada tahun 1997 dan sejak itu berlanjut ke musim-musim selanjutnya. Animenya menceritakan petualangan seorang pelatih Pokémon muda bernama Ash Ketchum dan mitra Pokémon-nya, Pikachu, di dalam dunia Pokémon yang berlimpah dengan makhluk-makhluk ajaib. Dalam setiap musim, Ash dan teman-temannya melakukan perjalanan melintasi berbagai wilayah untuk menangkap, melatih, dan bertarung dengan Pokémon, serta menghadapi berbagai tantangan yang melibatkan Gym Leaders, Pokémon legendaris, dan organisasi jahat seperti Team Rocket.

Cerita yang dihadirkan sangat menarik karena mampu mengombinasikan petualangan yang seru dengan nilai-nilai persahabatan, keberanian, dan tanggung jawab. Pokémon bukan hanya franchise yang bergerak di anime saja karena Pokemon juga memiliki permainan yang sangat sukses, seperti permainan kartu, video game, hingga merchandise. Selain itu, Pokémon telah menjadi bagian penting dari budaya populer, dengan karakter Pikachu menjadi salah satu ikon terkenal di seluruh dunia.

Salah satu permainan Pokemon yang paling beken adalah Pokemon Go. Dalam Pokémon GO, pemain menggunakan smartphone mereka untuk mengejar Pokémon di dunia nyata. Mereka dapat melihat Pokémon melalui kamera ponsel saat berjalan-jalan di sekitar lingkungan. Tujuan utamanya adalah menangkap sebanyak mungkin Pokémon yang berbeda, yang tersebar di berbagai lokasi nyata seperti taman, kota, dan landmark terkenal.

Geeks masih ingat di tahun 2001, ada sebuah anime berjudul Crush Gear Turbo yang menceritakan tentang mainan Crush Gear? Animenya menceritakan tentang seorang anak bernama Kouya Marino, yang memiliki hasrat besar terhadap Crush Gears. Setelah menemukan Gear legendaris bernama Garuda Eagle, Kouya berusaha menjadi seorang pemain profesional dalam olahraga Crush Gear. Dia bergabung dengan klub Crush Gear Tobita Club dan berkompetisi dalam berbagai turnamen.

Anime ini menampilkan berbagai karakter yang memiliki Crush Gears mereka sendiri, masing-masing dengan desain dan kemampuan khusus. Nantinya Crush Gear tersebut akan diadu disebuah arena, dan Crush Gear yang paling lama bertahan di arena akan menjadi pemenang. Di sini, kekuatan dari setiap Crush Gear akan menentukan siapa pemenangnya. Dan tak jarang, karena diadu layaknya adu banteng, Crush Gear yang dimiliki seseorang mengalami kerusakan.

Anime Crush Gear pun semakin sukses setelah mainannya viral di tahun yang sama. Banyak anak-anak yang membeli Crush Gear dan mengadunya dengan teman-temannya, dalam sebuah arena yang biasanya dibeli secara terpisah. Dan harus dicatat bahwa arena yang biasa dijual biasanya berukuran lebih kecil, ketimbang yang kita lihat di animenya. Tetapi ada juga beberapa orang “niat” yang secara sengaja membuat arena yang mirip seperti animenya.

Franchise Yu-Gi-Oh pertama kali diperkenalkan oleh Kazuki Takahashi pada tahun 1996 dan segera menjadi fenomena global. Untuk animenya, Yu-Gi-Oh menceritakan seorang anak laki-laki bernama Yugi Mutou, yang merupakan seorang pemain kartu yang pintar. Yugi menemukan sebuah artefak kuno yang dikenal sebagai Millennium Puzzle, yang, ketika dirakit, menghidupkan kembali sisi lain dari dirinya yang sangat berbakat dalam permainan. Sisi ini dikenal sebagai Yami Yugi atau Pharaoh. Bersama-sama, mereka berpartisipasi dalam berbagai permainan dan pertarungan, terutama permainan kartu Duel Monsters.

Duel Monsters menjadi pusat perhatian waralaba ini. Pemain mengumpulkan kartu-kartu dengan berbagai monster, mantra, dan perangkap untuk bersaing dalam pertarungan. Setiap kartu memiliki kekuatan dan kemampuan unik, dan strategi yang baik adalah kunci kemenangan.

