10 Film Adaptasi Kartun Paling Fenomenal!

Geeks tentunya sudah tahu cerita tentang sosok pelaut yang gemar makan bayam untuk bisa menjadi kuat. Karakter klasik tersebut tidak lain adalah Popeye. Aktor kawakan Robin Williams menjadi pemeran utama dalam filmnya di mana dia memerankan karakter Popeye. Bagaimana Robin Williams menggambarkn sosok karakter Popeye di film ini sangat mirip dengan versi kartun.

Selain dari segi penampilan dan juga kekuatannya, berbagai dialog yang muncul yang biasanya diucapkan oleh Popeye juga berhasil untuk dieksekusi dengan baik. Harry Nilsson berhasil menghidupkan mood cerita dengan berbagai musik yang dihadirkan untuk film ini, yang membuat para penonton ikut bernyanyi. Dan adegan pertarungan yang lucu juga mirip dengan apa yang muncul dalam versi kartun.

Di era 80 dan 90an, banyak bintang film aksi yang saling menginspirasi satu sama lainnya. Pasca kesuksesan dari film Conan the Barbarian di tahun 1982, aktor laga lainnya, Dolph Lundgreen, kemudian mulai menunjukan kemampuan aktingnya. Dia membintangi sebuah film dengan tema yang hampir sama yaaitu Masters of the Universe. Ini merupakan adaptasi dari kartun populer He-Man and the Masters of the Universe.

Meskipun Dolph Lundgreen yang jadi bintang utama di film tersebut, namun penampilannya tidak menutupi aksi dari bintang lainnya. Contohnya adalah bagaimana Frank Langella berhasil memberikan kesan luar biasa dengan berperan sebagai villain utama, Skeletor. Adegan bertarungnya dihadirkan dengan baik dan kostum yang dikenakan juga mirip dengan versi kartun.

The Flintstones merupakan salah satu kartun klasik populer dari Cartoon Network, di mana kita melihat kehidupan sehari-hari keluarga Flintstones dan orang-orang di zaman batu. Yang unik adalah ceritanya pun dihadirkan sesuai dengan realita saat ini, tetapi tetap dengan setting di zaman batu. Beberapa topik dalam ceritanya membuat film The Flintstones cukup relate dengan kehidupan orang dewasa.

Misalnya, kita akan melihat politik di kantor, masalah yang berkaitan dengan keluarga, pengkhianatan dan lainnya. Namun, selain itu, kostum yang mereka hadirkan di film ini juga sangat sempurna dan mirip dengan versi animasinya. Komedi yang muncul dalam ceritanya memang cenderung template, tetapi masish tetap menarik dan menyenangkan untuk ditonton.

Adaptasi film kartun paling fenomenal selanjutnya adalah Inspector Gadget. The Inspector Gadget merupakan series kartun yang sangat populer dari era 80an. Popularitas inilah yang membuat adaptasi dalam versi layar lebar menjadi sebuah tantangan tersendiri. Untungnya, sang sutradara, David Kellogg, mampu untuk mengeksekusi dengan baik dengan menambahkan hal menarik lainnya. Misalnya, menghadirkan karakter baru yang tidak kalah penting dalam cerita.

Salah satu hal yang menarik dan cukup banyak diperbincangkan dari film ini adalah Gadgetmobile, yang merupakan salah satu kendaraan yang terinspirasi dari Batmobile. Bedanya, Gadgetmobile menggunakan mobil asli, yaitu Lincoln Continental tahun 1964, yang mengalami banyak modifikasi terutama dalam hal teknologi. Dan mobil ini banyak membantu Inspector Gadget dalam menyelesaikan misi.

Karakter beruang lucu bernama Yogi merupakan salah satu karakter ikonik dari series animasi karya Hanna-Barbera yang berjudul Yogi Bear. Yogi merupakan seekor beruang baik yang memiliki teman bernama Boo-Boo dan karakter polisi hutan seperti Ranger Smith, Racher Johnson, dan lain-lain. Rilis pada 2001, film Yogi Bear termasuk film yang canggih dengan penggunaan teknologi efek visual.

Teknologi efek visual tersebut sengaja digunakan untuk menghidupkan karakter Yogi dan juga Boo-Boo. Meskipun gabungan antara akting praktikal dan efek visual, film Yogi Bear tidak kalah menarik dan efek visual yang dihadirkan pun benar-benar luar biasa. Sehingga, para penonton akan merasa jika karakter mereka seolah-olah hidup. Namun, setting tempat dunia nyata membuat film ini terasa spesial di mana mereka berusaha menghentikan para penebang liar di Jellystone Park.

