10 Film Aksi Paling Underrated!

Sepasang saudara kembar, Murphy MacManus dan Connor MacManus, diceritakan terpaksa harus menghabisi dua anggota mafia Rusia karena pembelaan diri. Namun, mereka kemudian sadar jika hidup mereka tidak lagi sama pasca kejadian tersebut. Kini mereka harus berhadapan dengan berbagai ancaman yang silih datang bergantian. Film ini dibintangi oleh Sean Patrick Flanery dan Norman Reedus.

Bagi sebagian Geeks pecinta film aksi, mungkin ada yang sudah menyaksikan aksi mereka berdua. Namun, bagi mayoritas penonton umum mungkin baru pertama kali mendengar film ini. Aksi dari kedua aktor ditambah dengan visual yang menarik serta formula cerita yang juga tidak kalah menarik membuat The Boondock Saints jadi salah satu film aksi underrated yang bisa Geeks saksikan.

Robert Eggers, sutradara film The Witch dan The Lighthouse, menggarap sebuah film bertema Viking yang unik dan menarik yaitu The Northman. Alur cerita filmnya berfokus pada sosok karakter bernama Amleth, yang diperankan oleh Alexander Skarsgard. Dia adalah putra dari raja Aurvandill War-Raven, yang berusaha untuk membalas dendam kematian sang ayah yang tewas di tangan pamannya.

Film garapan Eggers ini bukan hanya sangat terinspirasi atau terpengaruh oleh berbagai mitologi Nordik, namun juga gaya hidup dan berbagai kebudayaan dari orang-orang yang berasal dari zaman tersebut. Film ini juga dianggap banyak menghadirkan referensi pada era tersebut dengan sangat tepat. Meskipun mungkin ada beberapa adegan yang menganggu, namun cerita klasik tentang balas dendam dengan perpaduan aksi yang  dahsyat membuat filmnya patut untuk disaksikan.

Film Overlord bersetting pada satu malam sebelum hari bersejaraj D-Day saat perang dunia kedua dan mengikuti kisah tentang sebuah kelompok pasukan tentara Amerika. Misi mereka adalah melumpuhkan komunikasi dari pihak musuh. Namun, misi tersebut ternyata tidak semudah yang mereka bayangkan apalagi setelah mereka melihat sendiri berbagai eksperimen tidak manusiawi dan mengerikan yang dilakukan oleh Nazi.

Subgenre horor aksi memang sudah mulai jarang muncul, namun Overlord berani untuk menghadirkan hal tersebut dengan berbagai tambahan elemen lainnya yang sangat menarik. Meskipun banyak menghadirkan genre lainnya juga, Overlord tetap pada genre utamanya. Geeks yang senang akan aksi yang penuh ketegangan sambil diselingi oleh adegan yang menampilkan kengerian cocok untuk menyaksikan filmnya.

Rumah produksi Blumhouse biasanya erat dengan berbagai film-film horor atau slasher. Namun, mereka juga pernah menghadirkan sebuah film aksi underrated yang epik yaitu Upgrade. Secara formula cerita sebenarnya tidak terlalu asing. Filmnya sendiri berfokus pada seorang pria bernama Grey Trace yang harus kehilangan sang istri akibat dihabisi oleh empat orang misterius. Nyawa Trace selamat, namun dia harus mengalami kelumpuhan.

Tubuh dari Grey kemudian ditanami sebuah chip kecerdasan buatan bernama STEM. Hal ini membuat Grey dan tubuhnya mengalami peningkatan kekuatan yang sangat dahsyat, yang dia manfaatkan untuk memburu para pembunuh istrinya. Rilis di tahun 2018, film ini mampu menghadirkan sensasi film aksi yang menarik dan berbeda yang tidak didapatkan dalam film aksi lainnya di tahun itu seperti Venom.

Menggabungkan elemen aksi dan zombie, dan ditambah sedikit bumbu komedi, terbukti memang menjadi racikan formula cerita yang sukses yang sudah terbukti dalam berbagai film. Valley of the Dead adalah salah satu yang mengaplikasikan formula cerita tersebut. Filmnya bersetting saat perang saudara di Spanyol terjadi dan ini jadi salah satu inti cerita di filmnya.

Namun, yang menarik adalah bagaimana kemudian film ini juga menghadirkan elemen zombie dalam ke dalam ceritanya dan sedikit unsur komedi. Meskipun bersetting di era yang mirip dengan film Overlord dan tidak semengerikan film tersebut, Valley of the Dead tetap sangat menyenangkan untuk disaksikan. Pola ceritanya memang maju-mundur, antara momen pertempuran dan momen pertempuran menghadapi zombie.