Permainan kartu Yu-Gi-Oh menjadi salah satu permainan kartu paling populer di dunia, dengan turnamen dan komunitas pemain yang aktif. Bahkan kartunya terus berkembang karena versi terbaru terus dibuat. Tak jarang kita pun menemui berbagai kolektor dari kartu-kartu langka yang ada di Yu-Gi-Oh. Selain itu, video gamenya juga menarik perhatian banyak orang, dan sudah banyak versi video gamenya yang dirilis, dan mayoritas dari game-gamenya sukses besar.

Beyblade adalah mainan berbentuk piringan yang dapat berputar dengan kecepatan tinggi. Nantinya, Beyblade akan diadu dengan Beyblade lainnya, dalam sebuah pertarungan yang dilakukan dalam sebuah arena khusus. Beyblade yang mampu bertahan di arena hingga akhir akan menjadi pemenang, dan Beyblade yang terhempas atau berhenti berputar di arena akan dianggap kalah. Kecepatan berputar Beyblade dan kekuatan Beyblade akan menentukan siapa yang akan bertahan hingga terakhir.

Permainan itu sangat beken, apalagi ketika itu dibarengi dengan anime Beyblade yang sangat fenomenal. Anime Beyblade pertama kali tayang pada tahun 2001 dengan judul Bakuten Shoot Beyblade. Cerita animenya berpusat pada sekelompok anak muda yang dikenal sebagai Bladers. Mereka adalah pemain Beyblade yang berkompetisi dalam pertarungan seru menggunakan Beyblade andalan mereka. Karakter utama dalam anime ini adalah Tyson Granger (Takao Kinomiya dalam versi Jepang), seorang Blader yang ingin menjadi juara dunia Beyblade.

Selama perjalanan, para Bladers bertemu dengan rival-rival tangguh, seperti Kai Hiwatari, seorang Blader yang memiliki Beyblade Dranzer, dan Ray Kon (Rei Kon dalam versi Jepang), yang memiliki Beyblade Driger. Mereka bersaing dalam berbagai turnamen Beyblade, termasuk Kejuaraan Dunia Beyblade, dan menghadapi berbagai tantangan yang menguji keterampilan mereka dan ikatan persahabatan mereka.

Anime Let’s & Go diadaptasi dari mainan Tamiya. Anime ini pertama kali tayang pada tahun 1996 dan segera menjadi sangat populer di kalangan anak-anak dan remaja di Jepang dan di seluruh dunia. Cerita anime Let’s & Go berpusat pada dua karakter utama, Retsu dan Go Seiba, dua saudara yang bersemangat tentang balapan Tamiya. Mereka adalah anggota tim balap Tornado, yang bersaing dalam berbagai kompetisi Mini 4WD. Setiap karakter dalam anime ini memiliki mobil Tamiya yang berbeda dan berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam balapan.

Selain Retsu dan Go, anime ini juga memperkenalkan berbagai karakter lain yang menjadi rival atau teman mereka dalam dunia balapan tamiya ini. Dan kita pun disuguhkan dengan beragam persaingan dan persahabatan yang berkembang seiring berjalannya cerita. Nantinya, para pemilik harus berlomba-lomba untuk membuat Tamiyanya menjadi yang tercepat hingga garis finish.

Hingga kini, Tamiya sendiri masih memiliki banyak pemain. Ada ragam kostumisasi yang bisa pemain lakukan terhadap tamiya yang dimiliki, seperti memodifikasi dinamo dan mencari yang terbaik, hingga memodifikasi bodynya agar lebih ringan dan membuatnya semakin cepat. Bahkan masih sering ditemui beberapa pertandingan di dunia nyata untuk mengadu tamiya terbaik yang dimiliki oleh orang-orang.

Itulah dia Geeks beberapa anime yang menjadikan mainan sebagai nilai jual utamanya. Mayoritas anime-anime tersebut adalah anime lama, yang menemani masa kecil kalian yang lahir di tahun 90-an. Di antara anime tersebut, mana yang menjadi favorit kalian Geeks?