Salah satu series kartun klasik yang tidak kalah fenomenal dan ikonik, Scooby-Doo. Film yang rilis pada 2002 ini menghadirkan banyak bintang besar seperti Freddie Prinze Jr., Linda Cardellini, dan Matthew Lillard. Yang menarik adalah James Gunn jadi penulis untuk filmnya. Gunn tidak berusaha menghadirkan apa pun yang berbeda dengan versi kartun, sehingga banyak hal yang sama antara film dan versi aslinya.

Seperti halnya Yogi Bear, film ini juga menggabungkan teknologi efek visual dan akting praktikal. Efek visual sendiri digunakan untuk menghadirkan sosok Scooby-Doo dan juga berbagai efek kocak lainnya yang muncul dalam ceritanya. Semua karakter Mystery Inc. bisa dikatakan sangat mirip dengan aslinya. Namun, penampilan Lillard sangat mencolok dibandingkan yang lain.

Ben 10 merupakan kartun yang populer di awal tahun 2000, di mana karakter utamanya, Ben Tennyson, memiliki sebuah alat canggih yang bisa membuatnya berubah menjadi sosok apa pun. Teknologi canggih ini dia gunakan untuk menghadapi berbagai musuh. Dalam versi live action, Ben 10: Race Against Time ceritanya coba untuk dibuat menarik terutama untuk penonton dewasa.

Salah satu poin menarik dalam cerita di film Race Against Time adalah kemunculan multiverse yang tidak kalah apik dari Marvel dan DC. Film ini dibuat dengan teknologi yang modern, sehingga efek visual dan visual lainnya nampak menarik. Dan ceritanya pun mampu untuk memberikan hiburan ringan untuk Geeks yang penat dengan berbagai aktivitas.

Perubahan atau perpindahan lingkungan memang bisa memberikan dampak yang cukup besar. Selain manusia, hewan pun bisa merasakan hal tersebut. Dan pengalaman ini juga yang harus dialami Paddington Bear yang hrus pindah dari hutan menuju London. Film Paddington coba untuk menghadirkan konsep menarik yaitu anthropomorphic atau bagaimana hewan memiliki perilaku seperti manusia – konsepnya sama seperti Rocket Racoon.

Dari segi cerita, Paddington menganalisa tema-tema yang cukup dalam seperti adopsi dan imigrasi. Meskipun begitu, film ini mampu membuat para penonton untuk tetap setia menyaksikan filmnya. Dialog yang muncul pun penuh dengan emosi dan sangat lucu, membuat para fans mendapatkan berbagai emosi yang rumit dalam ceritanya.

Tom and Jerry adalah kartun yang paling populer di seluruh dunia. Hampir semua orang tahu tentang cerita hubungan rumit sang tikus dan kucing itu. Di tahun 2021, Warner Bros. merilis film live action Tom and Jerry di mana film ini menghadirkan sesuatu yang unik dari filmnya. Contohnya adalah setting tempat. Bukan lagi di daerah perumahan, film ini bersetting di wilayah Manhattan dan Central Park yang memang terkenal sibuk.

Tom And Jerry pun menghadirkan hybrid antara akting praktikal dan efek visual. Bedanya, jika Paddington atau Yogi Bear coba untuk “menghidupkan” karakter tersebut, di film Tom and Jerry penonton masih merasa nuansa kartun yang muncul dari visual yang dihadirkan. Meskipun ada kemunculan karakter manusia dengan dialognya, aksi khas kartun Tom And Jerry juga tetap menjadi sorotan utama di film ini.

Film adaptasi kartun paling fenomenal yang terakhir adalah Chip ‘N Dale: Rescue Rangers. Ini merupakan film yang menghadirkan kelanjutan cerita langsung dari versi kartun. Film ini dibintangi banyak nama-namaa besar dan sosok di belakang layarnya pun tidak main-main, yaitu Seth Rogen dan J.K. Simmons. Film ini menghadirkan cerita yang kreatif dan berbeda yang jadi kelanjutan kartunnya.

Secara visual, sebenarnya film Chip ‘N Dale: Rescue Rangers mirip dengan film Tom And Jerry di mana nuansa visual kartun masih sangat terasa dari para karakternya. Namun, hal ini kemudian dipadukan juga dengan para karakter manusia yang menghadirkan kolaborasi yang menarik. Geeks yang tumbuh dengan kartun Chip ‘N Dale tentunya akan sangat senang dengan film ini.

Kartun populer dan ikonik nyatanya bisa juga menjadi sumber menarik untuk dihadirkan dalam versi film. Namun, memang harus diakui ada tantangan tersendiri untuk melakukannya. Salah satunya adalah bagaimana menghidupkan karakter tersebut dengan memanfaatkan teknologi efek visual.