Penggemar setia manga dan anime Jepang pasti tahu siapa Eiichiro Oda. Dia adalah sosok genius di balik kisah One Piece yang saat ini menjadi favorit banyak orang di seluruh dunia, tanpa memandang gender, usia, apalagi bangsa. Nah seperti yang kita tahu, dalam waktu dekat ini Netflix akan segera merilis adaptasi live action One Piece di saluran streamingnya. Jelang perilisannya, menurut salah satu showrunner tayangannya, ternyata Eiichiro Oda sempat mengajukan tuntutan terhadap series live action One Piece.
Selama proses pengembangan dan pengerjaan live action One Piece, Oda memang sering dilaporkan terlibat langsung dalam proyeknya agar bisa memastikan sendiri bagaimana mahakaryanya diadaptasi. Misalnya memutuskan kriteria dan bangsa dari para aktor yang akan memerankan versi live action Straw Hat Pirates. Di mana hasilnya aktor Inaki Godoy ditunjuk untuk berperan sebagai Luffy, Mackenyu sebagai Zoro, Emily Rudd sebagai Nami, dan seterusnya. Selain mengawasi langsung, sekarang terungkap juga bahwa Oda sebenarnya pernah mengajukan dua tuntutan besar sebelum seriesnya digarap.
Informasi menarik ini baru saja datang dari penerbit manga One Piece Shueisha yang membeberkan pernyataan salah satu showrunner series live actionnya, Matt Owens. Menurut eksekutif seriesnya ini pada saat itu Oda pernah mengajukan sejumlah tuntutan sederhana tetapi cukup tegas untuk adaptasi live action One Piece di Netflix.
Yang pertama menurut Owens, Oda menuntut tayangan adaptasinya menjaga latar belakang seluruh kru Straw Hat agar tidak melenceng dari materi aslinya. “Itu semua sangat penting bagi kehidupan mereka sebagai manusia, seperti apa impian dan motivasi mereka, serta bagaimana Luffy pada akhirnya menggali semua itu saat dia bertemu dengan krunya dan membantu mereka menemukan kembali impian tersebut.”
Kemudian permintaan yang kedua, Oda ingin versi live actionnya tetap fokus pada kemampuan masing-masing karakter. “Kekuatan khusus buah iblis dan keahlian lainnya, semua itu telah dibuat dengan hati-hati oleh Oda dan banyak sekali imajinasi yang akhirnya menentukan apa yang bisa dilakukan oleh orang-orang yang berbeda dan sejauh mana aturannya,” ungkap Owens.
Dengan dua tuntutan ‘logis’ dari Eiichiro Oda ini setidaknya sebagai penggemar kita bisa berharap bahwa konsep dasar dari series live action One Piece di Netflix akan tetap terjaga sesuai dengan materi aslinya. Ada banyak hal lain yang bisa kita harapkan juga dari seriesnya, seperti alur cerita dan kualitas akting dari para pemerannya nanti. Apakah seriesnya akan berhasil memenuhi semua itu? Jawabannya hanya akan terungkap ketika live action One Piece tayang perdana di Netflix tanggal 31 Agustus. Kita nantikan saja.