Ini adalah sebuah film aksi samurai yang rilis pada 2010. 13 Assassins merupakan film yang disutradarai oleh Takashi Miike dan bercerita tentang sebuah kelompok pembunuh berjumlah 13 orang yang memiliki rencana besar. Mereka berusaha untuk menghabisi pemimpin mereka yang sangat jahat. Sang pemimpin tersebut sangat kejam dan berusaha menghancurkan perdamaian dengan berperang menghadapi wilayah lain.

Sayangnya, misi tersebut malah jadi misi bunuh diri bagi 13 orang tersebut. Mereka berusaha menyusun rencana di mana membuat sang pemimpin dan 200 anak buahnya terjebak di sebuah tempat yang mereka sudah siapkan. Sinematik yang kompleks, momen aksi tanpa henti selama 50 menit di akhir, dan bagaimana filmnya mampu menghadirkan momen yang tepat jadi beberapa poin nilai jual dari film ini.

Salah satu film aksi underrated yang menarik untuk Geeks saksikan selanjutnya adalah Nobody. Film ini dibintangi oleh Bob Odinkirk, yang populer di series Breaking Bad dan Better Call Saul. Filmnya berfokus pada sosok Hutch Mansell yang menjalani kehidupan normal dan juga repetitif. Namun, kehidupannya mulai berubah ketika rumahnya disebut oleh sekelompok orang tidak dikenal yang mengincar apa yang pernah diambil oleh Hutch.

Dan akhirnya, aksi dan juga kegilaan dari masa lalu Hutch kembali muncul yang membuat dia menghadapi dan bertahan dari berbagai ancaman dan serangan yang ada. Terlepas dari tanggapan positif banyak orang, namun tidak sedikit yang menganggap jika Nobody adalah tiruan dari film John Wick atau bahkan The Equalizer. Secara garis besar, mungkin hal itu ada benarnya. Namun, Nobody memiliki warna tersendiri yang tidak ada salahnya untuk coba ditonton.

Wanita memang sangat jarang sekali menjadi bintang utama dalam sebuah film aksi. Namun, dalam film Raze mayoritas karakter yang terlibat dalam cerita adalah wanita. Filmnya sendiri bercerita tentang bagaimana para wanita sengaja diculik dan dikurung di sebuah tempat. Mereka kemudian dipaksa untuk saling bertarung satu sama lainnya agar bisa bertahan hidup.

Selain itu, mereka juga harus bertarung agar orang-orang terdekat mereka bisa selamat dari berbagai ancaman yang ada. Sangat jarang ulasan mengenai film ini, karena Raze memang menghadirkan sesuatu yang berani yaitu pertarungan brutal antar wanita. Inilah alasannya Raze jadi salah satu film aksi underrated. Koreografi yang dihadirkan pun nampak menarik dan terlatih membuat filmnya menarik untuk disaksikan.

Geeks mungkin tidak asing mendengar judul film ini. Film Dredd memang merupakan versi remake dari film Judge Dredd yang dibintangi oleh Sylvester Stallone yang rilis di tahun 1995. Film ini merupakan adaptasi dari komik 2000 AD yang bercerita tentang karakter Dredd, yang merupakan seorang hakim di mana dia bertugas untuk menegakan peraturan dan keadilan apa pun resikonya.

Sampai kemudian, Dredd harus mengalami momen di mana dia terjebak di sebuah wilayah milik kelompok tertentu dan harus berjuang untuk bisa selamat dari sana. Meskipun film Judge Dredd sangat populer, banyak Geeks yang mungkin baru mendengar film Dredd yang dibintangi oleh Karl Urban ini. Berbagai adegan penuh aksi jadi nilai jual dalam versi modern dari Judge Dredd tersebut.

Film aksi underrated yang terakhir adalah Hardcore Henry yang rilis pada 2012 kemarin. Film ini sebenarnya memiliki banyak sekali potensi untuk jadi film blockbuster. Sayangnya, justru film ini kurang mendapatkan apresiasi dari banyak orang. Filmnya bercerita tentang seorang pria bernama Henry, yang terbangun di sebuah lab yang ada di sebuah pesawat.

Seorang ilmuwan bernama Estelle kemudian mengatakan kepada Henry jika dia sebelumnya mengalami kecelakaan yang membuatnya amnesia dan tidak bisa berbicara. Estelle pun mengganti beberapa bagian di tubuh Henry dengan bagian tubuh buatan. Selain menghadirkan konsep Point of View (POV) yang sangat jarang terjadi di industri film Hollywood, aksi luar biasa dari Henry saat menghadapi berbagai musuh juga jadi sorotan utama filmnya.

FIlm aksi memang akan selalu menarik minat banyak orang untuk menonton dan ada sederet film-film aksi yang beredar di bioskop. Sayangnya, ada juga berbagai judul film aksi yang justru kurang mendapatkan apresiasi alias underrated. Padahal, film tersebut memiliki banyak poin-poin menarik yang membuatnya patut untuk disaksikan.